Pages

Kamis, Oktober 06, 2011

PT DI, PPA dan Airbus Military Kerjasama Produksi Pesawat

JAKARTA-(IDB) :  PT Dirgantara Indonesia dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) serta Airbus Military melakukan perjanjian kerjasama pembuatan dan pemasaran pesawat-pesawat buatan PT DI ke luar negeri.
 
Perjanjian Kerja Bersama atau teaming agreement  masing-masing ditandatangani oleh Direktur Utama PT DI Budi Santoso, Direktur Utama PT PPA Boyke W Mukijat dan CEO Airbus Military, Domingo Urena Raso di Jakarta, Rabu (5/10/2011).

Teaming Agreement merupakan implementasi dari Perjanjian Kerjasama Strategis (Strategic Collaboration Agreement) diantara ketiga perusahaan yang telah ditandatangani pada tanggal 6 Juli 2011 lalu di hadapan Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar.

Dengan dukungan pembiayaan dari PT PPA, maka PTDI akan memiliki peluang untuk memasarkan dan memproduksi bersama NC295 dengan Airbus Military dan pesawat ini sudah digunakan oleh negara-negara seperti Korea Selatan, Vietnam dan Thailand.

"Dengan performa yang sudah diuji di negara-negara tersebut, maka NC295 juga dapat mendukung kebutuhan TNI Angkatan Udara dan direncanakan menggantikan armada Fokker 27 yang hampir habis masa pakainya," kata Budi Santoso. 

Teaming agreement ini dianggap akan membuka peluang besar khususnya bagi PT DI untuk tetap eksis setelah tahun 2014 mendatang. NC295 saat ini merupakan pesawat yang cukup kompetitif. Bagi PT DI memproduksi NC295 merupakan langkah lanjut karena sudah mengenal lama C212 dan CN235, yang merupakan generasi sebelumnya.

Dengan masuknya pesawat terbang NC295 ke dalam jajaran produk yang dihasilkan PT DI, maka ragam produk yang dihasilkan juga makin bertambah, PT DI menjual upper medium class untuk memenuhi kebutuhan ALUTSISTA Pemerintah RI dan juga pasar di Asia Pasifik.

Sumber : TribunNews

TNI Akan Tambah Satu Batalyon Di Wilayah Perbatasan

SAMARINDA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menambah satu batalyon atau sebanyak 700 hingga 1.000 personel untuk memperkuat pengamanan wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Timur.

Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tan Aspan, kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT TNI ke-66 di halaman Markas Korem 091 Aji Suryanata Kesuma Samarinda, Rabu, mengatakan, satu batalyon personel tersebut akan ditempatkan pada dua pos pengamanan perbatasan yang akan dibangun di Kabupaten Malinau dan Kutai Barat.

"Kami merencanakan membangun dua pos perbatasan di Kabupaten Malinau dan Kutai Barat untuk menambah kekuatan pengamanan wilayah teritorial Indonesia. Setelah pos perbatasan selesai, kami akan menempatkan satu batalyon personel untuk menambah kekuatan pengamanan yang selama ini sudah ada," ungkap Tan Aspan. 

Pembangunan pos perbatasan tersebut, kata Tan Aspan, masih menunggu anggaran. 

"Saat ini kami masih mencari lokasi untuk pembangunan pos perbatasan tersebut. Jika anggarannya sudah tersedia tahun ini sudah bisa dilakukan," kata Tan Aspan. 

Personel yang melakukan pengamanan perbatasan di Kaltim sepanjang 1038 kilometer kata dia saat ini mencapai 650 personel. 

"Penambahan personel di wilayah perbatasan memang sangat penting sebab wilayah perbatasan kita di Kaltim dengan Malaysia cukup luas yakni sepanjang 1038 kilometer. Namun, kita juga harus menyadari banyak kekurangan dan hambatan pada pengamanan perbatasan tersebut tetapi sebagai prajurit itu bukan alasan untuk tidak menjalankan tugas," ungkap Tan Aspan. 

Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayor itu tidak memberikan rincian ketika ditanya jumlah pos yang dibutuhkan untuk melakukan pengamanan di wilayah perbatasan. 

