Pages

Senin, Oktober 10, 2011

Perairan Karimun Strategis Bagi Pertahanan Perbatasan

RIAU-(IDB) : Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Darwanto, mengatakan, perairan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau berada dalam posisi strategis bagi pertahanan dan keamanan wilayah perbatasan.

"Perairan Tanjung Balai Karimun termasuk dalam prioritas pengamanan bagi jajaran TNI-AL karena berada di perbatasan dan dilewati kapal-kapal di seluruh dunia," katanya, di Tanjung Balai Karimu, Senin.

Dia memimpin serah terima jabatan Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun dari Letkol Laut Fauzi kepada Letkol (P) Sawa di Makolanal Tanjung Balai Karimun, Senin.

Darwanto mengatakan, posisi strategis itu turut menempatkan Lanal Tanjung Balai Karimun sebagai salah satu pangkalan yang strategis dalam menjaga kedaulatan NKRI dan mewujudkan situasi perairan yang kondusif.

Sinergitas dan komunikasi yang baik antara TNI, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya harus tetap terjaga sehingga situasi di laut yang sudah kondusif dapat dipertahankan dan memberikan dampak positif bagi berbagai aspek perekonomian dan pembangunan.

Selain menjaga keutuhan teritorial negara, dalam hal ini pengamanan pulau terluar dan garis batas NKRI. Posisi Lanal Tanjung Balai Karimun juga strategis untuk memberikan rasa aman bagi kapal-kapal dagang, kata dia.

"Kalau terjadi sesuatu terhadap kapal-kapal yang lewat itu, yang bertanggung jawab adalah negara pantai. Dan, negara pantai itu Malaysia, Singapura bisa pula Indonesia. Untuk itu, koordinasi dan kerja sama sangat diperlukan agar perairan Karimun yang berbatasan dengan dua negara itu tetap terjaga dari berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," ujarnya.

Kerja sama yang baik dengan seluruh pihak, termasuk dengan mengadakan patroli terkoordinasi dengan negara tetangga juga diharapkan untuk memberantas kejahatan di laut, termasuk pencurian ikan oleh nelayan asing.

"Intensitas 'illegal fishing' beberapa tahun belakangan ini memang berkurang. Namun, hal itu tidak mengurangi kewaspadaan kita agar ikan-ikan kita tidak dicuri nelayan asing," katanya.

Darwanto mengungkapkan, TNI-AL juga terus berupaya meningkatkan peralatan dan armada untuk mengoptimalkan pengamanan di laut. Salah satu program pengadaan peralatan yang dicanangkan Mabes TNI AL adalah Minimum Essential Force (MEF) yang diharapkan terealisasi pada 2014.

"MEF adalah upaya TNI-AL mengadakan peralatan minimum dengan skala prioritas yang disesuaikan dengan program itu sendiri. Kita memang belum mampu mengadakan peralatan secara besar-besaran karena terkendala anggaran yang besar. Selain itu, anggaran yang dialokasikan negara juga harus merata sehingga menyentuh seluruh komponen bangsa," tuturnya.

Dia berharap pejabat Danlanal Tanjung Balai Karimun yang baru, Letkol (P) Sawa dapat melanjutkan tugas pengamanan yang telah dirintis Letkol Laut Fauzi yang menempati tugas baru di Mabes TNI-AL.

"Pesan saya kepada pejabat baru, tingkatkan kerja sama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dapat meminimalisir tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," katanya.

Letkol (P) Sawa yang sebelumnya menjabat Pabarenops Staf Operasi Koarmabar Jakarta mengatakan akan melanjutkan program yang telah dilintas pejabat lama. Dia juga mengatakan akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh instansi terkait dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan laut.

"Tugas yang diembankan kepada saya adalah amanah. Saya berharap dukungan dan kerja sama semua pihak agar tugas-tugas ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya. 

Sumber : Antara

PM Hu: China Ingin Lakukan Penggabungan Taiwan dengan Damai

BEIJING-(IDB) : Dalam pidato peringatan ulang tahun yang ke-100 revolusi komunis China, Presiden Hu Jintao, Minggu (9/10), menegaskan bahwa Beijing lebih ingin menyatukan Taiwan dengan cara damai bukan perang. Hu juga menekankan bahwa China dan Taiwan harus bergerak melampaui sejarah yang telah membagi mereka dan fokus pada kepentingan ekonomi dan budaya.

