Pages

Kamis, September 08, 2011

Modernisasi Persenjataan TNI Harus Utamakan Buatan Dalam Negeri

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pengadaan peralatan untuk  Tentara Nasional Indonesia maupun Polri harus mendahulukan industri dalam negeri.

Dalam pengantarnya sebelum memulai rapat kabinet terbatas bidang Polhukam membahas pengadaan alutsista di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Presiden mengatakan alutsista (alat utama sistem persenjataan) boleh dibeli dari pihak asing apabila belum bisa dibuat industri dalam negeri.

"Wajib hukumnya, baik jajaran Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian untuk membeli alutsista itu, peralatan dan perlengkapan itu, manakala itu sudah bisa dijual oleh industri dalam negeri kita," ujarnya.

Presiden mengatakan "jangan karena rekanan atau pertimbangan lain maka akhirnya alutsista tidak dibeli dari industri dalam negeri yang telah bisa menghasilkannya."

"Kalau memang ada yang belum sepenuhnya bisa dibikin industri dalam negeri kita, PT PAL, Pindad, DI, LEN, dan sebagainya, usahakan suatu kerjasama misalnya produksi bersama, investasi bersama, dengan industri serupa dari negara-negara sahabat," tuturnya.

Dia mencontohkan peralatan yang belum bisa dibuat di dalam negeri angata lain pesawat tempur dan kapal selam.
 
 
Presiden juga mengatakan pengadaan alutsista yang pasti membutuhkan biaya besar harus diutamakan berasal dari pendanaan dalam negeri guna mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap pinjaman luar negeri.

Sumber: Antara

Join Fighter Weapon Course AU Indonesia Singapura Di Lanud Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : Setelah dibuka secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP di Singapura bulan lalu, Join Fighter Weapon Course (JFWC) mulai di gelar di Lanud Pekanbaru, Selasa (6/9). Latihan bersama antara TNI AU dan RSAF tersebut melibatkan berbagai jenis pesawat tempur sergap yang dimiliki oleh kedua Angkatan Udara tiap-tiap Negara.

Lanud Pekanbaru yang dijadikan pusat latihan menurunkan satu flight pesawat Hawk 100/200 dan ditambah dengan satu flight pesawat Tempur Sergap F-16 dan satu flight pesawat F-5 yang didatangkan dari Lanud Iswahyudi. Sedangkan Singapura menurunkan lima unit pesawat F-16 dan tiga unit pesawat F-5. Berbagai perlengkapan dalam mendukung latihan tersebut sudah mulai berdatangan di Lanud Pekanbaru, baik personel maupun materiil datang dengan menggunakan pesawat Hercules maupun melalui kapal laut.


Latihan yang bertujuan mengasah kemampuan para penerbang tempur kedua Negara dalam menggunakan pesawat tempur sebagai senjata yang dapat diandalkan dalam memenangi setiap pertempuran tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua bulan kedepan.

Sumber: TNI AU

UNIFIL Periksa Peralatan Utama Satgas MCOU TNI

NAQOURA-(IDB) : Satgas MCOU (Military Community Outreach Unit) TNI Kontingen Garuda XXX-A/UNIFIL, telah menjalani pemeriksaan awal alat-peralatan utama (major equipment), Rabu (7/9) siang waktu Lebanon. Pemeriksaan dilakukan petugas dari COE UNIFIL (Contingent Owned Equipment United Nations Interim Force In Lebanon) di Sudirman Camp, yang terletak di sebuah perbukitan Markas Besar UNIFIL.

Menurut Dansatgas MCOU TNI Letnan Kolonel Caj GT Situmorang, pemeriksaan awal tersebut memang sebuah prosedur yang harus dilaksanakan setelah perlengkapan tiba atau disebut sebagai arrival inspection yang harus dilaksanakan sebelum Satgas memulai tugasnya. Pemeriksaan itu dilakukan hanya sehari setelah kontainer tiba di kompleks Satgas Force Protection Company (FPC), Naqoura, tempat yang disediakan UNIFIL untuk Kontingen Indonesia di Lebanon Selatan.

