Pages

Rabu, Juni 08, 2011

Indian Govt Clears Proposal For Buying 10 C-17 Aircraft From USA

NEW DLHI-(IDB) : As per the news release from Indian government sources, Indian Cabinet Committee on Security (CCS) on Monday cleared a proposal to buy from the US ten C-17 heavy lift military aircraft worth USD 4.1 billion, the biggest-ever defence deal to be entered between the two countries.

"The CCS meeting chaired by Prime Minister Manmohan Singh cleared the proposal for purchase of the planes from the US through the Foreign Military Sales (FMS) route," Defence Ministry officials said in New Delhi.
Under the deal, the US defence major Boeing, the manufacturer of the aircraft, will have to invest 30 per cent of the contract amount for setting up defence facilities in India, they said.

As per the procurement procedure, offsets clause entails that a vendor winning a defence deal worth over US$66.6 million has to reinvest at least 30 per cent of the deal amount in Indian defence, homeland security or civilian aerospace sectors.

The deal, which amounts to over US$ 4 billion would be the biggest-ever defence contract to be entered with the US.

Prior to this, the biggest deal with the US was worth USD 2.1 billion for procurement of eight P-8I maritime surveillance and anti-submarine warfare aircraft from Boeing through direct commercial sales in 2009.

India is planning to procure the aircraft for augmenting its fleet, which now comprises Russian-made transport aircraft Ilyushin-76 and Antonov-32.

After finalising the initial deal for 10 aircraft, the IAF is also planning to place orders for additional six C-17s.

The C-17 will be the second American airlifter in the IAF transport fleet, which recently inducted the C-130 J Super Hercules. The four-engine C-17 aircraft can lift two T-90 tanks and artillery guns and are used for rapid strategic airlift of troops and cargo to operating bases throughout the world. It can also perform tactical airlift, medical evacuation and airdrop missions.

The aircraft has the capacity to carry over 130 fully- equipped combat ready troops. However, the aircraft would come with some important communication equipment in absence of the contentious Communications Interoperability and Security Memorandum of Agreement (CISMOA) with the US.

In the recent past, India had finalised defence deals worth over USD eight billion, including the C-130J, C-17, P-8I and Harpoon anti-ship missiles.

Source: AianMilitary

KRI FKO-368 Sebagai On Scene Commander SAR



BEIRUT-(IDB) : Seiring dengan datangnya musim panas (summer), arus lalu lintas (traffic density) di Laut Mediterania semakin padat oleh kapal niaga, kapal pesiar maupun Yatch milik pribadi yang seringkali mengabaikan standar keamanan di laut. Hal ini menimbulkan potensi meningkatnya kecelakaan di laut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dilaksanakan latihan SAREX 002(Search And Rescue Exercise 002)Maritime TaskForce/UNIFIL di AMO. Hal ini bertujuan untuk melatih kerja sama dan koordinasi unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL dalam melaksanakan kegiatan SAR di laut sekaligus penanggulangan dan evakuasi medis korban kecelakaan di laut. dengan unsur

Komandan KRI Frans Kaisepo-368 Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST menjelaskan bahwa kehadiran unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL yang sehari-hari melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) dan latihan di Area of Maritime Operation (AMO) sesuai mandat yang tertuang dalam UNSCR (United Nations Security Council Resolution) 1701 dan 1937 secara tidak langsung merupakan unsur yang paling siap dan paling cepat merespon panggilan SAR. Sustainbilty terhadap cuaca buruk yang tinggi, endurance(ketahanan) di laut yang lama ditambah fasilitas medis dan sarana evakuasi medis berupa helikopter seperti yang dimiliki oleh KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan unsur Maritime TaskForce/UNIFIL sebagai unsur terdepan dalam kegiatan SAR di laut Mediterannean sektor perairan Lebanon.

Dalam skenario latihan korban jatuh di laut berupa boneka yang diberi life jacket dijatuhkan ke laut, selanjutnya tiga unsur Maritime Task Force/UNIFIL BNS Osman F18 dan BNS Madhumati P911 menerima panggilan SAR dan segera merespon panggilan SAR guna  melaksanakan pencarian terhadap korban orang jatuh di laut tersebut.

