Pages

Minggu, Juli 10, 2011

Update : Saudi Diduga Suap Jerman Demi Leopard

BERLIN-(IDB) : Seorang anggota parlemen senior Jerman mengungkapkan bahwa Riyadh diyakini telah menyuap Berlin untuk meyakinkan penandatanganan kesepakatan bagi penjualan tank militer canggih ke Arab Saudi.
 
Sangat mungkin bahwa Riyadh telah menyuap Berlin untuk menandatangani kesepakatan penjualan tank Leopard ke Saudi Arabi, tulis Deutsche Welle kemarin (Jumat,8/7) mengutip pernyataan anggota senior Partai Hijau Jerman, Hans-Christian Stroebele. 

Pembelian berikut hibah pemerintah Saudi sebesar 93 miliar dolar ke Jerman sebagai "paket stimulus" Raja Abdullah ke Berlin pada Maret lalu, tambah laporan itu.

Pemerintah Jerman berada di bawah tekanan publik atas kesepakatan penjualan tank canggih, yang mampu meredam protes anti-pemerintah di Saudi. Kontrak tersebut telah menciptakan kemarahan dan mengundang kritik dari seluruh spektrum politik di Jerman. 

Menurut laporan itu, sumber informasi baru-baru ini mengungkapkan kepada media bahwa kesepakatan Arab Saudi termasuk tawaran untuk membeli 200 tank Leopard 2A7 + dari Jerman.

"Sejauh ini, Saudi telah membeli 44 tank dari Jerman dan secara total ingin membeli 200 tank dari negara itu," kata sumber yang tidak disebutkan namanya. 

Riyadh diyakini telah menggunakan tank buatan Jerman untuk membantu menghancurkan protes anti-pemerintah di Bahrain.

Sumber: Irib

Iran Tembakkan Dua Rudal ke Samudera Hindia

TEHRAN-(IDB) : Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan, Iran berhasil menembakkan dua rudal dengan jangkauan 1.900 kilometer ke Samudera Hindia untuk pertama kalinya.
 
Panglima Divisi Aerospace Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Brigjend Amir Ali Hajizadeh mengatakan bahwa rudal jarak jauh itu ditembakkan pada Januari 2011. IRNA melaporkan Sabtu (9/7).

Dia menjelaskan, rudal tersebut ditembakkan dari Provinsi Semnan, Iran tengah ke jantung Samudra Hindia dan berhasil mencapai target. Ditambahkannya, Iran punya kemampuan untuk memproduksi rudal dengan jarak hingga 2.000 kilometer, namun Tehran tidak berniat untuk mengembangkannya selama jarak musuh masih dalam jangkauan rudal Iran. 

Pada akhir Juni, Pasdaran telah menggelar menuver militer selama 10 hari. Pada hari pertama, Iran meluncurkan rudal bawah tanah melalui lubang-lubang SILO, yang tertutup bumi dan tidak dapat dideteksi oleh radar manapun, serta tidak dapat dilacak satelit dari angkasa.

Iran berhasil meluncurkan 14 rudal permukaan ke permukaan pada hari kedua manuver. Rudal-rudal yang ditembakkan itu antara lain Zelzal, Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.

Pada hari ketiga latihan, Pasdaran mengoperasikan sistem radar Ghadir yang dapat memantau radius 1.100 kilometer dan ketinggian 300 kilometer.

Iran mengatakan manuver tersebut memiliki tujuan sepenuhnya defensif dan dipentaskan dengan pesan perdamaian dan persahabatan.

Sumber: Irib

Kepala CIMIC Korea Kunjungi Satgas Indo FPC

LEBANON-(IDB) : Chief of Korea CIMIC UNIFIL, Col (P) Young Jae Ha melakukan kunjungan ke area Satgas Indonesia Force Protection Company Konga XXVI-C2 di SudirmanCamp, Jum'at (08/07). 

Chief of Korea CIMIC UNIFIL disambut langsung oleh Dansatgas Indo FPC, Mayor Inf Henri Mahyudi, Komandan Satgas FHQSU, Kolonel Pnb Yuliyanta, Wadan Satgas Indo MTF, Kolonel Laut (P) Bambang, Wadan Satgas Indo FPC, Mayor Mar Edy Prayitno dan para pejabat satgas Kontingen Garuda khususnya yang berada di lingkungan UNIFIL HQ.
 
