Pages

Jumat, November 30, 2012

Peran Modernisasi TNI Dalam Diplomasi Pertahanan

ANALIS-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada usia yang sudah melewati angka 67 tahun—sedikit lebih muda dari republik ini—masih menghadapi berbagai kekurangan dalam berbagai aspek pertahanan Indonesia.

Misalkan saja, publik menilai anggaran pertahanan hingga kini masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama TNI, utamanya sistem persenjataan. Anggaran pertahanan memang telah meningkat konstan sejak 2011, ketika pemerintah mengalokasikan Rp47,5 triliun (USD4,95 miliar) saat itu.Anggaran tersebut kembali meningkat 35,58% menjadi Rp64,4 triliun pada 2012.Anggaran pertahanan meningkat lagi 20,65% menjadi Rp77,7 triliun dalam rancangan APBN 2013.

Anggaran sebesar ini akan membuat Kementrian Pertahanan menjadi lembaga negara dengan anggaran tertinggi tahun depan. Meski meningkat, masih banyak yang meragukan anggaran itu dapat secara maksimal memenuhi kebutuhankebutuhan utama TNI. Upaya untuk mencapai kekuatan minimum esensial saja masih jauh dari kenyataan. Pada umur yang ke-67 tahun ini angkatan perang RI harus mengevaluasi kembali apa yang telah mereka lakukan dalam membangun posturnya sesuai perkembangan yang terjadi di lingkungan strategisnya.

*** Rasanya sudah cukup lama dan tidak berlebihan bila TNI tidak melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). TNI harus sadar bahwa banyak alutsista TNI yang perlu diganti dan dimodernisasi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, anggaran di bidang pertahanan juga ditingkatkan, dengan prioritas mengganti alutsista dengan yang lebih baru dan lebih modern.

Diskusi publik mengenai TNI dan berbagai aspeknya hingga kini sepertinya tidak pernah bergeser dari persoalan alutsista,anggaran pertahanan, postur pertahanan,kemampuan tempur, dan lain-lainnya yang lebih banyak berkaitan dengan aspek “internal”TNI. Aspek lain dari TNI yang tidak boleh dilupakan dan terlalu penting untuk diabaikan adalah peran TNI dalam membangun lingkungan regional yang lebih stabil.

Unsur-unsur TNI memang telah sejak lama membangun hubungan bersahabat dengan negara-negara lain baik negara-negara di Asia Tenggara maupun di luar kawasan Asia Tenggara. TNI selama ini, dan untuk seterusnya, akan menikmati hasil diplomasi Pemerintah Indonesia terhadap negara lain, misalnya Korea Selatan, Amerika Serikat, China dan beberapa negara Eropa lainnya. Dari diplomasi itu, TNI mendapatkan setidaknya akses ke sumber-sumber dan kebutuhan- kebutuhan pertahanan yang tidak mungkin dipenuhi di dalam negeri.

Dalam konteks ini, pemerintah telah melakukan diplomasi pertahanan antara lain dengan negara- negara yang disebutkan di atas untuk kepentingan pembangunan kekuatan TNI. Keterlibatan TNI dalam masalah- masalah internasional kerap dikaitkan dengan partisipasinya dalam pasukan penjaga perdamaianPBB.Melaluiketerlibatan ini TNI tidak hanya ingin membuktikan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam proses pemeliharaan perdamaian internasional, tetapi mereka juga menjalankan setidaknya salah satu aspek penting dari diplomasi pertahanan, yaitu membangun saling percaya dan pencegahan konflik.

Postur TNI merupakan isu yang hingga kini selalu menjadi perhatian publik, tidak selalu harus dilihat dari perspektif kapabilitas pertahanan. Dalam konteks partisipasi TNI dalam bingkai operasi pemeliharaan perdamaian, postur TNI lebih merujuk pada kemampuannya menopang proses penjagaan perdamaian. Profesionalisme prajurit TNI dalam mengemban tugas pemeliharaan perdamaian secara legal formal selalu diakui PBB.

Pada bulan September lalu, misalnya,167 prajurit TNI anggota Kontingen Garuda XXXIIA/ Minustah (Misi PBB untuk Stabilisasi Haiti) menerima penghargaan medali PBB atau Medal Parade. Penghargaan PBB lain juga diberikan Juli lalu kepada prajurit TNI yang bertugas dalam Satgas Kontingen Garuda pada misi perdamaian di Lebanon. Diplomasi pertahanan TNI memang perlu,tetapi diplomasi pertahanan TNI itu tidak cukup hanya dipotret dari partisipasinya dalam misi-misi pemeliharaan internasional PBB.

Di Asia Tenggara, TNI juga harus melihat diplomasi pertahanan ini sebagai sesuatu yang memainkan peran kunci dalam membentuk arsitektur keamanan regional dan internasional.Peran semacam itu dapat di-lihat bukan hanya pada level bilateral, tetapi juga multilateral. Di level regional, ASEAN telah merintis pada 2006 berdiri sebuah Forum Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN (ASEAN Defense Ministerial Meeting/ADMM) dan pada 2010 pertemuan itu diperluas dengan mencakup negara-negara mitra dialog ASEAN. Selain pertemuan-pertemuan itu, di level Asia Tenggara juga dibentuk pertemuan para panglima angkatan bersenjata dan para kepala staf angkatan. Jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan hampir tidak pernah absen dalam pertemuan-pertemuan semacam itu.

*** Sebagai bagian dari diplomasi pertahanan Asia Tengara, keterlibatan jajaran TNI dalam pertemuan-pertemuan regional itu adalah untuk membangun persepsi yang sama dengan angkatan bersenjata negara-negaraASEAN lain dan mitranya mengenai keamanan regional, meningkatkan saling percaya dan mengidentifikasi bidang-bidang baru untuk kerja sama. Ini sesuai dengan salah satu aspek dari teori diplomasi pertahanan, yaitu membangun saling percaya (defense diplomacy for confidence building measures).

Cottey and Forster (2004) memberikan daftar aktivitas yang masuk dalam kategori diplomasi pertahanan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada kontak antara para perwira senior militer dan perjanjian kerj sama pertahanan bilateral.TNI telah melakukan aktivitas semacam itu untuk membuktikan sikap proaktif TNI dalam membangun saling percaya. Sejak ADMM digulirkan tahun 2006,TNI dan Kementerian Pertahanan telah terlibat secara aktif dalam forum itu.

