Pages

Minggu, Oktober 23, 2011

Kamp Indonesia Garuda XXXII-A Mulai Dibangun Di Haiti

PORT AU PRINCE-(IDB) : Sebanyak 51 prajurit TNI dari 167 personel yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXII-A, mulai bergeser dari Port-au-Prince ke wilayah Govaines, Haiti. Misi sesuai perintah pelaksanaan (task order) dari Pasukan PBB adalah membangun Kamp Indonesia sebagai markas pasukan TNI.

TNI mengirimkan kontingen multi korps dalam format Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Garuda XXXII-A ke Haiti, Karibia Tengah, yang tergabung dalam Misi Minustah PBB
(Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti). Haiti, sebagaimana beberapa negara lain di Karibia Tengah, memakai bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar dan resmi mereka.

Sudah sejak lama negara kepulauan yang memiliki anugerah keindahan dan potensi maritim ini dilanda bencana alam akibat topan dan badai. Lebih buruk lagi, kepemimpinan nasional negara itu sering bermasalah dan mengurangi kemampuan mereka mengatasi masalah-masalah dalam negerinya.

Wilayah
Gonaives merupakan daerah yang akan menjadi kamp inti dari Kontingen Garuda XXXII-A/Minustah. Daerah ini lebih kurang berjarak 180 km (sekitar tiga jam perjalanan darat) dari Port-au-Prince.
Menurut Winarno, rombongan gelombang pertama ini direncanakan sebagai tim yang akan bertugas untuk membangun Kamp Indonesia. Ini dilakukan karena seluruh unsur fisik Kamp Indonesia harus dikerjakan sendiri oleh kontingen Indonesi. Hal ini merupakan perintah pelaksanaan pertama Indonesia dari Minustah yang harus diselesaikan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

“Kami optimis
mampu mengerjakan the first TO ini dan akan selesai lebih awal dari batas waktu yang telah dijadwalkan. Pasukan Garuda TNI bekerja sekuat tenaga," kata Komandan Satuan Tugas, Letnan Kolonel Corps Zeni Winarno.

Untuk meninjau wilayah Govaines itu, 31 orang personel Kontingen Indonesia sudah mendahului, yang dipimpin Mayor Corps Zeni
Harry Praptomo. Dia adalah perwira penghubung dalam misi Kontingen Garuga XXXII-A/Minustah.

Material pembangunan barak-barak dan homebase berupa modul corimek yang diset seefektif dan sepraktis mungkin. Material semuanya dibawa dari Port-au-Prince. Modul corimek ini merupakan bangunan praktis langsung pasang berbahan besi, aluminium dan plastik yang praktis. Hal ini harus dipercepat karena pendeknya jadwal waktu yang ada, sehingga pekerjaan harus efektif, praktis dan rapi serta berjalan sesuai rencana”, kata Winarno.

"
Perencanaan berikutnya, gelombang kedua dan seterusnya akan menyusul ke Gonaives secara urut setiap minggu, sehingga pada gelombang terakhir jumlah personel lengkap 167 berkumpul di Gonaives dan Kamp  Indonesia sudah 100 persen siap ditempati," katanya.
 
Sumber : Antara

Amerika Berkomitmen Menyediakan Berbagai Arsenal Militer Bagi Indonesia

NUSA DUA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan koleganya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, melakukan pertemuan di sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN di Nusa Dua, Bali, Minggu, untuk membahas kerja sama bidang militer.

"Pemerintah Amerika sangat mendukung Indonesia. Kami berdua menyatakan apresiasi atas hubungan bilateral yang meningkat dan akan kami pertahankan," kata Menhan Purnomo dalam koferensi pers.

Purnomo menjelaskan, pemerintah Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk menyediakan berbagai arsenal militer bagi Indonesia.

"Contoh konkret kerja sama ini seperti pesawat F-16 dan Herkules yang tidak hanya dipakai untuk operasi militer, lalu ada beberapa negara yang akan menghibahkan persenjataannya kepada kita dan mereka itu  buatan Amerika," jelasnya.

