Pages

Selasa, Juli 26, 2011

Update : Enam Pesawat "Serbu" Belitung Timur

BELITUNG-(IDB) : Enam pesawat tempur TNI AU menembakkan rudal di Belitung Timur, Selasa (26/7). Seorang pilot tertinggal dalam penyerbuan itu.

Komandan Lapangan Udara Tanjung Pandan Letnan Kolonel Penerbang Fredy Harianto mengatakan, penembakan itu bagian dari rangkaian acara penutupan Operasi Jalak Sakti 2011. Operasi itu merupakan latihan gabungan Komando Operasi 1 TNI AU. "Ada skenario penyerbuan dan penyelamatan," ujarnya di Belitung Timur.

Skenario penyerbuan melibatkan 6 pesawat tempur dan 6 pesawat angkut. TNI AU mengerahkan enam Hawk untuk menembakkan rudal ke lapangan latihan di Desa Puding, Belitung Timur. Rudal pertama dijadwalkan ditembakkan pada pukul 07.56 WIB.

Tiga pesawat C-130 H dan tiga pesawat angkut ringan lain seperti CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia juga terlibat dalam skenario penyerbuan. Pesawat-pesawat itu akan mengangkut pasukan penerjun.

Dalam skenario penyerbuan, ada beberapa pilot dan prajurit tertinggal. Karena itu, disiapkan penyelamatan. Sementara dalam skenario penyelamatan, dikerahkan 2 Hawk, 3 Hercules C-130 H, dan 1 CN-235. Hawk akan menjadi pesawat pengawal.   

Sumber: Kompas

Pangkkopsau I Tinjau Latihan "Jalak Sakti 2011"

BELITUNG-(IDB) : Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Sunaryo meninjau latihan "Jalak Sakti 2011" di Lokasi Penembakan Udara (Air Weapon Range/AWR) Buding, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung, Selasa pagi.

Latihan puncak antarsatuan Koopsau I ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional satuan-satuan jajaran Koopsau I dalam menjaga wilayahnya.

Usai penutupan latihan itu,Panglima Komando Operasi TNI-AU(Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Sunaryo, mengatakan, latihan Jalak Sakti ini sangat penting bagi TNI agar bisa mengantisipasi kemungkinan ancaman yang terjadi di wilayah tanggung jawab Koopsau I.

"Latihan ini juga untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional satuan-satuan jajaran Koopsau I serta meningkatkan kemampuan koopsau I dan lanud-lanud jajaran dalam hubungan komando dan staf, terutama dalam membuat perencanaan dan pengendalian operasi," kata Sunaryo.

Jumlah personil sendiri, kata dia, mencapai 300 orang dengan jumlah angaran latihan sebesar Rp212 juta.

Setelah melakukan latihan ini akan dilanjutkan puncak TNI AU Angkasa Yudha bulan Okotober 2011.
Sebelum menutup latihan Jalak Sakti 2011, Pangkoops juga menyaksikan simulasi latihan tempur di kawasan Buding, Belitung Timur.

Dalam latihan itu diskenariokan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berada di daerah Buding dikuasai oleh "negara Pukang".

Kemudian, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono memberikan perintah kepada Pankoopsau I untuk melaksanakan operasi militer dengan tugas menghancurkan musuh dan merebut kembali kekuasaan Buding dengan melakukan operasi udara.

Oerasi militer tersebut melibatkan beberapa unsur baik unsur tempur, angkut, heli, Paskhas dan unsur pangkalan.

Untuk merebut wilayah, TNI AU melakukan operasi udara dengan menggunakan tiga pesawat Hawk 100/200 skadron udara 1 Pontianak menembakan sasaran dengan menggunakan roket, kemudian tiga Hawk dari Skadron udara 12 Palembang, melepaskan bom guna menghancurkan dua sasaran berupa bangunan.

Setelah sasaran bangunan telah dihancurkan, sekitar 100 orang penerjun satuan tempur dengan menggunakan tiga pesawat Hercules jenis C-130 H terjun untuk merebut kembali kekuasaan NKRI.

