Pages

Minggu, Februari 05, 2012

KRI Nanggala Telah Memasuki Perairan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Kapal selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala/402 telah tiba di perairan Indonesia, setelah menjalani perbaikan menyeluruh di Korea Selatan selama hampir dua tahun.

Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati kepada ANTARA di Jakarta, Minggu mengungkapkan KRI Nanggala kemungkinan sudah berada di Laut Jawa sebelum akhirnya tiba di Dermaga Ujung Surabaya, Komando Armada RI Kawasan Timur, Senin (6/2).

"KRI Nanggala secara resmi akan disambut kedatangannya oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan Ketua Komisi I DPR," katanya menambahkan.

Seperti KRI Cakra-401, maka KRI Nanggala menjalani perbaikan total di galangan kapal di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.

Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu, memantapkan kekuatan pemukul TNI Angkatan Laut bersama KRI Cakra-401 sebagai arsenal bawah laut Tanah Air.

Selama perbaikan total di Korea Selatan itu, KRI Nanggala-402 bermesin diesel-listrik buatan galangan kapal di Kiel, Jerman, itu diperkuat struktur kapal, lapisan bajanya, sistem navigasi, dan persenjataan bawah air serta sonarnya.

KRI Nanggala dan KRI Cakra dibuat galangan kapal Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981 tipe U-209/1300.

Kapal selam tersebut berbobot mati 1.395 ton, berdimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Dengan mesin diesel elektrik mampu melaju dengan kecepatan kurang lebih 25 knot di dalam air, menyelam di kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan laut. 

Sumber : Antara

Pembelian Alutsista Lewat Broker, Sekali Transaksi Kebocoran Anggaran Hingga Milyaran Rupiah

JAKARTA-(IDB) : Pembelian alat utama sistem senjata di Indonesia berpotensi menguntungkan segelintir orang yang lazim disebut calo atau makelar pengadaan. Jika tidak diberantas, calo akan membebani keuangan negara dan merugikan TNI sebagai pengguna.
   
"Calo itu sudah ada sejak sebelum reformasi, sekali tender untungnya bisa miliaran rupiah," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Studi Strategi Pertahanan Indonesia Rizal Darmaputra Msi pada Jawa Pos, Sabtu (4/2).

Calo ini biasanya berupa perusahaan rekanan yang mempunyai koneksi dengan pejabat tertentu. Menurut Rizal, calo hanya mengambil satu atau dua persen dari total belanja senjata.


"Tapi peralatan yang dibeli bisa jutaan dollar satu buahnya, bisa dibayangkan berapa keuntungannya," kata alumnus IDSS Jenewa, Swiss itu.


Sebagai ilustrasi harga satu tank kelas berat sejenis Leopard seharga Rp 25 miliar per buah. Sedangkan satu pesawat intai sekelas Searcher MK II buatan Israel harganya Rp 54 miliar.


Ada beberapa modus yang biasa dipakai calo calo ini. Pertama, menggunakan sistem komisi. Yakni, mereka yang melakukan survei sekaligus mendatangkan barang sampai Indonesia.


Pejabat yang menangani tinggal terima beres saja. "Komisi ini diambil dari nilai tender totalnya," katanya.

   
Modus kedua, melakukan mark up harga. Jika ternyata deal, maka senjata yang dibeli bisa tiga kali lipat lebih mahal dari harga aslinya. "Mereka ini diuntungkan dari selisih harga itu," kata Rizal.
   
Untuk memuluskan rencananya, para calo tak segan segan memberi servis ekstra untuk para pejabat yang terlibat dalam jual beli senjata. "Misalnya mengantar ke pabrikan di luar negeri secara gratis, tentu tidak lupa ada uang saku juga," kata peneliti yang beberapa kali melakukan riset ke Afghanistan ini.
     
Namun, Rizal mengaku tidak tahu persis apakah sistem percaloan itu masih ada dalam pengadaan senjata saat ini. "Itu praktik di masa lalu, mudah-mudahan saja sudah tidak ada lagi, yang rugi TNI dan juga keuangan negara hilang sia sia," katanya.
   
Presiden SBY juga menaruh perhatian khusus soal mafia alutsista ini. Dalam rapat kabinet bidang pertahanan Kamis (02/02) lalu SBY secara khusus meminta agar tidak ada lagi praktik mark up dalam pengadaan alutsista.
    
SBY mengingatkan juga agar praktik kongkalikong dalam pengadaan alutsista yang bisa merugikan negara bisa dihindari. "Jangan ada mark up, jangan ada lobi sana lobi sini, menggalang sana menggalang sini, akhirnya harganya menjadi berlebihan dan negara dirugikan," kata SBY saat itu.

Dalam paparan di depan DPR sehari sebelumnya, KSAD Pramono Edhi Wibowo secara tegas akan membasmi sistem percaloan dan mark up. Ipar SBY ini menegaskan sistem pembelian senjata berlangsung G to G (government to government) dan tidak menggunakan jasa perantara.


Saat ini yang menjadi kontroversi soal pengadaan senjata adalah rencana pembelian tank Leopard dari Belanda dan pesawat intai tanpa awak dari Filipina yang dibuat oleh Israel.


Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen Hartind Asrin menegaskan sistem calo sudah tidak ada lagi dalam pengadaan senjata di lingkungan TNI. "Semuanya dibahas oleh lembaga yang disebut clearing house yang dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan," katanya.


