TEL AVIV-(IDB) : Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tidak lagi segarang beberapa pekan terakhir. Sikapnya yang ingin menyerang Iran luluh lantak setelah dia bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Jumat. Netanyahu tegas mengatakan bahwa perang dengan Iran tidak bakal terjadi.
"Ini bukan masalah berapa hari, berapa minggu, atau berapa tahun. Jika sanksi ekonomi dapat bekerja, maka itu lebih baik, namun hasilnya harus mampu menghapuskan ancaman senjata nuklir Teheran," ujar Netanyahu usai lawatan ke AS, Jumat.
"Saya berharap tidak akan ada perang sama sekali dan tekanan (sanksi) terhadap Iran dapat berhasil. Tentu saja itu akan membuat saya bahagia, bahkan bukan hanya saya namun rakyat Israel pun akan ikut bahagia," tambah Netanyahu.
Sementara itu juru bicara Gedung Putih Jay Carney membantah laporan surat kabar Israel yang menyebutkan AS menawarkan senjata baru kepada Israel sebagai imbalan atas penundaan serangan negara itu ke Iran.
Carney pun membantah kabar yang menyebutkan AS mendesain sebuah bom bunker buster. Bom ini dirancang khusus untuk menembus target yang berada di balik material keras atau target yang terkubur jauh di bawah tanah. "Tidak ada kesepakatan atau perjanjian semacam itu," ujar Carney.
Rakyat Israel sendiri, seperti diberitakan surat kabar Haaretz dalam jajak pendapat mereka, menolak rencana serangan Israel ke Iran bila tanpa dukungan AS. Sebanyak 58 persen dari 497 rakyat Israel yang dimintai keterangannya, menilai serangan Israel ke Iran jangan dilakukan sendiri. Mereka menghendaki AS turut ikut serta.
Selama ini Iran mengaku program nuklir dilakukan untuk kepentingan damai. Pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad berulangkali menyatakan, nuklir mereka digunakan untuk menyediakan pasokan listrik bagi rakyatnya.
Dari citra yang didapatkan menunjukan, pekerja di fasilitas militer Parchin mencoba membersihkan bukti percobaan alat neutron. Alat ini biasanya digunakan untuk memicu ledakan nuklir. Klaim dari ahli IAEA ini dapat menambah tekanan dunia internasional terhadap Iran mengenai program nuklir mereka.
Televisi nasional Iran melaporkan bahwa Ayatullah Ali Khamenei memuji langkah Obama yang lebih mementingkan diplomasi. Tentunya hal ini amat jarang terjadi, seorang pemimpin tertinggi Iran memberikan pujian kepada seorang pemimpin AS yang kerap berseberangan.
Sumber : SuaraKarya