Pages

Kamis, November 03, 2011

Iran Siap Perang Lawan Israel

TEHRAN-(IDB) : Iran siap berperang, demikian Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi merespons laporan soal rencana Israel melancarkan serangan terhadap negaranya, seperti dilansir surat kabar Israel Haaretz, Kamis (3/11/2011).

"Kami sudah mendengar ancaman dari Israel selama delapan tahun. Kami adalah bangsa yang bersatu... ancaman semacam itu bukan hal baru bagi kami," kata Salehi kepada surat kabar Turki, Hurriyet.

Lebih lanjut Salehi memperingatkan, jika ada negara yang berupaya menyerang, Iran tidak akan ragu untuk membalasnya. "Kami percaya diri. Kami bisa melindungi negara kami," tegas Salehi.

Pernyataan Salehi dilontarkan sehari setelah kepala staf militernya menyatakan Israel akan "dihukum berat" atas setiap serangan ke tanah Iran.

"Kami akan membuat mereka menyesali kesalahan (menyerang Iran) semacam itu dan akan menghukum mereka," kata Jenderal Hassan Firouzabadi kepada kantor berita Iran, ISNA, Rabu (2/11/2011).

"Jika ada serangan oleh rezim Zionis, Amerika Serikat juga akan terkena," imbuhnya tanpa memerinci lebih lanjut.

Di lain pihak, Inggris juga meningkatkan persiapan untuk serangan militer terhadap Iran, surat kabar The Guardian melaporkan, Rabu (2/11/2011). 

Surat kabar Inggris itu melaporkan, London terus menunjukkan kekhawatirannya atas program nuklir Iran dan bersiap mengerahkan kapal-kapal perangnya dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu jika sewaktu-waktu AS menyerang Iran.

Harian itu mengutip seorang pejabat senior Inggris yang menyatakan keyakinannya bahwa Iran telah memiliki kemampuan teknologinya yang mendapat serangan dunia maya tahun lalu.

Pemerintah Teheran menyatakan, virus Stuxnet menyerang komputer-komputer karyawan di pembangkit nuklir Bushehr, namun virus itu tidak mengenai sistem utamanya. Januari lalu, New York Times melaporkan virus itu merupakan upaya bersama Israel-AS untuk mengacaukan program nuklir Iran. 

Sumber : Kompas

Iran dan Israel di Ambang Perang?

TEHRAN-(IDB) : Iran melontarkan peringatan terhadap Israel, Rabu (2/11/2011). Seorang tokoh militer Iran mengatakan, negara itu akan "menghukum" setiap ancaman apapun.

"Amerika Serikat sangat menyadari, serangan militer rejim Zionis terhadap Iran tidak hanya akan menyebabkan kerusakan yang luar biasa pada rezim (Israel) itu, tetapi juga akan menimbulkan kerusakan serius terhadap AS," kata Jenderal Hassan Firouzabadi, komandan para kepala staf gabungan Iran. Demikian menurut laporan kantor berita sengah remi, Fars, seperti dikutip CNN, Kamis.

"Kami, sebagai militer, menganggap setiap ancaman, seberapa pun jauh dan mustahil, sebagai sangat nyata, dan sepenuhnya siap untuk menggunakan peralatan yang sesuai demi menghukum kesalahan apapun," tambah Firouzabadi.

Kantor berita semi resmi Iran yang lain, ISNA, menerbitkan sebuah berita dalam bahasa Inggris yang mengutip pernyataan Firouzabadi. "Para pejabat AS tahu bahwa serangan militer rejim Zionis terhadap Iran akan menimbulkan kerusakan serius untuk AS serta rejim Zionis itu." Demikian ISNA.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel, Rabu, mengatakan, Israel "melakukan uji-tembak sebuah sistem pendorong roket dari pangkalan militer Palmachim. Ini telah direncanakan lama oleh bagian Pengembangan (Kementerian) Pertahanan dan telah dilakukan sesuai jadwal."