KRI Frans Kaisiepo-368 bertindak sebagai OSC (On Scene Commander) menentukan sektor pencarian yang digunakan (rectangle) berdasarkan data informasi kejadian dan data-data Meteo danHidrografidi AMO. Tim medis dan Helikopter BO-105 stand by guna mendukung kegiatan evakuasi medis simulasi korban.

Setelah melaksanakan pencarian selama sekitar empat jam, simulasi korban dapat ditemukan KRI Frans Kaisiepo-368 . Tim medismelaksanakan penanganan korban untuk selanjutnya dilaksanakan evakuasi medis dengan Helikopter BO-105 menuju rumah sakit terdekat.

Latihan yang dilaksanakan di Zone 1 Centerpada pukul 08.00-12.00 LT tersebut berjalan aman dan lancar dengan hasil yang cukup memuaskan.

Sumber: Koarmatim

Sumber: Koarmatim

Unjuk Kekuatan, Iran Kirim Kapal Selam ke Laut Merah


TEHRAN-(IDB) : Iran telah mengirimkan sebuah kapal selamnya ke Laut Merah , Selasa (07/06) dalam rangka penyebaran angakatan perangnya ke lautan jauh. Penyebaran ini mencerminkan upaya Iran untuk pamer kekuatan angkatan laut-nya. Iran telah lama berusaha untuk meng-upgrade sistem pertahanan udara dan angkatan laut untuk menggambarkan dirinya sebagai negara adikuasa militer regional, serta mempersiapkan diri untuk serangan di masa depan yang mungkin terjadi terhadap negara itu.
Laporan tersebut mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan kapal selam dan kapal perang Iran akan diikutsertakan mengawasi rute anti-pembajakan di Teluk Aden sebelum mereka pindah ke Laut Merah awal bulan ini. Fars tidak memberikan rincian tentang jumlah atau kemampuan kapal selam.

Iran telah lama memiliki tiga kapal selam buatan Rusia dan tahun lalu, empat kapal selam baru dikirim ke angkatan laut Iran.

Empat kapal tersebut dikatakan Ghadir merupakan kapal selam kelas penjelajah, yang dapat menembakkan rudal-rudal dan torpedo dan pada saat yang sama mampu cruising di perairan dangkal, seperti Teluk Persia di lepas pantai Iran.

Awal tahun ini, dua kapal perang Iran muncul dalam kunjungan angkatan laut ke Suriah. Langkah ini memicu protes oleh Israel, yang menganggap Iran sebagai sebuah ancaman eksistensial karena program nuklirnya, hal ini merujuk pada panggilan Iran untuk penghancuran Israel dan dukungannya bagi Hamas Palestina dan Lebanon militan Hizbullah.

Israel, Amerika Serikat dan lainnya ingin menghentikan Iran dari apa yang mereka takut adalah upaya Teheran untuk mengembangkan senjata nuklir. Sejauh ini tekanan terhadap Iran telah dilakukan, sebagian besar melalui sanksi internasional, tetapi baik Israel dan AS tidak mengesampingkan serangan militer jika sanksi gagal.Sejauh ini Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan hanya untuk menghasilkan listrik.

Sumber: Seruu

KRI FKO-368 Laksanakan NCX 204/Ship Flag Hoist


BEIRUT-(IDB) : Perkembangan teknologi komunikasi memiliki pengaruh yang besar dalam operasi militer. Penggunaan gelombang radio melalui pesawat radio/radio komunikasi yang disandi (encrypted) link system sampai dengan satelit komunikasi (satkom) dan internet memiliki pengaruh yang menentukan dalam keberhasilan operasi tersebut.
Namun demikian perkembangan teknologi komunikasi tersebut diiringi pula dengan teknologi untuk melaksanakan sadapan (intercept) dan gangguan (jamming, deception dll) terhadap sistim komunikasi. Dalam situasi unsecured transmission environment penggunaan sarana komunikasi Signal Flag (kibaran bendera) merupakan sebuah sekop guna menghindari eksploitasi pancaran gelombang radio komunikasi oleh pihak lawan.