Kemudian dilanjutkan pengendalian pangkalan dengan menggunakan pesawat Fokker jenis F-27 TS, dengan jumlah delapan personil.

Setelah pengendalian lapangan telah dilakukan, sebuah pesawat CN-235 tertembak oleh musuh saat melintasi kawasan itu namun pilotnya berhasil loncat dengan menggunakan kursi pelontar.

Tak lama kemudian, dua Helikopter Super Puma NAS-332 dan Puma SA-330 dari pasukan Sar tempur datang untuk melakukan penyelamatan terhadap pilot tersebut yang didampingi dua pesawat pesawat Hawk Skadron Udara 1 guna melakukan penjagaan di udara (air cover).

Setelah itu, tiga jenis pesawat Hercules C-130 H memberikan logistik, baik obat-obatan maupun makanan untuk pasukan satuan tempur.

Sumber: Antara

Pesawat Tempur F-5E Tiger Simulasi Pengamanan Udara NAsional

JAKARTA-(IDB) : Pada pukul 06.59 WIB Satuan Radar (Satrad)-211 Tanjungkait menangkap adanya penerbangan tanpa memiliki izin memasuki wilayah udara nasional. Satrad-211 melaporkan hasil pengamatan tersebut ke SOC Center (Siaga Sektor Opration)
Kosekhanudnas I. Selanjutnya siaga SOC melaporkan ke Puskodal Kohanudnas Popunas. 

Setelah menerima laporan, Pangkohanudnas selaku penanggungjawab keamanan wilayah udara nasional memerintahkan pesawat buru sergap F-5E Tiger Skadron Udara-14 untuk segera melacak dan menghancukan sasaran. Dua pesawat F-5E Tiger TS 0509 dan TS 0515 lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam waktu singkat, kata Kapen Kohanudnas Mayor Sus Suharto, SH; Senin (25/7) dua pesawat tempur tersebut berhasil menemukan sasaran. Dalam komunikasi pesawat lawan tidak mengindahkan perintah maka sesuai perintah Pangkohanudnas, kedua F-5E Tiger menghancurkan pesawat lawan tersebut.

Sementara itu, tepat pukul 14.41 WIB KRI menangkap adanya dua lasa (dua pesawat), ter-indikasi lasa berkeinginan menghancurkan KRI tersebut, namun KRI memiliki kemampuan pertahanan udara sehingga mampu menyelesaikan lasa dengan menggunakan Meriam M-30, namun satu pesawat lawan berhasil lolos dari tembakan KRI. Keberhasilan tersebut harus dibayar mahal, karena pesawat lawan yang lolos berhasil menghancurkan obyek vital PT Puspitek Serpong Tangerang akibatnya terjadi kebakaran, dan serangan tersebut membuat panik para karyawan dan masyarakat sekitar. 

Berkat kesigapan para pejabat muspida setempat, satuan pemadam kebakaran bersama masyarakat berusaha untuk memberikan pertolongan para korban dan memadamkan kebakaran. Selain itu dua pesawat Tempur Sergap F-5E Tiger juga berhasil memaksa turun pesawat yang memasuki wilayah udara nasional tanpa memiliki ijin mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.

Demikian sekenario latihan pertahanan Udara Perkasa “A” hari terakhir. Pada pukul 14.45 WIB, Kas Kohanudnas Marsma TNI Chaerudin Ray selaku Dirlat didampingi Wadirlat Kolonel Pnb Sembiring menutup Latihan Hanudnas Perkasa “A” dari ruang Popunas Makohanudnas, Jakarta, akhir pekan lalu.

Sumber: HarianPelita

FPC Latma Elang Ausindo 2011 Di Lanud Ngurah Rai

NGURAH RAI-(IDB) : Kegiatan Finnal Planing Conference (FPC) Latma Elang Ausindo tahun 2011 dilaksanakan di ruang rapat Base Ops Lanud Ngurah Rai (25/07).