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, mengatakan, "Ini merupakan prestasi teknologi yang mengesankan dan langkah penting dalam kemajuan Israel di bidang perudalan dan ruang angkasa."

Komentar Iran dan tes rudal Israel muncul saat perdebatan publik terjadi di Israel tentang kemungkinan serangan militer terhadap republik Islam itu. Pekan lalu, koran terbesar Israel, Yedioth Ahronoth, menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Ehud Barak mendukung sebuah serangan terhadap program nuklir Iran. Berita itu disusul sebuah laporan hari Rabu di harian Haaretz bahwa Netanyahu melobi anggota kabinetnya untuk mendukung serangan militer terhadap Iran meskipun ada sejumlah kesulitan inheren dalam operasi semacam itu. Harian itu menyebut, informasinya berasal dari seorang pejabat senior Israel, tapi tidak mengungkapkan identitas sumber mereka.

Para pejabat Israel dan AS telah menyatakan keprihatinan soal Iran yang tengah membangun senjata nuklir, meskipun Teheran membatah keras bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai.

Adanya dua publikasi itu di media Israel menuai kritik para anggota kabinet. "Sebuah debat publik tentang hal ini tidak lebih dari sebuah skandal. Saya tidak berpikir kita pernah memiliki sesuatu seperti itu," kata Dan Meridor, wakil perdana menteri dan menteri intelijen, kepada harian Israel, Maariv. "Masyarakat memilih pemerintah untuk membuat keputusan tentang hal-hal seperti ini secara rahasia. Hak publik untuk tahu tidak termasuk perdebatan tentang hal-hal rahasia secacam ini."

Kantor Perdana Menteri Israel tidak mau mengomentari laporan-laporan dua harian itu. Kantor Netanyahu hanya meminta wartawan  untuk merujuk ke komentar dia tentang Iran pada hari Senin. Ketika itu Netanyahu mengatakan, "Kekuatan regional yang punya kontrol di Timur Tengah akan mencoba untuk memastikan mereka memiliki pengaruh lebih besar pada rejim-rejim baru, pengaruh-pengaruh yang tidak akan selalu mendukung kita atau bermanfaat bagi kita, setidaknya begitu." Netanyahu mengatakan hal itu kepada anggota parlemen Israel dalam sesi pembukaan Knesset.

"Salah satu kekuatan regional itu adalah Iran, yang terus berupaya untuk memperoleh senjata nuklir. Iran yang punya nuklir akan menjadi ancaman mengerikan di Timur Tengah dan di seluruh dunia. Dan tentu saja, merupakan ancaman, kuburan langsung bagi kita juga. Kita bekerja dan akan terus berkerja secara intens dan keras melawan mereka yang mengancam keamanan Israel dan warganya," lanjut Netanyahu. 

Sumber : Kompas

Pindad Butuh Rp 300 Miliar untuk Mesin Peluru Baru

MALANG-(IDB) : PT Pindad, produsen senjata dan amunisi, membutuhkan dana Rp 300 miliar untuk mesin peluru baru.

Direktur Sistem Senjata PT Pindad Irianto yang ditemui rombongan wartawan Kementerian Pertahanan di pabrik peluru dan bahan peledak Pindad di Turen, Kabupaten Malang, Kamis (3/11/2011), menjelaskan, pihaknya membutuhkan sekurangnya dua mesin baru.

"Itu baru mesin amunisi 5,56 milimeter dan 9 milimeter. Kebutuhan untuk mesin lain masih banyak," kata Irianto.

Menurut dia, usia mesin yang ada saat ini 25 tahun hingga 30 tahun. Usia normal penggunaan mesin adalah 15 tahun. Selain memasok kebutuhan TNI-Polri dan sejumlah instansi lain, Pindad juga mengeskpor ke Singapura, Thailand, Amerika Serikat.

Kebutuhan peluru TNI-Polri setahun mencapai 120 juta butir untuk kaliber kecil.  