Signal Flag tersebut terdiri dari 26 bendera yang melambangkan huruf alphabet, 10 huruf melambangkan angka (numeral pennants), 18 bendera khusus (special flags and pennants), dan 4 bendera subtitusi(subtitute pennants).Pengiriman berita melalui Signal Flag membutuhkan ketrampilan khusus dan dituntut kecepatan dan ketepatan waktu dan profesionalisme personel.

Menyikapi hal tersebut KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan latihan NCX 204 (Naval Communication Exercise 204/Ship Flag Hoist) dengan BNS Madhumati P911 di Area of Maritime Operation (AMO).

Latihan NCX 204/Ship Flag Hoist bertujuan untuk melatih anggota komunikasi dalam pengiriman dan penerimaan berita taktis kepada unsur kawan dengan menggunakan isyarat kibaran bendera(Signal Flag). 

Selain tersebut diatas latihan ini juga untuk meningkatkan kerja sama dan profesionalisme antar unsur Maritime Task Force/UNIFIL serta melatih LAF-Navy seperti yang tertuang dalam UNSCR (United Nations Security Council Resolution Council) 1701 dan 1937.

Latihan yang dipimpin langsung oleh Kadivkom Lettu Laut (P) Rudhiro Pratomo tersebut dilaksanakan di Zone 1 Center pada pukul 15.00-16.00 LT berjalan aman dan lancar.Latihan tersebut dilaksanakan guna melengkapi serial latihan sebelumnya baik dengan LAF-Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL antara lain: RASEX, MANEUVER EXECISE, AASYWEX, CROSSDECK EXERCISE, MISCEX, MEDEVAC, PUBLICATION EXERCISE, TACEX, TOWING EXERCISE, FIRING EXERCISE, serta FLASHEXERCISE. Setelah melaksanakan latihan NCX 204, KRI Frans Kaisiepo-368 dan BNS Madhumati P911 kembali menempati sektornya masing-masing untuk melaksanakan patroli.


Sumber: Koarmatim

Israel Akan Berperang dengan Mesir, Jordania dan Turki

TEL AVIV-(IDB) : Mantan ketua Mossad, Danny Yatom memprediksikan Rezim Zionis Israel di akhir tahun ini akan berperang dengan Mesir, Jordania dan Turki.
 
Seperti dilaporkan Qodsna, Danny Yatom menandaskan, di saat Dewan Keamanan PBB bulan September mendatang mengakui negara merdeka Palestina sesuai garis perbatasan 1967 maka Mesir, Jordania dan Turki yang menganggap Tel Aviv rezim penjajah pasti mendukung keputusan tersebut. "Dukungan tiga negara tersebut akan membuka medan perang antara Israel dan Mesir, Jordania serta Turki," ungkap Yatom.
Pernyataan Yatom yang pernah menjabat ketua Mossad pada tahun 1996-1998 dirilis setelah Meir Dagan memperingatkan petualangan Israel di kawasan. Dagan juga pernah menjabat ketua Mossad tahun 2002-2011.

Sumber: Irib

Peringatan Uni Eropa Kepada Israel

EROPA-(IDB) : Uni Eropa dalam sebuah peringatannya mengingatkan Rezim Zionis Israel akan mendapat berbagai reaksi tak sedap.
 
Menurut laporan IRNA, Catherine Ashton, ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan, sikap Israel soal Dataran Tinggi Golan membuat rezim ini mendapat reaksi keras dari berbagai pihak.

Ashton mengisyaratkan brutalitas Israel terhadap demonstran Suriah dan Palestina di peringatan perang enam hari tahun 1967 di Golan. Ia menekankan Israel akan mendapat banyak reaksi pedas akibat ulahnya tersebut. Ia menekankan, reaksi ini dapat melemahkan stabilitas dan proses gencatan senjata di Golan.

Menutur sumber ini, serdadu Israel hari Ahad lalu menembaki para demosntran Palestina dan Suriah di Golan. Aksi brutal ini menewaskan dan menciderai sejumlah demonstran.