"Jika tidak melihat dari segi jumlah tetap letak geografisnya sebab ada beberapa tempat yang tidak perlu dibangun pos tetapi hanya dilakukan patroli," katanya. 

Secara umum, katanya, pengamanan wilayah perbatasan sudah berjalan dengan baik berkat adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah setempat termasuk kerjasama dengan tentara Malaysia. 

Pengamanan wilayah perbatasan juga kata dia akan didukung rencana penambahan penambahan panjang landas pacu di tiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni Kabupaten Nunukan, Malinau dan Kutai Barat. 

"Landas pacu bandara di tiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia akan diperpanjang hingga 200 meter. Misalnya, bandara yang landas pacunya sepanjang 1. 200 diperpanjang hingga 1. 400 meter. Perpanjangan landas pacu ini dimaksudkan agar bisa didarati pesawat Hercules untuk mengangkut manusia dan mendistribusikan barang sehingga diharapkan harga sembako di wilayah perbatasan akan murah," ungkap Tan Aspan.

Sumber : Antara

Berita Foto : Simulasi Pembebasan Sandera Oleh Yonif 900 Rider

DEN PASAR-(IDB) : Beberapa prajurit TNI Yonif 900 Raider Anti Teror melakukan demonstrasi operasi pembebasan sandera pada perayaan HUT ke-66 TNI di Denpasar, Bali, Rabu (5/10). Kodam IX Udayana menyiapkan sejumlah prajurit dan menggelar serangkaian latihan penanggulangan teror berkenaan dengan penyelenggaraan KTT ASEAN di Bali pada November 2011.



Sumber : Antara

Penambahan Anggaran TNI Di Prioritaskan produk Dalam Negeri

JAKARTA-(IBD) : Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat dengan pemerintah untuk menambah anggaran pembelian alat utama sistem persenjataan atau alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2012 . 
 
"Kita sepakati alutsista perlu kita tambah anggarannnya," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Komplek DPR, Rabu (5/10/2011). 

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam perayaan HUT ke-66 TNI mengatakan, ada peningkatan anggaran pertahanan negara dari Rp 47,5 triliun pada 2011 menjadi Rp 64,4 triliun pada 2012. Sebagian anggaran itu, kata Presiden, digunakan untuk melakukan peremajaan, modernisasi, serta kualitas pemeliharaan dan kesiapan alutsista TNI.

Priyo menilai alutsista TNI sudah kuno untuk ukuran negara sebesar Indonesia. Dia membandingkan anggaran alutsista Indonesia yang lebih kecil dibanding Rusia dan China serta membandingkan alutsista TNI yang kalah dibanding milik tentara Malaysia dan Singapura. 

Untuk itu, lanjut Priyo, diperlukan perbaikan alutsista baik segi kualitas maupun kuantitas. Nantinya, kata dia, pimpinan DPR dan pimpinan Komisi I sepakat agar Kementerian Pertahanan dan setiap angkatan di TNI menyusun daftar alutsista yang sangat diperlukan. 

"Ini penting karena jangan sampai terkesan dana besar yang kita berikan ini hanya untuk beli-beli saja tanpa ada ikhtiar, tanpa tingkatkan alat-alat canggih kemiliteran kita," ucap politisi Partai Golkar itu. 

Priyo menambahkan, pimpinan DPR dan Komisi I juga sepakat agar lebih mengutamakan membeli produk dalam negeri. Pasalnya, kata dia, produk Indonesia sudah digunakan tentara di negara lain. 

"Militer kita malah menengok saja kagak. Ini salah kaprah yang harus diluruskan. Kalau persyaratan itu tidak dipenuhi (membeli produk lokal), mungkin rencana kami menaikkkan anggaran militer urung dipenuhi," pungkas Priyo. 

Sumber : Kompas

Alutsista Modern Meningkatkan Moril Dan Daya Juang Prajurit

JAKARTA-(IDB) : Keberadaan alutsista yang modern dan kesejahteraan prajurit yang makin meningkat, akan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas TNI, termasuk meningkatkan moril para prajurit dalam mengemban tugas-tugas yang diberikan oleh negara.
 
Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Laksamana Muda TNI Ir. Sudirman, S.E., M.A.P saat bertindak selaku inspektur upacara pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (5/10).

