Pages

Senin, Januari 16, 2012

Sampai 2015 Kemhan Miliki Dana Rp. 150T Untuk Belanja ALutsista

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) memiliki dana senilai Rp150 triliun untuk belanja dalam lima tahun mendatang yang akan dialokasi untuk tiga pos penting, terutama terkait dengan peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Yang harus dipahami, anggaran dalam pembelian alutsista itu multi years dengan melalui proses yang panjang dan bertahap," ujar Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Senin.

Usai membuka Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, ia mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk tiga hal, antara lain Rp50 triliun dana on top untuk percepatan minimum essential force (MEF), Rp55 triliun untuk alutsista, dan Rp45 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan.

"Sebagian dana itu akan digunakan berbelanja pada tahun 2012 ini," kata Purnomo.

Pengadaan alat utama sistem senjata pada 2012, antara lain untuk TNI Angkatan Darat akan membeli main battle tank, senjata anti-altileri berupa roket, multiple launcher rocket system, dan meriam armed dengan fokus meriam kaliber 150 mm.

TNI AD juga berencana membeli senjata artileri pertahanan udara yang difokuskan pada peluru kendali, dan helikopter yang difokuskan pada helikopter serbu dan serang, serta panser yang akan dibuat oleh PT Pindad.

Adapun TNI Angkatan Udara akan membeli senjata anti-pesawat udara, pesawat tempur F16, helikopter Cougar 735 sejenis Super Puma, dan Hercules sebanyak empat unit dari Australia.

Sementara itu, TNI Angkatan Laut memerlukan sea rider, kapal patroli cepat, kapal perusak, hidro oceanic, serta kapal latih untuk pengganti KRI Dewaruci. Selain itu, ada juga kapal-kapal administrasi, seperti kapal angkutan tank dan minyak, serta kapal selam.

Sumber : Antara

Pemerintah Butuhkan Dana Rp1,08 M Untuk Lalukan ToT 3 Kapal Selam Korea

JAKARTA-(IDB) : Indonesia berencana melakukan transfer teknologi kapal selam dengan Korea. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan, untuk proses transfer teknologi tiga kapal selam ini, pemerintah menganggarkan sebesar Rp1,080 miliar.

"Kapal selam itu istilah lainnya adalah silent killer. Jadi kalau kapal selam sepi itu lumrah. Kalau ramai namanya kapal kobong (terbakar). Jadi jangan tanya-tanya terus, karena kapal selam itu senjata rahasia. Kalau setiap perkembangannya ditanya terus sama dengan mengekspos kemana-mana," ujarnya di us`i Rapat Pimpinan Tahun 2012 di Gedung Kemenhan, Jakarta, Senin, 16 Januari 2012.

Menurut Soeparno, proses transfer teknologi ini sudah berjalan sesuai prosedur dan sudah memasuki proses tanda tangan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan ada tiga manfaat yang didapat dari transfer teknologi kapal selam dengan Korea.

Untuk kapal selam yang pertama diharapkan kita mengirimkan orang guna mempelajari dan  ikut  dalam pembangunan kapal selam. Kapal selam yang kedua, diharapkan kita sudah bekerjasama dengan ahli-ahli dari Korea mengerjakan kelanjutan dari kapal pertama. Sedangkan yang ketiga, diharapkan pekerjaannya ada di Indonesia dan kita sebagai pekerjanya, bukan disupervisi oleh Korea.

"Sekarang permasalahannya kita harus menyiapkan sumber daya manusianya," ujarnya.

Untuk SDM, pemerintah akan menggandeng akademisi, BPPT, dan Ristek. "Jadi tidak hanya dari PT PAL, tetapi kami juga akan meminta kepada akademisi seperti universitas ITS yang menguasai perkapalan dan kapal selam, dan juga dari BPPT dan Ristek," jelasnya.

Sementara itu, dari segi peralatan, kata dia, memang akan banyak yang harus dipersiapkan khususnya di PT PAL.

"Sampai saat ini belum ada survei. Nanti kami akan ada audit teknologi seberapa besar kemampuan teknologi kami, baru di dalamnya sarana dan prasarana, kemudian baru ditentukan anggaran," ungkapnya. Eris mengungkapkan ada hal yang ingin dicapai dari transter teknologi kapal selam dengan Korea. Paling tidak kita sudah mempunyai SDM yang dapat memelihara kapal selam kita di kemudian hari sehingga perawatan dan lainnya tidak perlu ke luar negeri.

