Pages

Jumat, Oktober 28, 2011

PT. DI Mampu Produksi Satu Unit CN-295 Dalam Waktu Satu Bulan

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) optimistis mampu memproduksi 12 pesawat jenis CN untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Pasifik.

Kesiapan ini berdasar kemampuan dan pengalaman yang dimiliki tenaga ahli perusahaan yang berbasis di Bandung tersebut menggarap pesawat jenis tersebut,termasuk CN-235. Direktur Aerostructure PT DI Andi Alisjahbana mengungkapkan, produksi CN-295 akan terlebih dulu dibuat di pabrik Airbus Military Industry di Spanyol. Selain untuk melatih teknisi, langkah tersebut diambil untuk memberi kesempatan bagi PT DI mempersiapkan investasi bahan baku dan alat.

Baru kemudian produksi bisa dilakukan di Indonesia. "Nantinya, PT DI akan bertanggungjawab pada proses final essambly CN-295 dengan komposisi bahan baku 50% oleh PT DI dan 50% oleh Airbus Military. Untuk membuat CN 295, PT DI juga masih membutuhkan bahan baku dari negara lain. Seperti engine dari Kanada, avionik dari AS, dan beberapa komponen lain dari Spanyol dan negara lain,"’ jelasnya. Menurut dia, membuat CN- 295 nyaris sama dengan membuat CN 235. Yang membedakan adalah CN-295 lebih panjang tiga meter.

Adapun produksi CN 295 pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) sendiri tidak ada perbedaan mendasar dengan stuktur CN sejenis.Perbedaaan hanya terdapat pada struktur tempat duduk yang di buat memanjang mengikuti panjang pesawat. Sehingga bisa membawa 70 pasukan serta mengangkut barang dalam jumlah besar. Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan pesawat terbang berplat merah itu secara resmi memulai kerjasama dengan Airbus Military pesawat CN-295. Pada tahap awal,PT DI akan memproduksi sembilan pesawat CN-295 untuk memenuhi pesanan TNI Angkatan Udara (AU) dengan nilai kontrak mencapai USD325 juta.

Perjanjian kerja sama produksi CN-295 antara PT DI dan Airbus Military disaksikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Presiden berharap kerjasama ini menjadi tonggak kebangkitan perusahaan yang pernah jaya di masa kepemimpinan BJ Habibie. Andi menggariskan kerjasama PT DI dengan Airbus Military bukan hanya pada produksi dan pemasaran CN-295, tapi beberapa tipe CN lainnya, CN 235,CN 212-200,dan CN 219.Dia optimis empat tipe pesawat tersebut akan diserap pasar karena masing-masing tipe memiliki kelebihan berdasarkan kebutuhan suatu negara.

Negara yang butuh pesawat dengan daya angkut kecil tapi lincah bisa memesan CN 219 dengan kapasitas 19 penumpang atau CN 212-200 dengan kapasitas 24 Penumpang.Sementara bila kebutuhannya lebih besar lagi, bisa memesan CN 235 (42 penumpang) atau CN 295 (70 penumpang). Ekonom dari Univesitas Padjadjaran (Unpad) Acuviarta Kurtubi mengatakan, pesanan sembilan pesawat CN 295 oleh Kemhan akan sangat membantu PT DI untuk bangkit dari keterpurukan sejak beberapa tahun silam.

Terlebih, dalam kurun waktu beberapa waktu ke depan, pemerintah akan membelanjakan sekitar Rp150 triliun untuk keperluan alat utama sistem senjata(alutista). Peluang tersebut semestinya dimanfaatkan BUMN dalam negeri. ”Namun demikian, karena yang dijual adalah pesawat, pemerintah tetap harus campur tangan. Seperti halnya yang dilakukan Amerika Serikat. Penjualan pesawat tempur dilakukan pada pembicaraan tingkat tinggi,”jelasnya dia.

