BANDUNG-(IDB) : Keputusan menerima hibah 24 unit pesawat tempur F-16 dari AS di antaranya karena tuntutan atas kebutuhan pengawasan wilayah Indonesia yang luas. Demikian Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro di sela-sela penandatangan komitmen pengadaan pesawat angkut CN-295 di Hanggar PT DI Bandung, Rabu (26/10).
Menurut Purnomo, langkah tersebut menjadikan kekuatan TNI AU bertambah menjadi dua skuadron pesawat F-16. Sebelumnya, Indonesia telah mempunyai 10 unit pesawat serupa. Selain itu, kemampuan pesawat tempur tersebut juga ditingkatkan termasuk masa pakainya. Dari semula blok 25 menjadi 52. "Kemampuannya akan seperti F-16 yang dipunyai Singapura," tandasnya.
Pesawat-pesawat hibah itu, sebut Purnomo yang menegaskannya bukan sebagai pesawat rongsokan bakal diterima pada 2014. Ditambahkan, waktu pengiriman itu juga dinilai lebih baik dibandingkan harus membeli pesawat sejenis yang baru yang lebih lama masa penerimaannya.
Di sisi lain, imbuhnya, pengawasan wilayah yang lebih intens harus dilakukan terutama di titik lemah seperti kawasan laut China Selatan. Purnomo juga menjelaskan bahwa kebutuhan pesawat tempur di masa mendatang akan dipenuhi melalui produk kerjasama Indonesia-Korea Selatan.
Dengan kode KFX/IFX, jet tempur generasi 4,5 itu mulai dirancang bangun. Pada 2020, sebanyak 50 unit siap memperkuat jajaran TNI AU. F-16 dan Sukhoi merupakan pesawat tempur generasi empat sehingga KFX/IFX lebih canggih.
Menurut Purnomo, langkah tersebut menjadikan kekuatan TNI AU bertambah menjadi dua skuadron pesawat F-16. Sebelumnya, Indonesia telah mempunyai 10 unit pesawat serupa. Selain itu, kemampuan pesawat tempur tersebut juga ditingkatkan termasuk masa pakainya. Dari semula blok 25 menjadi 52. "Kemampuannya akan seperti F-16 yang dipunyai Singapura," tandasnya.
Pesawat-pesawat hibah itu, sebut Purnomo yang menegaskannya bukan sebagai pesawat rongsokan bakal diterima pada 2014. Ditambahkan, waktu pengiriman itu juga dinilai lebih baik dibandingkan harus membeli pesawat sejenis yang baru yang lebih lama masa penerimaannya.
Di sisi lain, imbuhnya, pengawasan wilayah yang lebih intens harus dilakukan terutama di titik lemah seperti kawasan laut China Selatan. Purnomo juga menjelaskan bahwa kebutuhan pesawat tempur di masa mendatang akan dipenuhi melalui produk kerjasama Indonesia-Korea Selatan.
Dengan kode KFX/IFX, jet tempur generasi 4,5 itu mulai dirancang bangun. Pada 2020, sebanyak 50 unit siap memperkuat jajaran TNI AU. F-16 dan Sukhoi merupakan pesawat tempur generasi empat sehingga KFX/IFX lebih canggih.
Sumber : SuaraMerdeka