Unsur- unsur TNI bahkan telah terlibat lama sebelum ADMM dibentuk, misalnya di the ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (sejak 2000), the ASEAN Chiefs of Defence Forces Informal Meeting (sejak 2001),the ASEAN Navy Interaction( sejak2001),the ASEAN Air Force Chiefs Conference (sejak 2004),the ASEAN Military Intelligence Meeting (sejak 2005). Dengan demikian, da-pat dikatakan bahwa ADMM berfungsi sebagai kerangka menyeluruh di mana kegiatan-kegiatan angkatan bersenjata ASEAN yang beragam itu sejak 2006 sampai dengan sekarang dapat dilakukan dalam satu forum.

Peran internasional Indonesia yang di dalamnya juga melibatkan unsur TNI adalah Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang dirintis sejak 2011. JIDD ini adalah forum dialog pertahanan terbesar di Asia Tenggara dan forum ini merupakan bukti lain kiprah TNI dalam diplomasi pertahanan, utamanya dalam membangun saling percaya. Hal yang menarik dari JIDD 2012 adalah pandangan Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam yang menganjurkan perlunya kawasan Asia-Pasifik membangun doktrin diplomasi pertahanan.

TNI harus menangkap pesan itu sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan ruang lebih besar lagi dalam membangun saling percaya dan kerja sama pertahanan. Potret TNI kini dan masa depan tidak melulu soal kapabilitas dalam membangun pertahanan Indonesia,soal anggaran, dan tidak pula hanya soal alutsista.

Konteks kekinian harus dilihat TNI sebagai awal untuk kembali memikirkan dan memperkuat profil internasionalnya, misalnya dengan melansir cetak biru diplomasi pertahanan.Cetak biru diplomasi pertahanan ini akan menjadi fondasi kontribusi TNI dalam mencegah konflik-konflik baru di kawasan Asia Tenggara di masa depan.





Sumber : Sindo

Penutupan Latgab TNI 2012

latgab-sub
SURABAYA-(IDB) : Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012, merupakan salah satu upaya awal untuk menjawab  dan mengetahui sampai di mana tingkat kemampuan dan batas kemampuan Brigade Gabungan TNI, bila dihadapkan dengan trend tantangan dan ancaman dimaksud.

Kesemuanya itu menuntut besarnya daya tanggap serta ketajaman evaluasi juga kecermatan dari seluruh perwira hingga unsur satuan terkecil terhadap hal-hal penting  dan perlu penyempurnaan serta perbaikan di segala sisi, demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. yang dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.IP. pada saat upacara penutupan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Brigade TA. 2012, di Dermaga Ujung Surabaya, Jumat (30/11/2012).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, mencermati  perkembangan  ancaman dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat kecenderungan beberapa negara mengembangkan kemampuan militer tingkat brigade gabungan, karena dinilai memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien, guna menghadapi karakteristik ancaman  modern di ruang globalisasi, yang cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village.

Di sisi lain, kata Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., penguatan kemampuan militer tingkat brigade gabungan memiliki dimensi politis dalam konteks kerjasama internasional, guna penanganan keamanan  bersama di tingkat regional. 

Dalam kaitan tersebut, sebagai upaya peningkatan kemampuan satuan TNI, konsep Latgab TNI harus terus diintensifkan dan dikembangkan melalui skenario operasi militer dari berbagai trouble spots, yang diasumsikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. “Tentunya intensifikasi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap dan bertingkat, baik di lingkup manajemen tempur,  taktik dan strategi, maupun penguatan unsur-unsur bantuan lainnya, seperti unsur intelijen, logistik  dan lain-lain, tegas Panglima TNI.

“Memperhatikan kepentingan tersebut, evaluasi dan konsolidasi terhadap pelaksanaan latihan ini menjadi hal yang urgen dan esensial, guna mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam rangka penyempurnaan  bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan inter-operability brigade gabungan TNI dalam skenario operasi militer”, ujar Panglima TNI.

Ditegaskan Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.  bahwa disamping itu, upaya penyempurnaan tersebut juga bertujuan untuk memperoleh besaran yang proporsional dan efektif, baik pada aspek personel, alutsista, maupun dukungan administrasi logistik lainnya guna mendukung konsep pembangunan Minimum Essential Force-MEF, khususnya pada tataran penggunaan kekuatan, baik dalam konteks kepentingan OMP maupun OMSP.

Pelaksanaan latihan lapangan Latgab TNI Tingkat Brigade tahun 2012 dengan sandi Wibawa Yudha, berlangsung sejak 26 Oktober s/d 30 November 2012 di Sangatta dan Tarakan Kalimantan Timur.  Turut hadir dalam upacara penutupan Latgab TNI TA. 2012, Pejabat Teras Mabes TNI, Mabes Angkatan, Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso.

Kaji Ulang Latgab TNI TA. 2012

Sebelum dilaksanakan upacara penutupan Latgab TNI Tingkat Brigade, dilaksanakan kaji ulang yang diikuti oleh para pelaku dan penyelenggara. 

Kaji ulang ini merupakan evaluasi dalam rangka penyempurnaan  bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Kampanye Militer. 

Pada kaji ulang ini disampaikan oleh Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso, Ketua Tim Penilai Laksma TNI RM. Haraharap, Ketua Wasit dan Pengendali Brigjen Hinsa Siburian.

Dalam kegiatan kaji ulang tersebut mendapat pengarahan dari Kasum TNI Marsdya  TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI. Kasum TNI mengatakan, perlunya beberapa penyempurnaan  baik aspek pengorganisasian, piranti lunak, operasional dan material. “jaga terus soliditas dan solidaritas TNI demi tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tegas Kasum TNI.





Sumber : Poskota

Pesawat Hercules TNI AU Jalani Retrofit

BANDUNG-(IDB) : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menyerahkan pesawat C-130H A-1303 Hercules kepada ARINC, LLC USA, untuk pelaksanaan Retrofit bertempat di Hangar Satuan Pemeliharaan 15 Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Kamis (29/11).

Pada penyerahan pesawat Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Ka Baranahan) Mayor Jendral TNI Ediwan Prabowo. Dalam sambutannya Ka Baranahan menyampaikan bahwa Keman RI telah menandatangani kontrak dengan ARINC pada tanggal 8 Desember 2008 untuk melaksanakan retrofit 5 pesawat C-130H milik TNI Angkatan Udara. Kemhan yakin bahwa ARINC akan dapat menyelesaikan kontrak tepat waktu.

Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk menandai keberhasilan pelaksanaan tugas, kesempatan ini sebagai wujud rasa syukur kehadirat yang Kuasa dimana sampai saat ini Tentara Nasional Indonesia telah mampu dan berhasil melaksanakan tugasnya dalam Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang. Demikian pula telah tercatat dalam sejarah Indonesia bahwa TNI telah banyak berkiprah dalam menjaga kedaulatan RI serta pelaksanaan operasi penanggulangan bencana. Oleh karena itu kehadiran pesawat C-130 Hercules yang lebih modern setelah dilaksanakan retrofit diharapkan mampu menghadapi tantangan yang lebih kompleks dimasa yang akan datang.

Penyerahan pesawat ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan pesawat oleh Ka Baranahan dan Mr. Larry D. Lamb dari ARINC, LCC USA. Penandatanganan disaksikan oleh Komandan Koharmatau Marsda TNI Sumarno, Kadisaeroau Marsma TNI Hasan Londang dan Kadiskomlekau Marsma M Yunus.




Sumber : TNI AU

Crew Boat Baru Produksi Dalam Negeri Perkuat TNI AL

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI S.M. Darojatim  secara resmi meluncurkan crew boat Kolinlamil bertempat di  Perusahaan Galangan Kapal, PT. Tesco Indomaritim, Babelan, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/11/2012).
Peluncuran  crew boat ini diawali dengan acara pemotongan tumpeng oleh Pangkolinlamil, yang menandai secara resmi peluncuran crew boat tersebut untuk dioperasikan. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT. Tesco Indomaritim Dr. Jamin Basuki,  pejabat PT. Tesco Indomaritim, serta segenap pejabat teras Kolinlamil.
Sebelum crew boat diluncurkan di air, dilaksanakan tradisi pemecahan kendi ke badan kapal yang dilakukan oleh Dansatlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Tri Satriya Wijaya, dengan disaksikan Pangkolinlamil, dan para pejabat yang hadir.
Crew boat yang baru diluncurkan tersebut akan dioperasikan untuk kapal antar jemput bagi anak buah kapal, dari mako Kolinlamil ke  KRI yang tengah lego jangkar di Teluk Jakarta. Crew boat tersebut merupakan kapal kedua yang diproduksi PT. Tesco Indomaritim untuk Kolinlamil, dengan spesifikasi teknis; panjang 16 meter, lebar 4,5 meter, diawaki empat orang,  dan dapat mengangkut 50 penumpang. Kapal tersebut dapat melaju dengan kecepatan maximum 12 knot.  



Sumber : TNI AL

Latma Indopura XVII/12 laksanakan Mission Oriented Training

MATARAM-(IDB) : Untuk meningkatkan kemampuan tempur penerbang tempur TNI AU dan Republic of Singapore Air Force (RSAF). dilaksanakan latihan Mission Oriented Training (MOT) di wilayah Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB). Kamis (29/11).

Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Latihan Bersama udara bersama antar TNI AU dan RSAF dengan sandi “Indopura XVII/12” yang dilaksanakan selama dua minggu di Bandara Internasional Lombok (BIL).

MOT merupakan latihan gabungan TNI AU dan RSAF dalam menyerang sasaran darat dengan taktik low level/terbang rendah dan mendapat hadangan dari pesawat lawan sehingga terjadi pertempuran udara (Dog Fight).

MOT juga merupakan akumulasi dari rangkaian latihan sebelumnya diantaranya Tactic Intercep (TI), Decimilar Air Combined Tactic (DACT) yaitu penyerangan sasaran dengan pesawat yang berbeda, Air to Ground (ATG) serangan udara ke darat, Air to Air (ATA) serangan dari udara keudara, maupun pengeboman.





Sumber : TNI AU

TNI Berangkatkan Tim Menembak Ke China

JAKARTA-(IDB) : Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah selaku Ketua Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) melepas keberangkatan 10 atlet dan official menembak TNI untuk mengikuti kejuaraan World Military Shooting Championship  di Guangzhou, China,  Kamis (29/11/2012).
 
Kejuaraan yang akan berlangsung tanggal 1-9 Desember 2012 tersebut, merupakan kalender kegiatan CISM (Conseille International du Sport militaire)  tahun 2012.

Atlet yang diberangkatkan ini sebelumnya telah menjalani seleksi dan persiapan di pemusatan latihan, di Lapangan Tembak Divisi 1 Kostrad dan Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.

Asops Panglima TNI berharap, agar para atlet mampu berprestasi secara maksimal dan dapat meraih kemenangan sehingga mengangkat nama TNI dan Indonesia di forum Internasional.





Sumber : Seruu

Pemerintah Belum Miliki Kebijakan Berorientasi Maritim

SURABAYA-(IDB) : Ketua Forum Kajian Pertahanan dan Maritim (FKPM) Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan mengemukakan, pemerintah belum memiliki kebijakan yang berorientasi pada pengembangan sektor maritim, padahal sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut.

"Bahkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan MP3EI (Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), fokus pemerintah masih pengembangan infrastuktur wilayah daratan," kata Mangindaan di Surabaya, Kamis.

Pernyataan Robert Mangindaan itu disampaikan pada seminar nasional "Membangun Kembali Kejayaan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Maritim" yang digelar Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Kobangdikal.

"Sekitar 70 persen wilayah Indonesia adalah laut dan sudah seharusnya pemerintah memiliki kebijakan yang lebih berorientasi pada pengembangan maritim. Tapi, kami melihat hal itu belum banyak dilakukan," kata Mangindaan yang saat ini aktif menjadi Tenaga Profesional Tetap di Lemhanas.

Menurut ia, posisi maritim Indonesia dipengaruhi tiga faktor utama, yakni globalisasi perdagangan, keamanan wilayah perairan dan dominasi kekuatan maritim negara-negara besar.

Sementara untuk pengelolaan wilayah maritim, ada tiga elemen yang menangani, yakni bidang kelautan, pelayaran dan instrumen keamanan dalam hal ini TNI Angkatan Laut.

"Untuk membangun kesadaran maritim di Indonesia, diperlukan adanya peran politik, dukungan teknologi, pendanaan, dan regulasi dari pemerintah," tuturnya.