Sumber : Kompas

Turkey to Buy AH-1W Super Cobra Attack Helicopters

ANKARA-(IDB) : The Defense Security Cooperation Agency notified Congress today of a possible Foreign Military Sale to the Government of Turkey for three AH-1W SUPER COBRA Attack Helicopters and associated equipment, parts, training and logistical support for an estimated cost of $111 million.

The Government of Turkey has requested a possible sale of three AH-1W SUPER COBRA Attack Helicopters, seven T700-GE-401 engines (six installed and one spare), inspections and modifications, spare and repair parts, personnel training and training equipment, publications and technical documentation, U.S. Government and contractor engineering, technical, and logistics personnel support services, and other related elements of logistics support.

The estimated cost is $111 million.

Turkey is a partner of the United States in ensuring peace and stability in the region. It is vital to the U.S. national interest to assist our North Atlantic Treaty Organization (NATO) ally in developing and maintaining a strong and ready self-defense capability that will contribute to an acceptable military balance in the area. This proposed sale is consistent with those objectives.

The proposed sale will improve Turkey's capability for self defense, modernization, regional security, and interoperability with U.S. and other NATO members. AH-1W helicopters are already in the Turkish Land Forces Command inventory and will further enhance Turkey’s ground defense capabilities. Turkey will have no difficulty absorbing these helicopters into its armed forces.

The proposed sale of these helicopters will not alter the basic military balance in the region or U.S. efforts to encourage a negotiated settlement in Cyprus.

There will be no prime contractor associated with this proposed sale. There are no known offset agreements proposed in connection with this potential sale.

Implementation of this proposed sale will require the assignment of approximately five contractor representatives to Turkey for a period of up to 90 days for differences training between U.S. and Turkish AH-1Ws helicopters.

These aircraft will be sold from the United States Marine Corps’ (USMC) inventory. The effect on USMC readiness will be mitigated by the submission of a reprogramming action to return the sales proceeds from the U.S. Treasury’s general receipts account to the USMC’s H-1 upgrades program.

Source : Defencetalk

FIlipina Dipastikan Memesan LPD Dari PAL

JAKARTA-(IDB) : Indonesia sudah saatnya membangun kapal sendiri baik untuk kapal perang maupun kapal sipil.

"PT PAL Indonesia mampu untuk bangun kapal sendiri," kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum, PT PAL Indonesia, Soewoko Kartanegara, kepada rombongan wartawan dari Kementerian Pertahanan di Surabaya, Rabu (2/11).

Menurut Soewoko, sampai saat ini sebanyak 70 persen komponen kapal yang dibuat PT PAL Indonesia diimpor. "Memang disayangkan negara maritim kok tapi sepertinya perusahaan kapal-nya tak didukung," kata dia.

Soewoko mengharapkan, ke depan semua kebutuhan kapal dalam negeri baik kapal perang maupun kapal niaga (sipil) dibuat di PT PAL Indonesia. "Saya sangat mendukung dengan adanya Komite Kebijakan Industri Strategis Pertahanan (KKISP) yang dibentuk pemerintah," kata Soewoko.

KKISP intinya semua peralatan pertahanan harus menggunakan produksi dalam negeri.
  
Menurut Soewoko, permasalahan yang dialami sehingga PT PAL Indonesia sampai saat ini mati suri adalah tidak adanya keberlanjutan order kapal dari pemerintah termasuk konsumen lainnya.
  
Untuk itu, ia mengusulkan agar pemerintah dan DPR membuat UU untuk kelanjutan order kapal atau peralatan perang untuk pertahanan negara. "Kita butuh order yang lama, dengan ini industri pertahanan seperti PT PAL Indonesia bisa hidup secara ekonomi," kata dia.
   
Permasalahan lain, kata dia, adalah saat ini jumlah sumber daya manusia (SDM) PT PAL Indonesia jumlahnya terbatas dan sudah berusia 47 tahun ke atas. Pada tahun 1980 jumlah karyawan PT PAL Indonesia sebanyak 6.000 orang. Sekarang tinggal 1.600 orang dan 80 orang diantaranya tenaga ahli. "Tidak adanya regenerasi SDM karena kurang dana. Namun, sekarang kita mulai rekrut SDM baru lagi," kata dia.
   
