Pages

Kamis, Maret 08, 2012

Demonstrasi Operasi Militer Dilakukan Pada 9 April

JAKARTA-(IDB) : Selama ini operasi udara militer relatif sukar dilihat dari dekat oleh masyarakat Indonesia; padahal kepada rakyat Indonesia itulah eksistensi dan tugas pokok TNI termasuk TNI-AU terletak.

Masyarakat umum, terutama yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, akan bisa menyaksikan hal-hal itu pada hari ulang tahun ke-66 TNI-AU, pada 9 April nanti. Lokasinya di Pangkalan Utama TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam keterangan pers di pangkalan udara militer yang dulu bernama Pangkalan Oedara Tjililitan di Jakarta itu, Kamis, Komandan Pangkalan Udara Utama TNI-AU, Marsekal Pertama TNI Adang Supriyadi, menyatakan, pangkalan itu akan menjadi base bagi puluhan pesawat terbang berbagai tipe dan jenis yang dimiliki TNI-AU.

"Tahap pertama adalah gladi posko, dilanjutkan latihan parsial. Lalu dilakukan evaluasi dan diujicobakan dalam formasi sebenarnya pada waktu yang telah ditetapkan," katanya.

Menurut skenario acara, ada dua jenis aktivitas yang dilakukan, yaitu demonstrasi statis dan demonstrasi dinamis di udara. Yang terakhir terdiri dari terbang formasi dan terbang aerobatik.

Di darat, seusai parade dan defile upacara oleh 2.500 personel, 467 personel Korps Pasukan Khas TNI-AU dari markasnya di Pangkalan Udara Sulaeman, Kabupaten Bandung, akan terjun statis memakai sembilan C-130 Hercules. Titik pendaratan di area aman landas pacu Halim Perdanakusuma.

Di ASEAN dan Asia, cuma Indonesia yang memiliki pasukan dengan kualifikasi Korps Pasukan Khas TNI-AU, yang dulu bernama Pasukan Gerak Tjepat dan Kopasgat. Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki pasukan serupa dalam beberapa satuan, yaitu US Air Force Control Combat Team, US Air Force Pararescue, dan US Air Force Air Tactical Control Party.

Selesai itu, dilanjutkan dengan terjun bebas 66 penerjun Korps Pasukan Khas TNI-AU. Mereka akan melakukan penerjunan formasi, dan beberapa di antara mereka membawa bendera raksasa komando utama di lingkungan TNI-AU. Orang terakhir akan membawa bendera biru raksasa Swa Bhuwana Paksa, lambang TNI-AU.

Unjuk kemampuan anti teror menjadi menu berikut. Kali ini oleh 60 personel pasukan khusus Detasemen B-90 Bravo Korps Pasukan Khas TNI-AU yang berpangkalan di Rumpin, Tangerang. Mereka menyimulasikan penyelamatan sandera dan pemberantasan teroris dalam skenario tertentu.

Salah satu kemampuan Pasukan Baret Jingga itu adalah SAR Tempur; itu pula yang akan diperagakan mereka oleh 23 personel, yang akan menyelamatkan personel TNI-AU di belakang garis pertempuran dan membawa pergi personel itu.

Sumber : Antara

Latihan Mailbag Transfer Oleh KRI SIM-367

LEBANON-(IDB) : Sudah yang kesekian kali serial Mailbag Transfer dilaksanakan oleh KRI SIM 367 dengan unsur-unsur MTF. Pada latihan  kali ini, KRI SIM 367  benar-benar menghadapi ujian alam  di laut Mediterania yaitu menghadapi cuaca ekstrim pada saat melaksanakan  Miscex 806 dengan TCG Badrum F-501 (Turkey).

Latihan yang dilaksanakan sesuai rencana pada pukul 09-00 LT ini, bertepatan dengan perubahan cuaca yang  ekstrim dimana kecepatan angin pada saat itu mencapai 52 knots, suhu 5ยบ celcius  yang disertai hujan es dan gelombang  laut rata-rata 3 meter. Kondisi cuaca ekstrim tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh  ABK. Dibutuhkan kesiapan fisik  prima serta profesionalisme prajurit yang terlatih untuk dapat menjawab semua tantangan tersebut. Latihan  berjalan dengan aman dan lancar sesuai yang direncanakan.

