LEBANON-(IDB) : Threat warning di wilayah selatan Lebanon pasca kejadian serangan bom terhadap salah satu kendaraan patroli UNIFIL (Italian Contingent) pada tanggal 27 Mei 2011 belum menunjukan indikasi membaik terlebih menjelang pengumuman kabinet pembentukan pemerintahan baru di bawah Perdana Menteri Najib Mikati yang sudah hampir enam bulan belum dapat menyusun kabinet pemerintahannya.
Hal tersebut mendorong seluruh unit di bawah UNIFIL untuk mempertahankan kesiagaan menghadapi ancaman. MTF sebagai bagian dari kekuatan UNIFIL di laut merespon hal tersebut dengan menggelar latihan AASYWEX 002(Anti Asymetric Warfare Exercise 002)yang melibatkan MTF units yang sedang melaksanakan tugas patrolinya di AMO yaitu KRI Frans Kaisiepo-368, FGS Hyane, BNS Osman, dan BNS Madhumati.
Latihan AASYWEX 002 bertujuan melatihkemampuan deteksi/pengenalan terhadap sebuah ancaman asymetrics, melatih warning off procedure, melatih tindakan saat menghadapi FIAC (Fast Incoming Attack Craft), serta meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi yang berkembang.
Pada latihan tersebut FGS Hyane dan BNS Osman disimulasikan sebagai FIAC melaksanakan maneuver mencurigakan dan memprovokasi sampai dengan maneuver penyerangan terhadap unsur-unsur MTF/UNIFIL yang melaksanakan patroli di AMO.
Latihan ini juga dimanfaatkan BNS Osman dan BNS Madhumati untuk melatih personel baru setelah melaksanakan pergantian crew pengawak.Pada latihan tersebut FGS Hyane bertindak sebagai OCS (Officer Conducting Serial) yang bertanggung jawab mengendalikan jalannya latihan.Latihan yang dilaksanakan di zone 1 center pada pukul 10.00-11.00 LT tersebut berjalan aman dan lancar.
Setelah melaksanakan latihan unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL tersebut kembali menempati sektor patrolinya masing-masing.
Sumber: Koarmatim