Pakar statistik ITS Drs Kresnayana Yahya Msc dalam kesempatan sama mengatakan, kontribusi sektor maritim terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) saat ini masih sangat rendah sekitar 10 persen, padahal potensi yang bisa dikembangkan sangat besar.

"Dengan wilayah laut yang sangat luas, potensi maritim itu sebenarnya mencapai 1,2 triliun dolar AS pertahun. Ini salah satu modal besar untuk mendukung perekonomian," ucapnya.

Pimpinan lembaga konsultan bisnis Enciety itu menambahkan, selain kekayaan sumber daya laut yang melimpah, sektor layanan jasa kemaritiman juga belum digarap secara maksimal.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno dalam sambutan pembukaan seminar mengatakan, belum maksimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya laut, lebih disebabkan pupusnya visi maritim dan kurangnya kesadaran komponen bangsa.

"Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam kelautan memerlukan penguasaan teknologi rekayasa maritim yang sarat 'high tech' dan 'high cost'," ujarnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Personel KSAL Laksda TNI Sudirman.

KSAL menambahkan, TNI AL berupaya menjadi pelopor dalam membangun budaya kemaritiman yang sejalan dengan program pemerintah dan bertanggung jawab secara moril untuk ikut membangun kembali kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim.

Seminar yang diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan itu, juga menghadirkan pembicara lain, yaitu pakar kelautan dan perkapalan ITS Prof Daniel Rosyid PhD, yang mengupas pembangunan visi maritim melalui pendidikan.





Sumber : Antara

Dankormar Terima Kunjungan 40 Perwira Asing

JAKARTA-(IDB) :Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A Faridz menerima kunjungan 40 perwira asing di Markas Komando Korps Marinir, Kamis (29/11). Kunjungan para perwira asing yang akan melaksanakan pendidikan di Lemhanas, Sesko TNI dan Sesko Angkatan tersebut dipimpin oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Bahasa Kemhan, Laksamana Pertama TNI Paruntungan Girsang. Dalam kesempatan tersebut para perwira asing mendapat kesempatan untuk berdialog dengan Dankormar tentang Korps Marinir TNI -AL setelah sebelumnya menyaksikan tayangan Profile Korps Marinir. Acara ditandai dengan tukar menukar cindera mata antara Dankormar dan Kapusdiklat Bahasa Kemhan.

Kapusdiklat Bahasa Kemhan menjelaskan bahwa 40 perwira asing tersebut sedang mengikuti Kursus Bahasa Indonesia di Pusdiklat Bahasa Kemhan sebagai persiapan untuk mengikuti pendidikan di Indonesia. Kapusdiklat Bahasa Kemhan juga menjelaskan bahwa maksud KKL tersebut juga untuk mengenalkan kepada para perwira asing tentang Kotama TNI sehingga menambah wawasan tentang Indonesia.


Adapun perwira asing tersebut terdiri dari 13 orang akan mengikuti Dik Lemhanas berasal dari Afganistan, Yordania, Kamboja, Malaysia, Palestina, Singapura, Sri Langka, Thailand, Zimbaque. Sementara itu 3 orang akan mengikuti Pendidikan Sesko TNI berasal dari Aljazair, Thailand, India. Dan 24 orang akan mengikuti Pendidikan di Sesko Angkatan berasal dari Amerika Serikat, Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Singapura, Srilangka, Thailand.


Dalam kesempatan tersebut Dankormar didampingi Asintel Dankormar Kolonel Marinir Suaf Yanu, Aslog Dankormar Kolonel Marinir Yuliandar TD, Aspers Dankormar Kolonel Marinir Ichwan, Asrena Dankormar Kolonel Marinir I Wayan AW, Dandenma Mako Kormar Letkol Marinir Andi Rahmat, Kaspri Dankormar Letkol Marinir Pangestu dan Kadispen Kormar Letkol Marinir Sumarto. 





Sumber : Kormar

Pembukaan Blokir Anggaran Tunggu Audit BPKP

BANDUNG-(IDB) : Pembukaan pemblokiran anggaran pemanfaatan dana optimalisasi Kementerian Pertahanan  Rp 678 miliar untuk TNI Angkatan Laut (AL) menunggu hasil pre audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) rampung.
 
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin mengatakan pemblokiran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan adalah langkah memberi kesempatan pihak TNI Angkatan Laut membenahi proses di internal. “Pembenahan [internal] ini dari sisi pengadaan juga dari sisi pengawasannya,” katanya saat mengunjungi PT Dirgantara Indonesia, Kamis (29/11).

Dana sebesar Rp678 miliar tersebut dianggarkan dalam APBN Perubahan 2012 untuk pengadaan satu paket encrypsi senilai Rp 350 miliar, satu paket tactical communication senilai Rp 15 miliar, satu paket Monobs DF senilai Rp 115 miliar, serta closed circuit dan peralatan pendukung senilai Rp 198 miliar. “Pemerintah menugaskan BPKP memeriksa tingkat kelayakan dari harga,” katanya.
Wamenhan Sjafrie mengatakan pemeriksaan tingkat kelayakan harga oleh BPKP bukanlah pekerjaan ringan karena lembaga tersebut harus menelusuri dari hulu ke hilir. “Artinya [pemeriksaan] dari produsen sampai tingkat pengguna harus dilakukan BPKP,” katanya.

Meski DPR sudah menyetujui anggaran Rp678 miliar tersebut, Kementerian Pertahanan menurut dia tetap menunggu hasil pemeriksaan atau pre audit yang dilakukan BPKP.

“Negara belum mengeluarkan anggaran, apakah pre audit bisa menghasilkan kesimpulan apakah harga itu betul-betul seperti yang diusulkan atau tidak. Ini yang sedang dikerjakan secara teliti, kalau teliti tidak bisa buru-buru,” katanya.

Kementerian Pertahanan meminta semua pihak menunggu hasil audit BPKP yang nantinya akan dilaporkan pada Sekretaris Kabinet. Saat ini Kementerian Keuangan bersikap menunggu laporan pre audit tersebut.





Sumber : BisnisJabar

Kamis, November 29, 2012

Strategi Pembiayaan Industri Pertahanan Nasional

BANDUNG-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah memiliki solusi untuk skema pembiayaan industri pertahanan nasional dalam modernisasi Alat Utama Sistem Kesenjataan (Alutsista) TNI. Sebelumnya Kemenham selalu dihadapkan dengan beberapa hambatanseperti kontrak, pembiayaan, produksi, dan pengawasan.