Bertindak sebagai OCS pada serial ini adalah KRI SIM – 367, dalam latihan  ini dilaksanakan  dua kali run secara bergantian, dimana TCG Badrum F-501 melaksanakan run pertama dengan melaksanakan pendekatan terlebih dahulu terhadap KRI SIM – 367 sampai dengan terkirim tali-tali dan kemudian melaksanakan kirim - terima barang. Demikian juga sebaliknya pada run ke dua berganti KRI SIM – 367  melaksanakan kegiatan yang sama seperti yang dilakukan oleh TCG Badrum F-501.

Sumber : Koarmatim

HUT ke-66 TNI-AU Akan Dimeriahkan 64 Pesawat Tempur Dari Berbagai Skuadron

JAKARTA-(IDB) : Peringatan hari ulang tahun ke-66 TNI-AU pada 9 April nanti akan lebih meriah ketimbang biasanya. Demonstrasi statik, dinamis, terbang formasi, hingga aerobatik akan dilakukan 64 pesawat terbang dari berbagai skuadron udara mereka.

"Ke-66 pesawat terbang berbagai tipe itu akan berpartisipasi. Selain pesawat terbang, 2.500 personel terdiri dari dua brigade dan tujuh batalion upacara akan berparade serta defile. Masyarakat umum bisa menyaksikan semua hal itu dari dekat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AU, Marsekal Pertama TNI Yunus Azman, di Pangkalan Udara Utama TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Perencanaan ketat sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Unsur udara dan darat telah disiapkan sedemikian rupa sehingga bisa saling menguatkan makna peringatan hari jadi TNI-AU kali ini.

Sejak 1 April, katanya, pesawat-pesawat terbang yang terlibat telah hadir di apron Terminal Haji, sisi lain Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma itu.

Terminal inilah yang akan dipergunakan menjadi lokasi persiapan utama unsur-unsur pesawat terbang, di sini pula akan dilakukan peragaan statis pesawat-pesawat terbang yang tidak mengudara. Direncanakan, yang menjadi inspektur upacara adalah Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat.

Jenis dan tipe pesawat terbang yang ada dalam daftar arsenal TNI-AU akan dilibatkan semua. Terdiri dari F-5E/F Tiger (tiga unit), Hawk 100/200 (10), F-16 A/B Blok 15 Fighting Falcon (enam), Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker (enam), 11 C-130 Hercules (sembilan untuk terjun statik, satu latihan terjun bebas, dan 1 tanker udara), dan B-737 200/400 Surveillance.

Masih ditambah CN-235/235 MPA (dua), C-212 Aviocar (dua), KT-1B Wong Bee (delapan, akan menjadi Jupiter Aerobatic Team), helikopter NAS-332/330 Super Puma dan Puma (empat), helikopter EC-120 Colibri, helikopter Bolkow-Blohm, dan Cessna dari Akademi TNI-AU (dua).

"Manuver-manuver yang akan diperagarakan semuanya manuver yang biasa dilakukan pesawat militer. Itu sebabnya tidak ada kalangan sipil yang bisa ikut dalam pesawat-pesawat terbang itu," kata Azman.

Sumber : Antara

Kasad: Tawaran Leopard Jerman Lebih Menjanjikan Daripada Belanda

 " Jerman menawarkan JOINT PRODUCTION pembuatan leopard dengan menggandeng PT. PINDAD dan bila Indonesia sudah deal dengan Jerman kemudian Belanda jadi menjual leopardnya ke Indonesia kita akan beli dari keuanya", jelas KASAD

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menilai tawaran dari Jerman lebih menjanjikan dibandingkan Belanda mengenai rencana pembelian tank tempur utama (Main Battle Tank/MBT) Leopard 2A6.

"Tawaran Jerman cukup menjanjikan untuk mengisi kekosangan. Apalagi Belanda masih ada permasalahan dari parlemen," kata Pramono di Mabes AD, Jakarta, Kamis.

Selain dapat melakukan "transfer of technology" (TOT), Jerman juga menawarkan "joint production" untuk pembuatan beberapa bagian tank seberat 60 ton tersebut, dengan menggandeng PT Pindad.

Bahkan, lanjut dia, Jerman menantang kesiapan industri pertahanan dalam negeri. Prinsipnya dalam merawat teknologi tinggi itu perlu persiapan matang, dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mempelajarinya.

