Pages

Senin, Maret 12, 2012

Rusia: Tak Ada Calo dalam Pembelian Sukhoi

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Rusia, melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, membantah adanya peran calo dalam pembelian enam unit jet tempur sukhoi SU-3-MK2 dari Rusia oleh pemerintah Indonesia.

Sejumlah pihak di Indonesia menduga, harga enam pesawat itu telah digelembungkan (mark up) sehingga menimbulkan kerugian bagi negara. Ada dugaan, Indonesia  telah berhubungan dengan pihak ketiga, yang berperan sebagai calo, sehingga harga jet-jet tempur serta berbagai perangkat lain terkait dengan jet-jet itu menjadi sangat mahal atau jauh di atas harga normal.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/3/2012), Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menjelaskan, kontrak pembelian enam jet tempur jenis SU-3-MK2 oleh Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) itu ditandatangani Kementerian Pertahanan dan JSC Rosoboroneksport pada akhir Desember 2011. JSC Rosoboroneksport, menurut keterangan itu, dibentuk sesuai dengan Ketetapan Presiden Federasi Rusia dan merupakan perantara negara Rusia untuk mengekspor dan mengimpor produksi, teknologi serta jasa militer dan dwiguna.

"Hanya JSC Rosoboroneksport yang memiliki hak untuk memasok seluruh spektrum persenjataan dan teknik militer yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Rusia yang diizinkan diekspor ke pasar dunia," demikian kata pernyataan tersebut.

Keterangan itu juga menjelaskan, proses persiapan dan penandatanganan kontrak pembelian enam jet tempur itu dilakukan secara langsung oleh wakil-wakil berwenang dari Kementerian Pertahanan Indonesia dan JSC Rosoboroneksport dan diadakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam hukum kedua negara. 

"Informasi tentang keterlibatan pihak ketiga dan penggelembungan harga terkait dengan itu, tidak benar," kata siaran pers itu.

Selain enam pesawat SU-30MK2, kontrak antara Rusia dan Indonesia itu juga mencakup pasal-pasal tentang pemasokan mesin pesawat terbang, set suku cadang dan pelatihan spesialis Indonesia sesuai dengan program yang disepakati oleh kedua pihak. Pengiriman partai pertama pesawat SU-30MK2 it*direncanakan akan dilakuan pada akhir 2012. 

Sumber : Kompas

Prajurit TNI Patroli Bersama Tentara Lebanon

BEIRUT-(IDB) : Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL (Indobatt) melaksanakan patroli Counter Rocket Lounching Operation (CRLO) bersama dengan pasukan tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) disekitar area Kompi Chetah UN Posn 9-2, Az Ziqqiyah, Minggu (11/3/2012).
 
Patroli yang diberi sandi CRLO 466 ini dilaksanakan untuk menjaga agar wilayah Indobatt, terutama disekitar sungai Litani River Area Kompi C aman dari upaya-upaya peluncuran roket oleh kelompok tertentu ke wilayah Israel.

Waktu dan rute pelaksanaan CRLO ditentukan oleh satuan atas, dalam hal ini Sektor Timur UNIFIL kepada Indobatt. Pelaksanaan patroli dibagi 2 (dua) chek point, start diawali dari Markas Kompi C UN Posn 9-2 menuju chek point-1 di daerah Alman, tempatnya merupakan ketinggian di atas sungai Litani River.

Setelah berhenti sekitar 15 menit di chek point pertama, patroli dilanjutkan menuju chek point-2 yang rutenya melewati beberapa perkampungan penduduk antara lain Al Qusayr, Ett Taibe dan Deir Siriane, begitu juga rute kembali mengambil arah sebaliknya.

Pelaksanaan patroli dilaksanakan selama 4 jam, dimulai pukul 14.00 LT hingga 17.00 LT. Adapun kendaraan yang digunakan prajurit Indobatt saat pelaksanaan patroli yaitu kendaraan tempur jenis BTR-80, dengan jumlah personel 10 orang dipimpin oleh Komandan Tim Lettu Mar Arifin Manalu, sedangkan dari LAF menggunakan Mobil jeep jenis Amphibi dengan jumlah personel 8 orang dipimpin Lettu Habiib dari Batalyon 82/Brigade 8 LAF.