Pada upacara yang diadakan di Balai Agung Rakyat di Beijing, Hu Jintao, mengatakan China dan Taiwan harus mengakhiri hubungan antagonismenya, "menyembuhkan luka masa lalu dan bekerja sama untuk mencapai pembaharuan kembali bangsa China."

"Mencapai reunifikasi dengan cara damai memaksudkan melayani kepentingan fundamental dari semua orang China, termasuk saudara-saudara kami di Taiwan," kata Hu dengan menambahkan bahwa setiap pihak harus meningkatkan daya saing ekonomi, mempromosikan budaya China dan membangun rasa kebersamaan identitas nasional.

Presiden Hu tampaknya mencoba untuk mengubah pendirian China yang sebelumnya hanya berisi ancaman retorika terkait penolakan Taiwan atas penyatuan dengan China.

Ketegangan juga telah mereda saat Presiden Taiwan Ma Ying-jeou memfasilitasi perjanjian perdagangan ekonomi teknologi tinggi Taiwan untuk pasar yang menguntungkan China.

Minggu, sebuah potret besar pendiri China modern, Sun Yat-Sen, digantung di atas panggung tempat duduk mantan para petinggi China termasuk mantan presiden Jiang Zemin, yang membuat penampilan langka didepan publik beberapa bulan ini setelah spekulasi bahwa kondisi kesehatannya memburuk.

Upacara di Beijing menandai peringatan 10 Oktober 1911, pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh pemberontak yang terkait dengan Sun, pemimpin revolusioner di garnisun dinasti Qing. Serangan itu diatur dalam peristiwa mosi yang menyebabkan penggulingan kekuasaan kekaisaran dan mengangkat harapan bahwa China bisa muncul dari satu abad setengah penghinaan nasional yang dipikulnya pada tangan kekuatan asing.

Republik China didirikan dua setengah bulan kemudian, tetapi dalam kekacauan pemerintaha nasionalis melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 menyusul kemenangan Komunis Mao Zedong atas Nasionalis Chiang Kai-shek dalam perang saudara di China.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam untuk menyerang.

Dalam sambutannya, Hu mengatakan Sun merupakan "seorang pahlawan nasional yang besar, seorang patriot besar dan pemimpin besar revolusi demokratik China." Dia juga mengatakan Partai Komunis adalah "inti kekuatan" yang mendorong keberhasilan China.

Sumber : Analisa

Slovakia Tertarik Kerja Sama Pertahanan Dengan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Presiden Slovakia Ivan Gasparovic menyatakan keinginannya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya di bidang pertahanan. Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat jumpa pers bersama Presiden Slovakia di Istana Merdeka, Senin (10/1) usai keduanya melaksanakan pertemuan bilateral.

Presiden SBY juga menyatakan menyambut baik keinginan Presiden Slovakia untuk kerja sama di bidang pertahanan, apakah pendidikan, pelatihan, industri pertahanan dan berbagi pengalaman soal pengiriman pasukan misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. “Karena saya tahu, Slovakia penyumbang di pasukan perdamaian di banyak negara, demikian juga Indonesia,” kata Presiden.

Presiden juga mengatakan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Slovakia, juga membahas isu internasional antara lain mendiskusikan perkembangan ekonomi global sekarang ini, situasi di sebagian negara di Uni Eropa (UE), Amerika Serikat ataupun di belahan dunia yang lain. “Dengan harapan agar segera bisa diatasi permasalahan ekonomi sehingga tidak menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian global,” katanya.

Presiden juga mengungkapkan pentingnya kerja sama UE dan Indonesia yang tentu membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Selain itu, Presiden juga menyampaikan harapan agar situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara bisa dikelola dengan baik.

Menurutnya, peperangan dan kekerasan dihentikkan, warga sipil dilindungi. Kemudian proses demokrasi diharapkan berjalan secara damai dan semuanya harus didasarkan pada kehendak rakyat negara-negara setempat atau negara-negara di kawasan itu.

Sumber : Jurnas

Airbus Targetkan Bersama PT. DI 10 Tahun Produksi 200 Pesawat

JAKARTA-(IDB) : Airbus Military menargetkan produksi 200 pesawat di Indonesia dalam waktu 10 tahun ke depan.