Purnomo menerangkan, pihaknya belum mengetahui jenis dan tipe persenjataan yang akan diberikan kepada Indonesia.

Selain itu, kata Purnomo, pemerintah Amerika Serikat juga mendukung pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN yang akan diwujudkan pada 2015.

"Indonesia juga berencana mengembangkan keamanan maritim karena dua pertiga wilayah Indoneisa adalah lautan," katanya.

Purnomo mengatakan, saat ini Amerika juga sudah membantu dengan pemasangan sistem radar di Selat Malaka, dan akan dikembangkan di selat Sulawesi.

"Amerika juga sudah membantu sistem radar sehingga aksi perompakan menurun drastis. Apalagi ada patroli bersama Malaysia, Singapura, dan Indonesia," imbuhnya.

Terkait terorisme, Purnomo mengatakan, terorisme di Indonesia tidak mempengaruhi rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, November mendatang.

Sumber : Antara

Sukhoi TNI AU DIlengkapi Bom Buatan Pindad

Bom tajam BTN 250 buatan Pindad
MAKASSAR–(IDB) : Sistem senjata jet tempur Sukhoi kini semakin komplet setelah dilengkapi bom tajam nasional BTN- 250 dan bom latih asap BCA-50 produksi PT Pindad.

Bom yang dalam katalog PT Pindad disebut dengan BT-250 ini, di dalamnya terdapat tritonal 90 kilogram dengan daya ledak dan hancur yang besar. Bom juga dilengkapi fuze pada ekor dan hidung bom,serta arming distance yang dapat diatur sesuai ketinggian pengeboman. Hal ini memungkinkan bom untuk dapat berfungsi pada segala jenis medan operasi. 

Bom untuk melengkapi sistem senjata jet buatan Rusia ini telah diperkenalkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) Mabes TNI AU di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.Presentasi dilakukan tim Dislitbangau Mabes TNI AU dipimpin Kasubdis Rudalsen Dislitbangau Kolonel Tek Noviardi Suryanto. 
Bom Latih Asap BLA-50 buatan Pindad

Dia didampingi Mayor Tek Ari Santoso, Mayor Tek Amin Bagiono, Kapten Tek Yogaswara, dosen Politeknik Bandung Singgih, serta staf dari PT Pindad. Pertemuan yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Barhim itu,mendiskusikan penelitian dan penggunaan kedua jenis bom,termasuk mengenai prosedur dan parameter pengeboman Sukhoi. Misalnya kapasitas maksimal pesawat untuk single releasedan fight data recording.

Bom P-50, OFAB-100, OFAB-250 dan OFAB-500 produksi Rusia

Tak ketinggalan mengenai karakteristik aerodinamika kedua bom. Tim juga menerangkan mengenai tinjauan operasional dan teori dari kedua jenis bom tersebut. Menurut tim, BTN- 250 telah diteliti menyangkut kualitas dan jumlah pecahannya.“ Juga bagaimana perkenaan dan daya tembusnya,”tutur Kolonel Tek Noviardi kemarin. Marsma TNI Barhim mengingatkan agar dalam kegiatan kajian bom dilakukan secara teliti dan saksama. Mereka juga harus memperhatikan faktor safetykarena bom ini cukup berbahaya.

Sumber : Sindo

Biak Dinominasikan Tempat Peluncuran Satelit Kerjasama Indonesia-Rusia-Jerman

BIAK-(IDB) : Wilayah geografis Kabupaten Biak Numfor, Papua, masuk nominasi menjadi tempat peluncuran satelit program kerja sama antara pemerintah Rusia, Jerman, dan Indonesia.

Ketua DPRD Biak Nehemia Wospakrik di Biak, Sabtu (22/10), mengatakan, undangan pembicaraan tindak lanjut peluncuran satelit di Biak dengan pemerintah Rusia dan Jerman yang berlangsung di Jakarta akhir Oktober 2011 telah diterima pihak Pemkab dan DPRD.


