Pages

Jumat, Februari 24, 2012

Dankormar Menerima Penghargaan “The Strengthen Combat Fraternity” Dari Pemerintah Rusia

JAKARTA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menerima Penghargaan “The Strengthen Combat Fraternity” dari pemerintah Rusia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).

Pemberian penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov kepada Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, bertepatan dengan acara Russian Armed Force Day yang dilaksanakan di hotel Borobudur Jakarta.

Selain Dankormar, penghargaan juga diberikan kepada Komandan Pasmar-2 (Danpasmar-2) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Struman Panjaitan yang diserahkan oleh Duta Besar Rusia Alexander Ivanov.

Sebelumnya penghargaan yang sama juga telah diberikan kepada Kasal, Kepala Staf Kormar dan Danpasmar-1 pada bulan Desember tahun lalu.


Penghargaan yang diberikan kepada para pejabat TNI-AL dan Korps Marinir tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap hubungan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini antara pemerintah RI – Rusia di bidang pertahanan khususnya dalam pengadaan alat sistem utama persenjataan (Alutsista).

Sumber : Kormar

150 Prajurit Korps Marinir Ikuti Sertijab Komandan Puspenerbal

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 150 prajurit Korps Marinir mengikuti upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) di Apron Lanudal Juanda, Surabaya, Jumat.

Ratusan prajurit Korps Marinir yang menjadi pasukan upacara dalam sertijab itu berasal dari Yonif-3 Mar yang dipimpin Mayor Marinir Edy Prayitno yang juga Wakil Komandan Batalyon Infanteri-3 Marinir.

Komandan PuspenerbAL diserahterimakan dari pejabat lama Laksamana Pertama TNI H Sipahutar MSc kepada penggantinya Laksamana Pertama TNI Sugianto SE MAP.

Laksma TNI H Sipahutar MSc akan menjabat sebagai Asisten Deputi Menko Polhukam, sedangkan Laksma TNI Sugianto SE MAP sebelumnya menjabat sebagai Komandan Lantamal VIII.

Upacara sertijab yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno itu dihadiri oleh Dansesko TNI, Laksdya TNI Moch Jurianto, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Murdjito, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, Pejabat Pangkotama TNI AL dan pejabat TNI/Polri Surabaya.

Selain itu, hadir juga Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Komandan Lanmar Surabaya, Kolonel Marinir M. Hari, Komandan Kolatmar, Kolonel Marinir Eddy Setiawan, dan Komandan Brigif-1 Marinir, Kolonel Marinir Amir Faisol.

Pertandingan Antar-Kolak
Sementara itu, Tim Bulutangkis Brigif-1 Marinir menjuarai pertandingan Bulutangkis antar-Kolak Pasmar-1 di gedung olah raga (GOR) Alami, Kebraon, Surabaya.

Siaran pers Penerangan Pasmar-1 melaporkan pertandingan bulu tangkis yang berlangsung pada Kamis (23/2) itu digelar dalam rangka pembinaan dan pencarian bibit-bibit atlet bulu tangkis guna menghadapi pertandingan di tingkat yang lebih tinggi.

Pertandingan yang diikuti oleh Brigif-1 Marinir, Resimen Kavaleri-1 Marinir dan Resimen Artileri-1 Marinir itu menggunakan sistem setengah kompetisi, yaitu masing-masing tim saling bertemu dan tiap tim diwakili oleh lima pasangan.

Pada pertandingan pertama, Brigif-1 Marinir yang pimpin langsung oleh Komandan Brigif-1 Marinir, Kolonel Marinir Amir Faisol, berhasil mengalahkan Tim Menart-1 Mar dengan skor 4-1.

Di pertandingan kedua, Brigif-1 Marinir berhadapan dengan Menkav-1 Marinir dengan hasil 3-2 untuk kemenangan Brigif-1 Marinir, sedangkan di pertandingan ketiga mempertemukan Menkav-1 Mar dengan Menart-1 Mar dengan hasil 4-1 untuk kemenangan Menkav-1 Marinir.

