Pages

Senin, Februari 13, 2012

Pesawat Tempur AU Sri Lanka Jatuh

KOLOMBO-(IDB) : Satu pesawat jet tempur Angkatan Udara Sri Lanka hancur ketika jatuh di bagian barat laut negara itu, Senin.

AU Sri Lanka mengatakan pilot jet MIG-27 Flogger terpental ke udara sesaat sebelum pesawat nahas itu jatuh di Dummalasuriya, dekat Puttalam, sebagaimana dinyatakan Xinhua-0ANA. Sri Lanka banyak memakai produk Rusia dalam daftar persenjataan mereka, termasuk MiG-27 Flogger itu.

Dikatakan, mereka masih belum yakin apa yang menyebabkan kecelakaan itu, atau jika ada korban di darat setelah kecelakaan tersebut.

Jet tempur itu banyak digunakan selama perang antara militer Sri Lanka dan pemberontak Macan Tamil sebelum pemberontak itu dikalahkan militer tiga tahun lalu.

Tahun lalu, pesawat jet tempur lain milik AU Sri Lanka jatuh saat sedang dalam misi pelatihan.

Pemerintah Sri Lanka telah mengeluarkan anggaran banyak untuk pertahanan bahkan setelah perang, termasuk pembelian pesawat-pesawat tempur baru, menurut rancangan anggaran Sri Lanka 2012. 

Sumber : Antara

Suka Duka Awak KRI Nanggala(1) :Tangkal Rasa Takut Dengan Minum Air Laut Dalam

SURABAYA-(IDB) : Berada di kedalaman laut,dikurung dalam kapal selam yang sempit selama puluhan hari bukanlah perkara mudah.Rasa jenuh, stres,hingga gangguan kejiwaan,menjadi ancaman nyata.

Belum lagi keganasan laut yang bisa menenggelamkan mereka sewaktu-waktu. Keceriaan terus tergambar dari raut para awak KRI Nanggala 402 begitu mendarat di dermaga Armatim beberapa hari lalu. Perasaan puas sekaligus bahagia tersungging dari senyum mereka.Ini karena mereka sukses mengemban misi membawa pulang KRI Nanggala 402 dari proses overhaul di Korea Selatan.

Tetapi bukan itu saja,bisa menghirup udara alam bebas adalah sesuatu yang luar biasa bagi mereka. Bayangkan saja,21 hari lamanya mereka berada dalam kapal yang sempit.Menyelami lautan bebas hingga ratusan mil,belum lagi berkutat dengan rutinitas dan teman yang sama selama itu. Tentu ini menjadi hal yang membosankan bagi manusia normal. Namun,jiwa mereka telah terpatri dengan semboyan ‘Tabah Sampai Akhir’,seperti yang diajarkan para pelaut terdahulu.

Sehingga seberat apapun resiko yang dihadapi,pantang bagi mereka untuk mundur apalagi menyerah saat berjuang. Memang,para awak kapal selam bukanlah prajurit biasa. Mereka adalah manusia-manusia pilihan yang mampu bertahan dalam situasi dan kondusi sesulit apapun. Tetapi itulah faktanya,nasib para awak kapal selam bisa dibilang tidak seenak awak kapal atas laut biasa.

Ini karena segala aktifitas mereka terbatasi. Jangankan bergerak ke sana-kemari,merokok pun tidak bisa mereka lakukan setiap waktu.Ini karena mereka berada berada di dalam kapal yang tertutup,bersama mesin kapal yang sensitif dengan asap maupun api.Padahal,di kedalaman laut yang dingin rokok bisa menjadi penawarnya. Tetapi,para awak KRI Nanggala 402 memiliki cara khusus untuk mengobati keinginan merokok itu.

Saat kondisi air laut tenang misalnya, kapal dijalankan dengan setengah terapung.Tujuannya, bagian tengah kapal yang tinggi bisa berada di permukaan air laut,sehingga mereka bisa naik dan menghisap rokok. ”Kalau kapal sudah mengapung seperti ini,kita biasanya berebut naik untuk merokok. Tetapi karena waktunya terbatas,kita tidak bisa berlama-lama,sebab harus bergantian dengan awak yang lain.