"Ini tak bisa dalam tiga tahun kita memproduksinya. Tidak sederhana teknologinya," ucapnya seraya mengaku pihaknya berencana membeli Tank Leoprad dari Jerman.

Menurut Pramono, belum satu suaranya pemerintah Belanda dengan parlemen membuatnya harus bersikap tegas, terlebih tidak adanya perbedaan harga dengan yang ditawarkan Belanda.

Oleh karena itu, pihaknya mengusahakan agar anggaran 280 juta dolar AS mampu mendapat 100 Tank Leopard.

Namun, kalau pihaknya sudah "deal" dengan Jerman, dan pemerintah Belanda setuju menjual Leopard, maka TNI AD akan membeli dari keduanya.

"Adapun mekanisme pembelian dilakukan langsung antarpemerintah (goverment to goverment)," ujarnya.

Pramono tidak menyangkal Tank Leopard 2A6 adalah hasil "retrofit 2A4" alias pengembangan teknologi terbaru karena cetak baru teknologi Leopard serupa sudah tidak diproduksi lagi.

Ia pun yakin Tank Leopard dari negara Eropa tidak membawa konsekuensi apapun, terlebih hingga terancam bakal terkena embargo.

"Tidak ada alasan untuk mengembargo kalau kondisi Indonesia seperti sekarang," tutur Pramono.

Sumber : Antara

Berita Foto : Jelang Sertijab Pangarmatim Inspeksi Kapal Perang

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) melakukan inspeksi kapal-kapal perang (Admiral Inspection) yang bersandar di perairan Koarmatim, Surabaya, Kamis (8/3/2012). Inspeksi tersebut dilakukan menjelang serah terima jabatan (sertijab) Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) dari Laksamana Muda TNI Ade Supandi Supandi ke penggantinya Laksamana Muda TNI Agung Pramono.

 
Inspeksi tersebut dilakukan menjelang serah terima jabatan (sertijab) Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) dari Laksamana Muda TNI Ade Supandi Supandi ke penggantinya Laksamana Muda TNI Agung Pramono
 
 
Hal ini merupakan tradisi di lingkungan tradisi TNI AL jelang Sertijab perwira, serta sebagai ajang perpisahan dengan prajurit sekaligus untuk memperkenalkan perwira baru.




Usai melakukan inspeksi laut, Laksamana TNI Ade Supandi memberikan pidato melalui radio komunikasi yang dipancarkan ke seluruh kapal perang TNI.



Para ABK serempak memberikan penghormatan kepada Pangarmatim yang baru dan lama saat KRI Katon 810 melintas di depan kapal perang.



Dalam admiral inspection ini, kedua perwira bintang dua ini menggunakan KRI Katon 810 berkeliling kolam Koarmatim hingga Selat Madura.



Sertijab Pangarmatim sendiri akan dilaksanakan di Dermaga Koarmatim pada Jumat (9/3/2012) yang dipimpin langsung oleh KSAL, Laksamana TNI Soeparno.
Sumber : Detik

Pangarmatim Inspeksi Kapal Perang Jelang Sertijab

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi melakukan inspeksi kapal perang di Markas Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis, menjelang dilakukannya serah terima jabatan pada Jumat (9/3).

Dalam inspeksi menggunakan KRI Katon 810 tersebut, Laksda TNI Ade Supandi didampingi calon penggantinya Laksda TNI Agung Pramono yang kini menjabat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil).

Inspeksi kapal perang ("Admiral Inspection") merupakan salah satu tradisi di lingkungan TNI AL untuk memeriksa kesiapan unsur-unsur yang terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan.

Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian kepala staf angkatan laut (KSAL) maupun panglima komando armada, sekaligus untuk perpisahan dengan prajurit dan mengenalkan pemimpin baru.

"Sertijab Pangarmatim dilaksanakan pada Jumat (9/3) dengan dipimpin langsung KSAL Laksamana TNI Soeparno," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmatim, Letkol Laut (P) Yayan Sugiana.

Pada kesempatan yang sama, KSAL Laksamana Soeparno juga melantik Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Pertama TNI Sri Mohammad Darojatim sebagai Pangkolinlamil yang baru.

Sementara Laksda Ade Supandi yang baru menjabat Pangarmatim selama 185 hari, selanjutnya mendapat tugas baru sebagai Asisten Perencanaan (Asrena) KSAL di Markas Besar TNI AL.