Dalam acara yang dihadiri Komandan Brigif-1 Mar, Kolonel Marinir Amir Faisol; Komandan Resimen Artileri-1 Marinir, Kolonel Marinir Ichwan Dargianto; dan Wadan Brigif-1 Mar, Letkol Mar Atam itu, hadiah pemenang diserahkan oleh Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir, Kolonel Marinir Sarjito.

Sumber : Antara

Sertijab KS Pasmar-1 Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Pasmar-1 diganti dari Kolonel Marinir F. Saud Tambatua kepada Kolonel Marinir Dedi Suhendar.

Pergantian itu berlangsung dalam upacara serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington di Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo, Selasa.

Kolonel Marinir F. Saud Tambatua selanjutnya mengikuti PPRA XLVIII Lemhannas 2012 di Jakarta, sedangkan Kolonel Marinir Dedi Suhendar sebelumnya menjabat sebagai Danlanal Mataram.

"Jabatan Kepala Staf Pasmar-1 pada prinsipnya adalah pembantu dan penasihat utama Komandan Pasmar-1 dalam mengkoordinasikan, membina dan mengoptimalkan unsur-unsur pembantu dan pelayan pimpinan serta unsur pelaksana pembinaan," kata Danpasmar-1.

Oleh karena itu, katanya, Kepala Staf Pasmar-1 mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam mendinamisasi kegiatan para staf, sekaligus mewujudkan efisiensi dan efektifitas serta terpeliharanya tertib administrasi dan tertib hukum.

"Dalam diri seorang Kepala Staf dibutuhkan kepekaan dan kejelian dalam menangkap fenomena serta aspirasi yang berkembang, untuk dianalisas, kemudian dapat diformulasikan sebagai saran kepada Danpasmar-1," katanya.

Sebelumnya (20/2), Kolonel Marinir Saud Tambatua menandai hari terakhir menjabat Kepala Staf Pasmar-1 dengan menerima Ketua Tim Pengawasan dan Pemeriksaan (Katim Wasrik) dari Irkormar Kolonel Marinir Budianto Sutarto bersama lima orang anggota di Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo.

"Objek Wasrik kali ini meliputi pemeriksaan terhadap semua dokumen PJK (Pertanggung jawaban keuangan) pada kegiatan belanja modal, belanja pegawai, belanja barang, belanja Har dan belanja Jaldis yang didukung dari dana APBN 2010-2011 berdasarkan 2K 2E yaitu Ketaatan, Kepatuhan, Efektifitas dan Efesiensi," kata Kolonel Marinir Saud Tambatua.

Sementara itu, Batalyon Komlek-1 Marinir yang berulang tahun pada 24 Februari kini memiliki lapangan bola futsal di belakang markas Yonkomlek-1 Mar Surabaya.

"Lapangan bola futsal yang resmi dipakai mulai 17 Februari itu dibangun untuk menunjang pembinaan fisik," kata Danyonkomlek-1 Mar Letkol Marinir Sumantri.

Peresmian lapangan futsal itu juga ditandai dengan penanaman pohon untuk penghijauan di sekitar batalyon, pemberian santunan kepada Warakawuri anggota Yonkomlek-1 Mar, dan pemberian hadiah kepada Serka Mar Farhainudi yang meraih dua emas dalam lomba menembak bisam di Brunei Darusalam.

Sumber : Antara

Hercules TNI AU Kembali Ke Tanah Air

JAKARTA-(IDB) : Pesawat tempur Hercules milik TNI AU kembali ke Indonesia setelah menjalani perbaikan menyeluruh (overhaul) di Amerika Serikat. Serah terima pesawat ini akan dilakukan di base ops Halim Perdanakusuma.

“Siang ini akan dilakukan upacara penyambutan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus saat dihubungi, Jumat (24/2). Menurut Azman, Hercules yang mengalami overhaul atas bantuan Amerika ini dilakukan sejak setahun lalu.

Selain perbaikan, mulai body, structure hingga persenjataan, pesawat ini juga di-up grade kemampuannya. “Serah terima dilakukan oleh dubes Amerika di Indonesia dengan Wakil KSAU,” ujar Azman. Pesawat ini diperbaiki di Oklahoma Amerika Serikat untuk menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintenance di hanggar perusahaan swasta ARINC, di Oklahoma, Amerika Serikat.