"SDM sangat dibutuhkan, karena satu kapal selam setiap 4-5 tahun harus masuk overhaul yang harus dikerjakan secara periodik dengan membongkar semuanya," tuturnya.

Sumber : Vivanews

Pengadaan Leopard Sudah Melalui Penelitian Dan Pengkajian Yang Matang

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan bahwa pengadaan Main Battle Tank "Leopard" dari Belanda sudah melalui penelitian dan pengkajian yang matang.

"Proses yang terjadi itu tidak ujug-ujug (tiba-tiba), dan kita tahu persis kegunaannya untuk apa," katanya usai Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin.

Purnomo menilai penolakan rencana pembelian tank Leopard dari Belanda oleh beberapa anggota DPR, bukan merupakan sikap resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurutnya, pernyataan sikap resmi DPR akan disampaikan dalam rapat kerja antara eksekutif dan legislatif, dan itu belum dilakukan sampai saat ini.

"Penolakan itu belum sikap resmi dari Senayan (DPR) karena kami belum bertemu dengan mereka," katanya.

Purnomo menambahkan," Komentar boleh dilakukan oleh siapa saja, tapi ada satu proses yang sifatnya `official` yang biasanya dilakukan dalam rapat kerja. Belum ada kesimpulan secara resmi tentang penolakan dan sebagainya. Kalau orang per orang silahkan saja." ujarnya.

Purnomo menegaskan rencana pembelian tank Leopard sudah melalui proses yang cukup panjang, ada jenjang penelitian dan pengembangan.

Sementara itu, Wamenhan Syafrie Syamsuddin mengatakan pembelian tank Leopard telah melalui pengkajian teknis dan taktis di tingkat Markas Besar Angkatan di Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan memandang secara strategi perlu modernisasi peralatan militer dalam rangka dua hal yakni memenuhi strategi pertahanan.

Kedua, untuk memenuhi varian teknologi sebagai tuntutan dari revolusi militer negara ASEAN.

"Saat ini sedang diadakan pengkajian oleh pihak Komisi 1, sehingga kita menunggu hasil pengkajian secara institusi, bukan secara individu dari masing-masing anggota parlemen," kata Sjafrie.

Sebelumnya, rencana pembelian tank Leopard telah ditolak oleh parlemen Belanda. Mereka menilai Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM. Belanda tak mau tank-tank itu dipakai untuk pelanggaran HAM.

Di dalam negeri, beberapa anggota Komisi I DPR tegas-tegas menolak rencana itu. DPR menilai spesifikasi tank Leopard tak cocok dengan kondisi medan Indonesia. 

Sumber : Antara


Penolakan Pembelian Leopard Bersifat Politis

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR Nurhayati Assegaf mengatakan, pembelian tank tersebut dilakukan setelah ada kajian dari TNI Angkatan Darat, sehingga, pembelian itu tentunya memiliki alasan yang kuat. “Yang akan menggunakan adalah TNI AD. Tentunya, pembelian itu disesuaikan dengan kebutuhan. Seharusnya tidak ada penolakan,” ucapnya.

Wakil ketua Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan, sistem pengadaan alutsista lebih baik. Sebab, pengadaan tersebut tidak lagi ditentukan oleh Kemenhan, melainkan langsung diajukan oleh tiap-tiap angkatan. Sebab bila dipasok dari atas, belum tentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing angkatan.

Selain itu, pertanggungjawabannya juga dilakukan oleh masing-masing angkatan. Untuk itu, dia mengaku tidak habis pikir mengapa penolakannya begitu kencang. “Dengan model government to government antara RI dengan Belanda, akan meminimalisir adanya rekanan atau calo. Dengan demikian, maka diharapkan tidak ada mark up terhadap pengadaan alutsista,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penolakan terhadap tank tersebut bersifat politis. Apalagi, DPR tidak melakukan kajian terhadap tank tersebut. “Saya tidak tahu apa dasar penolakan itu. Yang jelas, Komisi I masih akan melakukan pendalaman,” tukasnya.

Sumber : SuaraMerdeka

Dua Dari Enam Pesawat Sukhoi SU-30MK2 Perkuat TNI AU Tahun Ini

JAKARTA-(IDB) : Dua pesawat jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 akan tiba dari Rusia tahun ini. Keduanya merupakan bagian dari pembelian enam Sukhoi yang sudah diresmikan melalui penyerahan kontrak antara Kementerian Pertahanan RI dan produsen pesawat Rusia, JSC Rosoboronexport.