Acara diawali dengan pemberian sambutan dari Ketua Delegasi TNI AU oleh Paban III Lat Sopsau, Kolonel Pnb Emir Pandji Dermawan dilanjutkan dengan perkenalan para delegasi dari TNI AU, termasuk para pejabat Lanud Ngurah Rai dan perwakilan petugas komunitas Bandara yang diundang untuk mengikuti rapat.

Sambutan berikutnya dari RAAF yang disampaikan oleh Atase Angkatan Udara Australia, Kolonel Nick Briknell selaku ketua Delegasi dilanjutkan perkenalan diri dari masing-masing delegasi RAAF. Acara dilanjutkan dengan paparan dan diskusi tentang Kesiapan Akhir dari Pelaksanaan Latihan Bersama antar Angkatan Udara Australia dengan Angkatan Udara Indonesia yang disingkat dengan Latma Elang Ausindo yang rencana latihannya akan dilaksanakan di Lanud Ngurah Rai, Bali mulai tanggal 3 sampai dengan 10 September tahun 2011 mendatang.

Sebelum waktu istirahat siang, para peserta rapat FPC melaksanakan kegiatan Survey ke fasilitas-fasilitas penerbangan di wilayah Bandara Ngurah Rai yang didampingi oleh petugas-petugas bandara. Setelah melaksanakan survey, para peserta delegasi FPC kembali ke ruang Base Ops untuk melaksanakan diskusi lanjutan.

Usai melaksanakan diskusi lanjutan, acara berikutnya penyimpulan hasil rapat dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama kesiapan akhir tekhnis pelaksanaan latihan bersama antara Australia dan Indonesia (Latma Elang Ausindo) tahun 2011 yang ditanda tangani oleh masing-masing ketua delegasi, yaitu TNI AU dan RAAF, dan ditutup dengan acara ramah tamah.

Sumber: TNI AU

KSAD Janjikan Arus Informasi Lebih Transparan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie mengatakan, pihaknya akan bersikap lebih transparan dalam memberikan arus informasi di lingkungan Angkatan Darat kepada media.

"Kerjasama dengan media merupakan hal yang penting mengingat media juga ikut berperan besar dalam menentukan masa depan bangsa, makanya perlu ada transparansi informasi," kata KSAD dalam acara pertemuan pimpinan redaksi media dengan KSAD di Jakarta, Selasa.

Namun demikian, ia mengingatkan tidak semua informasi dibuka secara telanjang mengingat ada hal-hal penting yang belum tentu cocok untuk publik.

Sementara itu perwakilan pimpinan redaksi media, Uni Lubis mengatakan, media menyambut baik janji KSAD itu untuk bisa berkomunikasi lebih baik dengan masyarakat melalui media.

"Perlu juga dipahami peran media yang selalu kritis terhadap pemerintah dan bukan pada personalnya," katanya.
Sumber: Antara

Komandan Indobatt Hadiri "Transfer Of Authority" Malaysia

SURABAYA-(IDB) : Komandan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesian Battalion (INDOBATT) Letkol Inf Handy Antariksa menghadiri upacara serah terima tugas dan wewenang ("Transfer Of Authority"/TOA) dari Malcon East VI (Malaysia Contingent) kepada Malcon Coy VII di Markas Kontingen Malaysia UN POSN 7-4, Koukaba, Lebanon Selatan (25/7).

Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Selasa, melaporkan inspektur upacara (irup) dalam serah terima jabatan (sertijab) Komandan Malaysia pada 25 Juli 2011 itu adalah Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Miguel Alcanis Comaz.

"Upacara yang berlangsung selama 30 menit itu dimulai dengan masuknya pasukan upacara, kemudian dilanjutkan dengan masuknya irup menuju mimbar upacara, penghormatan pasukan, pemeriksaan pasukan oleh irup, dan akhirnya pengibaran Bendera PBB, Bendera Lebanon, Bendera Malaysia, dan Bendera Brunei Darussalam," katanya.