Dengan begitu, tidak ada ruang bagi calo untuk beroperasi. "Ada rapat yang juga dihadiri wakil kepala staf tiga angkatan. Nanti dilihat secara teknis spesifikasinya dan kesesuaian dengan pagu anggaran yang ada," katanya

Sumber : JPNN

Kapal Perang Iran Berlabuh di Pelabuhan Saudi

JEDDAH-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Iran mengatakan bahwa armada  ke-18 kapal AL Iran telah berlabuh di pelabuhan kota Jeddah Arab Saudi untuk menunjukkan otoritas Iran di perairan internasional.

Laksamana Habibollah Sayyari pada Jumat (3/2) menandaskan bahwa armada tersebut terdiri dari pemasok Khark dan kapal perusak Shahid Naqdi tiba di pelabuhan Jeddah sesuai dengan instruksi Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei untuk meningkatkan kehadiran AL Iran di perairan internasional.


"Misi ini dimulai beberapa hari lalu dan bertujuan untuk membuktikan kekuatan AL Iran serta untuk melawan Iranophobia yang diupayakan Barat," tambahnya.


Lebih lanjut Laksamana Sayyari mengatakan, misi akan berlangsung antara 70 hingga 80 hari. Armada Iran menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara regional.


Angkatan Laut Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional sejak tahun lalu, penggelaran kapal-kapal di Samudra Hindia dan pengiriman dua kapal ke Laut Mediterania untuk pertama kalinya dilakukan pada bulan Februari 2011 melalui Terusan Suez.


Angkatan Laut negara itu juga melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008 untuk melindungi perdagangan maritim dan kapal-kapal khusus serta kapal tanker minyak milik Iran atau kapal yang disewa oleh negara ini.


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO) Efthimios E. Mitropoulos pada Mei 2011 menyatakan bahwa upaya anti-pembajakan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Iran sebagai langkah yang efektif.

Sumber : Irib

Argentina Geram Inggris Kirim Kapal Selam Ke Malvinas

LONDON-(IDB) : London mengirimkan kapal selam nuklir ke kepulauan Malvinas di saat ketegangan antara Inggris dan Argentina atas wilayah-wilayah yang disengketakan terus meningkat.

Menurut laporan media pada Sabtu (4/2), Perdana Menteri Inggris David Cameron secara pribadi telah menyetujui pengerahan kapal kelasTrafalgar. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan, "Kami tidak mengomentari pengiriman kapal selam."


Kapal selam bersenjata berat diagendakan di perairan Malvinas pada bulan April guna perayaan 30 tahun perang 1982, di mana kedua negara memperebutkan  Malvinas yang juga dikenal sebagai Falkland.


Angkatan Laut Kerajaan Inggris telah mengungkapkan hal itu dan sedang mengirim HMS Dauntless,  sebuah kapal perusak Tipe 45 ke Falkland.


Pangeran William tiba di Malvinas pada Kamis untuk misi pelatihan enam pekan dengan Royal Air Force (RAF).


Sementara itu, pemerintah Buenos Aires telah mengutuk keras langkah provokatif London dengan mengirim Pangeran William ke Malvinas dan menyamakan hal itu dengan seorang "Penakluk".


"Warga Argentina menyesal bahwa pewaris kerajaan akan datang ke tanah air dengan seragam penakluk dan bukan dengan kebijaksanaan sebagai seorang negarawan yang bekerja untuk pelayanan perdamaian serta dialog antarnegara," penggalan pernyataan Kementerian Luar Negeri Argentina .

Malvinas terletak sekitar 250 mil laut dari Argentina dan telah menjadi jajahan Inggris selama lebih dari 180 tahun.


Argentina mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut dan kedua negara terlibat perang selama 74 hari pada tahun 1982.

Sumber : Irib

Rusia Hidupkan Kembal Tradisi Patroli Kapal Selam Ke Seluruh Dunia

MOSKOW-(IDB) : Kapal-kapal selam strategis Rusia akan menghidupkan lagi "tradisi" berpatroli rutin di perairan internasional di seluruh dunia mulai Juni 2012 nanti. Ini berarti mengulang kebiasaan angkatan bersenjata Uni Soviet pada era Perang Dingin.

"Pada 1 Juni atau tak lama setelah itu, kami akan melanjutkan patroli tetap di lautan di seluruh dunia oleh kapal-kapal selam nuklir strategis," tutur Kepala Staf Angkatan Laut Rusia, Laksamana Vladimir Vysotsky.

Sejak Uni Soviet runtuh, jumlah patroli kapal selam nuklir Rusia di perairan internasional terus merosot. Pada puncaknya di tahun 1984, pada saat era Perang Dingin, ada lebih dari 230 operasi patroli kapal selam di perairan internasional setiap tahun. Sementara saat ini, hanya ada sekitar 10 operasi kapal selam per tahun.

Vysotsky meyakini, armada kapal selam tetap menjadi tulang punggung kekuatan AL Rusia, dan akan terus memainkan peran pertahanan yang penting di masa depan.

Rusia saat ini mengoperasikan 12 kapal selam strategis bertenaga nuklir, yakni lima kapal kelas Delta-III, enam kapal kelas Delta-IV, dan satu kapal kelas Akula (Typhoon menurut sebutan NATO). Dua kapal selam kelas Akula, yakni Arkhangelsk dan Severstal, disimpan sebagai kekuatan cadangan di pangkalan AL Severodvinsk, Rusia utara.

Rusia juga berencana membuat delapan kapal selam strategis generasi terbaru, yakni kelas Borey, hingga 2020. Kapal selam pertama dari generasi ini, Yury Dolgoruky, dijadwalkan bergabung dengan Armada Pasifik Rusia di Vladivostok paling cepat bulan Juni tahun ini.

Sumber : Kompas