Sumber : Sindo

Tahun 2014 TNI AU Tampil Gahar Dengan Arsenal Baru Dan Canggih

JAKARTA-(IDB) : Mulai semester I pada tahun 2014 sesuai dengan rancang bangun kekuatan pertahanan pada renstra I (2010-2014) TNI Angkatan Udara diharapkan telah diperkuat dengan beberapa Alutsista Dirgantara baru yang lebih kompleks dan canggih. Hal ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI yang melibatkan beberapa pihak seperti pelaku industri Pertahanan, kalangan akademisi dan tenaga-tenaga ahli lainnya.
 
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro saat memberikan pembekelan kepada Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara Angkatan (Sesko AU) Angkatan XLVIII, Kamis (26/10) di Ksatrian Sesko AU. Dengan didamping Komandan Sesko AU, Marsda TNI Boy. Syahril Qamar, S.E Menhan memberikan pembekalan kepada 128 Pasis Sesko AU berpangkat Letkol dan Mayor dari beberapa kesatuan di Indonesia serta Siswa Mancan Negara yang berasal dari Amerika, Pakistan, Malaysia, SIngapura, Thailand dan Korea Selatan.

Diharapkan dengan adanya pembekalan Menhan ini para siswa dapat mengerti dan mengimplementasikan segala kebiajakan pertahanan sesuai dengan tugas dan fungsi yang di emban para siswa di satuannya masing-masing.

Sehubungan upaya pemenuhan Alutsista terbaru dan canggih ini Kemhan akan meng-upgrade sekitar 24 unit pesawat F-16 dengan Engine Block 25 menjadi Engine blok 52. 24 unit pesawat ini merupakan hasil hibah dari Pemerintah Amerika Serikat yang telah juga disetujui oleh Anggota Komisi I DPR RI. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk mendukung upgrade tersebut sekitar 600 juta Dollar. Selain itu Kemhan juga akan melibatkan beberapa pihak termasuk tenaga ahli dari kalangan akademisi, peneliti serta kalangan pelaku industri pertahanan dalam negeri.

Menhan juga menambahkan TNI AU pada tahun 2014 juga akan diperkuat dengan 9 unit pesawat angkut jenis ringan terbaru CN – 295  hasil kerjasama antara Kemhan, PT. Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military Spanyol. Kedua perusahaan ini telah sepakat dan berkomitmen untuk menjalin kerjasama dalam pengadaan dan produk bersama pesawat CN-295 ini dengan menandatangani Nota Strategis Pengukuhan Kolaborasi Produk bersama Rabu lalu (25/10) di Hanggar PT DI.

Menhan mengatakan, untuk jangka yang lebih panjang lagi (Renstra II 2014-2015) Kemhan tengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dalam hal produk bersama pesawat tempur KFX / IFX sebagai pesawat tempur generasi ke 4 setengah.

Dijelaskan Menhan, saat ini di Korea terdapat sekitar 34 tenaga ahli Indonesia yang berasal dari personel TNI, ITB, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan tengah mengadakan tahap rancang bangun pesawat KFX / IFX. Rencananya sekitar 210 tenaga ahli Indonesia akan dikirim dengan berbagai fase produk bersama pesawat tersebut.

Dalam hal pengawasan dan pencegahan rencananya pada tahun 2104 untuk seluruh wilayah udara Indonesia, Kemhan berupaya untuk menutup dan melindungi wialayah udara ini dengan dilengkapi system radar yang canggih. Sementara ini peralatan pengawasan yang sudah ada saat ini adalah Integrated Marritym Survailance System yang dipasang di beberapa titik strategis wilayah Indonesia.

Menhan menjelaskan keseluruhan dari rancangan pembangunan kekuatan pertahanan untuk Renstra I juga telah ditentukan skala prioritas pemenuhan kebutuhan alutsista TNI. Adapun pembangunan kekuatan ini, khusus TNI AU telah mencakup unsur Striking force atau pesawat tempur seperti F-16, Sukhoi, F-5, serta Multifanction Force seperti pesawat Hercules, CN -295, CN -235.

Sumber : DMC

Latma Gultor Resmi Ditutup Oleh Panglima TNI

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menutup acara Latihan Bersama Penanggulangan Teror (Latma Gultor) TNI-Polri 2011 bersandi Waspada Nusa III.