Kunjungan Chief of Korea CIMIC UNIFIL tersebut merupakan yang pertama kali semenjak tujuh bulan pertama satgas Indo FPC Konga XXVI-C2/UNIFIL melaksanakan tugas di Lebanon. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk memperkenalkan diri antar pejabat dan mengenal lebih dekat tentang Indonesia melalui Satgas Indo FPC sekaligus mengetahui lebih jelas tentang tugas pokok dari satgas.

Chief of Korea CIMIC UNIFIL yang didampingi oleh tiga perwira nya diterima di ruang briefing Sudirman Camp dan disuguhkan paparan singkat satuan dari Kapten Inf Eka Wira Darmawan selaku Pasiops Satgas Indo FPC yang meliputi; tugas pokok, organisasi dan kekuatan personel Indo FPC serta di akhir paparan diputarkan film tentang profil satgas. 

Selama pelaksanaan kunjungan tersebut banyak hal yang diperbincangkan diantaranya Kontingen Korea menawarkan pelatihan taekwondo untuk Kontingen Garuda dengan menyediakan pelatih dari kontingennya serta ingin menjalin hubungan kerjasama di bidang olah raga khususnya badminton. 

Kunjungan yang berlangsung selama hampir dua jam tersebut diakhiri dengan saling tukar cindera mata diantara kedua Negara dimana cinderamata tersebut diserahkan langsung oleh Komandan Satgas FHQSU, Kolonel Pnb Yulianta dan Komandan Satgas Indo FPC, mayor Inf Henri Mahyudi. Chief of Korea CIMIC UNIFIL pun memberikan pula cinderamata kepada Kontingen Garuda. Tidak ketinggalan pula Chief of Korea CIMIC UNIFIL menyerahkan bantuan berupa beberapa set pakaian taekwondo dengan harapan dapat di pergunakan oleh prajurit Kontingen Garuda khususnya Indo FPC untuk melaksanakan latihan beladiri taekwondo.

Selanjutnya para tamu melakukan foto bersama dengan para perwira satgas Indo FPC, Indo FHQSU dan perwira satgas lainnya yang berada di UNIFIL HQ.

Sumber: Irib

TNI AL Gelar Operasi Rutin Di Wilayah Perbatasan

Illustration
MANADO-(IDB) :  Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Manado bersama Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Guspurlatim) bekerjasama dengan Gubernur Sulawesi Utara akan menggelar operasi rutin di wilayah perbatasan.

Operasi rutin itu juga dirangkaikan dengan kegiatan kunjungan kerja Pemerintah Provinsi Sulut di pulau-pulau terluar yang masuk wilayah Sulawesi Utara. Kegiatan yang rencananya akan dimulai Senin (11/7), telah mendapat dukungan dan apresiasi dari petinggi TNI AL, yang langsung menunjuk KRI Oswald Siahaan-354 yang merupakan kapal keempat dari kapal perang kelas perusak.

Kapal berpeluru kendali itu, sebagai kapal operasional pada kegiatan operasi rutin menjaga kemanan wilayah perbatasan. Sekaligus dengan kegiatan kunjungan kerja pemerintah provinsi Sulut di pulau-pulau terluar wilayah Sulut, untuk memantau dan meninjau proses pembangunan masyarakat di kawasan-kawasan pulau terluar. Hal tersebut disampaikan Danlantamal VIII Laksma TNI Sugiono saat menggelar konfrensi pers di Markas Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII, Jumat (8/7).

"Kegiatan operasi ini direncanakan berlangsung selama tiga hari dengan rute perjalanan dimuali dari Bitung menuju perbatasan paling utara Indonesia (Miangas) ke mudian Marore setelahnya ke Melonguane lalu kembali ke Bitung. Kegiatan ini sifatnya kegiatan rutin namun jalur rutenya tentu akan random atau acak, tergantung hasil deteksi radar," ujar Sugiono.

Danlantamal juga mengekspose laporan hasil operasi jajaranya di lapangan, dimana selang tahun 2011 ini telah berhasil mengamankan 30 pelanggaran di laut dengan berbagai jenis dan motif. 30 unit kapal ikan jenis Pamboot ikut diamankan sebagai barang bukti di lanal-lanal yang ada dalam jajaran Lantamal VIII beserta 32 orang nelayan warga asal Philipina, sebagai awak kapal yang ternyata sebagian adalah milik warga Indonesia.

Sumber: Tribun

Project 12200 Sobol Class Patrol Boat


The patrol boat's main advantages: high speed and almost total automation.

Source: Rian