NUSA DUA-(IDB) : Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat meningkatkan kemitraan komprehensif di berbagai bidang. AS, antara lain, akan memberikan hibah pesawat F-16 dan dana millenium comprehensive partenrship senilai 600 juta dolar AS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers bersama Presiden AS Barack Obama, seusai pertemuan bilateral, di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (18/11) pukul 18.45 WITA.
"Dalam pertemuan tadi, baik Indonesia maupun Amerika Serikat menyepakati peningkatakan kerja sama di bidang polhukam dengan berbagi jenis kegiatan, seperti dialog keamanan, kerja sama pelatihan militer, dan program hibah F-16," kata Presiden SBY.
Kedua negara juga banyak bersepakat dalam pembicaraan masalah ekonomi, seperti tentang investasi dan perdagangan. "Sementara itu, telah dilakukan satu dialog di bidang komersial. Ini juga penting karena menyangkut iklim investasi, energi bersih dan lingkungan, termasuk mengenai perubahan iklim," Presiden SBY menambahkan. Dalam pembicaraan ekonomi, dibahas pula persoalan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), kewirausahaan, dan kerja sama industri.
Indonesia, lanjut SBY, berterima kasih dengan telah diluluskannya millenium comprehensive partnership
senilai 600 juta dolar AS. "Bantuan ini terkait dengan pembangunan yang ramah lingkungan," ujar SBY. Di bidang kesejahteraan rakyat, dibahas kerja sama pendidikan dan kesehatan.
"Itulah capaian konkret kerja sama bilateral setelah kemitraan komprehensif kami luncurkan," SBY menjelaskan.
Presiden SBY juga menyampaikan kepada Presiden Obama tentang harapan Indonesia dalam kemitraan stategis yang telah dibangun sejak tahun lalu. Kerja sama Indonesia-AS adalah kerja sama sebagai sesama negara demokrasi yang menghormati HAM, sesama negara yang peduli permasalahan kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik. "Yang sama-sama ingin membangun dan memperkuat ekonomi di kawasan dalam wujud investasi, perdagangan, dan kerja sama yang lain agar ekonomi di kawasan tumbuh makin kuat, namun perekonomian global yang makin berimbang," Kepala Negara menegaskan.
Menurut Presiden, partisipasi dan kontribusi AS dalam keseluruhan perkembangan ekonomi sangat penting. "Dan di situlah Indonesia sangat berharap untuk menjadi salah satu pilar dari kemitraan komprehensif Indonesia-Amerika Serikat di tahun-tahun mendatang," Presiden menandaskan.
Pertemuan bilateral RI-AS ini berlangsung sekitar 30 menit. Presiden SBY didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Sebelumnya, Presiden SBY bersama para pemimpin ASEAN mengadakan KTT ke-3 ASEAN-Amerika Serikat, di ruang lain di BNDCC. Presiden SBY yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan, KTT ke-3 ini akan menjadi bagian penting untuk meningkatkan koordinasi kedua pihak.
"Tantangan yang dihadapi di Asia Pasifik sekarang ini memerlukan kerja sama yang baik dari semua pihak dan itu harus ditangani dengan cara yang efektif," kata Presiden saat membuka pertemuan. "Kerjasama antara ASEAN dan Amerika Serikat harus menjadi aspek penting dalam usaha bersama."
"Dalam pertemuan tadi, baik Indonesia maupun Amerika Serikat menyepakati peningkatakan kerja sama di bidang polhukam dengan berbagi jenis kegiatan, seperti dialog keamanan, kerja sama pelatihan militer, dan program hibah F-16," kata Presiden SBY.
Kedua negara juga banyak bersepakat dalam pembicaraan masalah ekonomi, seperti tentang investasi dan perdagangan. "Sementara itu, telah dilakukan satu dialog di bidang komersial. Ini juga penting karena menyangkut iklim investasi, energi bersih dan lingkungan, termasuk mengenai perubahan iklim," Presiden SBY menambahkan. Dalam pembicaraan ekonomi, dibahas pula persoalan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), kewirausahaan, dan kerja sama industri.
Indonesia, lanjut SBY, berterima kasih dengan telah diluluskannya millenium comprehensive partnership
senilai 600 juta dolar AS. "Bantuan ini terkait dengan pembangunan yang ramah lingkungan," ujar SBY. Di bidang kesejahteraan rakyat, dibahas kerja sama pendidikan dan kesehatan.
"Itulah capaian konkret kerja sama bilateral setelah kemitraan komprehensif kami luncurkan," SBY menjelaskan.
Presiden SBY juga menyampaikan kepada Presiden Obama tentang harapan Indonesia dalam kemitraan stategis yang telah dibangun sejak tahun lalu. Kerja sama Indonesia-AS adalah kerja sama sebagai sesama negara demokrasi yang menghormati HAM, sesama negara yang peduli permasalahan kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik. "Yang sama-sama ingin membangun dan memperkuat ekonomi di kawasan dalam wujud investasi, perdagangan, dan kerja sama yang lain agar ekonomi di kawasan tumbuh makin kuat, namun perekonomian global yang makin berimbang," Kepala Negara menegaskan.
Menurut Presiden, partisipasi dan kontribusi AS dalam keseluruhan perkembangan ekonomi sangat penting. "Dan di situlah Indonesia sangat berharap untuk menjadi salah satu pilar dari kemitraan komprehensif Indonesia-Amerika Serikat di tahun-tahun mendatang," Presiden menandaskan.
Pertemuan bilateral RI-AS ini berlangsung sekitar 30 menit. Presiden SBY didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Sebelumnya, Presiden SBY bersama para pemimpin ASEAN mengadakan KTT ke-3 ASEAN-Amerika Serikat, di ruang lain di BNDCC. Presiden SBY yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan, KTT ke-3 ini akan menjadi bagian penting untuk meningkatkan koordinasi kedua pihak.
"Tantangan yang dihadapi di Asia Pasifik sekarang ini memerlukan kerja sama yang baik dari semua pihak dan itu harus ditangani dengan cara yang efektif," kata Presiden saat membuka pertemuan. "Kerjasama antara ASEAN dan Amerika Serikat harus menjadi aspek penting dalam usaha bersama."
Sumber : PresidenRi