Pages

Minggu, Maret 18, 2012

Tahun 2012 TNI AL Dapat Tambahan Hibah Sebanyak 25 Unit LVTP7 Korsel

$0D
JAKARTA-(IDB) : Untuk memodernisasi persenjataannya, TNI AL hingga tiga tahun ke depan memborong kapal, helikopter, dan tank.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno menjelaskan, persenjataan baru tersebut untuk memenuhi kemampuan tempur minimum dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

"Saat ini ada 151 kapal perang, 50-an pesawat udara, dan 439 tank serta kendaraan tempur. Ke depan diproyeksikan ada 151 kapal perang, 54 pesawat dan helikopter, serta 333 kapal perang," ujar Soeparno di depan para sesepuh TNI AL dan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru pada 15 Januari 1962, akhir pekan ini.

Persenjataan baru yang segera datang adalah kapal selam diesel-elektrik buatan Korea Selatan sebanyak tiga unit. Unit terakhir akan dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya.

Kapal lain yang dibeli atau dibuat di dalam negeri adalah 4 Perusak Kawal Rudal (PKR), 16 Fast Torpedo Boat (FTB), 4 unit kapal perusak Trimaran, 27 kapal patroli cepat, Multi role Light Frigate buatan BAE Inggris sebanyak 3 unit, 16 Kapal Cepat Rudal (KCR) panjang 40 meter, 2 unit kapal survei Hidro Oseanografi, 1 kapal layar latih, dan 2 unit kapal pengangkut tank.

"Kapal pengangkut tank dibuat galangan pemerintah Kodja Bahari. Sedangkan trimaran dan sejumlah PKR dibuat di galangan swasta dalam negeri di Jawa dan Batam," kata Soeparno.

Untuk kekuatan udara berupa pesawat udara dan helikopter, Soeparno melanjutkan, dianggarkan 2 unit pesawat patroli maritim, 11 helikopter antikapal selam yang masih dalam proses seleksi, 6 unit helikopter serang permukaan, dan 6 helikopter angkut.

Adapun tank amfibi PT-76 dan BTR 50 dipensiunkan. Indonesia, Soeparno memaparkan, sudah mendapat hibah 10 unit tank amfibi pengangkut pasukan eks Korea Selatan yakni LVTP7 buatan Amerika Serikat.

Ada tambahan hibah LVTP7 sebanyak 25 unit dari Korea Selatan untuk tahun 2012. Adapun tank amfibi yang baru adalah 17 unit BMP3F sudah dibeli dari rencana pengadaan 34 unit. Untuk mendukung kekuatan artileri pendaratan, dibeli 3 baterai peluncur roket multi laras 122 milimeter (MLRS 122 mm).

Soeparno menjanjikan, sebagian besar dari persenjataan baru tersebut akan tersedia dan dipamerkan dalam parade Hari TNI,  5 Oktober 2014. Pengadaan alutsista sedang disoroti Komisi I DPR dan aktivis antikorupsi belakangan ini.

Mereka menyoroti pengadaan tank Leopard hingga pembelian jet tempur Sukhoi yang diduga para aktivis dan anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, telah di mark up

Sumber : Kompas

Berita Video : Latihan Militer Korea Utara 2012

PYONGYANG-(IDB) : Berikut latihan militer yang dilakukan Korea Utara di tahun 2012 belum lama ini.




Sumber : Youtube

Berita Video : Latihan Militer Korea Selatan 2011

SEOUL-(IDB)Berikut latihan militer yang dilakukan Korea Selatan di tahun 2011




Sumber : Youtube

PT Dahana Kantongi 15 Paten Produk "Enerjikal Material"

SUBANG-(IDB) : PT Dahana (Persero) mengantongi 15 paten atas penemuan perangkat maupun sistem produksi "enerjikan material" yang menjadi salah satu keunggulan perusahaan BUMN strategis itu.

"Hingga saat ini sudah ada 15 paten atas penemuan perangkat, mesin dan sistem produksi enerjikal material yang kami lakukan. Sejauh ini mendukung dan menjadi keunggulan Dahana," kata Kepala Litbang PT Dahana, Waspodo Kurniadi di Bandung, Minggu.

Menurut Waspodo paten itu diperoleh dari hasil pengembangan kreasi dan inovasi produk, terutama dalam mengembangkan mesin produksi yang memiliki kehandalan dan efektivitas dalam menghasilkan produk enerjikal material.

Peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan inovasi industri yang memproduksi bahan peledak itu makin terbuka menyusul relokasi pabrik dari Tasikmalaya ke Subang yang luasnya mencapai 600 hektar.

"Inovasi perangkat dan sistem produksi itu memberikan nilai lebih bai Dahana. Pengembangan ke depan akan diperluas dengan membentuk Institute Explosive yang merupakan wadah berkumpulnya ahli dan tenaga yang bekecipung di sektor enerjikal material," kata Waspodo.

Sementara itu, pabrik baru di Subang akan menjadi pabrik enerjikal material terbesar di Asia Tenggara dan dipastikan bisa meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan produk lainnya.

"Pembangunan pabrik baru itu sudah mencapai 90 persen, termasuk gedung Energical Material Center (EMC) yang akan menjadi pusat perkantoran PT Dahana di pabrik baru itu," katanya.

Pabrik yang didesain dengan "industri hijau" itu, nantinya akan terletak di kerimbunan pepohonan di lahan bekas perkebunan keret itu.

"Lokasi itu akan dibagi ke dalam dua ring yakni ring I untuk produksi dan ring II untuk perkantoran dan fasilitas lainnya non produksi," tambahnya.

Sumber : Antara

Beberapa Pekan Selat Sunda Dipadati Aktifitas Kapal Militer Asing

Kapal perang jenis FPB KRI Todak-631 mengawal kapal perang jenis LPD USS Green Bay (LPD 20) saat melintasi perairan Indonesia.
SELAT SUNDA-(IDB) : Sejak beberapa pekan ini, aktivitas kapal militer asing di Selat Sunda meningkat. Ini lantaran adanya pemindahan 4.700 pasukan Amerika Serikat (AS) dari pangkalan militer AS di Okinawa ke beberapa pangkalan militernya di Pasifik, seperti Hawaii, Australia dan Philipina.
   
Data di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten menyebutkan, 53 kapal militer asing melintas di Selat Sunda selama sebulan ini. Masuknya kapal militer asing di Perairan Selat Sundat tak bisa dielakan lantaran lintasannya berada di daerah luar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Dalam kesepakatan hukum laut internasional disebutkan, kapal asing diperbolehkan melintas di zona tersebut tanpa perlu terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintahan di wilayah tersebut. “Hampr tiap hari hampir selalu ada kapal perang AS, makanya pengawasan kita perketat,” Wakil Komandan Lanal Banten Mayor Laut (P) Robert Marpaung di ruang kerjanya, Sabtu (17/3).

   
Bahkan, katanya, dalam seminggu terakhir beberapa kapal perang Australia juga terlihat melintas di Selat Sunda. “Pemantauan terus kita lakukan, biasanya kalau ada kapal asing kita minta mereka tidak melintas di Perairan Indonesia,” ungkapnya.
   
Sementara itu, Danlanal Banten, Kolonel Laut  (L) Agus Priyatna mengatakan, dengan meningkatnya aktivitas pelayaran kapal militer asing di Selat Sunda membuat pihaknya lebih meningkatkan pengamanan. “Kita lakukan patroli di beberapa titik, ini untuk mengawasi kegiatan kapal militer asing yang mencurigakan,” kata.
   
Dalam setiap patroli pihaknya mengerahkan dua kapal yang masing-masing dilengkapi 20 personel bersenjeta lengkap. “Saat ini kami memiliki empat kapal patroli yang terdiri atas dari satu kapal berukuran 28 meter, satu kapal 12 meter dan dua kapal ukuran delapan meter,” jelasnya.

Sumber : JPNN

Ban Ki-Moon Akan Bahas Pasukan Indonesia Di PBB

JAKARTA-(IDB) : Kunjungan resmi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon pada 20-21 Maret di Indonesia akan diisi dengan berbagai pembahasan menyangkut hubungan Indonesia dan PBB, termasuk upaya peningkatan jumlah pasukan Indonesia di misi-misi pemelihara perdamaian PBB.

"Selain dalam rangka memenuhi undangan Presiden Yudhoyono, kunjungan Sekjen Ban Ki-moon juga akan dimanfaatkan dalam konteks kita menjadi salah satu dari 10 besar negara penyumbang pasukan terbesar. Saat ini kita di posisi 15," kata Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Desra Percaya, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).

Dalam lawatan dua harinya di Indonesia, Ban akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, dan Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih.

Ia juga dijadwalkan akan mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia atau Indonesia Peacekeeping and Security Center (IPSC) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, serta menyampaikan pidato dalam pembukaan dialog pertahanan (Jakarta International Defence Dialogue) di Jakarta.