Demikian disampaikan CEO Airbus Military Domingo Urena Raso di Jakarta. "Investasi di sini sangat besar dan kami ingin menjadi kompetitif. Mungkin seimbang antara pembuatan pesawat sipil dan pesawat militer dari target 200 pesawat yang akan diproduksi dalam 10 tahun ke depan. Itu sangat fantastik untuk industri penerbangan di Indonesia," terangnya, beberapa waktu lalu.

Dalam proses pembuatan pesawat tersebut, Airbus Military bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). "Kita sudah bekerjasama dengan PT DI selama 35 tahun. Kami ingin kerjasama ini terus berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama," tuturnya.

Dalam kerjasama itu, dilakukan pembuatan produk bersama. "Selain itu, kita ingin memasarkan tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga untuk di ekspor. Kami percaya Indonesia negara yang sangat baik untuk kami dapat berkembang. Kami bersama PT DI juga mengincar pasar Asia Pasifik," tukasnya.

"Untuk pembuatan pesawat CN235 kami masih membuat 50:50 dengan PT DI. Pesawat CASA 212 100% dibuat PT DI dan kedepannya mereka dapat memproduksi pesawat CN295. Tak hanya itu kami ingin PT DI membuat sejumlah pewawat militer, tank dan Air400," tutupnya.

Sumber : Inilah

Indonesia Ingin Pastikan Hibah Pesawat F 16 Akan Perkuat TNI AU

Kalangan parlemen dari Komisi I DPR RI mengatakan, hibah F-16 dari pemerintah AS untuk Indonesia akan dibahas ulang mulai pekan depan.

F-16 C/D Blok 25
JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR RI Effendi Choirie mengatakan di Jakarta Minggu (9/10), kepastian pembahasan ulang terkait hibah pesawat tempur F-16 AS kepada Indonesia itu akan digelar pekan depan.

“Sekarang kita sedang membicarakan dengan Menteri Pertahanan dan Wakil Menhan, hibah dari AS. Meskipun itu hibah tapi itu namanya tetap membeli karena kita harus mengeluarkan uang sekitar tiga triliun rupiah. Tapi kami tidak mau kalau itu tanpa persenjataan dan inilah yang sedang diajukan, sedang kita bahas," demikian ujar Effendi Choirie.

Effendi mengatakan, pada prinsipnya pihak parlemen memberikan dukungan penuh kemitraan Indonesia dengan AS bidang pertahanan, terutama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

Menurut Effendi, salah satu yang cukup penting didorong terkait kemitraan atau kerjasama dengan pihak asing. Antara lain berdampak langsung terhadap peningkatan kemampuan industri persenjataan dalam negeri dan terjadinya alih teknologi.

"Kita minta oke kita setujui, namun semua harus dibikin di dalam negeri. Jadi (harus) ada alih teknologi,” demikian penjelasan anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Beberapa negara yang disebut-sebut menjadi mitra Indonesia bidang pertahanan, antara lain Rusia, Tiongkok, Spanyol, Inggris, Korea Selatan dan beberapa negara anggota ASEAN , termasuk Brunei Darussalam.

Penegasan serupa juga disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya, saat memimpin upacara HUT ke-66 TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta. Presiden meminta Panglima TNI agar mengembangkan doktrin dan profesionalisme TNI, seiring dengan pembangunan alutsista yang lebih modern.

“Di tahun 2012 mendatang, anggaran pertahanan kita naikkan dari Rp 47,5 Triliun pada 2011 menjadi Rp 64,4 Triliun di tahun 2012, atau naik lebih dari 35 persen", kata presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pekan lalu, salah satu industri strategi pertahanan yang dimiliki Indonesia PT.Dirgantara Indonesia dan lembaga pertahanan Spanyol, European Aeronautic Defense and Space (EADS)-CASA akan bersinergi merancang pembuatan pesawat Airbus Military C295 guna menjawab kebutuhan Angkatan Udara Republik Indonesia. Kedua pihak sepakat untuk membuat enam hingga sembilan pesawat di Indonesia. Sebagian pesawat yang lain dibagun di fasilitas pabrik pesawat terbang milik Airbus Military di San Pablo, Sevilla, Spanyol.

Peneliti bidang pertahanan Teuku Ardhiansyah optimis, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kemampuan persenjataan terbesar di Asia di masa depan.