Pelaksanaan patroli hingga batas waktu yang telah ditentukan berjalan dengan aman dan lancer, tidak ada tanda-tanda kegiatan yang mencurigakan ditemukan disekitar area operasi Indobatt. Turut serta pada pelaksanaan patroli kali ini, Wakil Komandan Satgas Indobatt Letkol Mar FJH. Pardosi.
 
 

Menurut Wadansatgas Indobatt, usai pelaksanaan patroli mengatakan, “untuk memberikan semangat dan moril anggota dalam melaksanakan tugasnya, saya, Komandan Satgas ataupun Perwira Staf lainnya sesekali akan ikut mereka dalam melaksanakan patroli,” ungkapnya.
 
 
Selain melaksanakan patroli CRLO, Indobatt bersama LAF juga melaksanakan kegiatan patroli lainnya yaitu ADP (Area Domination Patrol) dan Foot Patrol yang rutin dilaksanakan, sesuai perintah dari Sektor Timur UNIFIL.

Sumber : Poskota

Brigif-1 Marinir Ikuti Latihan Tempur Di Puslatpur Purboyo Malang

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 1.200 prajurit Brigif-1 Marinir mengikuti latihan tempur di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Purboyo, Malang, 10-18 Maret 2012.

"Latihan itu dibuka Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol di Markas Komando Brigif-1 Marinir, Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (10/3) lalu," kata Perwira Staf Operasi Brigif-1 Marinir, Letkol Mar Suliono, Senin.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya disebutkan bahwa latihan TW (Tri Wulan) I-2012 itu melibatkan ribuan prajurit dari Yonif-1 Marinir, Yonif-3 Marinir, dan Yonif-5 Marinir.

Saat membuka, Komandan Brigif-1 Marinir dalam amanatnya mengatakan kesatuan tempur yang kuat dan besar itu salah satunya didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang andal dan profesional dalam melaksanakan tugas operasi.

"Untuk itu, seorang prajurit harus memiliki kemampuan dan kecakapan akademis, kesamaptaan yang baik serta mental dan fisik yang prima dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa," katanya.

Menurut orang nomor satu di jajaran Brigif-1 Marinir itu, latihan TW I-2012 itu merupakan program pembinaan satuan yang bertujuan membekali dan meningkatkan ketrampilan prajurit Brigif-1 Marinir.

"Target latihan adalah prajurit Brigif-1 Marinir mampu menjadi prajurit yang tangguh dan cakap dalam penguasaan materi taktik tempur operasi amphibi maupun taktik operasi darat, baik secara teknis maupun taktis sehingga dapat diaplikasikan di kesatuan," ucapnya.

Selain itu, dengan latihan ini akan menambah kepercayaan diri dalam bermanuver dan mengendalikan pasukan di medan operasi, sehingga diharapkan tidak ada kerugian personel maupun material, melainkan keuntungan dan kemenangan yang didapat.

"Kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana, janganlah dijadikan sebagai beban dan semangat berlatih menurun, tetapi jadikanlah sebagai pemicu semangat dalam berlatih, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai," katanya.

Sebelumnya (6/3), para prajurit Brigif-1 Marinir menggelar doa memohon keselamatan secara bersama (istighatsah) di gedung Edianto Balai Prajurit Brigif-1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, menjelang keberangkatannya ke Pusat Latihan Tempur Purboyo, Malang, Jawa Timur. 

Sumber : Antara

Untuk Mencapai Kemandirian Industri Pertahanan Harus Libatkan Perguruan Tinggi

JAKARTA-(IDB) :Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf, menilai, peran perguruan tinggi sangat penting dalam membangun kemandirian industri pertahanan dan keamanan nasional. Menurutnya, perguruan tinggi dapat berperan dalam riset pengembangan teknologi alutsista, penyediaan SDM unggulan, dan pengambil kebijakan di Komite Kebijakan Industri Pertahanan dan Keamanan (KKIP). Hal itu dikatakan Muzzammil dalam siaran pers yang diterima Jurnal Nasional, Minggu (11/3).