"Sekarang kita sudah punya solusinya untuk melakukan terobosan, mengakselerasi proses pencapaian target," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, disela-sela kunjungan pesanan pesawat di PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Kamis (29/11).

Salah satunya kata Purnawirawan TNI itu adalah Bappenas akan mengumpulkan Kementerian Keuangan dan Dirjen Perencanaan Kementerian Pertahanan untuk membicarakan skema pembiayaan proyek Alutsista dengan cara tahun jamak atau multiyears.

Pembiayaan tahun jamak menurut dia dinilai tepat. Cara seperti ini juga memungkinkan produsen dari BUMN seperti PT DI dan Pindad tidak akan terkena sanksi. Sebab pembuatan pesawat atau senjata tidak bisa dilakukan satu atau dua bulan.

"Misal kontrak bulan November membuat Helikopter harus selesai bulan Desember. Itu kan tidak mungkin," katanya.

Lainnya soal penyempurnaan dari sisi produksi, dan pengawasan yang harus bisa mengakar hingga alur birokrasi. Langkah ini harus dilakukan untuk mencapai target.

"Dari segi pengawasan, skema pengawasan BPKP segera membuat laporan proyek mana yang sanggup dan tidak sanggup yang bisa mengakibatkan kerugian negara," katanya.

Diharapkannya, target modernisasi 2014 bisa tercapai. Melalui Tugas high levelcomitte yang berisi Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, BPKP dan TNI ini juga bisa menjadikan terobosan tapi tidak melanggar aturan.





Sumber : Merdeka

Inggris Luncurkan Superjet Bertenaga Roket

LONDON-(IDB) : Para ahli mesin jet di Inggris berhasil meluncurkan terobosan baru dalam dunia penerbangan. Yaitu pesawat terbang bertenaga roket .

Menurut para ahli penerbangan di Inggris, jika pesawat dengan penumpang 300 orang diterbangkan dari Inggris ke Australia memerlukan waktu selama 21 jam, namun dengan menggunakan teknologi ini hanya membutuhkan waktu empat jam.


Teknologi revolusioner ini didapatkan para ahli Boffins Inggris yang mampu menciptakan pernapasan mesin yang bisa mendinginkan suhu mesin daro 1000 derajat Celsius menjadi 150 derajat Celsius. Seperti dilansir The Sun, Kamis (29/11), para ahli ini membutuhkan waktu penelitian selama 30 tahun untuk menemukan teknologi ini.


Alan Bond, si jenius di balik rekayasa teknologi roket ini mengatakan: "Ini momen paling membanggakan dalam hidup saya."


Menteri Sain Inggris, David Willetts menyebutkan bahwa penemuan ini merevolusi masa depan kedirgantaraan dan perjalanan ke luar angkasa.





Sumber : JPNN

Wamenhan Tinjau Progres Pesawat Pesanan Kemhan Di PT. DI

BANDUNG-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin meninjau pesanan pesawat untuk Kemenetrian Pertahanan Indonesia di PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung.

Didampingi Direktur Utama PT DI Budi Santoso dan rombongan dari Kemenhan, Sjafrie melakukan inspeksi ke beberapa hanggar pesawat seperti hanggar CN-235, dan hanggar Helikopter.

"Ini kunjungan pemerintah high level commite untuk inspeksi kesiapan produksi dari PT Pindad dan PT DI dalam rangka mendukung modernisasi peralatan militer target strategis 2014," kata Sjafrie, di sela-sela kunjungan ke PT DI, Bandung, Kamis (29/11).

Dalam kunjungan itu, Sjafrie memperhatikan skema pengadaan serta produksi yang nantinya diperuntukkan juga untuk Kementerian pertahanan, beserta TNI selaku pengguna.

Sjafrie meninjau sejumlah pesawat yang dipesan seperti CN 235 untuk Pertahanan Angkatan Laut (AL) berjumlah tiga. Pesawat ini diperkirakan sudah hampir selesai, atau awal tahun sudah bisa dipergunakan.

Sjafrie juga mengecek helikopter Bell untuk TNI AU dan AL, helikopter Super Puma NAS 332 dan NBELL 412 ini juga sudah dalam tahap proses finisihing.

"Tugas high level commite ini untuk mengendalikan dan mengawasi agar tercapainya target modernisasi," tandasnya.

Untuk target modernisasi alutsista hingga 2014, PT DI masih harus menyelesaikan sekitar 20 pesawat lagi dari 30 yang dibutuhkan. 

2012, PT Pindad Terima Order Rp 2 Triliun

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kerjasama dengan PT Pindad guna penyediaan kebutuhan peralatan militer Indonesia terus berjalan tiap tahunnya. Hasil produksi alat militer itu digunakan tiga angkatan yakni TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).

Sebelum ke PT Dirgantara Indonesia (DI), Sjafrie sempat meninjau produksi peralatan militer di PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (29/11/2012).

"PT Pindad itu pada dasarnya untuk kebutuhan Angkatan Darat (AD). Tapi juga PT Pindad memenuhi kebutuhan amunisi. Amunisi itu dihunakan untuk tiga angkatan," ucap Sjafrie saat melakukan inspeksi ke hanggar CN 235 dan hanggar helikopter di PT DI.

Sjafrie mengatakan PT Pindad tiap tahun menerima order membuat peralatan militer dari pesanan Kemenhan untuk keperluan TNI AD, AU, dan AL.

Berapa order tahun ini? "Tiap tahun ada order. Mereka (PT Pindad) dalam 2012 ini menerima order 2 triliun rupiah," singkat Sjafrie.




Sumber : Merdeka

2025, Lapan Yakin Indonesia Luncurkan Satelit Secara Mandiri

BANDUNG-(IDB) : Eksplorasi antariksa negara-negara maju sudah mencapai Planet Mars dan sedang menjajaki untuk mengeksplorasi asteroid dalam waktu beberapa tahun ke depan. Tak mau ketinggalan terlalu jauh, Indonesia rupanya kini mulai ikut mengembangkan teknologi untuk mengeksplorasi antariksa.

Langkah awalnya adalah dengan meluncurkan satelit secara mandiri. Target ini diharapkan bisa dicapai dalam kurun waktu belasan tahun mendatang.