Paling hanya dua batang setelah itu turun lagi,”tutur salah seorang awak KRI Nanggala Lettu Laut (P) Hadhito. Namun aktifitas merokok lanjut Hadhito akan berhenti total kalau kondisi gelombang air laut sedang tinggi.Sebab pada situasi itu kapal sulit mengapung, karena harus menjaga keseimbangan akibat hantaman gelombang.”Kalau sudah seperti ini,kami biasanya hanya berdiri di dalam kapal sambil berpegangan agar tidak jatuh.Apalagi kalau pas ada badai atau berlayar di laut yang dalam,”katanya.

Hadhito menambahkan, meski sudah terlatih,perasaan was-was kadang masih tetap muncul saat berada di bawah laut.Kondisi ini biasanya muncul saat kapal berlayar di bawah laut yang dalam.Ini karena arus bawah laut cukup kencang, sehingga resiko bahaya juga cukup besar,seperti di laut China Selatan atau Laut Banda Maluku.”Dua lokasi ini terbilang paling angker,sebab ombaknya tidak bisa diprediksi,” kata perwira yang juga putra Kasal Laksamana Soeparno ini.

Tetapi lanjut Hadhito,para awak kapal selam sudah punya penangkal untuk menghadapi kedalaman laut tersebut.Penangkal itu tak lain berupa tradisi meminum air laut kedalaman. Setiap mengarungi kedalaman baru misalnya, maka tradisi meminum segelas air laut wajib dilakukan. ”Kapal selam ini biasanya berlayar di kedalaman 30 meter. Nah bagi mereka yang belum pernah belayar di kedalaman itu,maka wajib minum air laut.Ritual serupa juga akan kami lakukan jika kapal turun lagi di kedalaman bawah 30 meter.

Saat kapal di kedalaman 50 meter misalnya,maka harus minum air laut lagi,begitu seterusnya,sampai kapal ini berlayar di batas kedalaman maksimum 200 meter,”imbuh Serma PTB M Nuril Huda. Tradisi minum air laut kedalaman kata Nuril tidak hanya berlaku bagi anggota saja,tetapi juga komandan,perwira pelaksana maupun juga kepala kamar mesin.”Kalau sudah seperti ini kami tidak membedakan pangkat dan jabatan.

Siapa yang belum pernah masuk di kedalaman itu ya wajib minum air laut.Sebab ada sugesti dari kami,bahwa kalau sudah meminum air itu,maka kita akan menyatu dengan laut,”kata prajurit asal Lamongan ini. Pada ritual inilah,kadang banyak awak kapal yang tidak kuat karena rasa air yang begitu asin.Bahkan mereka yang tidak kuat bisa langsung diare. ”Walau begitu,tradisi ini tetap wajib diikuti,”tandasnya.

Sumber : Sindo

Kunjungan Atase Militer Iran Ke Markas Kopassus





JAKARTA-(IDB) : Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menerima kunjungan Atase Militer Kedutaan Besar Republik Islam Iran Colonel Mohammad Reza Rafiee di Ruang Kerja Danjen Makopassus Cijantung-Jakarta Timur, Kamis(9/2). 


Kunjungan ini bertujuan dalam rangka silaturrahim untuk mempererat hubungan bilateral khususnya antara Special Forces Iran dan Indonesia serta membangun hubungan baik dengan seluruh pejabat militer Indonesia dan meningkatkan kerjasama bilateral antar kedua negara melalui kerjasama strategis dan teknis, demi terjaganya perdamaian dunia. Kegiatan selanjutnya saling memberikan cinderamata dan foto bersama.

Sumber : Kopassus

Pertahanan Udara Nasional

CH-(IDB) : Dini hari tanggal 29 Juli 1947, pilot Muljono dengan pesawat Guntei serta Soetardjo Sigit dan Soeharnoko Harbani masing-masing dengan pesawat Cureng—semua pesawat peninggalan Jepang—menyerang kedudukan Belanda di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang. Tahun 2003, tepatnya 3 Juli 2003, armada US Navy yang berupa kapal induk, kapal perusak, dan fregat berlayar dari Singapura menuju Australia melalui Selat Karimata, Laut Jawa.

Saat melewati perairan Bawean, pesawat F-18 yang terbang bermanuver di udara terdeteksi oleh radar sipil dan militer Indonesia. Gerakan ini dilihat oleh pilot Bouraq dan dilaporkan ke Air Traffic Control (ATC) Surabaya karena mengganggu penerbangan sipil. Setelah diidentifikasi oleh dua pesawat F-16 TNI AU, disepakati bahwa pesawat-pesawat US Navy tersebut melaporkan posisi mereka ke ATC Surabaya dan Bali.