“Matra terbesar itu di Angkatan Darat sekarang , (tetapi) kita harus  bahas lebih proporsional, perimbangan komposisi matra laut (TNI AL) dan marta udara (TNI AU). TNI harus mengembangkan strategi dengan membangun kemitraan strategis dengan negara-negara di Pasifik”, kata Ardhiansyah.

Kalangan pakar memperkirakan jumlah total personil militer Indonesia sekitar 500 ribu personil, merupakan salah satu yang terbesar di Asia, terutama personil militer terlatih, termasuk personil militer yang berpatisipasi aktif dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Menurut kalangan pakar, di dalam negeri Indonesia berkewajiban memperkuat kemitraan antar institusi, terutama dalam menghadapi beragam tantangan, antara lain ancaman kejahatan terorisme yang masih cukup menonjol dan cukup meresahkan masyarakat.

Sumber VOA di Mabes TNI menyebutkan, dalam waktu dekat TNI dan Polri kembali akan menggelar latihan gabungan antiteror terbesar tahun ini, berlangsung pada 27 Oktober 2011. Latihan tersebut digelar guna meningkatkan kemampuan kedua institusi dalam penanggulangan terorisme.

Latihan gabungan (Latgab) antiteror tersebut digelar dengan sandi "Waspada Nusa III". Latihan serupa sebelumnya pernah digelar pada tahun 2008 dan 2010, dengan mengambil beberapa lokasi simulasi di sejumlah kawasan vitas dan strategis di ibukota Jakarta.
 
Sumber : Voanews

KRI SIM-367 Sebagai Mio Commander

LEBANON-(IDB) : KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) 367 telah berada 2 hari di AMO (Area of Maritime Operation) melaksanakan MIO (Maritime Interdiction Operation) dan Air Surveillance sepanjang 180 Km garis pantai Lebanon dalam mencegah masuknya senjata illegal dan bahan terkait lainya yang masuk lewat perairan Lebanon serta melatih LAF-Navy berdasarkan mandat UNSCR (United Nations Security Council Resolution) 1701.

Untuk yang pertama kali KRI SIM 367 dengan Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-C/ Unifil Letkol Laut (P) Agus Hariadi sebagai MIO Commander dan AAWC (Anti Air Warfare Coodinator) bersama unsur-unsur dari Jerman (FGS Ensdorf M-1094, FGS Passau M-1096, FGS Werra A-514, FGS Hyane P-6130, FGS Zobel P-6125), Bangladesh (BNS Osman F18, BNS Madhumati P 911), Yunani (HS Roussen P-67) dan Turki (TCG Bandirma F502) yang berpatroli di sekitar Perairan Lebanon.


KRI SIM 367 menjadi satu-satunya unsur pembawa helikopter dan bertugas sebagai HEC (Helicopter Element Control) dalam misi kali ini. Heli NBO-105 NV 409 dengan nama panggilan “Garuda” menjadi kepanjangan mata dan telinga. KRI SIM 367 dalam melaksanakan tugas sebagai MIO Commander melalui misi-misi seperti ISR (Identification Surveillance And Recognition), SAR (Search And Rescue), Training, CASEVAC (Casualty Evacuation) dan MEDEVAC (Medical Evacuation).

Sumber : Koarmatim

Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXII-A Mengibarkan Merah Putih Di Haiti

HAITI-(IDB) : Staf personel dan logistik Satgas Kompi Zeni (Kizi) TNI Konga XXXII-A/MINUSTAH mengibarkan Sang Saka Merah Putih di depan kantor Force Commander Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti (Minustah), di Komplek Delta Minustah, Port Au Prince-Haiti, sabtu sore (8/10/2011) waktu Haiti.

Perwira Penerangan Konga XXXII-A/Minustah Haiti, Lettu Czi Rofki Meristika dalam pernyataan tertulis yang diterima Jurnal Nasional hari ini (10/10) mengatakan, pengibaran bendera merah putih ini dilakukan Kontingen Indonesia diwakili oleh Kapten Czi Catur Witanto (Pasi Log) dan Sertu Aji Dwi (Basi Log) serta dibantu tentara wanita dari Philipina/ staf U4 Calista.

“Merah Putih berkibar gagah di Minustah, Haiti, karena kibaran angin yang kencang. Pengibaran berlangsung lancar dan tertib walaupun cuaca terik dan menyengat,”katanya.

Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/MINUSTAH berada dibawah pimpinan Letkol Czi Winarno yang merupakan Alumnus Akmil 1993 selaku Komandan Satgas. Satgas ini terdiri dari 167 prajurit TNI dengan komposisi 143 personel TNI AD, 21 personel TNI AL dan 3 personel TNI AU. Komposisi personel adalah 16 Perwira, 36 Bintara dan 115 Tamtama.

Satgas ini akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Haiti selama satu tahun pada misi MINUSTAH dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak bencana gempa bumi di Haiti serta melaksanakan tugas-tugas Vertical Constructions dan Horizontal Constructions dalam rangka mendukung dan mensukseskan tugas MINUSTAH di Haiti.

Sumber : Jurnas

KBRI Respon Kasus Camar Bulan, Indonesia Harus Tegas Terhadap Malaysia

JAKARTA-(IDB) : Hubungan Indonesia dan Malaysia bisa  kembali memanas. Tepatnya, setelah muncul kabar dari anggota Komisi I DPR jika Malaysia telah mencaplok wilayah Indonesia, di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pemerintah dan KBRI di Kuala Lumpur akan menggali kebenaran ulah nakal negeri Jiran tersebut. Juru Bicara KBRI di Kuala Lumpur Suryana Sastradireja saat dihubungi kemarin (9/10) menuturkan isu pencaplokan atau kejahatan perbatasan tidak bisa didiamkan saja. "Harus cepat-cepat di-cross check. Supaya segera tuntas," tandasnya. Upaya klarifikasi ini dilakukan dari dua jalan.
 Suryana menuturkan, pihak KBRI akan mengirim surat ke pemerintah Malaysia untuk menanyakan apakah ada upaya menyerobot lintas batas di Dusun Camar Bulan. Di dalam negeri sendiri, pemerintah juga mengecek ke Pemkab Sambas hingga ke tentara yang menjaga perbatasan. Menurut Suryana, jika hasil klarifikasi ini menunjukkan dengan bukti-bukti akurat jika telah terjadi upaya penyerobotan, Indonesia bisa menyerang Malaysia sehingga penyerobotan tidak terulang lagi. Sebaliknya, jika kabar ini tidak benar, Indonesia harus diam. "Sebelumnya banyak kabar pencaplokan oleh Malaysia, tapi ujung-ujungnya Indonesia sendiri yang malu karena tidak terbukti," paparnya. Suryana tidak ingin kejadian ini terulang. Dia lantas menuturkan, baik Indonesia maupun Malaysia saling overlapping ketika mengklaim titik perbatasan di kawasan Dusun Camar Bulan. Dusun yang letaknya di ujung utara Kecamatan Paloh ini, langsung berbatasan dengan Sarawak Malaysia.
 Menurut Suryana, pihak Indonesia mengklaim jika seratus persen Dusun Camar Bulan adalah milik Indonesia. Sebaliknya, pihak Malaysia mengklaim ada sebagian kecil wilayah di Dusun Camar Bulan yang menjadi hak mereka. Suryana menegaskan, dari seratus persen wilayah perbatasan darat di Kalimantan belum seluruhnya tuntas.  Nah, Suryana menuturkan, upaya diplomatik untuk menuntaskan persoalan perbatasan khusus di Dusun Camar Bulan masih terus berlangsung. Jadwal rembukan selanjutnya bakal digelar di Malaysia pada 16-18 Oktober depan. Suryana berharap, persoalan perbatasan di Dusun Camar Bulan bisa segera tuntas, sehingga tidak memunculkan isu-isu yang bisa merenggangkan hubungan Indonesia dengan Malaysia.
 Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Michael Tene menuturkan, secara hukum sejatinya keberadaan Dusun Camar Bulan sudah final milik Indonesia. Tepatnya, setelah ada MoU antara Indonesia dengan Malaysia pada 1978 silam.  Tapi, kata Tene, ada wilayah sekitar 1,5 kilometer dari patok perbatasan Indonesia dan Malaysia di Dusun Camar Bulan yang patok perbatasan yang masih diperdebatkan. "Apalagi ada patok-patok perbatasan yang rusak," katanya. Selain di wilayah Dusun Camar Bulan, Tene juga mengatakan titip perbatasan yang rawan sengketa adalah di perairan Tanjung Datu. Lokasi keduanya, kata Tene, masih berdekatan. Menurut Tene, ada tiga ketentuan perbatasan yang ditetapkan khusus di kawasan perariran atau laut. Yaitu, batas landas kontinen, batas laut wilayah, dan batas zona ekonomi eksklusif (ZEE).
 Dari ketiga ketentuan perbatasan tersebut, Tene mengatakan batas landas kontinen di Teluk Datu sudah disepakati antara Indonesia dan Malaysia. Sementara untuk batas laut wilayah dan batas ZEE masih terus dirembuk dalam meja perundingan. "Batas-batas tiga aspek itu harus final dulu. Jika ada yang kurang, perbatasannya belum komplit," katanya. Diharapkan, pembahasan batas di Tangjung Datu ini bisa tuntas.  Pontianak Post, sebelumnya pernah memberitakan, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengaku terkejut terhadap informasi masuknya Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, seluas 1.499 hektare ke dalam wilayah administratif Pemerintah Diraja Malaysia. (Pontianak Post,hal 9, 30/09/2011) Ia pun lantas menegaskan jika wilayah tersebut masuk wilayah Indonesia yang sah berdasarkan Traktat London tahun 1824. 