Serah-terima dilakukan bertahap mulai tahun ini sampai 2014. "Tahun 2012 rencananya akan didatangkan dua pesawat, selanjutnya tahun 2013 dua pesawat, dan tahun 2014 dua pesawat lagi," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, Senin, 16 Januari 2012.

Enam unit Sukhoi Su-30 MK2 ini sejak awal dimaksudkan untuk melengkapi jet tempur TNI Angkatan Udara. Saat ini TNI AU telah memiliki 10 unit jet tempur Sukhoi yang terdiri atas enam Sukhoi Su-27 SKM dan empat Sukhoi Su-30 MK2. Rencananya TNI AU akan menempatkan satu skuadron Sukhoi ini di Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan penambahan Sukhoi ini memang merupakan bagian dari rencana pembangunan kekuatan TNI. Dijelaskan, penambahan tidak hanya dilakukan dengan lemanfaatkan produksi luar negeri. "Kami juga tetap mempercayakan industri dalam negeri. Salah satunya adalah kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia,” katanya.

PT DI kini tengah merampungkan helikopter jenis Bell 412 dan Puma untuk Angkatan Darat dan Angkatan Udara. Selain itu PT DI juga sedang menyelesaikan sembilan unit pesawat CN 295 bersama produsen pesawat Airbus Military yang berbasis di Spanyol.

Sumber ; Tempo

Update : KPK Dipersilahkan Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Leopard

JAKARTA-(IDB) : Jajaran TNI mempersilahkan dilakukan penyelidikan terhadap proses pembelian 100 tank Leopard eks Belanda dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sehingga dugaan korupsi yang dilontarkan Indonesia Police Watch (IPW) bisa dijawab.

"Selama ini kan kita diaudit oleh BPK. Kalau nanti aturannya oleh KPK, ya silakan saja jika ada kejanggalan. Tapi selama ini kan tidak ada," ujar Kapuspen TNI Laksda Iskandar Sitompul di Wisma Elang Laut, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (16/1/2011).

Iskandar menjelaskan, tank Leopard tersebut sesuai kebutuhan TNI AD dan medan di Indonesia. Pengadaan 100 unit tank tersebut memperkuat pertahanan di perbatasan, jadi bukan hanya di Jawa saja.

"Nanti yang mengatur penempatan itu KSAD," sambung Iskandar.

Mengenai polemik di Parlemen Belanda dan DPR RI yang tidak menyetujui pembelian tank ini, TNI memandang hal tersebut sah-sah saja. Menurut Iskandar pengadaan 100 tank Leopard, 6 unit pesawat tempur Sukhoi tambahan dan 3 kapal selam sudah ada persetujuan dari Kementerian Pertahanan.

"Sama kayak kita juga, ada pro ada konra, mereka masih terus berdialog, arahnya sudah mulai mengkrucut," tutup Iskandar.

Sumber : Detik

3 Kapal Selam Baru TNI AL Ditempatkan Di Perbatasan Malaysia Dan Filipina

BALIKPAPAN-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menyatakan militer Indonesia dijamin makin kuat pada akhir masa kabinet Indonesia Bersatu II. 

Saat ini Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran yang kian besar yakni Rp150 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk kejahtraan prajurit dan pengadaan alat utama sistem persenjataan TNI (alutsista)

Purnomo mengakui pemerintah terlambat dalam melaksanakan modernisasi alutista serta perbaikan kesejahteraan prajurit. Awal era reformasi lalu, pemerintah saat itu masih memfokuskan pada sektor perekonomian pasca krisis moneter tahun 2007 silam.

“Sekarang kita bisa memperbarui alutsista TNI karena sekarang ekonominya kuat, TNI pun makin kuat. Dulu saat kita reformasi kita tidak memperkuat alutsista karena ekonomi belum terlalu kuat sekarang sudah kuat ekonomi kita,” tandasnya saat menyambut kepulangan rombongan gerakan pramuka Saka Bahari tingkat nasional dari perbatasan Sebatik di Balikpapan, Sabtu siang lalu (14/1).

Anggaran ratusan triliun itu selain untuk kesejahteraan prajurti TNI, juga dialokasikan untuk pembelian alutsista. Di antaranya untuk penambahan 6 pesawat tempur jenis Sukhoi dan sejumlah pesawat F-16, kapal perang dan tiga kapal selam TNI AL.

Pengadaan persenjataan baru tersebut untuk pengamanan kawasan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI )II di area Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Denpasar. “Untuk tiga kapal selam ini nantinya kita peruntukan bagi pengamanan jalur ALKI II ini,” ujarnya.