September 2008, lima orang mendarat di Merauke dengan pesawat kecil dari satu titik pemberangkatan di Australia. Mereka ditahan pihak imigrasi karena tidak memiliki dokumen untuk memasuki negara lain. Pesawat yang digunakan juga tidak memiliki izin sesuai aturan internasional untuk masuk ke wilayah Republik Indonesia.Tanggal 29 November 2011, sebuah pesawat Falcon F-900 Papua Niugini (PNG) yang berangkat dari Subang menuju Port Moresby telah dicegat oleh Sukhoi Angkatan Udara. Pemerintah PNG marah besar kepada Pemerintah Indonesia dan insiden ini nyaris membuat hubungan bilateral terganggu.

Sebelum itu, awal Maret 2011, sebuah pesawat Pakistan milik maskapai Pakistan International Airlines (PIA) dipaksa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, karena tidak memiliki Diplomatic Clearance, Security Clearance, dan Flight Approval. Pesawat tersebut terbang dari Dili, Timor Leste, menuju Malaysia. Pesawat terdeteksi oleh radar bandara.

Menjaga kedaulatan

Itulah beberapa contoh dari kegiatan yang berkait erat dengan tugas-tugas menjaga kedaulatan negara di udara. Menjaga dalam hal ini tentu saja bukan hanya saat negara dalam keadaan perang, melainkan juga dan terutama saat damai.

Prioritas kewaspadaan adalah daerah-daerah perbatasan negara, baik di darat maupun di laut. Kerawanan di daerah-daerah tertentu menjadi lebih kompleks karena batas perairan antarnegara tak kunjung jelas posisinya.

Di sisi lain masih ada pula daerah kedaulatan negara yang pengelolaannya masih di bawah kendali otoritas penerbangan negara tetangga. Di daerah yang berdekatan terdapat kawasan pelatihan militer negara itu.

Di wilayah lain terdapat kawasan tambang lepas laut yang berjarak sangat dekat dengan Timor Leste, bahkan dengan Darwin di Australia yang baru saja dapat penempatan satu unit pasukan marinir Amerika Serikat.

Tugas-tugas pengawasan udara wilayah kedaulatan Indonesia memang sangat kompleks. Maka, keberadaan radar canggih dan pesawat tempur yang siaga menjadi sangat penting.

Dasar hukum pelaksanaan aktivitas menjaga kedaulatan negara di udara tidak pula sederhana. Seperti diketahui, referensi standar yang menjadi acuan bersama adalah Konvensi Chicago.

Pasal 1 dari Convention on International Civil Aviation, Chicago, 7 Desember 1944, berbunyi, ”Setiap negara memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif (complete and exclusive) terhadap ruang udara di atas wilayah kedaulatannya.”

Masalahnya adalah pada kasus-kasus tertentu konvensi ini akan berhadapan dengan hukum laut internasional yang berhubungan dengan alur laut Kepulauan Indonesia atau ALKI yang mengatur batas ketinggian terbang tertentu di jalur tersebut. Belum lagi perdebatan yang belum usai mengenai ALKI yang membujur utara-selatan versus keinginan banyak pihak agar dikelola pada arah timur-barat. Semua itu tentu saja mengebiri status komplet dan eksklusif kedaulatan RI di udara.

Peran Kohanudnas

Maka, seperti halnya peran angkatan udara di mana pun, seluruh kegiatan angkatan udara berada dalam kerangka pertahanan udara nasional. Pertahanan ini dalam konteks tertentu secara universal akan berarti ”to defend by attacking”.

Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) memiliki peran sentral dalam menjalankan tugas-tugas itu. Namun, dalam konteks pertahanan negara yang menganut total defense—dulu dikenal sebagai sishankamrata—kiranya Kohanudnas dan angkatan udara tidak boleh dibiarkan sendirian. Seluruh potensi nasional dalam bidang keudaraan (national air power) harus menjadi bagian utuh dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara di udara.

Memelihara pertahanan udara nasional terlalu besar untuk didelegasikan kepada Kohanudnas saja. Kohanudnas harus diberdayakan sesuai tugas pokoknya, demikian pula angkatan udara yang bertanggung jawab terhadap kedaulatan negara di udara.

Sumber : ChappyHakim

Kemampuan T-50 PAK FA Rusia Jauh Mengungguli F-22 Raptor

MOSCOW-(IDB) : Jumlah pesawat tempur generasi ke-lima Sukhoi T-50 PAK akan ditambah menjadi 14 unit dari sekarang cuma tiga. Rusia memutuskan menambah jumlah pesawat tempur berteknologi paling canggih di dunia itu untuk uji terbang mendalam.