Sebelum menginspeksi kapal perang, Pangarmatim Laksda Ade Supandi melakukan tatap muka dengan sejumlah pimpinan media massa dan wartawan yang biasa meliput kegiatan Koarmatim.

"Saya berharap kerja sama yang sudah terjalin baik antara Koarmatim dengan teman-teman media bisa terus dipelihara dan ditingkatkan," kata Ade Supandi. 

Sumber : Antara

Danpasmar-1 Awali Tugas Dengan Pimpin Apel Pagi Gabungan

SURABAYA-(IDB) : Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara mengawali tugas dengan memimpin apel pagi gabungan prajurit Brigif-1 Marinir di lapangan apel Yonif-1 Mar, Tanjung Perak, Surabaya, Rabu.

Apel pagi yang diikuti 1.000 prajurit Brigif-1 Marinir itu juga dihadiri oleh Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol, Asintel Kaspasmar-1 Kolonel Marinir Marcos, dan Asops Kaspasmar-1 Letkol Marinir Rudy Sulistyanto.

Selain itu, Aspers Kaspasmar-1 Kolonel Marinir Daru Sukendar, Aslog Kaspasmar-1 Kolonel Marinir Listiyarto, Asrena Kaspasmar-1 Kolonel Marinir Herry Djuhaeri, Pekas Pasmar-1 Letkol Laut (S) Danang Marsudi, dan para Komandan Satlak Brigif-1 Marinir.

Danpasmar-1 memimpin apel untuk mengenal lebih dekat prajuritnya, khususnya prajurit Brigif-1 Marinir, sekaligus untuk memotivasi prajurit Brigif-1 Marinir yang akan berangkat mengikuti latihan Tri Wulan (TW) I/2012 di Pusat Latihan Tempur Purboyo, Malang.

Dalam kesempatan itu, Brigjen Tommy Basari meminta para prajurit untuk meningkatkan profesionalisme sebagai pasukan pendarat yang mengutamakan sinergitas antara kesenjataan Korps Marinir dengan tiga kemampuan pokok prajurit Marinir, yakni menembak, lari, dan renang.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah prajurit Pasmar-1 selalu menjalin kebersamaan antara prajurit TNI, keluarga dan masyarakat dengan dilandasi kegembiraan, soliditas dan saling menghargai demi kejayaan Korps Marinir," katanya.

Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara memimpin Pasmar-1 setelah dilantik oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin dalam upacara serah terima jabatan di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, 28 Februari lalu.

Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), namun dia juga bukan orang baru di Pasmar-1, sebab dia mengawali karir sebagai Danton di Yonbekpal-1 Mar hingga menjadi Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir.

Sebelumnya (6/3), ratusan prajurit Brigif-1 Marinir menggelar doa memohon keselamatan secara bersama (istighatsah) di gedung Edianto Balai Prajurit Brigif-1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, menjelang keberangkatannya ke Pusat Latihan Tempur Purboyo, Malang, Jawa Timur.

Dalam istighatsah yang juga dihadiri Danpasmar-1 itu, doa untuk memohon keselamatan dan kelancaran dalam latihan TW I/2012 itu dipimpin oleh Drs Ilhamullah Sumarkam, M.Ag dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Sumber : Antara

Minta Israel Tunda Serangan Iran, AS Tawarkan Senjata Canggih

WASHINGTON-(IDB) : Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan menawarkan persenjataan canggih baru kepada Israel namun dengan syarat. Syaratnya, Israel harus berkomitmen untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran tahun ini.

Demikian diberitakan harian Israel, Maariv seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (8/3/2012) yang mengutip diplomat-diplomat Barat yang tidak disebutkan namanya dan sumber-sumber intelijen.

Dituliskan media tersebut, saat kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Washington pekan ini, pemerintah AS menawarkan kepada Israel untuk menyediakan bom-bom penghancur bunker dan pesawat-pesawat pengisi bahan bakar jarak jauh.

Bom-bom penghancur bunker yang ditawarkan AS tersebut jauh lebih hebat daripada bom-bom serupa yang dimiliki Israel saat ini. Dengan bom-bom tersebut, Israel akan bisa menargetkan fasilitas-fasilitas nuklir meski berada di bawah bebatuan yang kuat.

Sebagai imbalan atas persenjataan canggih tersebut, Israel setuju untuk menunda kemungkinan serangan terhadap Iran hingga tahun 2013, setelah pemilihan presiden AS pada November 2012 mendatang.