Menurut Soewoko, harga sebuah kapal yang dibuat PT PAL Indonesia minimal US$ 220 juta per unit.
  
Ia mengatakan, Filipina sudah memesan satu kapal perang jenis Landing Platform Dog (LPD) ke PT PAL Indonesia. "Namun pembangunan kapal ini nanti, 70 persen komponennya tetap diimpor," kata dia.
 
Kapal jenis LDP digunakan untuk angkut peralatan perang seperti senjata, amunisi dan tank dan panser.
    
Soewoko meminta TNI dan Polri agar percayakan kepada PT PAL Indonesia untuk membuat kapal untuk kepentingan pertahanan. "Pihak swasta juga kita minta pesanlah kapal ke PT PAL Indonesia," kata dia.
    
Menurut Soewoko, sejak berdiri tahun 1980, PT PAL Indonesia bertugas bangun kapal TNI termasuk Polri, bangun kapal sipil, perawatan umum dan perawatan kapal.

Sumber : SuaraPembaruan

Update : PT. DI Siap Dilibatkan Dalam Retrofit F-16 Hibah

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (DI) siap meng-upgrade pesawat tempur F-16 hibah dari Amerika Serikat (AS) apabila mendapat kepercayaan dari pemerintah. Sebanyak 24 unit pesawat tempur itu akan dinaikkan kemampuannya ke blok 52.

Direktur Teknologi PT DI Dita Ardoni Jafri mengatakan, PT DI memiliki pengalaman dalam mengintegrasikan peralatan mahal dan canggih di Turki. Bahkan, hasil kerja tersebut masih terus terpakai hingga sekarang. Pengalaman ini akan sangat berharga karena upgrade atau retrofit F-16 juga tak jauh beda, yakni dengan mengintegrasikan komponen yang telah ada.

“Itu sudah terbukti,” katanya kepada rombongan wartawan di Bandung kemarin. Selain telah ada komponen yang tinggal diintegrasikan, retrofit F-16 juga dilengkapi dengan paket-paket gambar. “Kalau kita diberi kepercayaan, akan kita kerjakan,”paparnya. Jika diberi kesempatan, para ahli dari PT DI harus dibawa ke AS guna terlibat dalam proses retrofit tersebut. Namun, pihaknya masih akan melihat nilai pelibatan tersebut.

“Kalau cuma dikasih USD8.000 untuk tiga pesawat, buat apa? Kalau nilainya signifikan kita kerjakan, tapi jika tidak PT DI tidak perlu dilibatkan. Jangan sampai seperti dulu,PT DI dilibatkan tapi nilai tidak sesuai,”tuturnya. Dita mengingatkan, mestinya retrofit tidak sekadar tempel sana sini, tapi Indonesia juga harus menguasai software pesawat itu. Masalahnya, AS tidak bakal memberikan software tersebut, sementara software merupakan roh dari pesawat itu.

Untuk mampu membuat software dibutuhkan perjuangan yang tidak ringan dan biaya yang besar.“Cepat atau lambat harus kita kuasai. Tanpa menguasai software,roh tidak kita kuasai. Di mana pun tidak ada roh mengambil dari orang lain. Kalau hanya tempel sana-sini kita tidak akan maju, harus punya ciptaan teknologi,”tambahnya. Rencana menerima hibah dari AS ini sudah disetujui DPR.

Namun dengan catatan bahwa proses retrofit dilakukan ke blok 52 sesuai dengan standar minimum essential force (MEF). DPR juga meminta agar retrofit dilakukan di Tanah Air. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan,upgradeF- 16 ke blok 52 dilakukan untuk seluruh komponen yang memungkinkan di-upgrade ke blok tersebut.

“Upgradeseperti sistem persenjataan, avionic, airframe, dan engine,”katanya. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat menjelaskan, pemerintah menganggarkan untuk membeli baru F-16 blok 52 sebanyak enam unit.Tapi, anggaran itu akan dialihkan untuk biaya upgrade setelah mendapat tawaran hibah karena dinilai lebih efisien.