Seluruh kekuatan ini, termasuk kapal selam, bertugas di wilayah Timur Indonesia, terutama menjaga alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II, yaitu dari utara perbatasan dengan Malaysia dan Filipina, Selat Makassar, hingga kepulauan Nusa Tenggara di selatan.

Untuk memperkuat itu,dari pengaman udara selain terdapat terdapat pesawat tempur F-16, TNI AU sudah memiliki 10 pesawat Sukhoi yang pengadaannya dimulai sejak zaman Presiden Megawati. Saat itu pemerintah hanya menargetkan memiliki satu skuadron mini atau berkekuatan 12 pesawat Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30.

“Dari Makassar hanya perlu sekitar satu jam bagi Sukhoi dengan terbang normal untuk mencapai perbatasan dengan Malaysia di Sabah. Sementara Sukhoi mampu terbang hingga mach-2 atau dua kali kecepatan suara,” katanya

Di bidang kesejahraan prajurit, lanjut Menhan sebagai upaya peningkatan profesionalisme prajurit TNI, sedikitnya ada enam hal terkait peningkatan kesejahtraan prajurit TNI.

“Pertama alokasi remunerasi 40 persen dari gaji, uang aluk pauk, kenaikan berkala, gaji 13, santunan cacat prajurit dan bea siswa putra – putrinya,” tambahnya.

Dengan adanya alutista yang modern, dan makin profesionalnya TNI seiring meningkatnya kesejahtraan prajurit, Purnomo memastikan TNI akan mampu menangkal gangguan negara lain baik di udara, laut maupun daratan.

Sumber : Inilah

Awas, Satelit Rusia Jatuh Malam Ini

JAKARTA-(IDB) : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan satelit Rusia yang gagal meluncur ke Planet Mars, Phobos-Grunt, akan jatuh secara tak terkendali pada rentang waktu Minggu malam pukul 22.00 WIB hingga Senin (16/1) dini hari pukul 04.00 WIB.

"Dua jam sebelum jatuh baru akan diperoleh lintasan terakhirnya dan informasi prakiraan lokasi jatuhnya, yang itupun ketidakpastiannya mencapai ribuan km. Kalau ada pernyataan yang menyebut akan jatuh di Papua itu masih spekulatif," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof Dr Thomas Djamaludin kepada ANTARA di Jakarta, Minggu sore (15/1).


Saat ini Phobos-Grunt masih berada pada ketinggian 140 km dari bumi, ujarnya. Kalau sudah di ketinggian 120 km, satelit itu akan memasuki atmosfer yang sudah semakin padat dan memungkinkan benda tersebut terbakar dan pecah.


Satelit dengan berat total 13,2 ton yang diluncurkan pada 9 November lalu dan direncanakan sampai di Mars pada 2014 itu setelah terbakar, lanjut dia, diperkirakan masih akan menyisakan pecahan seberat 500-600 kg yang sangat perlu diwaspadai.


Phobos-Grunt, urai pakar Astronomi-Astrofisika itu, saat ini jatuh tak terkendali dan bergerak hanya dikendalikan oleh gaya gravitasinya dengan beban terbesar berada di depan jalur orbitnya.


Sebelum Phobos-Grunt, sejumlah satelit yang jauh lebih berat, menurut dia, juga pernah jatuh ke bumi, misalnya Mir milik Rusia yang beratnya sekitar 135 ton pada tahun 2000-an, namun Mir jatuh secara terkendali dan dijatuhkan di lokasi yang aman diperairan Pasifik Selatan.


Selain itu Skylab milik AS seberat 77 ton pada tahun 1980-an juga pernah jatuh secara tak terkendali di suatu gurun di Australia.


Ada pula pecahan roket kecil milik China yang pada 2003 diperkirakan jatuh di Jazirah Arab, ternyata jatuh di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dimana masyarakat melaporkan adanya ledakan dan getaran, demikian pula jatuhnya tabung roket di Gorontalo, di Lampung dan di Flores NTT pada 2007.


Jika sampai satelit Phobos-Grunt tersebut jatuh di pemukiman dan mencelakai penduduk, hukum internasional sudah mengatur bahwa pemiliknya (Rusia) harus bertanggung jawab dengan memberi ganti rugi, ujarnya.


"Namun diakui kemungkinan jatuh di wilayah berpenduduk sangat kecil, karena wilayah orbitnya di antara 51,4 derajat lintang utara sampai 51,4 derajat lintang selatan sebagian besar merupakan wilayah lautan, gurun, dan hutan," kata Djamal.