"DPRD menyambut positif rencana kerja sama peluncuran satelit di Biak karena bisa mendatangkan investasi serta menggairahkan perekonomian daerah," ungkap Ketuia DPRD Nehemia Wospakrik menanggapi rencana peluncuran satelit.


Ia mengatakan, rencana pihak Rusia dan Jerman melakukan peluncuran satelit di Biak akan dibahas bersama dengan Pemkab Biak, masyarakat adat, serta pihak berkepentingan di wilayah ini.


Keinginan Rusia melibatkan pihak adat, menurut Nehemia, sebagai langkah maju dan positif karena dengan berdialog dapat mengetahui yang menjadi tuntutan masyarakat pemilik hak ulayat. 

Sumber : MediaIndonesia

Akhir 2011, Tiada Lagi Tentara AS di Irak

BAGHDAD-(IDB) : Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan, pada akhir 2011 tak ada lagi tentara AS di Irak. Menurut catatan AP dan AFP pada Sabtu (22/10/2011), keputusan ini dikeluarkan persis sembilan tahun sejak invasi Irak di era pemerintah George W Bush. "Pasukan Amerika Serikat meninggalkan Irak dengan kepala tegak. Itulah cara Amerika mengakhiri misi militernya di Irak," kata Obama di Gedung Putih seusai melakukan pembicaraan jarak jauh dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki.

Meski menarik mundur pasukannya, Obama tetap mengharapkan kerja sama jangka panjang yang kuat dari Pemerintah Irak. "Amerika Serikat dan Irak sudah menyepakati cara-cara untuk melangkah ke depan," lanjut Obama.

Saat ini Amerika Serikat masih memiliki sekitar 39.000 prajurit di Irak. Jumlah ini menurun drastis dari jumlah 165.000 personel pada 2008. Berdasarkan data Kementerian Pertahanan, sebanyak 4.408 prajurit AS tewas di Irak sejak Maret 2003.

Imunitas

Rencana penarikan mundur seluruh pasukan AS di Irak sudah diumumkan sejak 2010. Bahkan, tenggat penarikan mundur secara total pada 2011 sudah dirancang di masa pemerintahan Presiden Bush.

Namun, rencana penarikan mundur ini tetap menimbulkan perdebatan yang tak berkesudahan. Pemerintah Irak masih menginginkan 5.000 personel militer AS berada di Irak untuk melatih militer negeri itu.

Terkait keinginan tersebut, ternyata Pemerintah Irak tidak akan memberikan imunitas hukum untuk para pelatih itu. Syarat inilah yang tak disetujui Pentagon yang menginginkan perlindungan dan imunitas hukum bagi semua personel militer AS di luar negeri. "Jika tidak ada kesepakatan soal imunitas, tak ada kesepakatan soal jumlah (personel militer AS)," kata juru bicara Pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh, belum lama ini.

Sebagian besar warga Irak menganggap persoalan militer AS ini adalah masalah sensitif akibat banyaknya warga sipil yang tewas sejak invasi atas Irak dilakukan. Sejauh ini, pencabutan imunitas hukum sudah dilakukan untuk perusahaan-perusahaan keamanan swasta yang banyak beroperasi di Irak.

Sumber : Kompas

TNI Gelar Latihan Pertahanan Udara Di Sulut

MANADO-(IDB) : Markas Besar TNI menggelar latihan operasi pertahanan udara nasional dengan nama sandi "latihan Tetuka" XXXV/11 di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi (Danlanudsri) Manado Letkol Pnb Jorry Koloay di Manado, Sabtu, mengatakan latihan ini bertujuan untuk menguji rencana operasi dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dalam suatu operasi pertahanan udara di wilayah kedaulatan udara RI.

"Untuk mewujudkan sistem pengamatan, penangkalan, penindakan yang handal terhadap berbagai situasi darurat yang perlu direspon dan antisipasi dengan cepat," kata Koloay.