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini menjelaskan, perguruan tinggi memiliki konsep, struktur, dan budaya riset yang tinggi. Sehingga pengembangan teknologi industri pertahanan dapat dilakukan secara sistematik dan terstruktur dalam jangka panjang.

Untuk itu, kata Muzzammil, riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi harus sinergi dengan kebutuhan industri pertahanan. Pihak perguruan tinggi harus memastikan riset yang dilakukan dosen dan mahasiswanya bukan sekedar untuk pengembangan teori semata, tapi memiliki nilai jual.

Peran lainnya, menurut Muzzammil, perguruan tinggi memiliki kemampuan untuk menyiapkan SDM unggulan yang diperlukan untuk menguasai teknologi tinggi dan ilmu terapan Industri Pertahanan dan Keamanan. Sehingga industri pertahanan ini dapat menyerap lulusan perguruan tinggi sehingga tidak menjadi pengangguran baru muncul setiap tahun."Jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi tahun 2011 mencapai 1.132.751 orang, meningkat 15,71 persen dibandingkan tahun 2010. Industri pertahanan harus berkontribusi untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar," Papar Muzzammil.

Selain mengurangi pengangguran, kata dia, sinergi kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri pertahanan sangat penting untuk mencegah terjadinya brain drain. Selama ini, orang cerdas di Indonesia tidak memiliki tempat untuk mengembangkan keahliannya karena tidak diberikan tunjangan gaji yang layak dan sarana riset yang memadai membuat mereka lebih memilih bekerja di luar negeri."Brain drain ini sudah terjadi. Banyak ilmuwan Indonesia yang memilih tinggal untuk mengajar dan bekerja di luar negeri. Data terbaru tahun ini, sekitar ratusan mantan pegawai PT Dirgantara Indonesia yang memiliki kepakaran di bidang pesawat terbang bekerja di industri pertahanan Malaysia," katanya.

Sumber : Jurnas

KRI Ahmad Yani - 351 Singgah Di Pangkalan TNI AL Morotai

MOROTAI-(IDB) : KRI Ahmad Yani – 351 merupakan salah satu unsur di bawah kendali Guskamlatim yang ditunjuk sebagai Kapal Markas Guskamlatim  yang saat ini sedang melaksanakan Operasi Alur Hiu – 12.  Disela-sela melaksanakan operasinya KRI Ahmad Yani-351 menyempatkan untuk singgah di Pangkalan TNI AL Morotai. Pangkalan TNI AL  yang paling muda di jajaran Pangkalan Utama TNI AL IX Ambon tersebut terletak di sekitar  ALKI III bagian utara yang merupakan daerah Operasi Alur Hiu-12 Guskamlatim.

Beberapa kegiatan KRI AMY-351 selama di Mortotai diantaranya adalah ramah tamah antara Anggota KRI AMY-351, Anggota Guskamlatim, Anggota Pangkalan TNI AL Morotai bersama dengan  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Morotai yang diwakili oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Morotai, pimpinan TNI/POLRI , tokoh masyarakat dan organisasi pemuda setempat. Acara tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan hubungan baik antara TNI AL dengan masyarakat Kabupaten Morotai, sekaligus mengenalkan kembali kepada masyarakat Kabupaten Morotai keberadaan Pangkalan TNI AL di Kabupaten Morotai. Pada kesempatan tersebut Guskamlatim  juga menyerahkan bantuan berupa dua buah alat penampung air (tandon air) ukuran @ 1200 Liter kepada Pangkalan TNI AL Morotai. Selesai acara kegiatan dilanjutkan dengan openship.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan peninjauan Komandan Guskamlatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji  ke Lanal Morotai pada tanggal 21 sd 22 Februari 2012 untuk meninjau perkembangan pembangunan gedung Mako Lanal Morotai yang saat ini pembangunannya telah mencapai 70%. Kunjungan kerja Komandan Guskamlatim pada saat itu menggunakan Pesud Cassa U-623.  yang didampingi oleh Asintel Guskamlatim dan Pabandya Ren Ops Guskamlatim.

Sumber : Koarmatim