Menurutnya, Latma Gultor yang diselenggarakan pada 25-28 Oktober ini berlangsung lancar sesuai yang dilancarkan. "Latihan ini merupakan kesinambungan dari latihan serupa tahun lalu," kata Panglima di Markas Besar TNI di Jakarta, Jumat (28/10).

Penyelenggaraan latihan ini, kata Panglima, merupakan wujud sinergi TNI-Polri dalam menghadapi dan memerangi terorisme di seluruh pelosok Nusantara.

Dikatakan Panglima, hal yang paling menonjol dalam latihan ini adalah sinergitas TNI-Polri. "Mulai tahap perencanaan, mekanisme dan prosedur serta peningkatan kemampuan masing-masing grup di dalam penyelesaian masalahnya masing-masing," katanya.

Sinergitas ini, kata Panglima, telah diinstruksikan oleh Presiden agar TNI-Polri meningkatkan koordinasi dan sinergi positif dalam penanggulangan aksi terorisme.

Latma Gultor ini diselenggarakan dengan diakhiri simulasi penanganan teror oleh TNI-Polri di lima tempat secara serentak.

Di Hotel Borobudur, penanganan dilakukan oleh Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 Mabes Polri, di Hotel Sultan oleh Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus TNI AD, di Tanjung Priok oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, di Bandara Soekarno-Hatta Detasemen Bravo (Den Bravo) TNI AUN dan di gedung TVRI.

Sumber : Jurnas

Pesawat CN-295 dan Kebangkitan Pemuda Indonesia

BANDUNG-(IDB) : Ada rasa bangga ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Rabu datang ke PT Dirgantara Indonesia untuk melihat karya terbaru putra-putra Indonesia, pesawat angkut CN-295. Di tengah kita hendak memperingati Hari Sumpah Pemuda, seakan itu menjadi penegas bahwa pemuda-pemuda Indonesia mampu memberikan kebanggaan kepada negeri ini.
     
Kebanggaan ini diperlukan agar kita tidak terus terpuruk pada kondisi bahwa kita ini tidak berdaya. Seakan tidak ada karya-karya besar yang kita bisa pertunjukkan kepada dunia. Pengakuan itu kita perlukan untuk memacu pemuda-pemuda lain menghasilkan karya yang lebih besar lagi.
     
Kehadiran pesawat angkut CN-295 menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu menguasai teknologi tinggi. Pesawat CN-295 merupakan karya bersama putra-putra Indonesia dengan Airbus Military dan bisa diandalkan sebagai alat angkut militer.
     
Sejak lama sebenarnya kita mampu unjuk gigi dalam penguasaan teknologi dirgantara. Bersama Casa Spanyol, kita berhasil melahirkan pesawat CN-235. Bahkan kita sudah mempersiapkan pesawat tipe N-250. Hanya saja kita tidak pernah menghargai karya dari putra-putra Indonesia.
     
Kita lebih memilih membeli pesawat MA-60 buatan China daripada CN-235 untuk armada angkatan udara. Padahal pesawat CN-235 dibuat untuk kondisi Indonesia yang kepulauan dan lebih efektif untuk terbang serta mendarat di landasan pendek.
     
Demikian pula Tentara Nasional Indonesia tidak melihat CN-235 sebagai salah satu andalan untuk memperkuat armada Angkatan Udara. Padahal negara lain seperti Brunei Darussalam, Malaysia, bahkan Korea Selatan mengakui keandalan pesawat buatan putra-putra Indonesia untuk angkatan bersenjata mereka.
     
Kita menghargai koreksi yang dilakukan pemerintah untuk pengadaan alat utama sistem persenjataannya. Presiden menegaskan bahwa CN-295 akan menjadi pesawat angkut andalan dari TNI.
     
Bangsa-bangsa lain membangun industri mereka melalui penghargaan bangsa sendiri atas karya putra-putra bangsa mereka sendiri. Korea Selatan bisa menembus sebagai kekuatan otomotif keempat di dunia, karena rakyat Korea mendukung industri mereka dengan menjadi pengguna utama produk-produk bangsanya sendiri.
     
Penghargaan yang diberikan oleh bangsa sendiri membuat pihak industri terpacu untuk terus memperbaiki kualitas mereka. Setiap kritikan yang disampaikan dijadikan pemacu untuk memperbaiki kualitas produk. Dengan itulah kemudian produk bangsa itu akan mampu bersaing di pasar internasional.
     