"Tahun 2025, kita sudah akan bisa meluncurkan satelit sendiri. Setelah itu kita menuju program ke Bulan," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bambang S. Tedja, Selasa 27 November 2012. Dia menerangkan program eksplorasi bulan akan menjadi patokan untuk eksplorasi tingkat lanjut. Ia yakin pada 2025, seiring dengan terwujudnya bandara antariksa nasional, Indonesia dapat meluncurkan satelit yang bakal mengorbit di ketinggian 650 kilometer.

"Kita bisa lah pada waktunya nanti. Apalagi tahun depan kami akan meluncurkan roket untuk ujicoba," ujar Bambang.

Keyakinan tersebut didasarkan pada kesiapan LAPAN meluncurkan roket Sonda RX-550 tahun depan. Itu merupakan roket pendorong peluncuran satelit berukuran 6 meter, berdiameter 550 milimeter, dan berat 3 ton.

"Roket itu mampu mencapai ketinggian lebih dari 100 km, dan jangkauannya mencapai 300 km," katanya.

LAPAN telah melakukan uji statis roket RX-550 pada 2011 dan 2012. Uji statis merupakan pengujian di darat untuk mengetahui kinerja dan daya dorong roket saat tinggal landas. Pada 2013 dan 2014 RX-550 akan menjalani uji terbang masing-masing satu tingkat dan dua tingkat.

Meski optimistis pada 2025 nanti Indonesia akan mampu meluncurkan satelit secara mandiri, Bambang mengakui Indonesia harus mengatasi tantangan soal penempatan slot satelit di antariksa. "Slot itu harus diiisi. Ini saja masih menjadi tantangan," katanya.





Sumber : Vivanews

Armed TNI AD Tertarik Akuisisi Nexter LG-1 MK III

ARC-(IDB) : Satuan-satuan tempur di TNI, terutama TNI Angkatan Darat terus berbenah. 

Selain mendatangkan Meriam Swagerak Caesar, jajaran satuan Artileri medan juga berupaya mendatangkan meriam howitser jenis lain. Tak lagi mengandalkan meriam tua, Satuan Armed kini juga berupaya mendatangkan meriam LG-1 MK III.

Sebelumnya memang diketahui satuan Armed akan mendatangkan meriam KH-178 buatan Korea Selatan. 

Akan tetapi hasil uji tembak meriam negeri ginseng tersebut tidaklah memuaskan. 

Berbeda ketika TNI menguji meriam LG-1 MKIII langsung di Perancis. 

Hasilnya sungguh memuaskan. Apalagi, versi terdahulu dari meriam ini, yaitu LG-1 MK II telah lama menjadi andalan Marinir TNI-AL.

Namun berbeda dengan LG-1 MK II, versi MK III telah mengalami sejumlah peningkatan. Mirip dengan Meriam Caesar, LG-1 MK III telah mengandalkan sistem elektronis dalam hal pembidikan dan kontrol tembak. 

Dengan demikian, waktu penyiapan meriam hingga peluru pertama terlontar menjadi lebih singkat.

Satu hal lain yang membuat Armed kesengsem, adalah bobot LG-1 MK III yang cukup ringan, yaitu hanya sekitar 1,5 ton. 

Bandingkan dengan meriam KH-178 yang berkaliber sama, namun memiliki bobot 4 ton lebih. 

 Sehingga, penggelaran meriam LG-1 MK III bisa menggunakan helikopter medium sekelas NBell-412. 

Cukup untuk memenuhi requirement satuan Armed Kostrad, yang mengharuskan mampu penggeseran alutsista secara cepat. Jika menggunakan pesawat Hercules, sebanyak 4 buah meriam LG-1 MKIII mampu masuk ke dalam perutnya dan siap diterbangkan ke penjuru nusantara.

Nilai plus lainnya adalah adanya commonality antara Armed Marinir.  Selain itu, Meriam LG-1 MK III juga bisa menggunakan munisi 105mm lama. 

Akan tetapi jika menggunakan munisi "extended range" lansiran Nexter, maka jarak tembak bisa terdongkrak hingga 17 km. Nah... apakah TNI-AD jadi menyusul Marinir sebagai pemakai LG-1 Family?

Spesifikasi LG-1 MK III

Bobot      :     < 1600 kg
Transport :  helikopter, air transport (4 canons per C130),  air portable, Tarik oleh berbagai varian rantis 4x4.
Gun crew : 5                                                                
Waktu turun hingga siap tembak : kurang dari 30 detik
Firing rate : 12 tembakan/menit
Jarak tembak :  munisi US M1: 11 km; munisi Nexter OE-LP G3: 17 km






Sumber : ARC

India Rusia Gelar Latgab "INDRA"

MUMBAI-(IDB) : Kapal tempur Rusia akan memasuki Mumbai, India hari ini untuk menggelar latihan perang gabungan dengan nama sandi "INDRA." Latihan itu sendiri akan dilaksanakan pada 2 Desember mendatang.

Latihan yang dilaksanakan selama dua hari itu akan melibatkan kapal destroyer India, INS Mysore dan sejumlah kapal lainnya. Angkatan Udara India juga diikut sertakan dalam latihan gabungan dengan INDRA.

Sementara itu, Rusia mengerahkan kapal destronyernya, Marshal Shaponishkov, Alatau dan kapal tanker Irkut. Beberapa tahun yang lalu, militer dari kedua negara itu pun sempat menggelar latihan perang serupa. Demikian, seperti diberitakan PTI, Rabu (28/11/2012).

Negeri Bollywood juga pernah mengirim pasukannya ke Negeri Beruang Merah untuk menjalani pelatihan perang jalur darat. Mereka berlatih di perbatasan China dan Mongolia.

Sejak 2003 silam, India dan Rusia sudah menggelar latihan INDRA sebanyak lima kali di jalur darat dan laut. Latihan INDRA terakhir dilaksanakan pada Oktober 2010 di India.

Kerja sama militer India dan Rusia memang cukup erat. Selain sering menggelar latihan perang gabungan, kedua negara itu turut mengadakan kerja sama dalam perakitan alutsista dan jet tempur.

Rusia pun enggan menjual persenjataannya ke Pakistan yang selama ini dipandang bak rival India. Dialog-dialog Rusia dan Pakistan umumnya dibina dalam rangka menjaga hubungan bilateral dan tidak untuk pertahanan.

Belakangan ini, Negeri Bollywood baru saja memperbaharui misil jelajah BrahMos dengan menambahkan sistem navigasi satelit Rusia KH-555 dan KH-101. Dengan kepemilikan BrahMos, India dinyatakan mengungguli kemampuan pertahanan Pakistan yang sampai saat ini belum memiliki sistem pertahanan udara yang canggih.