Pemerintah AS dan Israel belakangan terus bertentangan mengenai cara menghadapi ambisi nuklir Iran. Pemerintah AS berulang kali mengingatkan bahwa serangan militer terhadap Iran akan berkonsekuensi besar bagi wilayah Timur Tengah juga global.

Sumber : Detik

Menhan : Tidak Harus Semua Pembelian Alutsista Jadi Konsumsi Publik

JAKARTA-(IDB) : Tak adanya transparansi pembelian alutsista menimbulkan saling tuding antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan Komisi 1 DPR dan ICW, soal isu keganjilan pengadaan pesawat tempur Sukhoi.

Hampir mustahil pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di berbagai negara dilakukan murni antarpemerintah atau G to G (government to government). Alasan utamanya karena sebagian besar negara tidak lagi menjadi pemilik dari produsen senjata.

Demikian yang diungkapkan pengamat militer dan kebijakan luar negeri dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, kepada VOA, Rabu sore.

Penunjukan pihak ketiga, menurut Andi, adalah langkah wajar, seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Rosoboronexport; agen penjualan resmi yang ditunjuk pemerintah Rusia untuk pembelian enam pesawat Sukhoi.

“Tidak ada pemahaman bersama tentang proses pengadaan alutsista, tidak ada transparansi data tentang nilai kontrak, dan tentang komponen-komponen yang diatur dalam kontrak tersebut sehingga interpretasinya relatif sederhana,” ujar Andi Widjajanto.

Mengenai tudingan Indonesian Corruption Watch (ICW) soal pemerintah yang tidak transparan, Andi mengatakan berdasarkan UU proses pembelian senjata termasuk hal yang dikecualikan.


Andi menambahkan, “Dalam UU Kebebasan Informasi Publik proses pengadaan senjata memang termasuk dalam hal-hal yang dikecualikan. Kementerian Pertahanan tidak wajib mempublikasikan, bahkan harus menerapkan prinsip kehati-hatian.”


Wella Sherlita
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan penjelasan mengenai pembelian enam pesawat tempur Sukhoi dari Rusia (7/3).
 
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah telah melakukan penggelembungan anggaran dalam pembelian enam pesawat Sukhoi. Soal perbedaan harga pesawat yang jauh berbeda, Purnomo mengatakan itu akibat inflasi di Rusia.

“Yang akan kita lakukan adalah membangun skuadron kekuatan tempur kita, yaitu skuadron Sukhoi jumlahnya 16. Kita punya 10 sekarang, jadi masih kurang 6. Enam itulah yang kita beli. Dulu pembelian pertama tahun 2007, lalu sekarang ada kontrak tahun 2012 tentu harganya berbeda.

Beli makanan pun tahun 2007 dan 2012 berbeda. Tapi perbedaannya tidak banyak, karena perbedaan itu hanya untuk meng-cover inflasi. Jadi tidak ada perbedaan signifikan yang mengesankan mark-up (penggelembungan angka),” jelas Purnomo.

Sedangkan mengenai perbedaan harga kontrak antara Indonesia dengan Vietnam, Purnomo menegaskan itu karena perbedaan kebutuhan dan spesifikasi pesawat.

 
“Hati-hati kalau melihat nilai kontrak, karena nilai kontrak kita dengan Vietnam mungkin berbeda. Kalau di kita kontraknya selain beli Sukhoi juga beli peralatan lain. Mesin yang kita dapatkan itu tidak enam sesuai jumlah pesawat, tetapi 12. Jadi tolong jangan dibandingkan apple to apple (persis sama) karena yang dibeli Vietnam mungkin lain dengan yang kita beli. Beli mobilpun kadang-kadang peralatannya beda, velg-nya racing yang satu bukan velg racing, jadi harganya beda,” ungkap Purnomo.

Sebelumnya, Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo menuding Kementerian Pertahanan lebih memilih menggunakan skema kredit komersial atau kredit ekspor, yang jangka pengembaliannya cepat, dikenakan biaya-biaya bank, dan bunganya lebih tinggi berdasarkan rate pasar. Padahal pemerintah Rusia telah menyediakan fasilitas kredit untuk pembelian alutsista Indonesia senilai 1 milliar dolar Amerika.

