Pages

Selasa, Desember 06, 2011

Iran Tembak Pesawat Tak Berawak AS

TEHRAN-(IDB) : Militer Iran ke- marin mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat (AS). Pesawat kendali jarak jauh itu masuk perbatasan Iran di dekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan pada Minggu (4/12) malam.

Stasiun televisi berbahasa Arab Al-Alam di Iran mengutip sumber militer yang melaporkan bahwa pesawat RQ-170 ditembak jatuh. Kantor berita Fars menyatakan pesawat itu melanggar perbatasan karena masuk ke wilayah udara Iran. ”Sistem pertahanan kita berhasil mengidentifikasi dan menembak jatuh pesawat tersebut,” ungkap militer Iran, dikutip Fars.


Pasukan militer NATO di Afghanistan (ISAF) menyatakan bahwa pesawat yang dilaporkan tertembak oleh Iran mungkin milik Amerika Serikat (AS). ”Pesawat tanpa awak (UAV) yang dimaksud mungkin milik AS yang sedang dalam misi di atas Afghanistan barat pekan lalu. Operator UAV kehilangan kontrol atas pesawat itu dan berusaha mengetahui statusnya,” papar pernyataan ISAF tanpa menjelaskan tipe pesawat tersebut. ”Kini,pesawat itu di bawah pengawasan prajurit kita,” kata sumber militer Iran yang enggan disebutkan namanya.

Dia juga memperingatkan bahwa militer Iran tidak akan menoleransi pelanggaran wilayah perbatasan. Belum ada foto yang dipublikasikan yang menunjukkan sisa-sisa pesawat yang ditembak jatuh itu.Pada Januari silam, Iran menyatakan pasukannya menembak jatuh dua pesawat tanpa awak setelah drone itu melanggar batas wilayah negara tersebut. Ada indikasi pesawat itu sengaja disimpan pihak militer Iran.

Meski Teheran tidak memiliki kemampuan untuk mereplikasi teknologi yang ada pada RQ-170,mereka dapat menjualnya ke China atau Rusia. Namun demikian, seorang pejabat AS mengatakan tidak ada indikasi drone itu ditembak jatuh oleh Iran. ”Sama sekali tidak ada indikasi sampai ke titik ini bahwa Iran menembak jatuh pesawat mata-mata AS,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya dikutip Wall Street Journal.

Sumber itu justru yakin bahwa pesawat itu jatuh di lokasi yang belum diketahui. RQ-170 merupakan pesawat pengintai supercanggih. Pesawat itu dapat berfungsi seperti pesawat pengebom B2. Pesawat RQ-170 didesain untuk dapat menghindari radar. Pesawat tersebut biasanya digunakan untuk misi-misi rahasia dan serangan udara.

Sejumlah pesawat RQ-170 berbasis di pangkalan udara Kandahar sejak 2007.Tak ayal, RQ-170 disebut sebagai Monster Kandahar. Pesawat itu digunakan AS untuk mengumpulkan informasi intelijen dalam pemburuan Pemimpin Al- Qaeda Osama bin Laden di Abbottabad,Pakistan. AS merupakan musuh bebuyutan Iran.

Washington terus meningkatkan sanksi untuk Iran atas program nuklirnya. Iran dituduh kerap mengancam militer Barat. Di Teluk Persia,kapal-kapal milik warga Iran kerap membelok tiba-tiba ketika ada kapal-kapal AS dan Inggris.

Sumber : Sindo

Danpasmar-1 Sambut 104 Prajurit Dari Lebanon

SURABAYA-(IDB) : Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) A Faridz Washington menyambut 104 prajurit Pasmar-1 yang telah selesai menjalankan tugas negara sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon dalam upacara resmi di lapangan apel Trian Mar Supraptono Semarung di Surabaya, Selasa.

"Prestasi yang telah kalian torehkan akan menambah kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia, TNI, dan Korps Marinir khususnya," katanya saat menerima prajurit yang tergabung dalam Kontingen Garuda di bawah naungan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).

Oleh karena itu, Komandan Pasmar-1 atas nama komando dan segenap keluarga besar Pasmar-1 mengucapkan selamat datang ke Tanah Air, selamat kembali ke induk pasukan Pasmar-1 dan selamat bertemu kembali dengan keluarga masing-masing.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, kehadiran kalian di medan operasi ini, selain merupakan komitmen Korps Marinir untuk selalu hadir di setiap palagan, juga merupakan amanat yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan UU RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Semuanya telah kalian laksanakan dengan baik," katanya.

