Pages

Selasa, Januari 03, 2012

Komandan Pasmar-1 Pimpin Sertijab Danyonmarhanlan V & XI

SURABAYA-(IDB) : Jabatan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya diserahterimakan dari Mayor Marinir Ruslan Arief kepada Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington, serta jabatan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke diserahterimakan dari pejabat lama Mayor Marinir Eko Priyo Handoyo kepada pejabat baru Mayor Marinir Sulistyo Tri Yulianto, Serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington yang dilaksanakan dengan upacara militer di lapangan Apel Yonif-5 Mar Ujung Surabaya, Selasa (03/1).
 
Mayor Marinir Ruslan Arief selanjutnya akan melaksanakan Dikreg Sekoal angkatan L tahun 2012 di Jakarta, sedangkan untuk Mayor Marinir Eko Priyo Handoyo akan menempati jabatan sebagai Kasi Harpal Staf Logistik Menkav-1 Marinir serta Mayor Marinir Sulistiyo Tri Yulianto sebelumnya Pamen Lanmar Surabaya (mantan Dikreg Sekoal angkatan XLIX tahun 2011 di Jakarta).
 
Pada upacara serah terima jabatan ini yang bertindak sebagai Komandan upacara Pasiops Yonmarhanlan V Surabaya Mayor Marinir Budi Santoso.
 
Pada amanatnya Komandan Pasmar-1 menyampaikan serah terima jabatan dalam suatu organisasi pada dasarnya merupakan kesinambungan kepemimpinan dan bagian penting dari pembinaan Kesatuan, dalam rangka mendinamisasikan organisasi agar senantiasa Aktual, Responsif dan Antisipatif terhadap perkembangan tugas mendatang, seperti kita ketahui bersama Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan adalah Komando pelaksana Pasmar-1, dalam pembinaan profesi Danyonmarhanlan bertanggung jawab kepada Danpasmar-1, sedangkan secara operasional bertanggung jawab kepada Komandan Lantamal selaku penerima BKO, dengan rangkapnya tanggung jawab tersebut, Danyonmarhanlan harus mampu menempatkan diri secara cerdik, fleksibel dan professional sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan secara optimal. “ Ujarnya.
 
Lebih lanjut Komandan Pasmar-1 menyampaikan kita patut bersyukur bahwa dari waktu ke waktu Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke telah mampu melaksanakan tugas dengan baik dan lancar, walaupun dihadapkan dengan keterbatasan sumber daya, kondisi geografis dan kultur lokal, akan tetapi Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan tetap mampu menggelar kekuatan sesuai dengan tuntutan pimpinan, untuk itu prajurit Yonmarhanlan harus lebih mawas diri, komitmen, konsisten dan antisipatif dengan cara meningkatkan profesionalisme sebagai prajurit Marinir sehingga mampu melaksanakan setiap tugas yang dibebankan guna menghadapi masa depan yang sarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lingkungan yang dinamis.
 
Setelah selesai dilaksanakan upacara serah terima jabatan dilanjutkan dengan ramah tamah serta penyerahan cendramata dari Komandan Pasmar-1 dan Danlantamal V Surabaya kepada pejabat lama dan penyerahan cendramata dari pejabat lama Danyonmarhanlan V Surabaya kepada Komandan Pasmar-1 serta Danlantamal V Surabaya di Bapra Yonif-5 Marinir.
 
Hadir dalam acara serah terima jabatan tersebut Danlantamal V Surabaya, Wadan Lantamal V Surabaya, Danlanmar Surabaya para Asisten Kaspasmar-1, para Asisten Danlantamal V Surabaya, Dankolak/Satlak Pasmar-1 serta para pejabat teras dari Pasmar-1/Lantamal V Surabaya serta para undangan lainnya.
 