Menurut Desra, pertemuan bilateral Ban Ki-moon dan Presiden Yudhoyono akan diisi dengan pembahasan mengenai berbagai situasi internasional, regional serta penguatan hubungan bilateral RI-PBB.

Penguatan hubungan bilateral tersebut, ujarnya, terutama terkait dengan IPSC dalam rangka memperbesar sumbangan Indonesia dalam pengiriman pasukan perdamaian serta membuat IPSC menjadi pusat keunggulan.

"Sumbangan pasukan perdamaian tentunya merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif kita dalam turut menciptakan perdamaian dan keamanan internasional," kata Desra.

Berdasarkan catatan per Januari 2012 yang dihimpun dari Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York, pasukan perdamaian Indonesia berjumlah 1.972 personil militer dan polisi. Sebanyak 19 dari jumlah tersebut merupakan personil perempuan.

Hampir 2.000 anggota pasukan Indonesia itu saat ini tersebar bergabung di enam misi penjaga perdamaian PBB, yaitu 1.455 personil melekat ke UNIFIL (di Lebanon), 192 orang ke MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), 170 ke MINUSTAH (Haiti), 146 ke UNAMID (Darfur), 8 ke UNMIS (Sudan Selatan) dan satu personil ke UNMIL (Liberia).

Dalam kunjungan di Indonesia, Sekjen Ban Ki-moon seperti yang diungkapkan juru bicaranya, Martin Nesirky, akan menyampaikan pidato dengan topik "PBB dan Keamanan Global: Kolaborasi dan Kemitraan" pada pembukaan Jakarta International Defense Conference.

Sekjen PBB juga akan berbicara tentang "Penjaga Perdamaian PBB: Tantangan dan Kesempatan bagi Indonesia, Kawasan dan Selebihnya" di IPSC.

Desra mencatat, setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi dalam kaitan RI dan PP, yaitu di tingkat internasional, terutama di Dewan Keamanan, di lapangan atau wilayah konflik, serta domestik atau di dalam negeri.

"Tidak semua persoalan di PBB, khususnya di Dewan Keamanan, disepakati satu resolusi untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian. Adapun di lapangan, penempatan pasukan penjaga perdamaian tergantung apakah pemerintah setempat atau pihak-pihak yang bertikai bersedia menerima keberadaan pasukan PBB," ujarnya.

Adapun tantangan dalam negeri yang dihadapi Indonesia, ujarnya, antara lain bagaimana menyiapkan pasukan sesuai standar PBB.

"Kita memerlukan tiga unsur pasukan penjaga perdamaian, yaitu polisi, tentara dan sipil.

Apakah mereka siap diberangkatkan pada kondisi-kondisi konflik tertentu. Kalaupun bisa diberangkatkan, maka harus memenuhi standar yang diminta oleh PBB," kata Desra.

Menurut dia, pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia sejauh ini memiliki catatan bagus dan dikenal sangat profesional.

"Sebagai contoh di UNIFIL, mereka punya program misi sipil, konteksnya untuk pembinaan masyarakat sekitarnya. Mereka sangat dihargai hingga mendapat award juga," katanya.

Sekjen PBB sendiri telah berkali-kali menyatakan harapan agar Indonesia meningkatkan kontribusi dalam penggelaran pasukan pemelihara perdamaian.

"Jadi, kesempatannya ada. Tinggal bagaimana kita mengatasi tantangan di dalam negeri," kata Desra.

Bertambahnya jumlah pasukan Indonesia di PBB juga bisa membuka kemungkinan lebih besar bagi personil Indonesia mendapat posisi tinggi di lapangan.

Dalam sejarahnya, pasukan pemelihara perdamaian Indonesia baru menempatkan dua personel dengan jabatan tinggi di lapangan, yaitu Mayjen Rais Abin dan Brigjen Susilo Bambang Yudhoyono (kini Presiden RI).

Rais Abin menjabat sebagai Force Commander of UN Peacekeeping Mission in UNEF II, sedangkan Yudhoyono diberi tugas sebagai Chief Military Observer of Nations Transitional Administration for Eastern Slovania, Baranja and Western Sirmium (UNTAES).

Sumber : Antara

Empat KRI Sandar Di Makassar

MAKASSAR-(IDB) : Empat KRI ( Kapal Perang  Republik Indonesia ) yaitu KRI Slamet Riyadi – 352, KRI Oswald Siahaan – 354  sandar di pelabuhan Soekarno Hatta dan KRI Ajak – 653  dan KRI Mandar – 514 KRI sandar di dermaga Layang  Lantamal VI . 
 