Peringatan HUT ke-66 TNI di Mabesal diikuti sekitar dua ribu personel yang terdiri dari Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS TNI AL yang berdinas di lingkungan Mabesal. Selain digelar di Mabesal peringatan yang sama juga dilaksanakan di seluruh Kotama dan Satuan TNI AL di segenap penjuru tanah air dan termasuk di luar negeri. Di samping itu, sebagian pasukan TNI AL juga melaksanakan Upacara Peringatan HUT TNI di Markas Besar TNI dengan inspektur upacara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. mengatakan, tema peringatan HUT ke-66 TNI Tahun 2011 ini adalah ”Dengan Keterpaduan dan Profesionalisme, TNI Bersama Komponen Bangsa Siap Menjaga dan Menegakkan Kedaulatan serta Keutuhan NKRI”. “Tema ini merefleksikan niat, tekad dan semangat seluruh keluarga besar TNI untuk berbuat dan berkarya dengan lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas. Disamping itu, tema ini dapat dimaknai sebagai komitmen dan upaya TNI untuk mengingatkan bahwa seluruh komponen bangsa dan setiap warga negara memiliki tanggung jawab dalam pembelaan negara,” katanya.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas, dengan posisi geografis yang amat strategis, tentu memerlukan sistem pertahanan yang tangguh dan didukung oleh tentara yang kuat dan profesional. Dalam membangun kemampuan tangkal tersebut, lanjut Panglima TNI, Pemerintah telah memberikan perhatian besar pada pembangunan kekuatan TNI, melalui upaya modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan dan pembangunan “Kekuatan Minimal” serta peningkatan kesejahteraan prajurit. “Bahkan pada RAPBN 2012, Pemerintah telah menaikan anggaran pertahanan yang signifikan dari anggaran di tahun sebelumnya,” kata Panglima TNI.

Menurut Panglima TNI, sesuai amanah konstitusi, TNI mengemban tugas pokok untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. “Sebagai manifestasi dari peran internasional, TNI mengemban tugas pemeliharaan perdamaian di berbagai wilayah konflik di dunia. Di samping itu, TNI juga melaksanakan berbagai tugas, untuk membantu masyarakat mengatasi kesulitan atau kedaruratan tertentu, seperti bencana alam. Tugas-tugas konstitusional itu dilaksanakan baik melalui operasi militer untuk perang, maupun operasi militer selain perang,” lanjut Panglima TNI.

Sumber : PikiranRakyat

TNI Dan Polri Harus Seiring Sejalan Dalam Mencegah Aksi Terorisme

JAKARTA-(IDB) :Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) ikut berperan menjaga keamanan dan keutuhan bangsa. Beberapa waktu terakhir ini Indonesia menghadapi gangguan keamanan seperti aksi terorisme, bentrokan sosial, benturan horizontal, dan kegiatan separatis.
"Saya instruksikan aparat melakukan pencegahan dan tindakan yang efektif terhadap terorisme dan aksi kekerasan," kata SBY dalam sambutannya di Peringatan Hari Lahir ke-66 TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 5 Oktober 2011.

Presiden SBY mengatakan rakyat tidak boleh mendapat ancaman dan gerakan separatis tidak boleh mengancam keutuhan bangsa. Aparat keamanan dan TNI harus bisa melindungi dan mengayomi masyarakat. "Ini harus dicegah dan dihentikan, keamanan dan keutuhan itu menjadi tanggung jawab kepolisian, tapi TNI bisa ikut mencegah aksi kekerasan dan terorisme," ujar SBY.

Dia mengatakan peran dan tugas yang cukup besar dalam menjaga keamanan dan keutuhan negara merupakan komitmen TNI di masa reformasi. TNI kini telah menjalankan tugasnya secara profesional. Dulu, kata SBY, TNI sering dikritik dalam perannya pada sosial dan politik. Kini TNI murni menjalankan tugasnya sesuai dengan undang-undang, sesuai dengan demokrasi, menghormati aturan hukum (rule of law), dan hak asasi manusia.