Setelah pengibaran keempat bendera tersebut, katanya, dilanjutkan dengan acara pokok berupa penyerahan Bendera Malaysia dari pejabat Komandan Kontingen Malaysia lama, Letkol Mohammad Samin, kepada Duta Besar Malaysia untuk Lebanon.

Selanjutnya, bendera diserahkan kepada Komandan Kontingen Malaysia yang baru yaitu Letkol Hashim Bin Mat, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Bendera PBB dari Letkol Mohammad Samin kepada irup yang akhirnya menyerahkan kepada Letkol Hashim Bin Mat.

Dalam amanatnya, Komandan Sektor Timur UNIFIL menyampaikan rasa terima kasih kepada Letkol Mohammad Samin dan segenap prajurit Malcon East VI atas kinerja serta pengabdiannya selama sembilan bulan dalam mengemban misi perdamaian PBB di wilayah Lebanon dengan baik dan penuh dedikasi tinggi.

Irup juga menyampaikan ucapan selamat bergabung kepada Komandan yang baru, Letkol Hashim Bin Mat, beserta seluruh prajurit Malcon Coy VII dan diharapkan mampu meneruskan kinerja positif dari kontingen yang terdahulu.

Acara itu dihadiri Duta Besar Malaysia untuk Lebanon, Wakil Komandan Sektor Timur UNIFIL, Kolonel Laut (E) Joko Edi Supriyanto, para pejabat tinggi militer Malaysia, para Komandan Batalyon jajaran Sektor Timur, serta tokoh masyarakat setempat.

Sebelumnya (21/7), Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL Letkol Inf Hendy Antariksa menghadiri "Medal Parade" Kontingen Indonesia di lapangan Sudirman, Camp Green Hill, Naqoura Lebanon Selatan.

Dalam acara itu, sebanyak 282 personel dari beberapa kesatuan tugas yang sedang bertugas di bawah komando UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) mengikuti upacara penerimaan medali penghargaan PBB itu.

Ratusan personel itu antara lain Satgas Indo FPC sebanyak 150 personel, Satgas Indo FHQSU sebanyak 49 personel, Satgas Sector East Military Police Unit sebanyak 75 personel, Satgas Indo Medic sebanyak tujuh personel dan satu personel dari MTF (Maritime Task Force) Staff HQ.

Pelaksanaan Medal Parade Kontingen Indonesia terbagi dalam dua waktu sesuai kebijakan Kolonel Pnb Yulianta selaku Komandan Kontingen Indonesia, yaitu 21 Juli untuk Force Commander Aset yang bermarkas di Naqoura yang ditambah dengan SEMPU, sedangkan pelaksanaan Medal Parade INDOBATT berikutnya pada 5 Oktober mendatang yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun TNI.

Bertindak selaku inspektur upacara (irup) dalam upacara penerimaan medali PBB itu adalah UNIFIL Force Commander, Mayjen Alberto Asarta Cuevaz, sedangkan sebagai komandan upacara yaitu Wakil Komandan Indo FPC, Mayor Mar Edi Prayitno. Acara diiringi dengan lantunan UNIFIL Anthem, Lagu Kebangsaan Lebanon, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Sumber: Antara

Navy Tests LCS Minesweeping System

PANAMA-(IDB) : The Navy announced the successful completion of shore-based and at-sea integrated system tests on the prototype Unmanned Influence Sweep System, July 20, at the Naval Surface Warfare Center, Panama City Division, in Panama City, Fla.

Designed for the LCS as part of the mine countermeasures mission package, the system provides unmanned mine sweeping capability that keeps warfighters out of the mine field. The system consists of an unmanned surface craft that carries and tows the minesweeping payload.

The test, known as Phase 1 Sweep Operational Checkout, consisted of confirming that the new sweep system can be deployed and retrieved from a surface craft and that it tows properly. The test was the first use of the prototype Sweep Power Subsystem which includes magnetic and acoustic sweep systems. The first phase of testing was completed on July 1. Phase II is currently ongoing.