Apabila TNI menjadikan CN-295 menjadi andalan armada udara mereka, maka mereka yang bekerja di PT DI akan semakin bersemangat untuk menghasilkan produk lebih baru. Tidak usah heran apabila setelah pesawat angkut, mereka kemudian akan menghasilkan pula pesawat tempur.
       
Dengan kemampuan sendiri untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI, maka ketergantungan kita kepada bangsa lain akan bisa dikurangi. Kita tidak perlu lagi khawatir terhadap tekanan politik yang menggunakan embargo persenjataan sebagai ancaman.
       
Keinginan Presiden untuk menjadikan CN-295 sebagai produk ekspor ke negara kawasan bukanlah sesuatu yang muluk, apabila PT DI diberi kepercayaan untuk berkembang. Kita mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain.
     
Yang kita butuhkan hanyalah keberpihakan. Sepanjang pemerintah dan seluruh rakyat mendukung putra-putra Indonesia untuk berkarya, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa kita hasilkan.
     
Selama ini keberpihakan itulah yang jarang didapatkan. Para peneliti kita misalnya, sama sekali tidak dihargai. Gaji mereka tidak beda dengan gaji guru sekolah dasar. Belum kita bicara dana riset dan pengembangan yang hanya 0,3 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
     
Tidak usah heran apabila ahli-ahli kita lalu diambil oleh bangsa-bangsa lain. Malaysia dan Singapura begitu agresif untuk menarik anak-anak Indonesia yang pintar untuk bekerja bagi mereka. Bangsa Malaysia dan Singapura lebih pandai untuk menghargai tenaga-tenaga ahli.
     
Kita tidak perlu saling menyalahkan. Sekarang yang terpenting bagaimana lalu kita memberi kepercayaan kepada putra-putra bangsa untuk menghasilkan karya tertinggi. Berikanlah penghargaan kepada mereka yang berkarya, bukan kepada mereka yang hanya bisa merampok negara.
     
Peringatan Hari Sumpah Pemuda kita jadikan momen untuk membangun kembali kebesaran bangsa ini. Kemampuan mereka yang bekerja di PT DI dengan pesawat CN-295-nya merupakan bukti bahwa kita adalah bangsa yang bisa menghasilkan  karya besar.

Sumber : Metrotvnews

Beberapa Negara Asean Tertarik Mengakuisisi SS-2 Pindad

DEPOK-(IDB) : Lomba tembak antara tentara Angkatan Darat se-ASEAN di Cilodong, Depok, resmi ditutup. KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan, tentara AD dari negara tetangga berminat membeli senjata produksi PT Pindad.

"Ada beberapa negara peserta lomba tembak Angkatan Darat ASEAN ke-21 ini yang menyataan ketertarikan untuk memesan senjata produksi negara kita," terang Pramono usai penutupan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21, 14-27 Oktober di Mako Divisi I Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Kamis (27/10/2011).

Dalam lomba tembak AARM ini, kontingen AD tentara Kamboja, Laos dan Vietnam menggunakan senjata yang disediakan panitia pelaksana dari TNI AD. Mereka terkesan dengan kualitas dan tingkat akurasi senjata yang mereka pakai selama perlombaan ini.

Menurut Pramono, KSAD dari ketiga negara tersebut berencana akan melaporkan penilaian mereka kepada pemerintah negara mereka masing-masing. "Dalam tembak kehormatan Novelty Shoots tadi, seluruh KSAD ataupun Wakil KSAD memuji senjata dari Pindad," cerita ipar Presiden SBY ini dengan sumringah.

Kesepuluh negara peserta AARM adalah para anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Laos. AARM tahun 2012 akan digelar di Brunei.

Sumber : Detik

TNI Persiapkan Latihan Perang Berskala Nasional Armada Jaya XXX/2011

SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut akan melakukan latihan perang laut secara besar-besaran bersandi Armada Jaya XXX/2011 pada 30 Oktober hingga 16 November mendatang. Latihan ini menjadi tolak ukur kemampuan dan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) dan kesiapsiagaan sistem senjata armada terpadu (SSAT).

“Mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya pelaksanaan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat marinir di Sangatta, Kalimantan Timur,”kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Kamis (27/10).

Menurut Kadispenal, TNI AL akan menurunkan seluruh senjata yang tergabung dalam SSAT. “Mulai Kapal perang, pesawat udara, marinir, dan pangkalan,”katanya.

Untung merinci, latihan ini akan diikuti empat ribu personel dengan 21 jenis kapal perang. Kapal-kapal ini terdiri dari Kapal selam, kapal perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, kapal perusak kawal, kapal angkut tank, kapal buru ranjau, kapal tanker, dan kapal bantu tunda. Diturunkan juga enam pesawat masing-masing 3 Unit Pesawat Cassa dan 3 unit Helikopter. Selain itu, 93 unit Kendaraan tempur pasukan pendarat (ranpur pasrat).

Sumber : Jurnas

TNI AD Juara Umum Lomba Menembak Se Asean Dalam Ajang AARM 2011

DEPOK-(IDB) : Indonesia yang diwakili oleh TNI Angkatan Darat menjadi juara umum Kejuaraan Tembak Angkatan Darat se-ASEAN (ASEAN Armies Rifle Meet/AARM) ke-21 2011 di Lapangan Tembak Markas Divisi-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, 14-27 Oktober 2011.
 
Dalam acara penutupan Kejuaraan Tembak Angkatan Darat se-ASEAN itu, di Cilodong, Depok, Kamis, menyebutkan, Indonesia memperoleh 9 trofi piala dari 15 trofi piala bergilir dengan jumlah perolehan medali sebanyak 39 medali, yakni 18 medali emas, 13 medali perak dan 8 medali perunggu.

Sementara di posisi kedua dipegang oleh Thailand yang mendapatkan dua trofi dengan 24 medali, yakni empat medali emas, 10 medali perak dan 10 medali perunggu. Di urutan ketiga dipegang oleh Filipina yang mendapatan dua trofi dengan 13 medali, yakni empat medali emas, lima medali perak dan empat medali perunggu.

Kontingen Singapura berada di posisi keempat dengan peroleh dua trofi dan mendapatkan 14 medali, yakni empat medali emas, empat medali perak dan enam medali perunggu.

Sedangkan, kontingen lainnya dari Myanmar dan Vietnam hanya mendapatan satu medali, yakni medali perunggu. Brunei Darussalam, Kamboja dan Laos tidak mendapatkan satu pun medali.

Enam cabang pertandingkan dalam kejuaraan tembak itu, yakni pistol putra putri, senapan, senjata otomatis, karaben, dan novelty shoot yang khusus dilombakan antar pimpinan angkatan darat negara-negara ASEAN.

Usai penutupan lomba itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo mengaku bersyukur kontingen TNI AD bisa memenangkan pertandingan AARM 2011.
“Perolehan ini sangat membanggakan. Saya harap, ke depan prajurit TNI AD menunjukan prestasi yang lebih baik lagi,” katanya.

Terlebih lagi, TNI AD dalam AARM kali ini maupun AARM sebelum-sebelumnya selalu mengandalkan senapan/pistol buatan negeri sendiri (PT Pindad).

“Ini membuktikan bahwa produk dalam negeri pun sudah sangat patut untuk kita banggakan. Di tangan prajurit-prajurit kita yang terlatih, senapan/pistol buatan negeri sendiri kini telah menjelma menjadi senjata yang sangat presisi dan mengundang kagum bagi negara lain. Saya dengar ada negara lain yang mulai memesan senjata ke PT Pindad,” paparnya.

Menurut dia, kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya itu bisa meningkatkan kerja sama antara negara-negara ASEAN.