Menurut dia, tugas tersebut merupakan suatu momen yang penting bagi Korps Marinir sebagai bagian dari TNI, karena secara politis dapat menunjukkan eksistensinya di mata dunia internasional.

"Saya merasa bangga atas kemampuan, dedikasi dan prestasi yang telah kalian tunjukkan selama melaksanakan penugasan sebagai "peacekeepers" di Lebanon, sehingga mendapat penghargaan dari PBB, prestasi itu dapat dicapai berkat profesionalisme seluruh anggota satgas dan disiplin yang tinggi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Danpasmar-1 menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para prajurit yang terlibat dalam Satgas UNIFIL, atas pelaksanaan tugas mulia sebagai pasukan PBB untuk misi perdamaian di Lebanon dengan baik, lancar dan berhasil.

"Saya juga berharap apa yang sudah ditunjukkan di daerah operasi, dapat memberi dampak positif kepada satuan, keluarga maupun lingkungan masing-masing," katanya dalam kesempatan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1, Para Asisten Kaspasmar-1, Dankolak/satlak Pasmar-1 serta para pejabat teras.

Di akhir amanatnya, Komandan memberikan penekanan-penekanan agar prajuritnya segera menyesuaikan diri dengan lingkungan satuan masing-masing untuk siap melaksanakan tugas selanjutnya.

"Manfaatkan waktu istirahat kalian untuk kepentingan keluarga dan pemulihan kesehatan, laksanakan tertib administrasi, khususnya pengembalian inventarisasi pinjaman senjata, amunisi dan kapsat lainnya, lalu laporkan secara berjenjang," katanya.

Selain itu, hindari euforia kembali dari satgas, karena hal itu justru dapat mengakibatkan kelalaian, pelanggaran dan akan merugikan semuanya. 

Sumber : Antara

Berita Doto : Satgas Konga Lakukan Patroli Udara di Libanon

KONGO-(IDB) : Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-E Letkol Inf Hendy Antariksa melaksanakan pemantauan wilayah operasi Indobatt di Libanon selatan. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan Hely Bell 205 milik Spain Air.


Dalam melaksanakan pemantauan udara, Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-E didampingi oleh Kasiops Satgas Mayor Inf Hendrawan, Danki B Kapten Marinir Abdillah dan empat prajurit anggota Kompi B.


Selama satu jam, helikopter berputar-putar mengelilingi daerah operasi Indobatt di Libanon selatan. 


Mengingat wilayah operasi Indobatt tersebar di bebarapa wilayah Libanon selatan, kegiatan patroli udara ini akan dilaksanakan setiap bulan.


Kondisi wilayah Libanon selatan saat ini cukup stabil, lanjutnya, namun demikian Indobatt tetap melaksanakan berbagai upaya preventif untuk mencegah segala hal yang tidak diinginkan.
Sumber : Detik

Singapore and Indonesian Armies Conduct Bilateral Exercise

SINGAPURA-(IDB) : The Singapore and Indonesian armies are conducting their annual bilateral exercise code-named Safkar Indopura from 1 to 12 Dec 2011. 

Chief of Army Major-General Ravinder Singh and Chief of Staff of the Indonesian National Army (TNI-AD), General Pramono Edhie Wibowo officiated at the opening ceremony of the exercise at Amoy Quee Camp this morning. Hosted by Singapore, this year's exercise is the 23rd in its series.

About 400 personnel from Headquarters 3rd Singapore Infantry Brigade and 5th Battalion, Singapore Infantry Regiment will take part in the exercise with 200 personnel from the 6th Infantry Brigade, KOSTRAD (Strategic Reserve Command), TNI-AD. The 12-day exercise will include professional exchanges, urban operations and live-firing training, and culminate in a combined full-troop exercise.

The regular conduct of Exercise Safkar Indopura underscores the excellent defence relations between the Singapore and Indonesian armies. Besides the bilateral exercises, both armies also engage in other professional exchanges and cross-attendance of professional courses. These regular interactions have served to enhance the close ties and foster mutual understanding between their personnel.