”Kami memang bergerak cepat. Untungnya, koordinasi para staf Satgas MCOU ke berbagai pihak bisa cepat selesai, dimana container tersebut dikirim via pelayaran dari Jakarta, 10 Agustus lalu. Jika tidak cepat, Satgas akan mengalami kesulitan dalam pengisian bahan bakar kendaraan dan kesulitan-kesulitan lainnya”, kata Dansatgas MCOU TNI usai pemeriksaan.

Dua buah kendaraan roda empat dan sebuah truk menjadi sasaran pertama pemeriksaan personel COE. Dari kendaraan, pemeriksaan berlanjut ke alat-peralatan perkantoran, senjata, amunisi dan perlengkapan lainnya.

Staf COE UNIFIL Walid El Khoury, mengatakan, pemeriksaan kali itu cukup memuaskan. Namun, katanya, dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, yang secara teknis disebut pemeriksaan ORI (Operational Readiness Inspection). Hal itu, katanya, disebabkan para staf COE lainnya saat itu sedang bertugas di tempat lain.

Staf UNIFIL berkewarganegaan Lebanon itu menambahkan, pemeriksaan awal itu dilakukan agar Satgas MCOU TNI tidak mengalami kesulitan administrasi dalam persiapan penugasan nanti.

”Kami berharap, dengan pemeriksaan ORI dalam waktu yang tidak terlalu lama, para prajurit Indonesia betah dan sukses dalam melaksanakan tugas di sini” ujarnya dengan senyum bersahabat.

Satgas MCOU TNI tiba di Lebanon Selatan Juli lalu, namun baru akan bertugas formal setelah Satgas yang sama pimpinan pasukan Italia menyelesaikan tugasnya dalam waktu dekat. Prajurit berkekuatan 18 personel ini adalah Satgas pertama dari Indonesia yang bertugas sebagai key-communicator UNIFIL, penyampai pesan-pesan perdamaian ke pelosok-pelosok perkampungan di Lebanon Selatan.

Kementerian Pertahanan Penyerap Anggaran Belanja Negara Tertinggi

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengklaim sebagai salah satu kementerian dengan daya serap anggaran belanja negara tertinggi. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, Brigjen Hartind Asrin, mengatakan institusinya mendapatkan pencapaian tertinggi dalam realisasi belanja modal tahun 2011.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil laporan Kementerian Keuangan tentang perkembangan realisasi belanja modal Kementerian Negara/Lembaga 2010-2011. Sampai 31 Agustus 2011, kata Hartind, realisasi belanja modal Kemenhan mencapai 38,2 persen dari total pagu belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 14,720 triliun.

Laporan tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat Sidang Kabinet, Selasa (6/9), di Istana Negara, Jakarta. "Pencapaian Kemenhan tersebut menempati urutan atas disamping Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum," ujar Hartind dalam siaran pers yang diterima Republika.
 
Pencapaian realisasi belanja modal hingga 38,2 persen tersebut menjadi salah satu indikator kinerja bagus Kemenhan. Indikator tersebut disebutnya menjadi acuan bagi Kemenhan untuk lebih mempercepat penyerapan belanja modal.

Caranya, Kemenhan terus menggenjot realisasi belanja modal dalam empat bulan terakhir di tahun ini untuk mendorong kegiatan ekonomi. Selain itu, lanjut Hartind, berbagai upaya dilakukan institusinya dengan melakukan optimalisasi kinerja agar anggaran terserap secara tepat sasaran dan waktu.

"Kemenhan juga berupaya melakukan efektifitas dalam proses pengadaan dengan membentuk HLC (High Level Committee), yang melakukan koordinasi dengan Kemenkeu, Bappenas dan para Irjen," katanya. Tujuannya agar penyerapan anggaran bisa dilakukan secara transparan.

Sumber: Republika

Update : Laksda Ade Supandi Jabat Pangarmatim

SURABAYA-(IDB) : Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Ade Supandi secara resmi menerima tongkat komando Panglima Armada RI Kawasan Timur dari pejabat sebelumnya Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto.

Upacara serah terima jabatan Pangarmatim dipimpin langsung Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Suparno di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu.
Pada kesempatan itu juga diserahterimakan jabatan Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), dari Laksda TNI Ade Supandi kepada Laksamana Pertama TNI Agus Purwoto yang sebelumnya menjabat Wakil Asisten Operasional Panglima TNI.