Jika pesawat tersebut selesai diperbaiki, direncanakan dua unit Hercules lainnya akan juga diperbaiki. Menurut Azman, teknisi TNI AU sebenarnya punya kemampuan memperbaiki pesawat tersebut. Namun, kemampuan tidak didukung fasilitas dan peralatan pendukung.

"Alat-alat yang dibutuhkan tidak ada. Kalau beli (alat-alatnya), lebih jauh dan lebih mahal, lebih baik kita gunakan orang lain," katanya.

Sumber : Jurnas

BRI Kucurkan Dana Ke PT. DI Sebesar Rp. 1 Triliun Untuk Modal Kerja

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mendapat pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 1 triliun. Dana sebesar itu akan dipakai untuk modal pembuatan pesawat-pesawat pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, pinjaman PTDI itu atas sepengetahuan dan izinnya. Menurut Dahlan, ia menyetujui pinjaman tersebut karena pinjaman tersebut akan dipakai untuk modal operasional pengerjaan pesanan pesawat dari Kemenhan. Tanpa pinjaman tersebut, justru PTDI tidak bisa memenuhi pesanan dari Kemenhan.

"Saya izinkan PT DI pinjam uang dari BRI Rp 1 triliun. Supaya dapat kerja. Toh, dana itu nantinya akan dapat penggantian dari APBN kalau sudah turun," ujar Dahlan Iskan, Kamis (23/2/2012).

Ditegaskan Dahlan, selain memberi restu pinjaman dana, ia juga akan melakukan restrukturisasi jajaran direksi PTDI dalam waktu dekat. Menurutnya, jajaran direksi PT DI sejauh ini belum mencerminkan direksi dream team. Pergantian direksi ini dilakukan agar PTDI dapat melakukan banyak pekerjaan yang diberikan oleh Kemenhan.

"Jajaran direksi akan saya rombak, kalau untuk Dirutnya tidak, tapi selain Dirut akan saya rombak," ungkapnya.

Setelah direksi PTDI dirombak, Dahlan akan membimbing PTD, dan seluruh perusahaan BUMN strategis lainnya, seperti PT PAL, Pindad, dan Dahana. Seluruh BUMN tersebut, diizinkan untuk meminjam modal ke bank sebagai modal dana operasional menjalankan pesanan Kemenhan.

"Industri strategis dalam 1-2 tahun ini melayani Kemenhan yang anggarannya tahun ini sangat banyak dan pasti turun," tutur Dahlan.

Dalam kesempatan itu, Dahlan Iskan, melarang melarang PT Penataran Angkatan Laut (PAL) untuk menerima order pembuatan kapal-kapal niaga. Dahlan meminta PAL tetap fokus untuk menggarap industri perkapalan militer. Alasanya, mulai tahun ini hingga beberapa tahun yang akan datang, Kementerian Pertahanan banyak memberikan order pembuatan kapal ke PT PAL.

"Di masa lalu, order kapal niaga membuat PAL kesulitan luar biasa. Sebab, ada order kontrak kurang bagus, kapal hampir jadi dibatalkan," kata Dahlan.

Yang terpenting bagi Dahlan adalah PT PAL harus hidup dahulu dari pesanan pembuatan kapal militer oleh Kementerian Pertahanan. Apalagi, anggaran dari Kementerian Pertahanan sangat besar dan pasti turun.

Sumber : Kompas

ToT Rudal Dari China Langkah Menuju Kemandirian Rudal

JAKARTA-(IDB) : Industri pertahanan Indonesia memasuki babak baru.Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama koleganya dari Republik Rakyat China Jenderal Liang Guanglie meneken kesepakatan untuk proses alih teknologi peluru kendali (guided missiles/rudal) C-705.

Dengan kesepakatan itu, Indonesia mendapat kewenangan untuk memproduksi rudal yang mempunyai jangkauan lintas cakrawala (over the horizon). Sekilas, ini merupakan kabar biasa.Tapi, bagi kepentingan pertahanan bangsa ini, langkah ini merupakan milestone bagi pembangunan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus menguatkan derajat kapabilitas pertahanan Indonesia. Bangsa ini pun patut berbangga karena tidak banyak negara yang mampu menguasai teknologi rudal atau berkesempatan mendapat alih teknologi senjata strategis tersebut. Pentingnya penguasaan teknologi rudal disadari betul bangsa ini.