“Komunikasi dan interaksi yang intensif antarangkatan darat se-ASEAN dapat meningkatkan kerja sama dan ikatan persaudaraan,” ujarnya seraya mengataan omba tersebut juga merupakan ajang untuk mengukur kemampuan dan profesionalisme masing-masing petembak.
Ia pun berharap kontingen TNI AD bisa memenangkan kejuaraan tembak pada AARM ke-22 di Brunei Darussalam pada 2012 mendatang. Kita berharap bisa merebut kemenangan kembali, meski masing-masing negara juga akan mempersiapkannya dengan baik,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Komandan Kontingen TNI Angkatan Darat Letkol Inf Djon Afriandi, mengaku senang dengan perolehan medali yang didapat oleh peserta kontingen TNI AD.

“Perolehan 9 trofi sesuai yang ditargetkan, dimana tahun sebelumnya hanya mendapatkan 8 trofi,” katanya.

Untuk kejuaraan tembak AARM selanjutnya di Brunei, tambah dia, pihaknya berharap kontingen TNI AD bisa kembali memenangkan kejuaraan itu.

“Sebelumnya, kami akan melakukan evaluasi dari hasil pertandingan ini. Karena dari 5 trofi perorangan, kami hanya mendapatkan satu trofi,” ujarnya.

Sumber : BisnisJabar

Koarmabar Berangkatkan Unsur KRI Koarmabar Terlibat Latihan AJ 2011

JAKARTA-(IDB) : Komandan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatkorarmabar) Kolonel Laut (P) Tatit Eko Witjaksono, S.E.didampingi para Komandan KRI dan perwira staf melepas keberangkatan unsur-unsur KRI yang akan terlibat dalam latihan Armada Jaya ke XXX  tahun  2011 menuju Surabaya, di dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara, (27/10)

Empat unsur yang dilibatkan dalam latihan Armada Jaya ke XXX tahun 2011 meliputi jenis Parchim KRI Cut Nyak Dien-375 dan KRI Sultan Thaha Saiffudin-376, jenis Froch KRI Teluk Celukan Bawang-532 dan alut baru KRI jenis KCR 40 KRI Clurit-641.

Selama melaksanakan lintas laut di perairan laut Jawa , ke empat unsur tersebut dibawah komando pengendali (Kodal ) Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama TNI A. Taufiqqoerrochman M. SE., dalam bentuk satuan tugas laut (Satgasla) Gladi Parsial.

Empat KRI jajaran Koarmabar  tersebut selama lintas laut akan melaksanakan manuvra lapangan dalam bentuk latihan tempur laut   selama empat hari di perairan laut Jawa .

Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka mengecek kesiapan unsur-unsur Koarmabar  dan sekaligus melatih kemampuan prajurit dalam mengawaki peralatan Alutsista dan sekaligus  agar dapat mencapai  hasil yang maksimal selama kegiatan latihan.

Selama manuvra lapangan Jakarta-Surabaya, keempat unsur kapal perang tersebut akan melaksanakan beberapa serial latihan diantaranya latihan peperangan anti udara, peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan ranjau dan peperangan elektronika serta latihan serial lainnya. Selain itu  melaksanakan uji coba  penembakan meriam mulai dari senjata 12,7 sampai dengan senjata meriam caliber  57  dengan sasaran tembak Pulau Gundul.

Sumber : Koarmabar

Lomba Kapal Perang Teladan

SURABAYA-(IDB) : Walaupun lomba ini diselenggarakan rutin setiap tahun, tapi kegiatan lomba yang satu ini tergolong surprise bagi pemenangnya. Mengapa? Karena bagi  pemenangnya, secara totalitas akan mencerminkan jati diri kesiapsiagaan alutsista tersebut dalam mendukung operasional di laut.

Kebanggaan inilah yang mendorong mulai komandan kapal sampai anak buah pangkat paling bawah bersiap diri, bersama-sama mengekspresikan tingkat kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, sehingga kapal yang diawaki selalu dalam kondisi bersih, rapi dan siap untuk berlayar dan bertempur.

Lomba kapal teladan dalam rangka memperingati Hari Armada RI 2011 ini, yaitu termasuk kategori lomba internal Armada. Kegiatan ini sudah dimulai  tanggal 9 Oktober hingga 10 Nopember 2011. Pesertanya, seluruh kapal perang yang masuk jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur. Bagi pemenangnya, tentunya akan mendapat hadiah dan penghargaan dari Pangarmatim. Selamat berlomba!

Sumber : Koarmatim