Hadir dalam upacara tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, mantan KSAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh, dan sejumlah petinggi TNI.

Laksda TNI Bambang Suwarto yang menjabat Pangarmatim sejak Juni 2010, selanjutnya mendapat tugas baru sebagai Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan.

Sedangkan Laksda TNI Ade Supandi yang alumnus AAL tahun 1983, masa dinasnya banyak dihabiskan di lingkungan Koarmatim dan pernah menjabat beberapa posisi strategis, antara lain komandan sejumlah kapal perang, Komandan flotkor Koarmatim dan Komandan Kolatarmatim hingga terakhir sebagai Gubernur AAL.

Menurut KSAL, pergantian pucuk pimpinan komando diharapkan bisa menciptakan suasana baru di lingkungan Koarmatim dan AAL, sekaligus penyegaran untuk melahirkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif untuk menyongsong tuntutan ke depan yang semakin komplek.

"Memasuki abad ke-21, Indonesia sangat membutuhkan kekuatan TNI AL yang handal dan tangguh untuk mengawal wilayah NKRI, karena posisi geografis Indonesia yang sangat strategis," katanya.

Laksamana Suparno menambahkan, tugas dan tanggung jawab TNI AL di masa depan semakin berat dan komplek, sehingga dibutuhkan profesionalisme yang tinggi dari para prajurit.

Upacara sertijab Pangarmatim dan Gubernur AAL yang berlangsung sederhana, dimeriahkan beberapa atraksi ketangkasan dari prajurit TNI AL serta defile pasukan.

Sumber: Antara

Lockheed Finds New Structural Weakness On Two F-35 Variants

AMERIKA-(IDB) : Lockheed Martin will retrofit the first 64 production models of the F-35A and F-35B, after discovering a second aluminium part supplied by US-based producer Alcoa failed in durability tests.

The redesigned wing forward root rib forgings will be installed on new aircraft ordered by the US Air Force and US Marine Corps in the fifth yearly lot of low-rate initial production, according to the F-35 joint programme office (JPO).

The new structural problem was revealed even as the test fleet was cleared to resume un-monitored flying on 26 August, after Lockheed fixed a problem with the F-35's power system.

On 2 August, the Honeywell integrated power package failed, after a valve malfunctioned during a routine ground test on the AF-4 test aircraft.

All test aircraft were cleared to resume monitored flights on 18 August, with un-monitored tests cleared eight days later.

Early production aircraft remain effectively grounded, however, until a software modification can be installed in late September or October, the JPO said. 

The production models have been cleared to complete one ferry flight from Fort Worth, Texas, to Eglin AFB, Florida, as they are delivered.

The structural problem is the second design change to be discovered in the 16,000h regimen of durability tests started last year.

The first problem was revealed when the Alcoa-supplied 496 bulkhead in the rear fuselage of the F-35B cracked unexpectedly only 10% through the durability test cycle. 

Lockheed designed a patch to ensure the test fleet could survive long enough to complete the flight test programme.

According to the JPO, Lockheed's engineers were aware of the weakness problem in the root rib forgings as the aircraft entered durability tests. 

The only surprise was that cracks appeared slightly later than expected, at 2,800h - about 17.5% through durability tests, the JPO said.

Despite the 16-day flight test hiatus in August, the flight test programme has not fallen far behind schedule. 

The F-35A variant for the USAF is 20 flights ahead of schedule, and the F-35C variant for the US Navy is lagging by five flights. Furthest behind schedule is the F-35B, which is 30 flights behind the scheduled pace.

Source: Flightglobal

Iran Berhasil Produksi Massal Rudal Baru

TEHRAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Republik Islam Iran telah berhasil memproduksi secara massal rudal Shalamcheh.
 
Rudal dari darat ke udara, Shalamcheh telah dikirim ke pangkalan pertahanan udara, Khatam Al Anbiya pada hari Ahad (4/9) setelah berhasil uji coba, ujar Vahidi.

Dia menambahkan bahwa kecepatan tinggi, kemampuan besar untuk mencapai target udara, dan resisten terhadap perang elektronik, adalah salah satu ciri khas rudal canggih tersebut.

Kementerian Pertahanan Iran berencana untuk merancang dan memproduksi jangka panjang sistem pertahanan udara di masa depan dengan tujuan mempertahankan wilayah udara Iran, jelas Vahidi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting.

