Pages

Jumat, Oktober 21, 2011

Landing Craft Unit Buatan Dalam Negeri Ujicoba di Kolinlamil

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, S.E. onboard di landing craft unit (LCU) dengan mesin pendorong water jet yang dibuat dengan peruntukan kapal perang jenis landing platform dock (LPD) yang diujicobakan di Kolinlamil, Jumat (21/10).
 
Pada kegiatan uji coba tersebut, turut onboard di dalam LCU Asrena Kasal Laksda TNI Sumartono, Aspam Kasal Laksda TNI Ir. Putu Yuli Adnyana, Asops Kasal Laksda TNI Hari Bowo, M.Sc., Pangarmatim Laksda TNI Ade Supandi, S.E., Pangkolinlamil Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., Dankormar Mayjen TNI (Mar) Alfan Baharudin, Kadismatal, Kadisadal, Kadislaikmatal, Kasarmabar, Kaskolinlamil serta Danlantamal III.

LCU yang diujicobakan merupakan prototype LCU produksi dalam negeri yang akan dipesan oleh TNI AL dan direncanakan akan ditempatkan di empat kapal perang jenis LPD milik TNI AL dengan berbagai kelebihan diantaranya menggunakan mesin pendorong water jet sehingga mampu bermanuver di area yang relatif sempit, dapat dioperasikan di perairan dangkal, daya angkut 100 pesonel atau 26 ton, kecepatan kosong 40 knots per mil laut/Nautical Mil, sedangkan kecepatan maksimum 28 knots, tidak bising, minim getaran, terbuat dari aluminium
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melihat kemampuan yang dimiliki LCU propullsion water jet dan untuk menampung berbagai masukan guna penyempurnaan LCU yang akan dibuat untuk kapal LPD TNI AL sehingga dapat dioptimalkan penggunaannya dalam pelaksanaan operasi sesuai kebutuhan TNI AL selaku pengguna.

Sumber : Poskota

Korea Tertarik Limbah Timah Untuk Industri Senjata

BANGKA-(IDB) : Pengusaha asal Korea tertarik berinvestasi di babel. Ketertarikan mereka adalah limbah timah yang bisa dikembangkan sebagai bahan baku senjata.

Demikian disampaikan pengusaha muda asal Babel, Hernu Grandi kepada bangkapos.com belum lama ini. Hernu mengatakan pihak Korea tertarik berinvestasi dengan bahan baku limbah timah di Babel. Limbah timah tersebut akan dikembangkan untuk bahan baku senjata bagi Korea.

"Pihak Korea tertarik untuk mengembangkan industri dibidang limbah timah. Dengan limbah timah itu mereka berencana akan membangun industri persenjataan di Babel," kata Hernu.

Namun, hal itu haru melalui berbagai proses. Salah satunya melalui taekwondo. Ia juga perlu menggaet TNI dalam pembangunan industri ini.

Sumber : TribunNews

Indonesia Butuh Pesawat Amfibi

JAKARTA-(IDB) : Indonesia membutuhkan pesawat amfibi untuk menjangkau daerah terpencil dan menangani keadaan darurat.

Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel (Pnb) Agung Sasongko Djati, seusai kunjungan di harian Kompas, Jumat (21/10/2011), mengatakan, pada masa silam TNI pernah mengoperasikan pesawat amfibi yang kerap digunakan dalam acara kenegaraan untuk menjangkau daerah terpencil.

"Dulu kita punya pesawat PBY Catalina dan beberapa jenis lainnya. Sekarang sudah tidak ada lagi," kata Agung yang memiliki call sign penerbang "Sharky".

Penerbang F-16 itu menceritakan, sejumlah danau dan perairan di Indonesia pernah menjadi pangkalan pesawat amfibi. Sayang, sebagian dari danau tersebut sudah rusak dan mengalami pendangkalan.

Menurut dia, idealnya negara kepulauan seperti Indonesia memang memiliki pesawat amfibi yang dapat digunakan menjangkau daerah terisolasi, terutama dalam situasi tanggap darurat dan memantau daerah perbatasan.

Semasa zaman Hindia Belanda, Danau Pangalengan, Danau Bagendit, hingga perairan dekat Bandar Lampung (dulu Oost Haven) menjadi pangkalan utama pesawat amfibi Catalina dan Dornier.

Demikian pula pada masa pendudukan Jepang, dioperasikan pesawat amfibi milik Jepang dan Luchtwaffe (Angkatan Udara Jerman). Pada tahun 1980-an, TNI sudah tidak memiliki skuadron pesawat amfibi yang sempat dimiliki oleh TNI AU dan TNI AL. 