Satelit Rusia Jatuh di Samudera Pasifik 

MOSKOW-(IDB) : Satelit Rusia yang diterbangkan untuk melakukan misi di bulan Planet Mars jatuh ke bumi dalam kondisi terbakar pada Minggu (15/1). Satelit itu jatuh berkeping-keping di wilayah Pasifik Selatan di lepas pantai Cile.

Pecahan dari Satelit Phobos-Ground yang sempat tertahan di orbit bumi, mendarat di wilayah laut yang terletak 1.250 kilometer di wilayah barat Pulau Wellington, Cile.

Juru Bicara Badan Pertahanan Udara dan Luar Angkasa Rusia Kolonel Alexei Zolotukhin mengatakan badannya terus memonitor jatuhnya satelit tersebut.

Sampah luar angkasa seharga US$170 juta itu merupakan salah satu yang terberat dan paling beracun yang pernah jatuh ke bumi. Namun, pejabat Rusia mengatakan risiko dari jatuhnya satelit itu minimal karena bahan bakar roket beracun dan mayoritas struktur satelit itu akan hancur saat memasuki atmosfer.

Satelit Phobos-Ground didesain untuk melakukan perjalanan ke salah satu bulan Planet Mars, Phopos untuk mengambil sampel tanah dan kembali ke bumi pada 2014. Satelit itu terjebak di orbit bumi saat diluncurkan pada 9 November. Upaya dari Rusia dan Badan Luar Angkasa Eropa untuk menghidupkan kembali satelit itu selalu gagal.  

Kasal Berangkatkan KRI Dewaruci Muhibah Ke Luar Negeri

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno memberangkatkan kapal layar tiang tinggi (Tall Ship) TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci muhibah keluar negeri untuk mengikuti ”Operation Sail 2012” sekaligus mendukung latihan praktek pelayaran astronomi TA 2011 Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II Angkatan ke-59, Minggu (15/1) di Koarmatim, Ujung, Surabaya. Selain itu, KRI Dewaruci juga mengemban tugas untuk meningkatkan awareness terhadap destinasi Indonesia melalui promosi Wonderful Indonesia pada pelayaran internasional 2012.

Upacara pemberangkatan KRI Dewaruci diawali dengan penandatanganan piagam Perjanjian Kerja Sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemparekraf) dengan TNI Angkatan Laut tentang Branding Pariwisata Wonderful Indonesia di KRI Dewaruci. Kemparekraf selaku Pihak Kesatu ditandatangani oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DR. Sapta Nirwandar, sedangkan TNI AL sebagai Pihak Kedua ditandatangani oleh Kasal Laksamana TNI Soeparno.

Pada kesempatan ini juga hadir para Asisten Kasal, Pangarmatim Laksda TNI Ade Supandi, S.E., Pangarmabar Laksda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., Pangkolinlamil Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M. Hum., Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Komandan Seskoal Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., Komandan Kobangdikal Laksda TNI Sadiman, S.E.,  dan Gubernur AAL Laksda TNI Agus Purwoto.

Personel yang terlibat antara lain anak buah kapal KRI Dewaruci berjumlah 82 orang, Perwira Pengamanan satu orang, wartawan dua orang, kesehatan satu orang, Penerangan dua orang, Kopaska dua orang, serta Staf AAL 10 orang. Sedangkan Kadet AAL Angkatan ke-59 sebanyak 101 orang yang terdiri dari Korps Pelaut 42 orang, Teknik 17 orang, Elektronika 10 orang, Suplai sembilan orang dan Marinir 23 orang.

Pelayaran dimulai tanggal 15 Januari 2012 sampai dengan 16 Oktober 2012 dengan jarak 27.006 Nautical Mile, total waktu  277 hari dengan rincian di laut 192 hari dan sandar 85 hari. Di luar negeri selama 240 hari (di laut 164 hari dan sandar 76 hari), sedangkan di dalam negeri 37 hari (di laut 28 hari dan sandar sembilan hari).

Rute pelayaran dan kota persinggahan adalah Surabaya – Jayapura, Jayapura – Kwajelein (USA), Kwajelein – Honolulu (USA), Honolulu – San Diego (USA), San Diego – Manzanillo (Meksiko), Manzanilli – Panama, Panama – New Orlens (USA), New Orlens – Miami (USA), Miami – Charleston (USA), Charleston – New York (USA), New York – Norfolk (USA), Norfolk – Baltimore (USA), Baltimore – Boston (USA), Boston – St. Jon (Canada), St. Jon – Porto (Portugal), Porto – Cadiz (Spanyol), Cadiz – Malta, Malta – Port Said (Mesir), Port Said – Jeddah (Saudi Arabia), Jeddah – Salalah (Oman), Salalah – Colombo (Srilangka), Colombo – Belawan (Indonesia), Belawan – Jakarta, Jakarta – Surabaya.