Sumber : Sindo

60 Kapal TNI-AL Latihan Perang Di Kutai Timur

SANGATA-(IDB) : Sebanyak 60 kapal perang Republik Indonesia berbagai jenis terlibat dalam latihan TNI-AL yang akan digelar di kawasan pantai Sekerat, Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur pada 10 November .

"Latihan TNI-AL sebagai ajang peningkatan kualitas perang TNI dengan sandi Armada Jaya XXXI-11 akan melibatkan banyak kapal perang Republik Indonesia," kata Komandan Pangkalan TNI AL Sangata, Letkol Laut Yudhi Bramantyo, di Sangata, Kamis.

Letkol Laut Yudhi Bramantyo, menjelaskan 60 kapal peran milik TNI AL seperti, kapal fregat, kapal selam, kapal penyapu ranjau. Marinir juga akan mengerahkan berbagai macam peralatan tempurnya, diantaranya tank amfibi, kendaraan amfibi pengangkut artileri (Kapal), artileri roket dan howitzer.

Selain akan melibatkan 60 kapal perang, dalam latihan nanti, juga terlibat pesawat udara jenis Cassa, Nomad, helikopter Bell, dan helikopter Bolcow serta 1 Batalyon Tim Pendarat Amfibi Marinir dari Pasukan Marinir 1 Surabaya, khusus didatangkan dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Surabaya Jawa Timur.

"Yang jelas karena ini latihan Amfibi, kita melibatkan kapal LST, jenis kapal yang digunakan untuk mengangkut personel dan tank pendarat," kata Letkol Yudhi Bramanto.

"Kapal-kapal perang tersebut berasal dari unsur Komandi Armada Timur (Koarmatim) dan Komando Armada Timur Barat (Koarmabar) dan Komando Lintas Laut Militer," katanya

Sumber : Antara

Keberpihakan Kebijakan Sangat Diperlukan Dalam Pengembangan Industri Pertahanan

SURABAYA-(IDB) : Pengembangan industri pertahanan untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) harus didukung oleh keberpihakan kebijakan pemerintah.

Kebijakan yang berpihak diyakini akan menghidupkan industri pertahanan lebih bergairah. "Harus ada aturan agar industri-industri lainnya mendukung industri pertahanan," kata Direktur SDM dan Umum PT PAL Sewoko Kartanegara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Menurut dia, tanpa ada aturan yang dibuat pemerintah industri pertahanan dalam negeri akan terus bergantung pada luar negeri. "Perlu diatur dalam sebuah UU agar keberlanjutan pembuatan alutsista bisa lebih terjamin," tambah Sewoko.

Keberadaan UU, jelas dia, akan menyamakan persepsi antara legislatif, produsen, pengguna, pendidik dan tenaga kerja untuk saling mendukung pembangunan alutsista. "Selama ini hubungan antarinstansi kerap hanya satu arah," ujarnya.

Sumber : Jurnas


Proyek Jangka Panjang Adalah Investasi Menuju Kemanirian Industri Pertahanan
SURABAY-(IDB) : PT PAL menginginkan proyek pembangunan kapal dilakukan dalam jangka panjang. Ini dimaksudkan agar harga kapal bisa lebih ekonomis.

Pemesanan kapal perang untuk jangka panjang meskipun dalam jumlah yang tak terlalu banyak akan menghidupkan industri kapal perang. "Pemesanan satu kapal perang tidak akan ekonomis, harganya akan jauh lebih mahal dibandingkan membuat massal," kata Direktur SDM dan Umum PT PAL Sewoko Kartanegara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Menurut dia, kesulitan PT PAL untuk pembangunan kapal perang karena pemesanan dilakukan dalam jumlah kecil dan jangka pendek. Padahal, muatan lokal yang bisa dilakukan PT PAL dalam pembuatan kapal perang hanya sekitar 30-36 persen. Sisanya masih berupaya material impor.