Ini terlihat dari rangkaian program roket nasional hingga pembangunan material pendukung. Sudah jauh hari Indonesia memulai tahap awal pembangunan rudal dengan memproduksi roket udara ke darat, folding fin aerial rockets (FFAR), yang diaplikasikan pada helikopter dan pesawat milik TNI. Sejumlah BUMN,yakni PT Dahana,PT Dirgantara Indonesia,PT Pindad,dan PT Krakatau Steel, juga membangun roket R-Han yang mempunyai jangkauan 15-20 kilometer. Untuk material pendukung, awal tahun ini pemerintah meresmikan dua industri strategis,yakni PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang,Kalimantan Timur dan pabrik bahan berenergi tinggi di areal PT Dahana di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dengan pengoperasian kedua pabrik tersebut,kebutuhan bahan baku peledak dan propelan sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri. Dengan demikian,kerja sama dengan China merupakan lanjutan dari tahapan penguasaan teknologi rudal.Melalui kerja sama ini Indonesia mendapatkan limpahan teknologi (technology spillover) yang selama ini dikunci rapat-rapat oleh segelintir negara seperti teknologi telemetri,propulsi,tracking-and guidance,dan sebagainya.

Jika menguasai rahasia teknologi rudal ini,bisa jadi suatu saat Indonesia memproduksi rudal C-705,tapi juga memanfaatkannya untuk mendongkrak kapasitas roket pertahanan (R-Han) atau bahkan menyulap roket pengorbit satelit (RPS) yang tengah dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi rudal balistik. Dalam pertahanan, kemampuan penguasaan rudal sangat strategis untuk meningkatkan kekuatan militer suatu negara. Rudal merupakan bagian dari kesenjataan artileri dengan daya jangkau yang mampu mencapai garis belakang pertahanan dan menembus jantung pertahanan lawan.

Ditilik dari kemampuan yang dimiliki––yakni daya jangkau (range), daya ketelitian (precision), dan daya hancur (destruction capability), rudal adalah instrumen paling efektif untuk memenangkan sebuah perang. Bagi TNI, rudal C-705 akan menjadi bagian dari sistem kesenjataan strategis. Rudal yang pertama diperlihatkan ke publik pada ajang Zhuhai Airshow Ke-7 pada 2008 direncanakan akan menempati posisi utama sistem senjata kapal cepat rudal (KCR) yang dimiliki TNI Angkatan Laut.

C-705 akan bahu-membahu dengan rudal Yakhont buatan Rusia yang dipasang di KRI kelas Van Speijk menjadi tulang punggung matra laut Indonesia, terutama di wilayah laut dangkal. Si vis pacem,para bellum.Jika mendambakan perdamaian,bersiap- siaplah untuk perang.Dalam konteks pemahaman inilah,penguatan, modernisasi, dan pembangunan kemandirian alutsista dilakukan oleh pemerintah.Penguasaan teknologi rudal menjadi instrumen penting membangun sistem pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya getar tinggi––high level of deterrence.

Sumber : Sindo

BUMN Strategis Diminta Fokus Produksi Alutsista TNI

JAKARTA-(IDB) : Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta BUMN industri strategis agar fokus memproduksi arsenal dan arsenal pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"BUMN industri strategis seperti PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Pindad, termasuk PT Industri Kapal Indonesia kita arahkan agar fokus memenuhi permintaan Kementerian Pertahanan," kata Iskan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (23/2).


Menurut dia, dalam kondisi seperti sekarang ini perusahaan-perusahaan itu seharusnya lebih mengutamakan kapal perang, kapal angkutan militer atau produk lain pesanan-pesanan Kementerian Pertahanan ketimbang memproduksi kapal komersial.


"Jumlah kapal perang pesanan TNI/Polri cukup banyak, jadi sebaiknya produksi kapal niaga dihentikan sementara agar dapat memenuhi order tersebut," ujarnya.