Koloay menambahkan, kegiatan ini merupakan latihan operasi pertahanan udara nasional, yang gunanya untuk melaksanakan operasi pertahanan udara terhadap berbagai ancaman, gangguan dan halangan yang datangnya menggunakan media udara di wilayah RI.

Jorry Koloay mengatakan, kegiatan latihan ini dilaksanakan dari tanggal 24-26 Oktober 2011 diikuti sekitar 1.479 personel yang terbagi pada tiga wilayah latihan.

Ketiga wilayah latihan meliputi Sulut, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan dengan pusat kendali operasi udara nasional di Jakarta.

Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini yakni, unsur pesawat tempur terdiri dari empat pesawat sukhoi, empat pesawat hawk 100/200.

Unsur radar terdiri radar udara Kwandang, radar udara Balikpapan dan radar udara Makassar.

Unsur Pangkalan udara yakni Sam Ratulangi Manado, Sepinggan Balikpapan dan Sultan Hasanudin Makassar.

Unsur rudal yakni arteleri pertahanan udara Bontang, dan unsur kapal perang yaitu satu KRI berkemampuan pertahanan udara di Laut Sulawesi.

Untuk wilayah Sulut atau Lanud Sam Ratulangi, ditempatkan empat pesawat Sukhoi, satu set perlengkapan TDAS ("Transmition Data Air Situation"), satu tim pertahanan pangkalan dan satu tim investigator udara.

Dia mengatakan, terdapat dua skenario dalam latihan itu masing-masing pertama, ada pesawat tempur musuh yang masuk ke wilayah kedaulatan RI.

"Serta ada pesawat komersil atau angkut sipil yang melintas tanpa izin di wilayah kedaulatan udara RI," kata Kolay.

Sumber : Antara

TNI AL Akan Segera Diperkuat Kapal Intercept KCR Trimaran X3K

BANYUWANGI-(IDB) : TNI Angkatan Laut (AL) dipastikan akan segera memiliki Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran. Kapal didanai Anggaran dan Belanja Negara itu masih dalam proses pembuatan di PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi.

KCR Trimaran yang pengerjaannya sudah dimulai awal tahun 2010 itu, memasuki sea trial. Kapal senilai Rp 250 miliar itu dibuat untuk mendukung pertahanan dan keamanan laut Indonesia.

KCR Trimaran memiliki spesifikasi, panjang 63 meter dan lebar 15 meter. Selain itu memiliki kapasitas 31 orang serta satu tim pasukan khusus. PT Lundin Industry Invest yang berdiri di Banyuwangi sejak tahun 2004 ini, telah berhasil memproduksi 72 unit kapal untuk keperluan militer dan lainnya.

Sumber : Kaskus

Turki Akhiri Ketergantungan Heron pada Israel

ANKARA-(IDB) : Seorang pejabat senior militer Turki mengumumkan bahwa negaranya tidak akan lagi mengirim pesawat tanpa awak Heron ke Israel untuk perbaikan, Press TV melaporkan.
 
Murad Bayar, wakil Turki untuk industri pertahanan, mengatakan pada Sabtu (22/10) bahwa Mesin Industri Tusas yang berbasis di kota Eskisehir, timur laut Turki, akan bertugas memperbaiki Heron buatan rezim Zionis Israel. Ditambahkannya, bagian-bagian lain dari pesawat tanpa awak itu akan diperbaiki oleh Industri Aerospace Turki.

Langkah tersebut diambil untuk mengakhiri ketergantungan Turki kepada Israel dalam memperbaiki pesawat tanpa awak.

Pejabat Turki mencatat bahwa dua tahun periode jaminan Heron akan berakhir bulan ini dan mereka tidak akan pernah lagi dikirim ke Israel untuk perbaikan.

Sebelumnya, Turki mengembangkan sistem baru untuk jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat, yang memungkinkan mereka untuk pertama kalinya menargetkan sasaran Israel.