Selain TNI dan polisi, SBY juga meminta peran intelijen dalam mengantisipasi segala aksi yang bisa mengancam keutuhan dan keamanan negara. TNI, kata dia, bisa meningkatkan perannya dalam komando teritorial hingga ke daerah.

Dalam upacara Hari Ulang Tahun ke-66 TNI itu Presiden SBY didampingi Ibu Negara Kristiani Herrawati, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparno, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.

Peringatan ini dimeriahkan demonstrasi flypass pesawat tempur TNI Angkatan Udara, free fall, bela diri militer Yong Moodo, bela diri militer MAA, rampak bedug, dan tarian Papua. TNI juga memamerkan persenjataan, peluru kendali PORRAD Detasemen Artileri Pertahanan Udara, kendaraan taktis Anoa, roket multilaras 70 Grade Marinir, BMP-3 F, Howitzer, radar portabel Paskhas, dan helikopter TNI.

Sumber : Tempo

Special Event : Jadilah Tentara Yang Di Cintai Rakyat

JAKARTA_(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika menyampaikan instruksinya pada Hari Ulang Tahun ke-66 Tentara Nasional Indonesia di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/10/2011), berharap TNI dapat menjadi tentara yang mencintai dan dicintai rakyat.

"Kepada seluruh prajurit TNI di mana pun saudara berada, jalankan tugas dengan penuh kesungguhan. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang, yang dicintai dan mencintai rakyat," kata Presiden.

Turut hadir pada HUT ke-66 TNI, antara lai, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono beserta pimpinan TNI, anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, dan lainnya.

Presiden mengatakan, 66 tahun yang lalu, TNI lahir dari rahim rakyat, berjuang bersama rakyat, dan membangun untuk kepentingan rakyat. Lebih dari enam dasawarsa, TNI telah menorehkan sejarah gemilang dalam membela, mempertahankan, dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada kesempatan itu, Presiden mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada prajurit TNI yang telah dan sedang melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara, mengemban tugas di perbatasan negara dan pulau-pulau terdepan, serta mengemban tugas misi perdamaian di berbagai belahan dunia.

"Secara khusus saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas operasi militer TNI untuk membebaskan kapal dan warga negara Indonesia yang disandera oleh perompak Somalia, termasuk kesiapan melaksanakan operasi militer lanjutan jika diperlukan, demi kehormatan dan nama baik negara kita. Kita semua berharap, ke depan TNI dapat terus meningkatkan pengabdiannya dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai amanat konstitusi," kata Presiden. 

Sumber : Kompas

Special Event : HUT TNI Ke-66 Diadakan Lebih Sederhana

JAKARTA-(IDB) : Upacara peringatan ulang tahun ke-66 Tentara Nasional Indonesia (TNI) hari ini, Rabu 5 Oktober 2011, berlangsung lebih sederhana dibanding tahun lalu. Upacara kali ini digelar untuk kalangan terbatas di Plaza Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Jika tahun sebelumnya upacara dibuka untuk masyarakat umum dan diwarnai dengan demonstrasi akrobatik dari pesawat-pesawat tempur dan latih TNI, kali ini pesawat-pesawat itu hanya melintas dari ketinggian tertentu di atas markas besar TNI. Dua pesawat yang akan melintas adalah Sukhoi 27 dan Hawk 100/200.

Namun, gelar persenjataan tetap dilakukan dalam upacara kali ini. Antara lain, 4 peluru kendali rudal detasemen artileri pertahanan udara Kodam Jaya, 8 kendaraan taktis Anoa Batalyon Infanteri Mekanis 201/Kodam Jaya, 2 unit roket multi laras 70 grade Marinir, 4 unit tank BMP-3 F Marinir, 2 unit tank Howitzer Marinir, 2 unit landing vehicle tank, 2 unit radar portabel milik Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dan 3 unit helikopter terdiri dari helikopter MI35 TNI AD, helikopter Bell TNI AL dan helikopter Super Puma TNI AU.

Selain itu, dalam upacara HUT TNI kali ini juga akan ditampilkan demonstrasi terjun payung dari anggota TNI dan kepolisian, beladiri militer Yong Moodo, beladiri militer MAA, rampak beduk, dan tarian dari daerah Papua.

Sumber : Tempo