Rusia Akan Modernisasi 60 Armada Tempur MiG-31

MOSKOW-(IDB) : Angkatan Udara Rusia akan menerima lebih dari 60 pesawat modern jenis Mikoyan-Gurenvich (MiG)-31 Foxhound pencegat pada tahun 2020, demikian keteranfan departemen pertahanan Negeri Beruang Merah itu.

Satu kontrak untuk modernisasi ditandatangani oleh kementerian pertahanan, dan Rusia United Aircraft Corporation pada Desember 2011.

"Kami berencana untuk meng-upgrade lebih dari 60 MiG-31 pencegat menjadi versi MiG-31BM pada tahun 2020," k`ta Juru bicara Angkatan Udara Rusia, Vladimir Drik.

Sedikit-dikitnya MiG-31s yang ​​telah dimodernisasi ke versi MiG-31BM sejak pencegat berat memasuki layanan tugas pada Angkatan Udara Rusiapada  1982.

Versi modern itu dilengkapi dengan upgrade avionik dan digital data link, radar multimode baru, warna multi-fungsi ditampilkan di kokpit, dan sistem kontrol-senjata yang lebih kuat.

Pesawat ini dapat mendeteksi target udara pada kisaran 320 kilometer (200 mil) dan sekaligus melacak hingga 10 target.

MiG-31BM baru dapat membawa rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-permukaan seperti rudal rudal AS-17 Krypton anti-radar.

Pesawat jenis pencegat merupakan bagian integral dari jaringan pertahanan kedirgantaraan yang komprehensif yang diciptakan Rusia untuk menggagalkan setiap ancaman udara potensial, termasuk balistik dan rudal jelajah.

Sumber : Antara

Australia Dipastikan Hibah 4 Hercules Ke Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Australia positif menghibahkan empat unit pesawat C-130 Hercules untuk Indonesia setelah sempat tertunda prosesnya pada 2011.

"Kemungkinan kedua tim teknis dari masing-masing negara akan bertemu pada pertengahan Januari ini," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Hartind Asrin ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Hartind Asrin mengatakan, dalam pertemuan itu kedua tim akan membicarakan teknis hibah yang akan dilakukan setelah sempat tertunda pada 2011.

Selain mengadakan pertemuan di Jakarta, akan dilakukan pula pertemuan di Australia untuk melihat langsung empat unit pesawat Hercules yang akan dihibahkan tersebut, lanjut Hartind.

Kepastian hibah empat unit pesawat Hercules dari Australia itu telah mendapat persetujuan dari Amerika Serikat sebagai produsen pesawat angkut berat Hercules.

"Namun teknisnya harus dibicarakan lebih lanjut antartim kedua negara. Dan itu akan segera dilakukan mulai pertengahan Januari ini," kata Hartind.

Sementara itu, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo mengatakan pesawat Hercules yang dibutuhkan TNI AU saat ini sebanyak 30 unit. Namun, TNI AU hanya memiliki 21 pesawat Hercules, sehingga masih kurang sembilan pesawat.

"Kekurangan pesawat Hercules itu akan dipenuhi dari hibah dan membeli. Ke-30 pesawat Hercules akan digunakan untuk pesawat tanki sebanyak dua unit, pesawat VIP dua unit, dan pesawat operasional dua batalyon sebanyak 26 unit," kata Marsekal Muda Rodi.

Rodi menambahkan,"Tipe yang akan dihibahkan adalah tipe H, diremajakan kembali, dan akan digunakan TNI Angkatan Udara untuk menggantikan tipe B yang sudah sangat tua,".

Sumber : Antara

Sewaktu-Waktu Bisa Meletus Perang Terbuka AS Vs Iran

TEHRAN-(IDB) : Tahun 2012 diprediksi akan menjadi tahun yang panas bagi hubungan Amerika Serikat dan Iran terkait program nuklir ”Negeri Para Mullah” itu. Tidak tertutup kemungkinan jika kedua pihak tetap berkeras dengan sikap masing-masing, akan meletus perang terbuka.