“Sebagai seorang gubernur, tak sejengkal tanah pun akan saya serahkan kepada Pemerintah Malaysia. Tanah itu akan tetap saya pertahankan,” tegas Cornelis di Pontianak, Kamis (29/9), waktu itu.  Menurutnya, Traktat London adalah kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris dan Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah jajahan kedua negara. Salah satu isi perjanjian itu adalah batas negara antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan didasarkan pada watershead. Artinya, pemisahan aliran sungai atau gunung, deretan gunung, batas alam dalam bentuk punggung pegunungan sebagai tanda pemisah.

Pemerintah Jangan Diam

 
Pihak  yang pertamakali menguak upaya penyerobotan batas wilayah oleh Malaysia adalah Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. Dia menuturkan, upaya penyerobotan ini sudah berjalan sekitar empat bulan lalu. "Pemerintah tidak boleh tinggal diam," katanya di Jakarta kemarin (9/10).   Menurut Hasanuddin, daratan yang hilang karena diduga dicaplok Malaysia di dusun Camar Bulan diperkirakan mencapai 150 hektar hingga 1.400 hektar. Selain itu, pencaplokan juga muncul di kawasan Tanjung Datu. Di tanjung yang menjadi pusat pariwisata bahari ini, Hasanuddin memperkirakan ada penyusutan wilayah NKRI sebesar 80 ribu meter persegi.
Terkait luasan wilayah yang dicaplok ini, masih belum bisa dipastikan oleh pemerintah. Baik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga KBRI di Kuala Lumpur, kompak akan mengecek kabar ini ke pemerintah Malaysia.   Di bagian lain, juru bicara Kemendagri Reydonnyzar Moenek menuturkan, pihaknya akan mendalami kabar yang mencuat dari anggota dewan ini. Dia hanya mengatakan, posisi Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu masih berstatus Outstanding Boundary Problems (OBP) atau dengan kata lain masih dalam proses pembahasan diplomasi.   

Pejabat yang akrab disapa Donny itu menjelaskan, Dusun Camar Bulan dihuni sekitar 1.883 jiwa penduduk dengan jumlah kepala keluarga (KK) 493 KK. Luas wilayah ini sendiri mencapai 4.750 kilometer persegi.    Donny mengatakan, persoalan tapal batas di dusun ini memang riskan. Kasus-kasus penggeseran patok-patok perbatasan kerap muncul. Tapi, dia berjanji upaya diplomatik bisa menyelesaikan persoalan ini. "Saya jadwalkan hari ini ada pernyataan resmi pemerintah (Kemendagri, red) terkait kabar penyerobotan ini," tandasnya.

Sumber : PontianakPost

Armada Kapal Tempur ke-16 Iran Meluncur Menjalankan Misi Internasional

TEHRAN-(IDB) : Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Laksamana Habibullah Sayyari, Ahad (9/10) menyatakan, armada kapal termpur ke-16 Iran, termasuk kapal destroyer Jamaran dan kapal pergata Bandar Abbas, dikirim menuju Teluk Aden. Demikian dilaporkan Mehr.