Source : Mindef

Satgas Konga Patroli Udara di Lebanon

JAKARTA-(IDB) : Personel Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-F akan melakukan patroli udara di area operasi yang menjadi tanggung jawab Batalyon Mekanis TNI XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Berdasarkan keterangan pers dari Mabes TNI, di Jakarta, Senin, patroli udara itu bertujuan agar wilayah itu tetap bebas dari aktivitas bersenjata ilegal maupun pelanggaran lintas batas "Blue Line" yang dapat memicu kembali terjadinya konflik antara Lebanon dan Israel.

Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F Letkol Inf Suharto Sudarsono, usai melaksanakan patroli udara yang pertama kali di area operasi tanggung jawabnya, di Lebanon Selatan, Minggu (4/12), mengatakan, patroli udara ini akan dilaksanakan secara rutin, yakni sebulan sekali dengan melibatkan personel gabungan dari perwira kompi-kompi.

"Hal ini dilakukan untuk mendukung dan melengkapi hasil dari kegiatan taktis yang diperoleh dari patroli jalur darat maupun dari Pos Pengamatan masing-masing kompi, guna mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dapat memicu kembali terjadinya konflik antara kedua negara," tuturnya.

Ia menyebutkan, kegiatan patroli pengintaran udara (Air Patrol Recce) itu merupakan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701, tahun 2006.

Resolusi ini kemudian diimplementasikan oleh pasukan-pasukan di bawah bendera Unifil dalam bentuk patroli, baik dengan berjalan kaki, berkendaraan darat maupun patroli udara serta penempatan Pos Pengamatan Statis (Static Observation Post), di area operasi masing-masing, termasuk yang dilaksanakan Kontingen Indonesia saat ini.

Operasi pemantauan melalui udara yang pertama kali menggunakan helikopter jenis Belt Tipe ET-279 milik Unifil yang mampu memuat sebanyak 9 personel.

Pelaksanaan Patroli Udara ini berlangsung selama 60 menit dimulai pukul 10.00 sampai 11.00 waktu setempat dengan rute wilayah sepanjang Blue Line, mulai dari UN Posn 7-2, UN Posn 9-63 yang merupakan Markas Kompi A, selanjutnya menuju Qabrika, Suwwanan, Tulin, kemudian patroli mengarah ke Markas Indobatt 7-1 dilanjutkan menuju Markas Kompi C di UN Posn 9-2 dekat sungai Al Litani River dan kembali ke Markas Sektor Timur Unifil 7-2 di Marjayon. 

Sumber : Antara

Armed TNI AD Memodernisasi Sistem Senjata

CIMAHI-(IDB) : Satuan Artileri Medan (Armed) TNI AD segera memodernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) dengan mendatangkan meriam-meriam baru pada 2012 nanti. Seluruh prajurit Armed dituntut segera menguasai kecakapan penguasaan peralatan tempur baru tersebut.
 
Komandan Pusat Kesenjataan (Pussen) Armed Brigjen TNI Ariyadi Padmanegara mengungkapkan, modernisasi alutsista berupa penggantian meriam kaliber 76 milimeter (mm)/Gun menjadi meriam 105 mm. Juga direncanakan penyiapan Batalyon Armed untuk meriam kaliber 155 mm dan Batalyon Armed roket MLRS (multiple launcher rocket system).

“Sebagai konsekuensi logis modernisasi tersebut, seluruh prajurit Armed dituntut memiliki penguasaan kemampuan teknis kecabangan yang dipadukan dengan adaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Juga dibutuhkan tingkat kesiapan fisik memadai,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam “Syukuran Hari Ulang Tahun ke-66 Armed TNI AD”, Senin (5/12), di Pusat Diklat Armed, Kota Cimahi.

Meriam baru kaliber 105 mm memiliki jangkauan hingga 18 kilometer. Spesifikasi ini jauh lebih canggih dibandingan alutsista lawas berupa meriam kaliber 76 mm yang hanya mampu menjangkau sasaran terjauh 8 kilometer. Meriam kaliber 155 mm bahkan lebih efektif lagi dalam medan perang karena mampu menjangkau sasaran hingga 40 kilometer.

Selain peremajaan alutsista, Ariyadi juga menyinggung kebijakan pembinaan personel yang tengah digodok oleh Mabes TNI AD, yakni sistem ‘career by design’. Dalam sistem ini, personel berkualitas akan terus dipantau dan diberi arahan dengan penugasan, jabatan, serta lingkungan kerja. “Tujuannya untuk mendorong perwira-perwira terpilih mencapai puncak karier tertinggi,” tuturnya.

Sumber : PikiranRakyat