"The first day of testing was executed flawlessly. The team performed very well and the system operated as expected. The data gathered during this first phase of testing will provide key performance parameters and establish benchmarks for the remainder of the test event," said Stephen Olson, Unmanned Maritime Systems assistant program manager for UISS System Integration and Test.

This summer's test program includes a full signature test and full mission profile where the entire UISS system will be tested in a series of integrated systems tests planned to demonstrate minesweeping capability in preparation for littoral combat ship mission package integration.

"This is another important step in our efforts to deliver evolutionary technology to the fleet," said Rear Adm. Jim Murdoch, program executive officer for Littoral Combat Ships.

An affiliated program executive office of Naval Sea Systems Command, PEO LCS provides a single program executive responsible for delivering the Littoral Combat Ships to include seaframe, mission modules, mission systems, fleet introduction, and life cycle maintenance and sustainment.
Source: Defencetalk

Rahbar Tinjau Langsung Upgrade Terbaru Kapal Tempur Iran

TEHRAN-(IDB) : Pemimpin Besar Republik Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, atau Rahbar, mengunjungi zona satu Angkatan Laut Iran di Bandar Abbas, untuk meninjau berbagai kapal peluncur rudal baru. 
 
Farsnews melaporkan, menyusul pernyataan panglima Angkatan Laut Iran soal pelengkapan dan upgrade kapal-kapal termpur angkatan laut, untuk persiapan dalam menjalankan misi-misi baru, kapal logistik Seir 1 telah dilengkapi dengan sistem peluncur rudal dan bergabung dengan satuan peluncur rudal Angkatan Laut Iran. 

Perubahan juga dilakukan pada kapal termpur Fajr. Kapal tersebut dilengkapi dengan sistem peluncur rudal tipe permukaan ke permukaan dan direlokasi dari satuan artileri ke satuan peluncur rudal. 

Dalam kunjungan tersebut, Rahbar melihat langsung perubahan dan upgrade pada kapal Seir 1 dan Fajr. 

Sumber: Irib

Russia Enters S. Korean Tender With 5th-Generation Fighter

MOSKOW-(IDB) : Russia's Sukhoi T-50 PAK-FA fifth-generation fighter has been placed on a short list of a South Korean tender for the delivery of advanced fighter jets, a Russian arms industry think-tank said on Monday.

Korea is seeking to buy 60 fighters with advanced stealth capability from a foreign aircraft maker in the biggest arms-procurement deal ever for the country with an estimated budget of $7.86 billion under a program code-named FX-III.

Russia's Center for Analysis of World Arms Trade cited South Korean Defense Acquisition Program Administration (DAPA) as saying that Sukhoi's fighter would compete with the F-15SE Silent Eagle from Boeing, the F-35 Lightning II from Lockheed Martin and the Eurofighter Typhoon from the European Aeronautic Defense and Space Company (EADS).

The winner of the tender is expected to be announced in 2012, but the actual deliveries may start four years later.

The Sukhoi T-50 fighter is being developed by the Sukhoi design bureau and built at a plant in Komsomolsk-on-Amur, in Russia's Far East.

The first prototype conducted its maiden flight in January 2010 and has so far carried out over 40 tests. Two more prototypes are at the various stages of testing. The Russian Air Force said it had plans to acquire over 60 T-50 fighters after 2015.

Although T-50 specifications remain classified, reports indicate that the design incorporates the latest fighter jet developments, including advanced stealth capability, supersonic cruising speed, and highly integrated control systems.

The T-50 offered to Seoul is most likely an export version of the aircraft being developed by Sukhoi and India's Hindustan Aeronautics Ltd. (HAL) under a $6-billion joint project.

Experts believe, though, that Sukhoi and EADS have little chance of winning the tender as Korea's alliance with the United States will be a decisive factor in the race.

Source: Rian

TUDM Berencana Mengganti Armada MiG-29 Dengan Eurofighter Typhoon

KOTA TINGGI-(IDB) : Kerajaan sedang mempertimbangkan pesawat tempur pelbagai guna (MRCA) Eurofighter Typhoon bagi menggantikan sepenuhnya pesawat pejuang MiG-29 Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM). 