Kegiatan selama di laut antara lain praktek pelayaran astronomi dan pembekalan dasar Matra Laut, praktek penjagaan dan latihan perang, tradisi Mandi Khatulistiwa, Parade Kapal Layar, Jam Komandan. Sedangkan kegiatan selama di darat antara lain Open Ship masyarakat setempat dan Cocktail Party, pentas kesenian tradisional, adat dan budaya Indonesia, kunjungan ke instansi AL negara yang disinggahi, menerima kunjungan resmi pejabat negara, militer dan sipil negara yang disinggahi, kirab kota dan Display Drum Band Kadet AAL, pertandingan olahraga persahabatan serta mengikuti acara sesuai program yang disusun panitia lokal.

Tujuan pelayaran ini adalah untuk melaksanakan misi diplomasi, membentuk karakter prajurit Matra Laut serta memberikan tambahan wawasan kepada Kadet AAL tentang wilayah dan kondisi sosial masyarakat di tempat singgah di luar dan dalam negeri, serta meningkatkan persahabatan antar negara.

Melalui pelayaran astronomi ini, KRI Dewaruci memiliki akses pencinta/penggemar (fans) di seluruh dunia yang dapat memberikan dampak promosi kepariwisataan Indonesia melalui atraksi kebudayaan para Kadet AAL dan ABK kapal di setiap pelabuhan internasional yang disinggahi. Dengan demikian, pelayaran KRI Dewaruci merupakan salah satu upaya menyukseskan pariwisata Indonesia di luar negeri sebagai destinasi yang aman dan nyaman. Para Kadet AAL dan anak buah kapal KRI Dewaruci akan mengadakan pagelaran kesenian Indonesia seperti tari-tarian tradisional Indonesia, Rampak Gendang, Kesenian Reog dan Parade di setiap pelabuhan singgah di depan para pencinta/penggemar (fans) KRI Dewaruci yang diharapkan berdampak meningkatkan pencitraan Indonesia di dunia internasional, khususnya tentang keindahan pariwisata Indonesia.

Sementara itu, Kemparekraf akan memanfaatkan momentum ini untuk melakukan promosi pencitraan promosi pariwisata Indonesia melalui branding Wonderful Indonesia yang dilaksanakan dalam bentuk pemasangan spanduk dan banner  Wonderful Indonesia di KRI Dewaruci serta meletakkan logo Wonderful Indonesia pada pakaian adat Indonesia, membuat backdrop pada panggung kesenian, memberikan pelayanan informasi dan cindera mata kepada pencinta/penggemar KRI Dewaruci.

Upacara pemberangkatan KRI Dewaruci diramaikan dengan penampilan kesenian tradisional Indonesia dari berbagai daerah oleh ABK KRI Dewaruci sebagai bukti kesiapan Duta Wisata dan Budaya serta mengekspresikan kesiapan pelaut Indonesia dengan membekali diri secara mental dan fisik untuk melaksanakan tugas.

KRI Dewaruci dilengkapi dengan 16 layar berbagai ukuran yang memiliki nama-nama tersendiri. Selain menggunakan layar,  kapal layar TNI AL ini dilengkapi motor pokok tenaga diesel merk MWM buatan Jerman tahun 1982, sedangkan layar berbahan kain merupakan buatan Australia. Dalam pelayaran jarak jauh, KRI Dewaruci senantiasa membawa layar cadangan dan mesin jahit untuk memperbaiki layar yang robek bila diperlukan. Panjang kapal 58,30 m, lebar 9,50 m, draft 4,5 m, berat 874 ton, kecepatan (mesin) 10,5 knot dan 9 knot (layar), serta luas layar 1.091 m².

Pada hari yang sama, sebelum memberangkatkan KRI Dewaruci Kasal Laksamana TNI Soeparno telah memimpin upacara tabur bunga di laut dengan menggunakan KRI Makasar-590. Kegiatan tabur bunga ini dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera, yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran TNI AL setiap tanggal 15 Januari.

Sumber : Koarmatim 

KRI Dewaruci Berlayar Keliling Dunia Terakhir Kalinya

SURABAYA-(IDB) : Kapal layar tiang tinggi KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut melakukan pelayaran keliling dunia untuk terakhir kalinya, sebelum digantikan kapal latih baru yang direncanakan mulai beroperasi pada 2013.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno didampingi sejumlah petinggi TNI AL, melepas keberangkatan kapal latih buatan Jerman tahun 1952 itu, di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Minggu.