 
Adnan menilai ada indikasi ketidakwajaran, di mana Indonesia membeli satu Sukhoi dengan harga 83 juta dolar Amerika. Sementara jika dibandingkan dengan harga resmi yang dipublikasikan Rosoboronexport, per Agustus 2011, harga Sukhoi 30 MK sebesar 60-70 juta dolar Amerika per unit.

Sumber : Voanews

The Dutch Told To Decide On Leopard Sale By End Of March

JAKARTA-(IDB) : Indonesia has given the Netherlands a deadline to decide whether or not to sell its surplus Leopard main battle tanks (MBTs) after which Indonesia will look for other sources, a top defense official said Tuesday.

Defense Deputy Minister Sjafrie Sjamsoeddin said the ministry had given the Dutch until the end of March before deciding to buy the MBTs from other countries.

“We can buy the tanks directly from Germany, although the quantity might be different,” he told reporters at the Defense Ministry after a press conference on the results of a meeting of the Defence Industry Policy Committee (KKIP).

Initially, Indonesia had planned to buy the German-made MBT at a discounted price as the Dutch government was implementing harsh defense budget cutbacks that included disbanding its armored divisions in the wake of the economic downturn in Europe. 

The plan was to buy 50 units of the 2A4 and another 50 units of the 2A6 variants of the MBT at a total price of US$280 including the costs to upgrade the A4 variant to the A6 standard.

The Indonesian Army said it needed to modernize its weapons systems with MBTs because it only had light tanks such as the British-made Scorpion and French-made AMX13 which weigh 8 tons and 14 tons respectively. 

The Leopard weighs more than 60 tons leading to heavy criticism from lawmakers and NGOs who oppose the buying of the MBT, which is made by German firm Krauss-Maffei Wegmann Maschinenbau (KMW).

A minority party in the Dutch parliament, the Left Green, has also voiced its concerns at selling the MBTs to Indonesia taking note of what it claims is the possibility of the tanks being used to supress human rights in Indonesia.

Sjafrie has just returned from a tour of several European countries to discuss various aspects of defense cooperation.

In France, Sjafrie studied the possibility of locally assembling Sherpa light tactical, armored vehicles at state-owned arms manufacturer PT Pindad.

Source : JakartaPost

Pembelian Astross II Gandakan Kuasa Tempur TD Malaysia

KUALA LUMPUR-(IDB) : Tentera Darat (TD) bakal memiliki satu lagi rejimen sistem pelancar roket berganda (SPRB) jenis Astros II buatan Brazil tidak lama lagi bagi menggandakan kuasa tempur negara.
 
Sebanyak 18 unit SPRB Astross II akan dibeli bagi melengkapkan kekuatan Briged Artileri Roket yang ketika ini mempunyai dua rejimen roket jenis yang sama dan sebuah rejimen artileri pengesan.

Rejimen baharu SPRB Astross II itu nanti dijangka ditempatkan di Sabah.

Difahamkan, pembelian aset terbaharu itu telah dipersetujui Tentera Darat (TD) menerusi belanjawan pertahanan dalam Rancangan Malaysia Ke-10.

Sumber memberitahu, kontrak perolehan akan dimeterai antara Kementerian Pertahanan dengan pembekalnya pada Pameran Perkhidmatan Pertahanan Asia 2012 di sini pada April ini.

“Pembelian ini adalah sebahagian daripada rancangan jangka panjang TD bagi memperkukuhkan kuasa tempur khasnya, Briged Roket.

“Ia juga merupakan strategi bagi memperkasakan sistem pertahanan darat dengan adanya dua rejimen roket di Semenanjung dan di Sabah atau Sarawak,” ujar sumber tersebut di sini semalam.

Sumber : Kosmo

Indonesia Singapura Mantapkan Kerja Sama Intelijen Maritim

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Singapura (RSN) sepakat untuk memantapkan kerja sama intelijen maritim.

Kesepakatan itu menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio dengan mitranya Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Singapura Laksamana Madya Tan Wee Beng di Markas Besar TNI Angkatan Laut di Jakarta, Rabu.

Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati saat dikonfimasi ANTARA mengatakan pertemuan itu bertujuan mempererat hubungan kerja sama antara Angkatan Laut Singapura atau "Republic of Singapore Navy" (RSN) dengan Angkatan Laut Indonesia yang selama ini telah terjalin baik.