Sistem Identification Friend of Foe (IFF), suatu sistem identifikasi yang dirancang untuk komando dan kontrol, telah dikembangkan oleh Industri Elektronik Militer Turki (ASELSAN). Sistem baru ini akan menggantikan versi Amerika, yang selama ini digunakan jet tempur F-16 Turki.

Sistem buatan Amerika yang ada di pesawat F-16 mengidentifikasi semua sasaran Israel sebagai "teman", sehingga mencegah jet tempur Turki menembaki sasaran Israel secara otomatis, bahkan meskipun pilot Turki diberi komando untuk menembaki mereka. 

IFF buatan Amerika, mengkategorikan semua target Israel, bersama target NATO, sebagai "teman", meskipun secara fakta bahwa Israel bukan negara anggota NATO. 

Sumber : Irib

Kapal Perusak Iran Gagalkan Upaya Pembajakan

TEHRAN-(IDB) : Kapal perusak Jamaran milik Angkatan Laut Iran telah menyelamatkan sebuah kapal tanker minyak Iran dari serangan bajak laut di dekat Selat Bab el-Mandeb.
 
Menurut Wakil Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Sayyed Mahmoud Mousavi, kapal tanker minyak Iran, yang menuju Teluk Aden dari Laut Merah, diserang oleh 15 kapal cepat bajak laut, tapi berhasil melintasi zona bahaya dengan bantuan kapal perusak Jamaran.

"Pelaut Iran melalui tindakan tepat waktu telah memaksa para perompak melarikan diri dan berhasil menyelamatkan kapal tanker tersebut," jelasnya seperti dikutup IRNA pada Sabtu (22/10).

Ini adalah operasi anti-pembajakan pertama yang dilakukan oleh kapal perusak Jamaran, yang memulai misi pertamanya di perairan internasional pada 9 Oktober.

Menurut Laksamana Mousavi, Angkatan Laut Iran juga berhasil menyelamatkan sebuah kapal komersial di lepas pantai tenggara India, yang diserang oleh tiga kapal cepat bajak laut.

Sejalan dengan upaya internasional anti-pembajakan, Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli di Teluk Aden sejak November 2008 dalam rangka untuk melindungi kapal dagang dan tanker minyak yang dimiliki atau disewa oleh Iran atau negara lain.

Teluk Aden, yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Terusan Suez dan Laut Mediterania, merupakan koridor energi strategis, terutama karena minyak Teluk Persia dikirim ke Barat melalui Terusan Suez.

Sumber : Irib

Menhan AS Dijadwalkan Kunjungi Indonesia Dalam Lawatan Ke Asia

JAKRTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta akan bertemu para menteri pertahanan negara-negara ASEAN di Pulau Bali, Minggu (23/10).

Kunjungan Panetta ke Indonesia ini merupakan rangkaian dari lawatan pertamanya ke Asia, yang disebutkan untuk memperkuat hubungan dengan para sekutunya di kawasan tersebut.

Di Indonesia, menurut seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, Panetta akan membicarakan masalah kerjasama militer serta proses lanjutan reformasi di tubuh TNI, dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Setelah dari Indonesia, Panetta dijadwalkan berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan, demikian Kantor Berita Reuters melaporkan.

Diarahkan ke Asia

Lawatan Panetta ke Asia ini, menurut para analis, menindaklanjuti kebijakan luar negeri AS yang akan diarahkan ke Asia, menyusul semakin menguatnya peran ekonomi dan militer Cina di kawasan itu.

Dalam perjalanan menuju Indonesia, mantan Direktur CIA ini mengatakan kepada wartawan, bahwa kunjungannya ini untuk menekankan bahwa AS menginginkan hubungan baik dengan Cina.

"Hubungan seperti itu penting, agar kami dapat bekerjasama dengan baik," kata Panetta.

Cina sempat bereaksi keras atas kebijakan AS yang meremajakan skuadron jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Taiwan, bulan lalu.

Sumber : BBC