Pages

Selasa, Desember 27, 2011

Korsel Akan Membeli 2 Pesawat Mata-Mata Prancis

SEOUL-(IDB) : Korea Selatan akan membeli dua pesawat mata-mata Prancis yang mampu mencegat pesan radio dari Korea Utara dan mendeteksi peluncuran rudal. Demikian dilaporkan Senin (26/12).

Pesawat-pesawat pengintai Falcon 2000 itu akan dibeli dari perusahaan pertahanan Dassault, mungkin tahun 2017, kata Program Akuisisi Pertahanan Pemerintah dalam satu pernyataan.

Pesawat Prancis itu akan mengganti beberapa pesawat mata-mata tua Korea Selatan termasuk RC-800 yang dibangun oleh perusahaan Amerika Serikat Raytheon, katanya.

Dibandingkan dengan RC-800, Falcon 2000 memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat membawa peralatan yang lebih banyak, kata lembaga itu.

Korea Selatan pada umumnya menyukai peralatan pertahanan dari Amerika Serikat, yang memiliki pasukan yang berbasis di negara itu sejak Perang Korea 1950-1953 untuk mencegah agresi Korea Utara.

Dalam upaya  mengurangi ketergantungan berat pada pesawat-pesawat pengintai yang dioperasikan AS, Korea Selatan juga akan membeli empat pesawat pengintai skala tinggi dari Boeing pada akhir 2012.

Yang pertama adalah modifikasi pesawat Peringatan Dini Boeing 737 Airborne dan Kontrol (AEW & C) dikirim kepada angkatan udara Korea Selatan tahun ini. Pesawat ini dapat melacak target-target udara dan maritim secara bersamaan dan langsung jet-jet tempur serta kapal- kapal  melibatkan mereka.

Di Akhir Tahun Korps Marinir Laksanakan Latsendu

ASEM BAGUS-(IDB) : Di akhir tahun 2011 ini, Korps Marinir menggelar Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat) yang dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, mulai tanggal 26 hingga 29 Desember 2011.

Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kemampuan taktik dan tehnik serta keterampilan tiap-tiap kesenjataan dijajaran Korps Marinir, yang mana Latihan tersebut merupakan latihan gabungan seluruh unsur-unsur kesenjataan yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL.


Tujuan dari latihan ini yaitu menjadikan setiap prajurit Korps Marinir TNI AL memiliki naluri lapangan yang tinggi dan memiliki kemampuan bertempur sesuai dengan kesenjataan masing-masing.

Dalam latihan yang melibatkan 3.000 prajurit Baret Ungu dari berbagai unsur ini, juga melibatkan sejumlah material tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL diantaranya : 15 unit BMP-3F, 5 unit Tank PT-76, 32 unit BTR-50, 6 unit LVT-7, 4 unit BVP-2, 6 unit Roket Multi Laras (RM 70 Grad), 8 pucuk Howitzer 105 mm, dan 4 pucuk Meriam 57 mm. Selain itu juga melibatkan 7 pesawat udara (3 unit Heli, 4 unit Cassa 212), 3 buah Kapal Perang ( KRI Teluk Mandar, KRI Hasanudin, KRI Makassar), dan 4 unit Sea Raider.

Sumber : Kormar