Meski begitu, mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara tersebut tidak merinci jenis kapal apa saja yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan. Ia hanya menjelaskan, pemerintah saat ini mengalokasikan dana anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang cukup besar untuk membiayai pengadaan alustista (alat utama sistem senjata) nasional.


Iskan mengakui kondisi keuangan BUMN industri strategis tersebut cukup memprihatinkan karena dampak krisis dan situasi ekonomi di masa lalu.


"Mereka sesungguhnya banyak mendapat pesanan kapal dari luar negeri, namun karena krisis mengakibatkan perusahaan pemesan kapal tidak mampu menebus kapal ketika sudah selesai dikerjakan atau dibangun," katanya.


Menurut dia, saat ini merupakan momentum bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi terkait alutsista untuk bangkit kembali.


PT Pal Indonesia yang selama ini produksinya didominasi pesanan kapal komersial, kini mau tidak mau harus memproduksi pesanan Kementerian Pertahanan yang memang pendanaan dan ordernya sudah jelas.


Merujuk catatan, PT Pal dan PT Dirgantara Indonesia memiliki sejarah buruk dalam kinerja keuangannya sehingga memaksa Kementerian BUMN untuk melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan itu dengan melakukan penyuntikan dana.


Untuk itu, imbuh Dahlan, langkah untuk memprioritaskan pemenuhan permintaan TNI/Polri tersebut merupakan yang terbaik. "Yang penting saat ini perusahaan hidup dulu dari order-order Kementerian Pertahanan. Baru dua tahun kemudian setelah kondisi keuangan perusahaan stabil bisa mengincar pesanan kapal komersial," katanya.

Sumber : SCTV

Super Cobra dan Huey Tabrakan di Udara, 7 Marinir AS Tewas

YUMA-(IDB) : Tujuh prajurit Korps Marinir AS dilaporkan tewas, setelah dua helikopter militer bertabrakan saat menjalankan latihan pertempuran malam di Kompleks Latihan Militer Yuma, dekat kota Yuma, negara bagian Arizona, AS, Rabu (22/2/2012) malam waktu setempat atau Kamis (23/2/2012) pagi WIB.

Letnan Maureen Dooley dari Pangkalan Udara Miramar, California, mengatakan, dua helikopter yakni heli serbu AH-1W Super Cobra dan heli angkut UH-1Y Huey bertabrakan di udara saat menjalankan operasi latihan rutin, Rabu sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Para pejabat pertahanan AS mengatakan, penyebab tabrakan masih dalam penyelidikan dan nama-nama korban baru akan dipublikasikan paling cepat 24 jam setelah kecelakaan terjadi. Pihak Marinir AS mengatakan, lokasi kecelakaan berada terpencil di pedalaman kompleks latihan militer, yang terletak di dekat perbatasan negara bagian Arizona dan California itu.

Sumber : Kompas

ITS Kembangkan Hovercraft Standar Internasional

Illustrations
SURABAYA-(IDB) : Hovercraft atau kapal melayang kini bisa diproduksi di Indonesia. Kapal amphibi yang dulu hanya dimiliki negara-negara adikuasa seperti Amerika dan Jepang, kini juga dimiliki Singapura, Malaysia dan tentu saja Indonesia yang dikembangkan oleh Ship Designer asal ITS.

Bentuk Hovercraft yang diproduksi di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) ini tak beda jauh dengan yang telah dipakai pasukan Angkatan Darat di Amerika. Kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion) ini juga sengaja difungsikan untuk mengangkut penumpang dan mengakses dari kapal menuju daratan dengan speed khusus.

Kendaraan atau kapal amphibi berdimensi 14,2 x 7 meter ini memiliki 25 knot ground speed dan 30 knot air speed. Kapal yang mampu bermanuver di perairan maupun di darat tersebut menunjukkan kemampuan bangsa memproduksi perlengkapan pertahanan sendiri.

"Ground speed-nya 25 knot, air speed 30 knot," kata Marine Engineer & Ship Designer ITS, Ir H Agoes Santoso kepada detiksurabaya.com, Kamis (23/2/2012).