Hari pertama tahun baru, Minggu (1/1), juru bicara Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Mahmoud Mousavi, mengumumkan, Iran melakukan uji coba rudal baru jarak menengah di dekat Selat Hormuz. Rudal yang diuji coba adalah tipe terbaru rudal darat-ke-udara dengan teknologi antiradar.

Diungkapkan situs Iran, Mashriq, yang dikenal dekat dengan pasukan elite pengawal revolusi, armada rudal balistik Iran mampu menjangkau pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah dan Asia Selatan yang tersebar di Turki, Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Pakistan, dan Afganistan. Diungkapkan juga bahwa kemampuan jaringan rudal Iran terbagi menjadi dua bagian, yaitu rudal jarak dekat dan rudal jarak jauh. Rudal jarak dekat Iran menjangkau sasaran sejauh 8 kilometer (km) hingga 250 km. Rudal jarak jauh Iran mampu menjangkau sasaran sejauh 220 km hingga 2.000 km.

Rinciannya, rudal jarak dekat Naziat 10 mampu menghantam sasaran sejauh 130 km, rudal Zilzal 2 punya jangkauan tembak sejauh 200 km, dan rudal Zilzal 3 sejauh 250 km. Adapun rudal-rudal balistik jarak jauh Iran adalah Fatih 110, Shahab 2 dan Shahab 3, Ashura, serta Sijjil 1 dan Sijjil 2.

Pangkalan militer AS di Kuwait, Bahrain, dan Irak bisa menjadi sasaran rudal jarak dekat Iran. Pangkalan militer AS di Pakistan, Afganistan, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi bisa dijangkau rudal jarak jauh Iran.

Di Kuwait terdapat 2 pangkalan militer besar dan 6 barak militer kecil milik AS. Pangkalan Udara Ali Salem yang digunakan Angkatan Udara AS hanya berjarak sekitar 115 km dari perbatasan Iran. Pangkalan Udara Ahmed Jaber, yang juga digunakan Angkatan Udara AS, hanya berjarak 134 km dari perbatasan Iran. Cukup dijangkau rudal jarak dekat Iran.

Bahrain, yang terdapat Armada V AS, juga dengan mudah menjadi sasaran serangan rudal jarak dekat Iran. Iran juga bisa menggunakan rudal jarak dekat Zilzal 2 dan 3 untuk menghantam Armada V AS serta Pangkalan Udara Sheikh Isa di Bahrain yang hanya berjarak sekitar 200 km dari wilayah Iran. AS menempatkan berbagai jenis pesawat tempur di Sheikh Isa. Sementara di pangkalan Armada V terdapat 4.200 anggota pasukan AL AS dan 70 pesawat tempur.

Pangkalan udara AS di Udeid, Qatar, sekitar 278 km dari wilayah Iran, bisa dijangkau rudal jarak jauh Iran. AS menempatkan berbagai jenis pesawat tempur di Udeid, seperti pesawat tempur multifungsi F-16, pesawat angkut militer C-130 Hercules, dan berbagai jenis pesawat pengebom.

Di Uni Emirat Arab, Pangkalan Udara Dhafra yang digunakan Angkatan Udara AS hanya berjarak sekitar 253 km dari Iran. AS menempatkan pesawat pengebom C-135 dan pesawat pengintai AWACS di pangkalan ini.

Di Oman terdapat sejumlah pangkalan udara AS dan Inggris, seperti Pangkalan Udara Al-Mushna, Pangkalan Udara Taimur, dan Pangkalan Udara Al-Masir. Ada sekitar 3.000 tentara AS di sejumlah pangkalan di Oman. Pangkalan-pangkalan udara tersebut berjarak sekitar 963 kilometer dari wilayah Iran, masih dalam jangkauan rudal jarak jauh Iran.

Sebaliknya, AS bisa menggunakan kekuatan angkatan udaranya untuk membombardir berbagai sasaran guna melumpuhkan mesin militer Iran yang mengancam. 

Sumber : Kompas