Sumber : Okezone

Berita Foto : TUDM Diperkuat 2 Helikopter EC725 Baru

SUBANG-(IDB) : Hari ini sejarah telah tercipta apabila dua buah pesawat baru EC725 yang bakal memasuki inventori TUDM tiba di Malaysia dengan menggunakan pesawat Antonov-124.

Pesawat buatan firma Eurocopter dari Perancis ini telah diterbangkan dari Marignanc, Perancis dan mengambil masa lebih kurang 13 jam penerbangan sebelum tiba di Terminal Skypark, Subang tepat pada jam 2.20 petang tadi.

Dua buah pesawat ini juga akan diserahkan secara rasmi kepada kerajaan Malaysia dalam masa terdekat.
 
 
 
 
 
 
Sumber :  Airforce

Produksi Pesawat CN295 Dipindah Ke Bandung

BANDUNG-(IDB) : Seluruh aktivitas produksi pesawat transpor menengah C295 sedang dalam proses dipindahkan oleh Airbus Military dari Sevilla, Spanyol, ke PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung.
 
"Selain tingginya faktor kepercayaan Airbus Military kepada kami, ke depan mereka memang hanya akan memusatkan perhatian pada produksi pesawat transpor militer berbadan lebar A400M," kata IP Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PTDI, di Bandung, Rabu.

Dalam proses pemindahan itu, PTDI kini sedang membangun pusat pengiriman (delivery center) untuk pesawat CN295, sebutan selanjutnya bagi C295 setelah produksi bersama dilaksanakan.

''Kegiatan ini salah satu bentuk perwujudan program revitalisasi di tubuh PTDI,'' kata Windu.

Proses pembangunan 'delivery center' disertai pula dengan proses pembangunan lini perakitan akhir (final assembly line) CN295. Pengerjaannya dibantu oleh tim ahli dari Airbus Military sebagai mitra bisnis. Delivery Center CN295 diharapkan selesai pada kuartal pertama 2013.

Setelah fasilitas itu siap, PTDI akan mampu mengirimkan pesawat hasil produksinya empat unit per tahun ke seluruh customernya.





Sumber : Republika

Menhan Terima Dubes Swedia Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Rabu (28/11) menerima Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Ulrika Polano. 

Adapun maksud kunjungan Dubes Swedia kali ini adalah untuk memperkenalkan Director of Strategic Analysis at Prime Minister of Sweden’s office, DR. Hans-Christian Hagman. 

Pada saat menerima tamunya, Menhan RI didampingi oleh Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, ST, M.Sc dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc. 





Sumber : DMC

Wamenhan Terima Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo serta sejumlah pajabat Kemhan, menerima kunjungan kerja Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB. Hasanuddin bersama beberapa anggota Komisi lainnya, Rabu (28/11), ke Fasilitas Pendidikan Latihan dan Prasarana, Indonesian Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Selain mendapat penjelasan tentang berbagai pembangunan yang tengah dilakukan di IPSC, Wakil Ketua Komisi I DPR RI beserta rombongan juga berkesempatan meninjau langsung sejumlah fasilitas yang ada di IPSC.





Sumber : DMC

Rabu, November 28, 2012

Kasad Tutup Latma Indonesia Singapura

BANDUNG-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menutup kegiatan latihan bersama (Latma) Safkar Indopura di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (28/11/2012).
 
 Latma ini telah berlangsung selama delapan hari  sejak 21 sampai 28 November 2012, diikuti oleh 1.150 prajurit dari TNI AD dan AD Singapura (SAF). Kegiatan dilaksanakan di daerah latihan di kawasan Cipatat. Latihan yang diberi nama Safkar Indopura merupakan Latihan Bersama antara dua negara yakni Indonesia-Singapura guna mewujudkan kerja sama internasional yang dilaksanakan tiap tahun secara bergantian yang dimulai sejak 1989 , dan untuk tahun 2012 ini merupakan yang ke-24 kalinya.

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengungkapkan tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profesional prajurit, juga menjalin persahabatan antara Angkatan Darat kedua negara.

Kasad berharap para prajurit AD dari kedua negara yang mengikuti latihan bersama ini bisa menerapkan dan mengembangkan materi yang diperoleh selama delapan hari tersebut. Materi Safkar Indopura ke-24 di antaranya latihan taktis, latihan cross training dalam materi taktik dan menembak.

 “Guna menjamin peningkatan kualitas latihan, kita perlu melaksanakan evaluasi latihan secara cermat. Inventarisir berbagai hambatan dan kendala yang ditemukan sebagai masukan dan acuan untuk perbaikan latihan di masa yang akan datang,” tekan Kasad.

Kasad berharap latihan bersama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga dengan latihan bersama secara konsisten akan terwujud interoperabilitas yang sangat diperlukan untuk menopang pilar keamanan bersama masyarakat ASEAN (ASEAN Community).

Hadir dalam penutupan Safkar Indopura ke-24 yakni Kepala Staf Angkatan Darat Singapura  Mayor Jenderal Ravinder Singh, Pangkostrad Letjen TNI M. Munir, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantio, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Sonny Widjaja.





Sumber : Seruu

Dua Hover Baru Bergabung dalam Armada AL Iran

TEHRAN-(IDB) : Dua unit hover baru bergabung dalam armada Angkatan Laut Iran.
 
FNA (28/11) melaporkan, penggabungan dua unit hover BH7 dan SRN6 (Tondar) Iran itu disaksikaan oleh Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibullah Sayyari.
 
Kedua hover tersebut telah dimodifikasi oleh para ahli di dalam negeri dan mengalami perombakan besar dan disesuai dengan tuntutan operasi di Iran di laut selatan.
 
Hover itu juga dapat dikerahkan untuk berbagai misi penyelamatan, relokasi pasukan, dan operasi di laut. 





Sumber : Irib

Iran Upgrade Kapal Selam dan Resmikan Kapal Berpeluru Kendali Sina-7

TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Republik Islam Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, Tehran telah mencapai swasembada di sektor pertahanan dan dapat memenuhi kebutuhan di sektor ini.

"Sejak awal Revolusi Islam, kami belajar untuk tidak meminta bantuan dari negara lain dan mandiri dalam memenuhi tuntutan-tuntutan kami," kata Sayyari pada Rabu (28/11) dalam upacara peluncuran dua versi kapal selam kelas ringan, Ghadir, yang telah di upgrade dan peresmian kapal berpeluru kendali Sina-7.