Direktur Rekayasa Umum PT PAL Herbandi Novianto menyatakan, kemampuan BUMN Strategis ini tidak perlu diragukan. Dia mengatakan, kemampuan PT PAL sudah diakui banyak negara, termasuk negara-negara Eropa. "Sebut jenis kapal apa pun, kami mampu," kata Herbandi.

Dia menambahkan, agar industri pertahanan bisa mandiri, dibutuhkan sumberdaya manusia yang cukup, modal kerja yang kuat dan keberlanjutan pembuatan. "Kita harus berani untuk maju dengan mengembangkan sendiri alutsista. Memang butuh banyak waktu dan dari segi kualitas kurang bagus, tapi efek jangka panjangnya, kita bisa mandiri," jelas Herbandi.

Sumber : Jurnas 

PT. PAL Butuh Mitra Dan Siap Bangun Kapal Selam

SURABAYA-(IDB) : Direktur SDM dan Umum PT Pal Sewoko Kartanegara mengatakan, pihaknya mampu membuat kapal selam. Namun begitu, dirinya mengakui masih membutuhkan mitra dalam pembangunan kapal selam tersebut. “Karena kami belum punya pengalaman, kami masih butuh mitra. Tapi kami yakin bisa melakukannya,” katanya di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Menurut Sewoko, pada prinsipnya, pengujian pembuatan kapal selam sama dengan kapal atas air. Jadi, kemampuan tersebut sudah bisa dikuasai. “Keterampilan mengelas, pengujiannya, ditarik dan tekan sama dengan kapal atas air,” katanya.

Sewoko mengungkapkan, selama ini, kemampuan PT PAL sudah diakui di mancanegara. Kapal buatan PT PAL lebih dipilih oleh Italia dan Korea Selatan dibanding produk buatan China.

Selain itu, 80 persen kapal niaga buatan PT PAL telah diakui di mancanegara dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. “Buyer Eropa, Hong Kong, Thailand, justru percaya,” kata dia. 

Sumber : Jurnas

Israel Ujicoba Rudal Balistik Andalannya Jericho 3

TEL AVIV-(IDB) : Militer rezim Zionis mengujicoba rudal balistik dari sebuah pangkalan militer di wilayah tengah Israel, demikian disebutkan dalam sebuah statemen yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Israel.
 
Radio Israel Rabu (2/11) melaporkan, peluncuran ujicoba rudal balistik itu dilakukan di pangkalan peluncuran rudal Palmachim.  
 
Menurut laporan Reuters, ujicoba itu adalah dalam rangka mengevaluasi sistem tenaga penggerak rudal.
 
Rezim Zionis Israel memiliki rudal-rudal Jericho yang diyakini dapat dipasang hulu ledak nuklir.
 
Rudal-rudal Jericho dikabarkan dapat menghantam target dengan tingkat akurasi mencapai beberapa puluh meter. Rezim Zionis Israel sangat mengandalkan pengembangan rudal tipe Jericho yang menurut para pejabat Tel Aviv dapat mengurangi pengerahan pesawat tempur dan menurunkan resiko kematian pilot.
 
Di sisi lain, rezim Zionis juga berupaya meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya dan menolak tuntutan masyarakat internasional untuk menandatangani traktat non-proliferasi global.

Sumber : Irib

PT. PAL Joint Production Damen Belanda Buat Kapal Perang

SURABAYA-(IDB) : Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT PAL Indonesia, Soewoko Kartanegara, menyatakan bahwa PT Penatarsan Angkatan Laut (PAL) akan melakukan joint production pembuatan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dengan Belanda.

"Sampai saat ini prosesnya masih dalam negoisasi" ujarnya di sela- kunjungan ke PT PAL Indonesia, su Surabaya, Rabu (2/11).


Soewoko menjelaskan bahwa kapal yang akan dibuat adalalh kapal jenis Sigma Class yang rencananya blok utamanya akan dibuat di Belanda, sedangkan blok yang bukan utama akan dibuat di Indonesia.


Perusahaan Belanda yang akan melakukan joint production dengan Indonesia adalah Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda.