Sumber : Kompas

Indobatt Mendapat Penghargaan Medali PBB

BEIRUT-(IDB) : Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (Indobatt), menerima penghargaan medali PBB dalam prosesi Upacara “Indobatt Medal Parade” yang digelar di Lapangan Parade Soekarno, Markas Indobatt UN Position 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Rabu (19/10/2011). 

Penyematan medali dilakukan oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir General Guitierrez Diaz De Otazu selaku Inspektur Upacara (Irup), mewakili Komandan UNIFIL Major General Alberto Asarta Cuevaz kepada Wakil Komandan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Laut (E) Joko Edi Supriyanto, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa, Wakil Komandan Indobatt Letkol Mar Harnoko dan Komandan Sempu Letkol Cpm Dwi Prasetyo Wiranto, dan dilanjutkan kepada 19 Pamen Indobatt serta Sector East Military Staf. 

Penyematan medali PBB juga dilaksanakan kepada 300 perwakilan prajurit Indobatt yang menjadi peserta upacara. Penyematan medali PBB kepada para prajurit diwakili olehLAF South Litani Commander Brig Gen Sadek Tlais, perwakilan DMS UNIFIL Mr. Anthony O’Mullane, Sector West Deputy Commander Col Stevano Di Sarra, Chief Of G9 Col Engelo Mauri, FCR Commander Col Du Dgardin dan Mallbatt Commander Col Mohd Nasri. ”

Medali PBB adalah bukti pengabdian kalian dan jadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam hidup kalian,”kata Dansatgas Indobatt Konga XXIII-E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa dalam siaran persnya Kamis (20/10), mengutip Guiterrez. Turut hadir dalam kesempatan itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon Dimas Samodra Rum, Athan Mesir dan Lebanon Kolonel Laut (P) Teguh Isgunarto, South Litani Sector Commander Brig Gen Sadek Tlais, Komandan Kontingen Indonesia Kolonel Pnb Yulianta, Wadan MTF Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto, Dansatgas MCOU Letkol Caj GT. Situmorang, Asisten Militer PTRI New York, Letkol Chb Iroth Sonny, Dansatgas FPC Mayor Inf Henry Mahyudi, para Komandan Kontingen jajaran UNIFIL, para Mayor Kepala Pemerintahan Lebanon, para tokoh agama Lebanon dan perwakilan masyarakat sekitar area operasi Indobatt.
 
Sumber : Jurnas

Prajurit Marinir Pulang Dari Satgas Pulau Terluar

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 135 personel prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgasmar Pamputer) X 2011 dari Yonif-3 Marinir, tiba di kesatuan mereka di Bhumi Marinir Gedangan Sidoarjo, Selasa.

Kedatangan itu disambut dengan pengalungan bunga oleh Ny Kristiani Puspita Anggraini (istri dari Komandan Satgasmar Pamputer X Kapten Marinir Widarta Kusuma) sebagai ucapan selamat datang.

Setelah itu, ara anggota Satgas memasuki Kesatrian R. Suhadi Brigif-1 Mar dan disambut ratusan anggota Yonif-3 Marinir yang telah berjajar sambil menyanyikan lagu Mars Brigade Infanteri.

Dalam sambutannya, Komandan Batalyon Infanteri-3 Marinir Letkol Marinir M. Reza Suud menyampaikan rasa bangga atas kerja keras, loyalitas serta dedikasi yang diberikan oleh seluruh personel yang terlibat Satgas Mar Pamputer-X karena telah berhasil mengemban tugas untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Selama lebih kurang tujuh bulan, anggota Satgas telah melaksanakan pengamanan pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Pulau Brass, Pulau Fanildo, Pulau Fani, Pulau Marore, Pulau Miangas, Pulau Dana, dan pulau terluar lainnya.

Letkol Marinir M. Reza Suud menambahkan keberhasilan ini dapat tercapai karena mental yang kuat, moril yang tinggi sebagai Prajurit Korps Marinir, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa serta doa dari keluarga yang ditinggalkan.

Selesai upacara, razia material dan barang bawaan serta pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk para prajurit yang baru tiba itu untuk mendeteksi dan pencegahan dini dari penyakit dan menjaga agar prajurit selalu dalam kondisi siap untuk melaksanakan tugas berikutnya.

Acara penyambutan tersebut juga dihadiri Ketua Jalasenastri Ranting C cabang 2 Pasmar-1 serta pejabat teras Yonif-3 Marinir.

Sebelumnya (21/9), sebanyak 136 prajurit Korps Marinir Pasmar-1 yang tergabung dalam Satgas Pam Puter XI telah berangkat mengamankan Pulau Terluar untuk menggantikan Satgas Puter X.

Mereka dilepas Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Ichwan Dargianto mewakili Komandan Pasmar-1 di lapangan Ambalat Ujung Surabaya. 

Sumber : Antara