Menurut laporan media massa Suriah, aksi brutal serdadu Israel terhadap demonstran di Golan menewaskan 23 orang dan menciderai 350 lainnya.

Sumber: Irib

Netanyahu Seret Israel ke Arah Tragedi

TEL AVIV-(IDB) : Anggota parlemen Israel (Knesset), Binyamin ben Eliezer, mengkritik politik Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan menilai bahwa politiknya telah menyeret Israel ke jurang tragedi. 
 
Ben Eliezer, yang juga mantan menteri perdagangan dan industri Israel dalam wawancaranya dengan Radio Israel (7/6), mengecam politik Netanyahu yang dinilainya sangat merugikan Israel. 

Menyinggung aksi protes para pengungsi Palestina di Dataran Tinggi Golan di perbatasan antara Suriah dan Israel pada peringatan hari Naksa (Ahad, 5/6), ben Eliezer mengatakan, "Israel tidak mereaksi dan membalas aksi demo di dekat perbatasannya." 

Ben Eliezer juga menilai politik Tel Aviv dalam menghadapi para pengungsi Palestina dan demonstrasi mereka, gagal total. Ditambahkannya, "Israel juga gagal dalam menjelaskan operasi militernya dan juga aksi penembakan terhadap para demonstran Palestna hingga terjadi bentrokan."

Di bagian lain pernyataannya, ben Eiliezer menyinggung upaya para pejabat Palestina di PBB mendapatkan pengakuan internasional terkait kemerdekaannya pada sidang September mendatang, seraya mengatakan, "September mendatang kita akan menyaksikan "peristiwa mengerikan" yang akan menimbulkan kerugian besar di bidang ekonomi bagi Israel. 

Rentetan aksi brutal Israel dalam beberapa waktu terakhir, dinilai akan mempengaruhi nuansa sidang Majelis Umum PBB pada bulan September mendatang, dan menguntungkan pihak Palestina.

Ben Eliezer menilai pemerintah Israel pimpinan Benyamin Netanyahu telah melakukan semua kekeliruan yang dapat dilakukan dan hal ini menyeret rezim Zionis ke arah tragedi.

Sumber: Irib

TNI Kembali Kirim Kapal Perang ke Lebanon

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa pihaknya akan kembali mengirimkan kapal perangnya untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (Maritime Task Force UNIFIL).

"Sejak 2010, kita telah mengirimkan dua kapal perang untuk bergabung dalam satuan tugas maritim misi perdamaian PBB di Lebanon, yakni KRI Diponegoro dan KRI Frans Kasiepo," katanya dalam seminar memperingati Hari Internasional Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Jakarta, Selasa.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pusat Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia, Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha, Panglima TNI mengatakan kapal perang yang akan dikrim ke Lebanon adalah KRI Iskandar Muda.

KRI Iskandar Muda 367 tampak depan
"Kapal akan diberangkatkan pada Agustus 2011," kata Agus menambahkan.

Panglima TNI mengemukakan, keikutsertaan Indonesia dalam misi perdamaian PBB merupakan titik tolak diterimanya Indonesia sebagai anggota penuh ke-60 PBB pada 28 September 1950. Setelah resmi menjadi anggota PBB, Indonesia menjalankan misi pertamanya dalam misi perdamaian PBB ke Mesir, seiring konflik yang terjadi antara Mesir-Israel pada 1957.

"Itulah awal partisipasi TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian di bawah payung PBB, dan seiring perkembangan waktu, TNI terus berkiprah dan berperan aktif sambil terus berbenah diri dengan mengedepankan rasa kemanusiaan dan keadilan yang lebih," katanya.

 
Pada kesempatan itu, Agus menegaskan, TNI memilih untuk menjalankan misi pemeliharaan perdamaian daripada misi penciptaan perdamaian.

"Hal itu, antara lain didasarkan pada pertimbangan menghindari kemungkinan tudingan TNI akan berpihak kepada pemerintahan yang saha atau bahkan pasukan pemerintah justru akan menuduh kontingen TNI akan berpihak pada pasukan pemberontak," katanya.