Menteri Pertahanan, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi berkata, kementeriannya sedang membuat penilaian terhadap jet pejuang tersebut yang bernilai RM3 bilion setiap satu termasuk kemampuannya. 

"Memang diakui Eurofighter Typhoon sebuah pesawat tempur yang baik, namun harganya yang mahal membuatkan kita perlu membuat penilaian secara terperinci. Ia turut bergantung pada kemampuan kewangan negara apatah lagi ketika pembangunan negara harus diutamakan," katanya.

Beliau berkata demikian kepada pemberita selepas majlis penutup Karnival Jom Masuk UMNO anjuran Biro Keahlian dan Daftar Pemilih UMNO Tenggara di Econsave di sini hari ini.

Turut hadir ialah Timbalan Ketua UMNO Bahagian Tenggara, Datuk Dr. Adham Baba; Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Panti, Datuk Baderi Dasuki dan Pengerusi Biro Keahlian dan Daftar Pemilih UMNO Bahagian Tenggara, Suhaimi Khalid.

Tambah Ahmad Zahid, cadangan tersebut juga tertakluk kepada tawaran timbal balik yang diberikan oleh syarikat pengeluar seperti pemindahan teknologi dan tempoh bayaran yang panjang.

Katanya, kerajaan turut melihat pesawat MRCA lain termasuk Sukhoi SU-35, FA-18 Super HornetJAS Gripen dan diminta mengulas kenyataan negatif segelintir penulis blog propembangkang mengenai pembelian jet pejuang tersebut, beliau berkata, ia bertujuan merendah-rendahkan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dan menafikan profesionalisme TUDM.

Katanya, masyarakat seharusnya bijak menilai setiap tulisan yang diterbitkan di dalam blog pembangkang dan tidak menerima bulat-bulat kenyataan tersebut. 

"Mereka mungkin berpuas hati kalau negara tidak mempunyai aset pertahanan yang kukuh dan apabila sesuatu berlaku, mereka akan menuduh bermacam-macam pula terhadap polis, tentera dan penguat kuasa yang lain," katanya.

Sumber: Utusan

First Euro Hawk Unmanned Aircraft System Touches Down in Germany

MANCHING-(IDB) : Euro Hawk, the first high-altitude, long-endurance (HALE), signals intelligence (SIGINT) unmanned aircraft system (UAS) based on the RQ-4 Global Hawk produced by Northrop Grumman for the German Bundeswehr, successfully touched down in Manching, Germany, today.

The Euro Hawk took off on July 20 at 2:50 PDT (11:50 Central European Summer Time) from Edwards Air Force Base, Calif., and landed at 10:06 Central European Summer Time July 21 in Manching Air Base.

The Euro Hawk will carry a new SIGINT mission system developed by EADS Deutschland GmbH (Cassidian) and integrated in Manching, Germany.

“Today’s arrival of the Euro Hawk on German soil marks a significant step in delivering this highly capable and unique system to the Bundeswehr,” said Nicolas Chamussy, head of UAVs, Cassidian Air Systems, and member of the board of directors, EuroHawk GmbH. “Our trans-Atlantic partnership with Northrop Grumman has helped the entire team achieve this outstanding milestone, which also reinforces Cassidian’s role as a leader for complex UAS solutions in Europe.”

Delivery of the first Euro Hawk demonstrator to the Bundeswehr is scheduled for mid-2012, with another four systems scheduled tentatively between 2015 and 2017.

“Soon, the Bundeswehr will be able to independently cover their needs for SIGINT data collection and analysis, thus contributing to NATO, European Union and United Nations operations,” said Neset Tükenmez, chief executive officer, EuroHawk GmbH. “Euro Hawk will also serve as a working model for other programs and countries.”

The Euro Hawk marks several important milestones – it is both the first international version of the RQ-4 and the first HALE SIGINT UAS in Europe. NATO’s AGS will follow close behind and mark the second international RQ-4 and the second HALE UAS in Europe.