Beberapa hal yang masih dinegosiasikan oleh PT PAL untuk pembuatan kapal PKR tersebut adalah jumlah personel PT PAL yang akan dikirim kesana dan jumlah kapal yang akan diproduksi.


"Kita sih maunya 200 orang, dan kalau buat kapal itu kan tidak mungkin satu karena harganya akan mahal" pungkasnya.


Sementara itu, staf khusus Direktur Utama PT PAL Bidang Alutsista, Edy Andarto, mengungkapkan bahwa PT PAL telah mengembangkan desain pembuatan Freegate terbaru dan juga kapal LHD (Landing Helicopter Dock). "Tapi semua tergantung dengan pemerintah juga mau kapan memesannya," ujarnya.

Sumber : MediaIndonesia

AS Rusia Bersitegang Soal Perisai Rudal

MOSKOW-(IDB) : Pemerintah Rusia kembali menilai program perisai rudal NATO sebagai bahaya dan ancaman bagi keamanan nasionalnya dan menuntut jaminan hukum yang mengikat dari Amerika Serikat. Namun, para pejabat Washington sepertinya menolak tuntutan itu dan menegaskan kelanjutan program kontroversial tersebut di dekat garis perbatasan Rusia.
 
Kesepakatan antara AS dan negara-negara seperti Romania, Polandia dan Turki soal penempatan perisai rudal, telah menambah kegusaran Rusia dan sekutu-sekutunya. Romania baru-baru ini mensahkan draf undang-undang penempatan sistem radar, yang merupakan bagian dari program perisai rudal AS di wilayahnya. Meski demikian, draf tersebut masih membutuhkan persetujuan parlemen untuk menjadi undang-undang dan diharapkan parlemen Romania akan memberi suara pada akhir 2011.
 
Memperhatikan statemen para pejabat Washington dan Moskow sepanjang pekan ini, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua negara masih tetap dingin dan buruk. Program perisai rudal juga turut memperuncing hubungan kedua adidaya itu. Moskow baru-baru ini kembali memperingatkan bahwa mereka akan mengambil "tindakan balasan" jika AS dan NATO terus mengabaikan posisinya pada sistem pertahanan rudal di Eropa.
 
"Kami siap untuk melanjutkan dialog pertahanan rudal dengan AS dan NATO," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam wawancara dengan surat kabar Serbia, Vecernje Novosti. "Namun, jika mitra kami terus mengabaikan posisi Rusia, kami harus memastikan kepentingan keamanan kami sendiri dengan menggunakan metode lain. Tindakan balasan militer-teknis mungkin diperlukan," tegas Lavrov.
 
Rusia mengusulkan suatu sistem pertahanan rudal bersama, sebuah ide yang oleh banyak pakar dianggap tidak layak dan tidak realistis. Kemudian Moskow menuntut jaminan yang mengikat secara hukum bahwa rudal AS dan NATO tidak akan ditargetkan pada Rusia.
 
Sejak usulan Moskow mendapat respon dingin di Barat, negara itu memperingatkan akan mengambil "tindakan asimetris" untuk melawan sistem rudal pertahanan Barat di masa mendatang.
 
Sejauh ini, AS dan NATO menghindari jawaban langsung atas pertanyaan Rusia terkait sasaran di balik program itu dan mengapa tidak mungkin bagi AS dan NATO untuk memberikan jaminan hukum yang mengikat kepada Moskow bahwa sistem tersebut tidak anti-Rusia. Masalah ini semakin mengundang kecurigaan Rusia tentang misi AS dan NATO, yang bersikeras mengabaikan tuntutan Moskow. 

Sumber : Irib

Diam-Diam Inggris Tengah Bersiap Serang Fasilitas Nuklir Iran

LONDON-(IDB) : Inggris tengah meningkatkan persiapan untuk serangan militer terhadap Iran, surat kabar The Guardian melaporkan pada hari Rabu. Menurut laporan itu, Inggris semakin khawatir mengenai program nuklir Tehran, dan sedang mempersiapkan untuk menggunakan kapal Angkatan Laut mereka dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu serangan Amerika Serikat pada fasilitas kunci di Iran.