Data PBB mencatat Indonesia berada di urutan 17 di antara negara-negara dengan kontribusi pasukan paling banyak dalam operasi penjaga perdamaian PBB. Sampai April lalu tercatat total pasukan Indonesia yang bergabung di bawah komando PBB sebanyak 1.801 pasukan TNI dan polisi terdiri dari 1.772 personel laki-laki dan 29 personel perempuan.

Negara dengan kontribusi pasukan terbesar adalah Bangladesh dengan total pasukan di bawah komando penjaga perdamaian mencapai 10.589 pasukan. Menyusul di urutan kedua Pakistan dengan 10.581 pasukan dan India berada di urutan ketiga dengan kontribusi pasukan 8.442 personel.

Sumber: Antara

TNI Mengirim Tambahan Pasukan ke Haiti

JAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia, Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha, mengatakan tahun ini TNI kembali mengirimkan 167 orang pasukan ke Haiti. Pasukan itu dikirim di bawah komando pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menjalankan tugas pengamanan dan pemulihan pasca-bencana. "Pasukan yang dikirim ini dari Batalyon Zeni Angkatan Darat," katanya di Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.

Indonesia sudah berpartisipasi di Haiti selama satu tahun terakhir bersama pasukan PBB. Tapi, hanya mengirimkan 10 orang dari kepolisian.

Brigadir Jenderal Sumertha mengatakan permintaan penambahan pasukan datang dari Sekretariat PBB dan disetujui oleh pemerintah. Saat ini lebih dari 1.800 personel pasukan TNI dan polisi berada di luar negeri dalam misi penjaga perdamaian PBB. Mereka tersebar di Lebanon, Kongo, Sudan, Haiti, Sierra Leone, dan lain-lain.

Kepala Seksi Keamanan Internasional Kementerian Luar Negeri Widya Sadnovic mengatakan permintaan pasukan Indonesia dari Sekretariat PBB sebetulnya sangat tinggi. Tapi, tidak seluruhnya bisa dipenuhi oleh pemerintah dan TNI. Ia mencontohkan pada periode 2008-2009 Indonesia diminta mengirim tak kurang dari 3.000 pasukan.

"Itu untuk disebar di berbagai negara," katanya. Termasuk ke Irak, Afganistan, dan negara konflik lainnya. Tapi, tidak semua permintaan penambahan personel atau pengiriman pasukan baru bisa dipenuhi. Permintaan untuk mengirim pasukan ke Irak dan Afganistan ditolak karena pertimbangan ideologi dan keamanan.

"Sampai sekarang pengiriman pasukan ke Afganistan dianggap tidak aman secara ideologis ataupun untuk personel TNI," katanya. Selain itu, permintaan pengiriman pasukan biasanya datang secara mendadak. Sekretariat PBB biasanya mengirimkan permintaan pasukan yang harus dipenuhi dalam jangka waktu dua atau tiga bulan.

Operasi penjaga perdamaian diputuskan di dalam rapat Dewan Keamanan PBB. Segera setelah diputuskan Sekretariat akan mendekati negara-negara untuk dimintai kesediaannya mengirim pasukan. Pemerintah harus menyiapkan pelatihan khusus untuk pasukan yang akan dikirim, perlengkapan pasukan, dan peralatan tempur serta biaya operasi.

Sumertha mengatakan permintaan ini sering tidak bisa begitu saja dipenuhi karena TNI harus menyiapkan pelatihan untuk pasukan, terutama untuk mengubah pola pikir pasukan. "Pasukan kita dilatih untuk berperang. Sedangkan ketika menjadi pasukan penjaga perdamaian mereka tidak boleh berperang," tuturnya.

Data PBB mencatat Indonesia berada di urutan 17 di antara negara-negara dengan kontribusi pasukan paling banyak dalam operasi penjaga perdamaian PBB. Sampai April lalu tercatat total pasukan Indonesia yang bergabung di bawah komando PBB sebanyak 1.801 pasukan TNI dan polisi terdiri dari 1.772 personel laki-laki dan 29 personel perempuan.