Seperti Hovercraft di negara-negara lain, kapal amphibi ini memiliki bantalan udara yang ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal (plenum chamber). Proses ini berlangsung melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat

Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling (propeller). Gaya angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar.

Dengan demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Maksimal, Hovercraft ini berkapasitas hingga 5 ton muatan.

Muatan berupa penumpang atau bahkan kendaraan bisa sangat efektif diangkut menggunakan kapal amphibi ini. Dan lagi, dengan 1000 liter bensin, hovercraft buatan ITS ini mampu mengakses perjalanan ke darat dengan cepat.

"Maksimal dikendarai selama 2 jam," tuturnya.

Kini, satu unit hovercraft produksi ITS telah diambil fungsi oleh Direktorat Perbekalan Angkutan TNI Angkatan Darat di Jakarta. Sayangnya, kapal amphibi yang diproduksi dengan dana tak lebih dari Rp 50 Miliar ini belum ada lagi yang memesan. Padahal, alat angkut penumpang semacam ini sering digunakan anggota TNI di luar negeri untuk pertolongan kali pertama saat terjadi bencana di laut.

Sumber : Detik

Radar Militer Iran Mampu Deteksi Pesawat Siluman

TEHRAN-(IDB) : Jaringan radar unit pertahanan udara Iran telah berhasil mendeteksi dan melacak pesawat siluman dan kendaraan udara tak berawak (UAV) bayangan selama fase ketiga latihan Angkatan Darat Iran, Press TV melaporkan pada Kamis (23/2).
 
Sebelumnya, jaringan radar yang ditempatkan di zona operasi mengirimkan informasi mengenai jangkauan, ketinggian dan kecepatan pesawat siluman berawak dan kendaraan udara tanpa awak ke jaringan terpadu pertahanan udara negara.
 
Dalam operasi lain, radar militer di Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia berhasil memandu pesawat untuk mencari dan menargetkan pesawat musuh bayangan.
 
Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia Iran memulai latihan dengan sandi "Tharallah" pada hari Senin dalam zona seluas 190.000 kilometer persegi di bagian selatan Iran, dengan tujuan utama meningkatkan pertahanan udara negara.
 
Sistem radar yang diproduksi oleh para ahli Iran telah diuji dan dievaluasi selama fase ketiga latihan tersebut.
 
Iranmenegaskan bahwa manuver yang digelar oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Pasdaran) atau militer adalah bersifat defensif dan dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perdamaian serta persahabatan kepada negara-negara regional.

Sumber : Irib

Menteri BUMN Larang PAL Buat Kapal NIaga

JAKARTA-(IDB) : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melarang PT PAL untuk membuat kapal niaga setelah mendapatkan order besar dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membuat kapal perang.

"PT PAL hanya boleh buat kapal-kapal militer sesuai pesanan Kemenhan, tidak boleh buat kapal niaga," kata Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (23/2/2012).

Alasan Dahlan tidak lain karena pembuatan kapal niaga tersebut membuat PT PAL mengalami kesulitan. "Dulu gara-gara buat kapal niaga PT PAL sempat susah, karena order sudah hampir selesai ternyata dibatalkan," ungkap Dahlan.

Ini juga merupakan salah satu persyaratan yang diminta Kemenhan. Adalagi syarat lainnya, Dahlan bilang, Kemenhan meminta manajemen PT PAL harus andal.

"Makanya, untuk menyikapi persyaratan Kemenhan tersebut saya merombak manajemen PT PAL, salah satunya dengan mengganti Dirut PT PAL yakni mengangkat Dirut DPS (Dek Perkapalan Surabaya) Firmansyah," kata Dahlan.

Alasan Dahlan mengangkat Firmansyah sebagai Dirut PT PAL tidak lain karena keberhasilannya dalam menjalankan DPS.

"Salah satunya, menghidupkan kembali Industri Kapal Indonesia (IKI) yang berkedudukan di Makasar. Kasus IKI sendiri hampir mirip dengan Djakarta Lloyd dan saat ini sudah hidup kembali setelah manajemen DPS masuk ke IKI," tandasnya.
 
Sumber : Detik