Panglima Angkatan Udara Rusia, Alexander Zelin, Senin, menurut RIA Novosti, mengatakan, "Sudah terdapat tiga pesawat tempur yang turut dalam uji terbang, tiga lainnya diperkirakan diuji coba dalam waktu dekat. Seluruh jumlah pesawat untuk uji terbang sebanyak 14 unit."

Sukhoi T-50 dikembangkan dalam program PAK FA atau Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii (Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation) di biro rancang pesawat terbang Sukhoi.

T-50 PAK FA tampil pertama kali kepada masyarakat saat Pameran Kedirgantaraan MAKS-2011 dekat Moskow pada 17 Agustus 2011.

Petempur yang dikembangkan bersama mitra dari India --Hindustan Aeronautics Limited (HAL)-- tersebut melakukan terbang perdananya di Rusia wilayah timur pada awal 2010.

Zelin juga mengatakan T-50 milik Rusia melampaui kemampuan pesawat asal Amerika Serikat dan China. Mampu terbang dalam kecepatan 2,2 kecepatan suara dalam mode stealth adalah kemampuan dasar bagi T-50 PAK FA itu.

Untuk pertempuran jarak dekat, manuver Pugachev atau Cobra seperti yang bisa dilakukan Su-27 atau Su-30 Flanker, sangat mudah dilakukan T-50 PAK FA yang sudah menerapkan sistem navigasi dan manajemen tempur melalui fasilitas helm dan visi di mata pilot.

"Setelah menganalisa perbandingan sifat pesawat dengan asal China kami menyimpulkan T-50 PAK FA melampaui kemampuan pesawat F-22 Raptor milik AS dan pesawat siluman J-20 tersebut dalam hal kecepatan maksimum, jarak terbang, berat maksimal saat lepas landas, dan nilai daya angkut maksimal," tambah Zelin.

Rusia telah mengembangkan petempur generasi kelimanya sejak 1990-an. Sejumlah pejabat tinggi militer Rusia menyebutkan jet tempur siluman itu --jarak terbang hingga 5.500 kilometer pada versi standar tanpa tangki cadangan-- bisa memasuki masa bakti di AU Rusia pada 2015.

Menurut data RIA Novosti, Sukhoi T-50 PAK FA menggunakan mesin ganda Saturn 117S (AL-41F1A) TRDDF turbo jet menggunakan afterburners dengan durasi terbang maksimal selama tiga jam.

Arsenal pesawat tersebut diantaranya telah memodifikasi kanon GSH-301 dengan peluru berdiameter 30 milimeter dengan menambah jumlah putaran letupan dan tenaga dorong.

Selain itu T-50 memiliki 10 cantelan senjata untuk roket dan bom serta bisa di sesuaikan dengan cantelan roket tambahan sehingga kawasan target bisa lebih ditingkatkan.

"Pengoperasian T-50 akan lebih murah 100 juta dolar AS atau 2,5 kali lebih murah dari pengoperasian F-22 Raptor buatan Lockheed Martin dan Boeing," demikian dikutip RIA Novosti. 

Sumber : Antara

Dubes AS Dan Komandan US Army Untuk Republik Marshall Kunjungi Kapal Dewaruci

KWAJELAIN-(IDB) : Duta Besar USA untuk Republik Marshall Ibu Martha dan Komandan Pangkanal US Army di Kwajelain Kolonel Gaines mengadakan kunjungan ke KRI Dewaruci (KRI DWR), Sabtu (11/2). Kunjungan  diterima oleh Komandan KRI DWR Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseta beserta perwira  KRI  di Lounge Perwira KRI DWR, dilanjutkan dengan acara makan pagi dengan menu nasi goreng khas KRI DWR yang menjadi andalan juru masak kapal.

Setelah itu diadakan tukar menukar cindera mata. Pada kesempatan itu Komandan KRI DWR memberikan buku PENGAWAL SAMUDERA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA kepad Komandan US Army,  dimana buku ini baru diluncurkan pada tahun  2011.

Sejak kapal ini dibuat,  KRI DWR sudah singgah empat kali di kota ini, pada kesempatan ini Komandan US Army menyempatkan diri untuk mencoba menaiki tiang Bima KRI DWR yang berada di haluan kapal, dengan didampingi empat  prajurit  KRI.