Laporan ini mengutip pejabat senior yang mengatakan mereka percaya Iran telah mengembalikan kemampuan teknologinya yang rusak parah akibat serangan cyber tahun lalu. Iran mengatakan komputer yang terinfeksi Stuxnet telah mengacaukan sistem di pabrik Bushehr, namun tidak sistem utama pabrik. The New York Times melaporkan Januari lalu bahwa virus itu diproduksi bersama Israel-AS sebagai upaya untuk melemahkan ambisi nuklir Iran.

Kepala militer Iran memperingatkan Rabu bahwa serangan Israel terhadap situs nuklir Iran akan datangdengan dampak yang berat, demikian kantor berita Iran ISNA melaporkan.

Menanggapi laporan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berusaha untuk mendapatkan mayoritas dukungan di kabinet untuk menyerang Iran, ketua kepala staf gabungan angkatan bersenjata Iran, Hassan Firouzabadi, memperingatkan Israel dan AS terhadap langkah tersebut.

Sementara itu, Angkatan Udara Israel terus melakukan latihan komprehensif terutama pada serangan jarak jauh.

Hal yang sama terendus pekan lalu di pangkalan NATO di Italia, di mana enam jenis skuadron angkatan udara berpartisipasi. 

Pada Rabu, Israel menembakkan uji coba rudal balistik di pangkalan Angkatan Pertahanan Israel Palmahim di pusat Israel. Tes ini merupakan bagian dari pemeriksaan terhadap rudal baru yang saat ini sedang dikembangkan oleh departemen pertahanan. Rudal itu meninggalkan jejak api yang bisa dilihat dalam radius beberapa kilometer.

Sumber : Yahoo

Sri Lanka Indonesia Jajaki Kerja Sama Antiteror

JAKARTA-(IDB) : TNI-AL dan Angkatan Laut Sri Lanka sepakat untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama kedua pihak, antara lain kerja sama latihan bersama antiteror. Sri Lanka masih digelayuti masalah laten Macan Tamil Eelam yang cara beroperasi sering mengandalkan teror.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, dengan Kepala Staf Angkatan Laut Sri Lanka, Laksamana Madya DWAS Dissanayake, di Markas Besar TNI-AL di Cilangkap, Jakarta Rabu.

Juru Bicara TNI-AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, mengatakan, secara umum kerja sama angkatan laut kedua negara telah berjalan baik. Dalam pertemuan itu dibahas beberapa kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan kedua pihak seperti pendidikan dan latihan, serta pertukaran perwira.

"Pada kesempatan itu kedua angkatan laut juga sepakat untuk menjajaki kemungkinan latihan bersama antiteror," katanya. Korban Macan Tamil Eelam itu juga termasuk Perdana Menteri (saat itu) Rajiv Gandhi, yang tewas bersama perempuan relawan bom bunuh diri, di India.

Pemerintah Sri Lanka sebelumnya harus menghadapi pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE). Sejak 1980, melalui perang berkepanjangan ruang gerak Macan Tamil menyempit menjadi satu daerah seluas 21 kilometer persegi di Mullaitivu Tengah.

Semula area yang mereka kuasai lebih dari 15.000 kilometer persegi dan semakin menyempit ketika serangan militer saat ini dilancarkan pada 2006. Lebih dari 70.000 orang telah tewas dalam salah satu perang saudara terlama di dunia itu.

Selain kerja sama untuk peningkatan profesionalisme prajurit matra laut kedua negara, pada pertemuan tertutup itu Kasal Sri Lanka juga menawarkan salah satu produk industri pertahanannya yakni kapal perang ukuran sedang.

Selain mempererat kerja sama pendidikan, pihak militer Sri Lanka juga membuka kesempatan peluang bagi pengusaha Indonesia di bidang peralatan pendukung militer non-tempur, seperti pakaian seragam, sepatu, dan ransum. 

Sumber : Antara