Ia menambahkan, berkat Revolusi Islam, kami memperoleh pengetahuan untuk memproduksi kapal selam, bahkan tidak ada yang percaya bahwa kami mampu memproduksi kapal perusak yang dapat mengangkut helikopter dan rudal di Laut Oman dan perairan internasional. Padahal, kemampuan untuk memproduksi kapal perusak dan selam merupakan tugas yang amat sulit.


"Departemen Pertahanan Iran saat ini mampu memenuhi tuntutan pertahanan negara, terutama di sektor angkatan laut," tandasnya.


Kapal selam Ghadir pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007. Kapal berbobot 120 ton ini mampu melaksanakan misi jangka panjang di laut




Seiring dengan peluncuran kapal selam yang telah di upgrade tersebut, Iran juga meluncurkan kapal berpeluru kendali Sina-7.

Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada di sektor peralatan militer dan sistem-sistem penting lainnya.


Tehran selama ini telah meluncurkan berbagai kelas yang berbeda dari kapal selam canggih termasuk Fateh, Ghadir, Qaem dan Nahang. Meski demikian, Iran berulang kali meyakinkan negara-negara lain, khususnya negara tetangga bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, kerena doktrin pertahanan negara ini didasarkan pada pencegahan. 

Iran akan Kirim Armada AL Ke-23 ke Perairan Internasional

Armada Angkatan Laut Republik Islam Iran ke-23 akan dikirim ke utara Samudera Hindia dan Laut Merah dan dilaporkan akan berlabuh di pantai Sudan dalam beberapa hari mendatang.

Laksamana Sayid Mahmoud Mousavi, Wakil Komandan Angkatan Laut Iran bidang Operasi pada Rabu (28/11) kepada Fars News mengatakan, armada yang terdiri dari kapal perusak Jamaran dan kapal logistik Bushehr itu akan berlabuh di pantai Sudan dalam beberapa hari mendatang.
 
Ia menambahkan, kunjungan tersebut berfungsi untuk mengirim pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara sahabat.
 
"Misi ini juga dilakukan sejalan dengan pengumuman kesiapan angkatan laut negara kita untuk melaksanakan misi di perairan internasional dan pembentukan keamanan di kawasan dan rute-rute penghubung. Tujuan ini akan tercapai dengan bantuan dari negara-negara di kawasan itu," ujarnya.

Sebelumnya, armada Angkatan Laut Iran ke-22, yang terdiri dari kapal perusak dan logistik, berlabuh di pelabuhan Port Sudan di timur laut negara itu.

Sejak tahun lalu Angkatan Laut Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional. Hal itu sejalan dengan upaya internasional untuk memerangi pembajakan. Meski demikian, Tehran menegaskan bahwa kehadiran angkatan lautnya di perairan intrnasional dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan ke negara-negara regional.





Sumber : Irib

KRI Kambani-971 Jalani Proses Docking

kolinlamil-sub
JAKARTA-(IDB) : Usai dalam melaksanakan tugas operasi angkutan laut militer, KRI Tanjung Kambani-971 salah satu dari kapal perang yang berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan  perawatan dan pemeliharaan badan kapal (bakap) di dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (28/11).

Dikatakan Komandan kapal Letkol Laut (P) Dadang Somantri perawatan bakap KRI Tanjung Kambani-971 kali ini diantaranya pengecatan bakap yang dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan keropos serta dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pelaksanaan pengecatan ini merupakan kegiatan perawatan secara rutin dan berkala terhadap bakap sebagai salah satu sarana menjaga dan merawat KRI dalam kesiapannya untuk melaksanakan tugas operasi selanjutnya.

Pelaksanaan pengecatan ini dilaksanakan oleh seluruh prajurit kapal perang dari semua departemen  serta dilaksanakan secara serempak usai apel pagi di bawah pengawasan Perwira Pelaksana (Palaksa) Letkol Laut  (P) Bayu Alisyahbana.

Sementara itu dalam sejarahnya KRI Tanjung Kambani-971 sebelumnya bernama kapal Dong Yang No. 6 dibuat di Galangan Kapal Sanuki Dosen Co Ltd Jepang dan diluncurkan pada bulan Maret 1982 sebagai kapal sipil pengangkut penumpang.

Pada tahun 2000 kapal ini dimodifikasi menjadi kapal bantu angkut personel dan masuk jajaran kapal perang Republik Indonesia. Modifikasi kapal dilaksanakan di Galangan Kapal Dae Sun Shipbuilding & Engineering Ci. Ltd Pusan Korea Selatan selama kurang lebih 6 bulan mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 9 November 2000. 

Dalam modifikasi ini ditambahkan sebuah hHelipad tanpa hanggar, beberapa senjata ringan kaliber 20 mm dan 35 mm, serta perubahan beberapa fungsi ruangan untuk menampung lebih banyak pasukan. KRI Tanjung Kambani secara resmi masuk di jajaran Kapal Perang Republik Indonesia terhitung mulai tanggal 10 Nopember 2000 dengan suatu upacara peresmian xang dilakukan di dermaga Dae Sun Shipbuilding & Engineering C0. Ltd. Pusan oleh Mayor Jenderal (Purn) Abdul Ghani Duta, Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea.

KRI Tanjung Kambani memiliki panjang 114,50 meter dan lebar 19,80 meter dan kedalaman 6,00 meter. Kapal pengangkut personel berbobot mati 7.138,9 ton itu memiliki kecepatan maksimum 13 knots dengan jumlah ABK sesuai DSPP (Daftar Stsunan Peralatan dan Personil) 119 orang. Sedangkan kemampuan angkut secara ideal KRI Tanjung Kambani adalah berkapasitas tempat tidur 460 orang, Hellycopter 6,8 ton, cargo 20,83 ton dengan endurance 15 hari. Dalam kondisi tertentu, Tanjung Kambani dapat mengangkut 1500 orang, cargo 23,6 ton dengan endurance dalam waktu yang sama. Sedang muat ruang kendaraan yang dimiliki KRI Tanjung Kambani dapat mengangkut truk jenis Reo sebanyak 38 unit, jenis truk ringan 45 unit, jenis HIACE 65 unit dan sedan 60 unit.





Sumber : Poskota