Saat berada di bordes Tiang Bima, mereka melakukan foto bersama dan mendapat applaus dari Dubes US karena mereka kelihatan grogi. Setelah turun dari  Tiang Bima, rombongan tamu tersebut melaksanakan foto bersama dengan Komandan KRI beserta Perwira, Bintara dan Tamtama di haluan kapal.

Sumber : Koarmatim

KRI Dewaruci Tiba Di Republik Marshall

KWAJELAIN-(IDB) : Dalam rangka muhibah pelayaran internasional tahun 2012, Kapal Latih Kadet Akadeni TNI AL buatan Jerman  yang kini berusia 59, pagi ini Jumat (10/2) pukul 10,00 waktu setempat atau pukul 06.00 WIB tiba di Kwajelain, Negara  Republik Marshaal  disambut oleh Athase Laut  Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Kolonel Laut(KH) Anwar Saadi  dan  beberapa perwira dari US Army yang sedang bertugas di Kwajelain.

Komandan KRI DWR Letkol Laut (P) Bima Bayuseta  saat akan merapatkan kapal di dermaga  Kwajelain,  disambut sebuah speet boat Polisi  perairan yang membawa Athanse Laut Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi di dampingi dua  perwira US Army, Mayor Mili.S dan Mayor Parris,  selanjutnya Komandan KRI DWR mendapat kalungan  bunga yang diberikan oleh anak  laki-laki berumur 6 th bernama Andrian Peterson, kemudian acara diteruskan dengan peninjauan ke kapal.  Athan  RI ini sebenarnya sudah tiba di Kwajelain hari  Rabu,(8/2) karena menurut rencana KRI DWR tiba di  kota ini  hari Rabu.  Namun karena kendala gelombang dan angin yang kurang bersahabat di Pasific, sehingga kedatangan kapal di Kwajelain tertunda  2 (dua ) hari.

Selama di  Kwajelain Satgas akan melakukan beberapa aktifitas antara lain jam 18.00 melakukan kirab kota dan  BBQ / portuck ( jamuan makan serba ikan bakar )  dan sepak bola persahabatan antara US Army dengan Prajurit KRI Dewaruci seperti yang pernah dilaksanakan pada saat tahun 2007 setelah selesai pelaksanaan kirab kota, di tempat tersebut juga berbagai jenis hiburan yang di tampilkan oleh  tetntara US Army dan Band KRI DWR hingga pukul 21.00

Keeesokan harinya akan melaksanakan open ship, kemudian pada pukul 15.00 waktu setempat KRI Dewaruci akan melanjutkan perjalanannya menuju Honolulu USA, yang direncanakan akan memakan waktu 17 hari.

Sumber : Koarmatim

TNI Bangun Jalan Sepanjang 37 Kilometer di Kongo

KONGO-(IDB) : Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco kembali mendapat tugas dari Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo (MONUSCO), untuk membangun jalan antara Kiliwa-Duru sepanjang 37 Kilometer di Republik Demokratik Kongo.

Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Monusco,  Dansatgas Konga XX-I/Monusco Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho telah memberangkatkan 63 personel, berikut peralatannya ke Desa Kiliwa yang dipimpin Letda Czi Nurbani Adi (Komandan Alat Berat) sebagai Ketua Tim, dibantu Tim Kesehatan yang dipimpin Kapten Yayan Sofyan dan Pasiops Kapten Czi Rahadian Firmansyah.

Menurut Dansatgas Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho, Tim yang tergabung dalam pembangunan jalan Kiliwa-Duru telah membangun dan menempati Camp baru di Desa Kiliwa. Tujuan pembangunan Camp baru tersebut untuk mempersingkat jarak tempuh ke lokasi pengerjaan jalan, sehingga dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan target yang ditetapkan.

“Tugas ini merupakan kehormatan, kebanggaan sekaligus tantangan bagi Kontingen Indonesia demi menjaga kehormatan bangsa dan Negara. Sebagai Kontingen Zeni dengan predikat peringkat Pertama di jajaran Monusco, kita harus siap melaksanakan tugas apapun yang diperyakan kepada kita”, tegas Letnan Kolonel Sapto.

Selama proses pekerjaan jalan Kiliwa-Duru sepanjang 37 Kilometer, personel Kontingen Garuda XX-I/Monusco mendapat dukungan pengamanan dari personel Batalyon Infanteri Maroko”, tambah Dansatgas.

Sumber : Itoday