Pelayaran keliling dunia kali ini berlangsung lebih kurang 277 hari dengan membawa membawa 82 orang awak buah kapal dan 101 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-59. Kapal dijadwalkan tiba kembali di Surabaya pada 16 Oktober 2012.

Rute perjalanan dimulai dari Surabaya dengan kota persinggahan Jayapura, Kwajelein (AS), Honololu, San Diego, Manzanillo (Meksiko), Panama, New Orlens, Miami, Charleston, New York, Norfolk, Baltimore, Boston, St Jon (Kanada), Porto (Portugal), Cadiz (Spanyol), Malta, Port Said (Mesir), Jeddah (Saudi Arabia), Salalah (Oman), Kolombo (Sri Lanka), Belawan, Jakarta, dan kembali ke Surabaya.

"Ini pelayaran bersejarah bagi KRI Dewaruci karena menjadi yang terakhir kalinya mengelilingi dunia. Tahun depan (2013), TNI AL akan mengoperasikan kapal latih yang baru," kata KSAL Laksamana Soeparno usai pelepasan.

Menurut ia, kapal layar tiang tinggi baru untuk latihan kadet AAL itu, rencananya dibuat di Polandia dan Spanyol dengan harga pembuatan sekitar 80 juta dolar AS.

"Dalam waktu dekat akan diputuskan, mana dari dua galangan kapal itu (Polandia dan Spanyol) yang dipercaya membuat kapal layar baru milik TNI AL," ujar Soeparno.

Ia mengakui bahwa KRI Dewaruci yang bergabung di jajaran TNI AL sejak 1 Oktober 1953, sudah saatnya untuk diganti dengan kapal baru, kendati kemampuannya sebagai kapal latih AAL masih cukup layak.

"Tahun depan usia Dewaruci sudah 60 tahun, padahal usia pensiun perwira tinggi TNI AL maksimal 58 tahun. Jadi, tahun depan kadet AAL melakukan pelayaran keliling dunia dengan kapal baru," katanya.

Muhibah KRI Dewaruci ke Amerika Serikat untuk menghadiri "Operation Sail 2012", sekaligus mendukung praktik pelayaran astronomi kadet AAL dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara-negara yang disinggahi.

Sebelum pelepasan kapal, KSAL bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menandatangani nota kesepahaman untuk program promosi pariwisata "Wonderful Indonesia".

Sumber : Kemhan

Pesawat N-219 Segera Masuki Tahapan Produksi

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) segera memasuki tahapan produksi pesawat tipe terbarunya, N-219 pesawat terbang jarak pendek yang berkemampuan STOL (short-take off and landing/terbang dan mendarat di landasan pendek).

Tahun ini PTDI akan membuat dua prototipe (dua pesawat dalam ukuran sesungguhnya) yang masing-masing akan digunakan untuk test terbang dan tes statis di daratan, kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Dita Ardonni Jafri di Bandung, kemarin.

Dijelaskan, rancangan dasar N-219 dimulai tahun 2006 dan sampai dengan 2008 telah menyelesaikan berbagai tes dasar, termasuk tes terowongan angin. PTDI melaksanakan berbagai tes tersebut bekerjasama dengan Badan Pengembangan Pengkajian Teknologi (BPPT).

Pesawat ini memiliki kapasitas 19 penumpang dan dilengkapi dengan dua mesin serta dirancang bisa melayani kebutuhan penerbangan perintis untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil.

N-219 masih harus menjalani beberapa jenis uji lainnya, di antaranya uji statik pesawat, uji mesin produksi, dan akhirnya uji terbang. Tahun 2014 ditargetkan sudah mendapatkan sertifikasi kelayakan terbang dari Kementerian Perhubungan dan tahun 2015 direncanalan memasuki pasar untuk menggantikan pesawat sekelas yang sudah memasuki usia tua.

Beberapa pemerintah kabupaten telah menyatakan minat untuk dapat mengoperasikan pesawat N-219. Pesawat tersebut memang cocok digunakan untuk menghubungkan penerbangan antar Kabupaten dan daerah-daerah yang terpencil di Tanah Air.

Selain itu, PT Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) juga menyatakan minat untuk mengoperasikannya serta berencana membeli sebanyak 20 pesawat seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri BUMN usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di gedung DPR pada bulan Juli 2011.