Kedatangan ke 4 KRI tersebut ke Makassar untuk melaksanakan bekal ulang bahan bakar dan air tawar, ke 4 KRI tersebut  dibawah kendali Gugus Keamanan Laut (Guskamlatim) sedang melaksanakan operasi keamanan laut di wilayah perairan timur Indonesia. Rencananya setelah melaksanakan bekal ulang akan melanjutkan pelayaran menuju daerah operasi.

Dalam  merplug keberangkatan KRI Oswald Siahaan – 354  di dermaga Soekarno Hatta Makassar dihadiri Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Pulung Prambudi, Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Gunadi, para Dan KRI dan personel Lantamal VI.

Sumber : TNI AL 

Sejumlah Posisi di Kopassus Berganti Komandan

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah posisi di lingkungan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) berganti komadan atau pejabatnya. Serah terima jabatannya berlangsung di Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (17/3/2012) kemarin, dipimpin langsung Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya.

Mutasi itu antara lain meliputi:

1. Danpusdikpassus dari Kolonel Inf Santos Gunawan Matondang kepada Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa (lulusan Akmil 1990)

2. Komandan Grup 1 Kopassus dari Kolonel Inf Rudianto kepada Letnan Kolonel Inf M Saleh Mustafa (Akmil 1991)

3. Komandan Satuan-81 Kopassus dari Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa kepada Letnan Kolonel Inf R Sidharta Wisnu Graha (Akmil 1991)

4. Asisten Personel Danjen Kopassus dari Kolonel Inf Ardiheri kepada Letnan Kolonel Inf Kartika Adi Putranta SE (Akmil 1991)

5. Asisten Perencanaan Danjen Kopassus dari Kolonel Inf M Abduh Ras kepada Letnan Kolonel Chb Ign Wisnu Wardhana (Akmil 1991)

6. Kepala Keuangan Kopassus Letnan Kolonel Cku M Haikal Ansar MS SM meletakan jabatanya karena akan menduduki jabatan sebagai Kakudam XVII/Cederawasih Papua.

Adapun pejabat lama Danpusdikpassus Kolonel Inf Santos Gunawan Matondang (Akmil 1987), Dangrup 1 Kopassus Kolonel Inf Rudianto (Akmil 1989), dan Kolonel Inf Ardiheri (Akmil 1988), selanjutnya mengikuti pendidikan Sesko TNI di Bandung, Jawa Barat.

Dalam amanatnya, Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, mutasi jabatan di dalam suatu organisasi militer pada hakekatnya merupakan hal yang lazim. Ini merupakan bagian dari tour of duty dan tour of area dengan tujuan untuk perkembangan dan peningkatan kinerja, serta memujudkan efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok satuan.

"Selain itu, alih tugas dan jabatan juga untuk mengembangkan kemampuan manajerial serta kepemimpinan para perwira, yang sejalan dengan pola pembinaan personel dan karier yang berlaku di Angkatan Darat," tegasnya. 

Sumber : Kompas

Iran Siap Ekspor Iptek Militer untuk Negara Sahabat dan Sekutunya

TEHRAN-(IDB) : Pejabat militer Iran, Brigadir Jenderal Hossein Valivand mengkonfirmasikan kesiapan Republik Islam mengekspor iptek militer kepada "negara sahabat dan sekutunya."
 
Dalam wawancaranya dengan IRNA (17/3) Valivand mengatakan, "Salah satu prestasi terbesar dan paling penting Fakultas Komando Militer dan Staf Umum Iran (DAFOS AJA) adalah ilmu militer dan taktis di dalam negeri Iran."
 
Saat ini, fokus dari studi yang diajarkan di Fakultas DAFOS telah bergeser dari teks-teks Barat menuju materi lokal, tambahnya.
 
Valivand mengatakan bahwa kurikulum Fakultas DAFOS disusun berdasarkan pengalaman dari perang delapan tahun Iran melawan agresi rezim Baath Irak dan berbagai operasi militer di wilayah selama tiga dekade terakhir.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mencapai prestasi besar di bidang pertahanan dan bahkan meraih swasembada dalam produksi perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.
 
Meski demikian, Republik Islam berulang kali menekankan kepada semua pihak, khususnya negara jiran dan regional, bahwa kekuatan militernya bukan merupakan ancaman bagi negara-negara lain, mengingat doktrin pertahanan Republik Islam Iran berdasarkan pada asas pencegahan.

Sumber : Irib