“As a leader in advanced UAS, Northrop Grumman has the unmatched experience to provide a strong foundation to produce extraordinarily capable and reliable unmanned surveillance systems,” said George Guerra, vice president, HALE Systems, Northrop Grumman Aerospace Systems. “Today is a wonderful step towards delivering the Euro Hawk to the German air force, and a great testament to the Northrop Grumman and the EADS Deutschland GmbH (Cassidian) team who worked diligently to make it happen.”

With a wingspan larger than most commercial airliners, endurance of 30 hours and a maximum altitude of more than 60,000 feet, Euro Hawk is an interoperable, modular and cost-effective replacement to the fleet of manned Bréguet Atlantic aircraft which was in service since 1972 and retired in 2010.

EuroHawk GmbH, a 50-50 joint venture of Northrop Grumman and EADS Deutschland GmbH (Cassidian), serves as the national prime contractor for the German Ministry of Defence through the system’s entire lifecycle.

Cassidian, an EADS company, is a worldwide leader in global security solutions and systems, providing lead system integration and value-added products and services to civil and military customers around the globe: air systems (aircraft and UAS), land, naval and joint systems, intelligence and surveillance, cybersecurity, secure communications, test systems, missiles, and services and support solutions.

Northrop Grumman is a leading global security company providing innovative systems, products and solutions in aerospace, electronics, information systems, and technical services to government and commercial customers worldwide.
Source: Defencetalk

TNI Rehabilitasi Jalan Dungu ke Duru di Kongo

KONGO-(IDB) : Setelah menyelesaikan rehabilitasi dan pembangunan jalan Dungu-Faradje sejauh 147 kilometer dengan predikat memuaskan pada akhir Mei 2011 yang lalu. Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO, yang dipimpin Letkol Czi Widiyanto selaku Dansatgas,  langsung mendapatkan tugas baru untuk merehabilitasi dan membuka akses jalan dari Dungu ke Duru sejauh 94 Km.  

Berdasarkan Operation Order Force Commander (FC) Monusco di Kinshasa Nomor 33/11 tertanggal 7 Juni 2011, Satgas Kizi Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan ditargetkan selesai pada Februari 2012.  Proyek tersebut saat ini sudah mulai dikerjakan, setelah seminggu sebelumnya melakukan penarikan alat-alat berat yang ada di lokasi kerja di jalan Dungu-Faradje. 

Saat ini jalan Dungu-Duru berada dalam kondisi rusak parah dan harus segera direhabilitasi mengingat saat ini banyak pasukan MONUSCO yang ditempatkan di Duru dan membutuhkan suplay logistik dari Dungu.  Disamping itu, suplay logistik ke Duru hanya bisa dilakukan dengan helikopter seminggu sekali dan siklus ini akan terganggu jika cuaca buruk terjadi. Yang kedua, Duru berbatasan langsung dengan Sudan Selatan yang saat ini masih berada dalam konflik.  Duru menjadi tujuan utama pengungsi-pengungsi dari Sudan Selatan. Secara tidak langsung, akses jalan Dungu-Duru akan membantu organisasi-organisasi kemanusiaan dan pasukan PBB  untuk mencapai wilayah Duru secara cepat jika terjadi gejolak di Sudan Selatan.

 Jalan ini juga menjadi satu-satunya akses ekonomi penduduk di wilayah Duru karena hampir sebagian besar kebutuhan pokok penduduk tersebut berasal dari Dungu.  Saat ini wilayah Dungu-Duru juga dikenal sebagai basis pemberontak LRA (Loard Resistance Army) yang sering membuat kekacauan, karena kurang akses keamanan di antara dua wilayah ini. Rehabilitasi jalan akan memperlancar dan mempermudah akses patroli PBB untuk meningkatkan keamanan di wilayah tersebut. Semua masyarakat disepanjang  jalan Dungu-Duru sangat antusias menyambut adanya pembangunan jalan oleh Kontingen Garuda XX-H/Monusco.

Seruu