Iran menyatakan bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, sebab doktrin militer Iran didasarkan pada pertahanan.

Sumber: Irib

Kepala Staf UNIFIL Kunjungi Markas Indobatt

BEIRUT-(IDB) : Kepala Staf UNIFIL (UNIFIL Chief Of Staf) Brigjen De La Maisonneuve yang merupakan pengganti pejabat lama Brigjen Xavier De Woillemon, mengunjungi markas Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesian Battalion (INDOBATT) di Adshit Al Qusayr, UN Position 7-1, Lebanon Selatan.

"Rombongan Kepala Staf UNIFIL beserta tiga orang stafnya tiba pada Selasa (7/9) pukul 15.00 waktu setempat dengan menggunakan helikopter jenis Bell dengan nomer registrasi UN 278," kata Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Rabu.

Kedatangan Kepala Staf UNIFIL itu disambut langsung Komandan INDOBATT Letkol Inf Hendy Antariksa yang didampingi Kasiops Mayor Inf Hendriawan Senjaya, Koordinator kunjungan Mayor Inf Budi Santosa, beserta para perwira staf.

Setelah diterima oleh jajar kehormatan, Kepala Staf UNIFIL menerima paparan singkat dari Komandan INDOBATT tentang kekuatan dan penempatan personel INDOBATT di seluruh Area Of Responsibility (AOR), lalu foto bersama di depan simbol kebanggaan INDOBATT yaitu Patung Garuda di Lapangan Parade Soekarno.

Dalam kunjungan itu, Kepala Staf UNIFIL sempat melakukan kunjungan ke Kompi Charlie yang berkedudukan di Az Ziqqiyah, UN Position 9-2. Di sana, Kepala Staf UNIFIL menerima penjelasan tentang area operasi Kompi Charlie yang disampaikan Lettu Mar Arismoko.

Dari Kompi Charlie, kunjungan dilanjutkan menuju ke Panorama Point yang merupakan area operasi Kompi Alfa dan di sana Kepala Staf UNIFIL menerima paparan dari Komandan Kompi Alfa, Kapten Inf Sigit Purwoko tentang situasi terkini di sepanjang area Blue Line yaitu wilayah perbatasan Israel-Lebanon yang dijaga oleh prajurit INDOBATT.

Selesai mengunjungi prajurit INDOBATT di Panorama Point, rombongan bergerak menuju ke compound Kompi Alfa di El Adaisse, UN Position 9-63. Di sana Kepala Staf UNIFIL menyaksikan situasi wilayah perbatasan Israel-Lebanon melalui Observation Post (Pos Pengamatan) di dekat pintu masuk Kompi Alfa.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan menuju ke pos Kompi Alfa yaitu B-78 dan OP 16. OP 16 merupakan Observation Post yang baru diterima oleh INDOBATT sejak tanggal 1 Juli 2011 dari UNIFIL yang sebelumnya adalah Observation Post milik Batalyon Nepal.

Dari OP 16, rombongan jenderal bintang satu asal Perancis tersebut menuju ke "hellypad" di Markas INDOBATT untuk selanjutnya kembali ke Markas UNIFIL di Naqoura setelah kunjungan yang berlangsung selama tiga jam itu.

"Kesan pertama dari pejabat baru yang merupakan orang nomor dua di Markas UNIFIL sangat baik terhadap kinerja dan profesionalisme prajurit kita di lapangan, dan hal positif ini kita jadikan sebagai motivasi untuk selalu berbuat yang terbaik," kata Komandan Indobatt.

Dalam waktu yang sama (6/9), Komandan INDOBATT Letkol Inf Hendy Antariksa juga sempat menghadiri upacara sertijab (serah terima jabatan/Transfer Of Authority) Komandan Batalyon Nepal (Nepbatt) di Meiss Al Jabal, UN Position 8-30, Lebanon Selatan.

Serah terima jabatan dilaksanakan antara pejabat lama, Letkol Sunil Shrestha kepada penggantinya, Letkol Rabin Joshi yang sehari sebelumnya (5/9) melaksanakan "Courtesy Call" (pisah kenal) ke Markas INDOBATT.

Sumber: Antara