Ditambahkan Sayyari, kehadiran angkatan laut Iran di perairan internasional dan Samudera India bukan hanya dalam rangka memberantas para pembajak laut, namun juga guna menunjukkan kekuatan Angkatan Laut Republik Islam.

Menurutnya, sekitar 20 hingga 25 negara saat ini mengupayakan kepentingan mereka di kawasan, dan kehadiran Iran akan memamerkan kepada mereka kekuatan Republik Islam Iran.
 
Sayyari menjelaskan bahwa armada tersebut mengemban misi memerangi terorisme maritim di Teluk Aden dan di wilayah utara Samudera India.

Sumber : Irib

Iran Siapkan Peluncuran Satelit Zafar ke Orbit Bumi

TEHRAN-(IDB) : Seorang pejabat senior kedirgantaraan Iran mengkonfirmasikan rencana Tehran meluncurkan satelit canggih baru yang akan mereka peta beresolusi tinggi dan foto udara dari seluruh lokasi di penjuru dunia seperti yang terlihat dari luar angkasa.
 
IRNA Ahad (9/10) melaporkan, Kepala Departemen Dukungan Teknis Satelit di Universitas Sains dan Teknologi Tehran, Hossein Bolandi, mengatakan Iran akan mengirim Zafar (Triumph) satelit ke ruang angkasa pada tahun 2012.

Pejabat kedirgantaraan Iran itu menjelaskan bahwa Zafar memiliki bobot 90 kilogram dan akan ditempatkan di orbit pada radius 500 kilometer. Zafar akan menjalankan misinya selama satu setengah tahun dan akan merekam gambar dengan resolusi 80 meter kemudian mengirimkannya ke stasiun di bumi.

Bolandi menegaskan bahwa sistem kontrol satelit Zafar tiga kali lebih akurat daripada Navid (Herald) satelit.

Navid adalah satelit berbobot 50 kilogram, produksi dalam negeri, yang dapat mengambil gambar pada ketinggian rendah sekitar 250-375 kilometer dari bumi.

Rektor Universitas Sains dan Teknologi Tehran, Muhammad-Saeid Jabalameli mengumumkan rencana peluncuran satelit Navid pada hari Sabtu (8/10).

Menurut Jabalameli, Navid telah lolos uji coba dan akan dikirim ke pusat peluncuran untuk dimasukkan ke orbit dalam tiga hingga empat bulan mendatang.

Sumber : Irib

Tiga Kapal Perang TNI AL Amankan KTT ASEAN

DEN PASAR-(IDB) : Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lanal) V Denpasar akan menyiagakan tiga kapal perang untuk mengamankan jalur laut dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean pada November mendatang.

Komandan Lanal V Denpasar, Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjana, di Denpasar, Minggu mengatakan, kapal perang tersebut didatangkan dari Lantamal Surabaya.

"Untuk peralatan pengamanan, yang jelas ada tiga kapal perang dari Surabaya yang akan `meng-cover` kami," katanya.

Suarjaya mengatakan, selain mengerahkan tiga kapal perang, pihaknya dalam pengamanan jalur laut juga akan menyiagakan sebanyak 600 personel Angkatan Laut.

"Wilayah yang diamankan, tentunya seluruh Bali, tapi untuk pelaksanaan KTT kami juga konsentrasi di Bali sebelah selatan. Di utara juga," ujarnya.

Terkait kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam KTT tersebut, Suarjaya mengaku belum mendapatkan informasi dan koordinasi tentang pengamanan khusus Obama seperti kapal induk milik Amerika.

"Saya belum dapat info. Tapi yang jelas, pelaksanaannya kami sendiri yang mengamankan, jadi bukan Amerika," imbuhnya.

Sedangkan tiga kapal perang milik Indonesia tersebut, katanya, akan disiagakan di laut Bali pada enam hari sebelum pelaksanaan KTT.

"Kami sudah siapkan dan `standby` di posisi-posisi tertentu pada H-6," katanya.

Sementara itu, terkait pola pengamanan di wilayah laut, Suarjaya menjelaskan pihaknya akan menggunakan sistem penyekatan.

"Di laut, kami ada semacam penyekatan, jadi ada kapal patroli di bagian selatan dan ada juga sebagian di utara. Juga tim intelijen kami sudah jalan untuk mengamankan jalur-jalur tikus," imbuhnya. 

Sumber : Antara