Berbagai kegiatan yang telah, sedang, dan yang akan dilaksanakan ke depan antara TNI AL dan Angkatan Laut Singapura merupakan bukti eratnya hubungan tersebut.

Seperti diketahui, kerja sama antara TNI AL dan Angkatan Laut Singapura selama ini sangat erat, dalam bidang pendidikan, khususnya pertukaran antarperwira siswa untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Staf dan Komando masing-masing Angkatan Laut.

Pada kesempatan itu, lanjut dia, dibicarakan pula peningkatan materi dalam latihan bersama angkatan laut kedua negara seperti PANDU EODEX dgn Republic of Singapore Navy Naval Diving Unit/RSN-NDU.

"Kegiatan latihan Pandu Eodex ke-12 akan dilaksanakan pada akhir bulan April hingga 13 Mei di Surabaya," katanya.

Dalam latihan bersama itu, antara lain akan dimantapkan kerja sama intelijen maritim, ujar Untung menambahkan.

Kerja sama lain yang telah dilaksanakan adalah pengamanan Selat Malaka baik dalam format bilateral maupun multilateral bersama Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam bentuk patroli terkoordinasi.

Sumber : Antara

Panglima TNI. KASAD, KASAL Dan Kapolri Menjadi Warga Kehormatan Korps Paskhas TNI-AU

BANDUNG-(IDB) : Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kepala Polri, Jenderal Pol Timur Pradopo, mendapat wing komando kehormatan Korps Pasukan Khas TNI-AU, di Bandung, Rabu.

Wing komando kehormatan Pasukan Khas TNI-AU juga diberikan kepada Kepala Staf TNI-AD, Jenderal TNI Pramono Wibowo, dan Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno.

Penyematan dilakukan Komandan Korps Pasukan Khas TNI-AU, Marsekal Muda Ammarullah, dalam apel khusus di Lapangan Apel Markas Komando Korps Paskhas, di Pangkalan Udara Sulaeman, Bandung.

Bersama penyematan wing komando kehormatan, diberikan pula pisau komando kepada masing-masing petinggi militer dan Polri tersebut.

"Baret jingga yang saya kenakan bukan sekadar simbol, tetapi merupakan bentuk penghargaan, penghormatan, kebanggan tidak saja bagi saya tetapi juga Korps Paskhas," kata Suhartono.

Sumber : Antara

Panglima TNI, KASAD, KASAL Dan Kapolri Laksakan Operasi Khusus

BANDUNG-(IDB) Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo, melaksanakan operasi khusus di Markas Detasemen Bravo-90 Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Bandung, Rabu.

Selain Panglima TNI dan Kepala Polri, ikut dalam operasi khusus itu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno.

Tiga pejabat tinggi militer dan Polri itu melaksanakan operasi khusus sebagai rangkaian tradisi sebelum menerima Wing Komando Kehormatan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

Sebelum melaksanakan operasi khusus, Panglima TNI, Kapolri, Kasad dan Kasal menyaksikan demonstrasi pertempuran pertahanan pangkalan udara di Lapangan Apel Markas Korps Paskhas di Pangkalan Udara Sulaeman, Bandung.

Usai menyaksikan demonstrasi sekitar 30 menit, Panglima TNI, Kapolri, Kasad dan Kasal segera berganti kostum pasukan khusus Detasemen Bravo-90 TNI Angkatan Udara, lengkap dengan senjata MP-4 di tangan.

Setelah mendapat pengarahan tentang operasi khusus dimaksud, Panglima TNI, Kapolri, Kasad dan Kasal segera menaiki kendaraan khusus DMV menuju Markas Detasemen Bravo-90 lama di area Pangkalan Udara Sulaeman.

"Ini dia....," kata Panglima TNI bersemangat.

Dalam simulasi operasi khusus itu, Panglima TNI, Kapolri, Kasad dan Kasal diharuskan mengambil dokumen rahasia di sebuah tempat untuk selanjutnya diamankan.

Simulasi operasi khusus diselingi berbagai ledakan, aksi penembakan dan pengambilan dokumen rahasia yang tersimpan disebuah kotak.

Usai mengambil dokumen rahasia, Panglima TNI, Kepala Polri, Kasad dan Kasal segera keluar dari "medan operasi" dan bergegas menggunakan kendaraan khusus ke sebuah titik untuk menyerahkan dokumen. 

Sumber : Antara