Survei pasar yang telah dilakukan PTDI menunjukkan, saat ini di Indonesia dibutuhkan pesawat sekelas N-219 berkisar 202, terdiri dari kebutuhan sipil 97 buah serta kebutuhan militer dan misi khusus 105 buah.

Di samping dinilai cocok dengan situasi dan kondisi landasan bandara yang tidak mulus, pesawat ini juga mampu lepas landas dan mendarat pada landasan yang pendek (600 meter) dengan stabilitas tinggi, cocok dengan banyak bandara terpencil di Indonesia yang tidak memiliki lahan luas.

Selain itu, pesawat tersebut dirancang agar dapat melakukan manuver dengan baik dan nyaman. Struktur pesawat juga didesain agar dapat membawa bahan bakar yang lebih banyak dibandingkan dengan pesawat lain sekelasnya mengingat tidak semua bandara di daerah terpencil punya fasilitas pengisian bahan bakar.

Pesawat ini dirancang memiliki jarak jelajah hingga 650 Nm (1.200 km) dengan kecepatan maksimum 213 Kts (395 km/jam), sementara harga pesawat lebih murah dibandingkan pesawat lain yang sekelas serta biaya operasionalnya pun relatif rendah.

PTDI sebelumnya telah sukses memproduksi pesawat yang termasuk banyak digunakan di dunia, yakni CN-235 bekerjasama dengan perusahaan CASA, Spanyol. Bahkan sebelumnya juga pernah berhasil menciptakan pesawat lebih besar, N-250 pada pertengahan 1990-an.

Untuk CN-235, sejumlah negara tercatat sebagai pemakai terbesar yakni Turki (60 pesawat), Korea (20 pesawat), AU Perancis (19 pesawat) dan Malaysia (delapan pesawat).

Negara-negara pengguna CN-235 lainnya, ialah Arab Saudi, Azerbaijan, Bophuthatswana, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Cile, Kolombia, Ekuador, Irlandia, Jordania, Meksiko, Marokko, Pakistan, Papua Nugini, Afrika Selatan, Senegal, Uni Emirat Arab, Venezuela dan Amerika Serikat.

Pada tahun 2011, PTDI telah mengirimkan tiga pesawat N-235 jenis pengintai maritim kepada Badan Penjaga Pantai Korea Selatan (KCG), yang satu lainnya akan dikirimkan pada Maret 2012. 

Sumber : Antara

Berita Foto : Wana Bakti Gubernur DKI Jakarta Dan Danjen Kopassus Dibantaran Ciliwung

JAKARTA-(IDB) : Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya menyusuri Kali Ciliwung, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta.




Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya menyusuri Kali Ciliwung, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta. 


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya menyusuri Kali Ciliwung, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta. 


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya memberikan pengarahan kepada prajurit serta para penggiat lingkungan dalam acara tanam pohon kegiatan tanam pohon di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta.


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya memberikan pengarahan kepada prajurit serta para penggiat lingkungan dalam acara tanam pohon kegiatan tanam pohon di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta.



Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya melakukan kegiatan tanam pohon di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta.
 
 

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Danjen Kopassus Wisnu Bawa Tenaya melakukan kegiatan tanam pohon di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2012). Kegiatan tersebut ditandai dengan menanam 20 ribu pohon di bantaran Kali Ciliwung, dalam rangka mewujudkan tekad bersama menghijaukan Jakarta.
 

Sumber : Okezone

Berita Foto : 4 Pesawat F-16 Kawal Pesawat Presiden

MADIUN-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri kunjungan kerjanya di Jawa Timur dan kembali ke Jakarta, Sabtu (14/1/2012). Dalam perjalanan pulang, pesawat Presiden mendapat kawalan empat pesawat tempur F-16. Keempat pesawat tempur itu unjuk kebolehan dengan terbang mendampingi pesawat boeing 737-800 yang membawa Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono. 
Pesawat Presiden SBY mendapatkan kawalan dari pesawat tempur F-16 saat kembali ke Jakarta.
 

Presiden SBY bersama sejumlah pilot pesawat tempur F-16 sebelum melakukan penerbangan dari Jawa Timur ke Jakarta. 
Inilah satu dari empat pesawat tempur F-16 yang mengawal pesawat Presiden SBY beserta rombongan ke Jakarta usai kunjungan kerja di Jawa Timur.
 

Presiden SBY bersama sejumlah pilot pesawat tempur F-16 sebelum melakukan penerbangan dari Jawa Timur ke Jakarta.

Sumber : Okezone