Negara dengan kontribusi pasukan terbesar adalah Bangladesh dengan total pasukan di bawah komando penjaga perdamaian mencapai 10.589 pasukan. Menyusul di urutan kedua Pakistan dengan 10.581 pasukan dan India berada di urutan ketiga dengan kontribusi pasukan 8.442 personel.

Sumber: Tempo

Perjanjian Ekstradisi Harus Pisah dari DCA

Menhan menjelaskan, perjanjian ekstradisi masih bisa dibicarakan Indonesia - Singapura.
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura tidak terkait dengan Defence Cooperation Agreement (DCA). Perjanjian kerjasama pertahanan Indonesia - Singapura dalam DCA sendiri mentok dan tidak ada kata sepakat.

Karena itu, Purnomo mengatakan, masalah ekstradisi masih dibicarakan antara Indonesia dengan Singapura. Karena perjanjian tentang ekstradisi tidak sepaket dengan DCA.

"Mereka bilang itu tidak satu paket. Jadi kalau mau ada perjanjian ekstradisi ya silakan. Itu terpisah dengan DCA," kata Purnomo di Gedung DPR, Selasa, 7 Juni 2011.

"Kalau pemerintah merasa perlu dengan Singapura masalah ekstradisi, ya dibicarakan. Kayak misalnya pembebasan pajak, dibicarakan ya dibicarakan, nggak perlu dikaitkan (dengan DCA)," ucap Purnomo.

"Jadi jangan punya mindset seperti dulu bahwa DCA itu diselesaikan dulu, kemudian nanti akan terjadi trade off atau kompensasi dengan masalah ekstradisi. Jangan berpikir begitu," lanjut dia.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Singapura mengatakan perjanjian ekstradisi sudah ditandatangani Indonesia dengan Singapura pada tahun 2007. “Penandatanganan perjanjian tersebut juga disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Bali pada 27 April 2007,” kata Sekretaris Pertama Bidang Politik Kedutaan Besar Singapura di Indonesia, Herman Loh, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Sabtu malam, 4 Juni 2011.

Namun, perjanjian ekstradisi belum bisa dilakukan karena belum ada ratifikasi di DPR. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Michael Tenne, ada perbedaan posisi antara Indonesia dengan Singapura dalam memandang perjanjian ekstradisi.

Singapura menginginkan perjanjian ekstradisi sepaket dengan DCA, sedangkan Indonesia ingin agar kedua perjanjian itu berdiri sendiri-sendiri. “Singapura mengaitkan kedua perjanjian itu, sementara Indonesia tidak. Indonesia ingin perjanjian ekstradisi diratifikasi tanpa harus menunggu ratifikasi kerja sama pertahanan,” jelas Tenne.

Singapura menjadi 'surga' bagi sejumlah tersangka kasus hukum di Indonesia, yang kemudian memilih bersembunyi di sana. Salah satu tersangka yang menjadi incaran antara lain Nunun Nurbaeti Daradjatun, tersangka kasus suap Pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.

Sumber: Vivanews

F-5 Tiger TNI AU Digantikan F-16

F-5 Tiger TNI AU
BANDUNG-(IDB) : Satu skuadron pesawat tempur F-5 Tiger yang dimiliki TNI AU bakal segera digantikan jenis pesawat tempur dengan kemampuan yang lebih baik yakni F-16 dari Amerika Serikat.

Demikian Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi usai sertijab Danlanud Husein Sastranegara dari Kol Pnb Asep Adang Supriyadi kepada Kol Pnb Umar Sugeng Hariyono di Bandung, Selasa (7/6). "Saat ini proses penggantian F-5 oleh F-16 tengah dilakukan. Negoisasi sedang berjalan, dan timnya baru pulang dari AS," ujarnya.

F-16A/B Fighting Falcon
Selama ini, kekuatan F-5 Tiger AU yang merupakan pesawat tempur buatan tahun 1978 ditempatkan di Skuadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun. "Rencananya satu skuadron F-16 yang menggantikannya, nanti Mabes TNI AU yang menerangkan," katanya.

Selama proses pembaruan alutsista itu berlangsung, imbuh perwira tinggi bintang dua itu, Koops TNI AU I tetap mengoperasikan F-5 yang ada untuk keperluan operasi patroli udara. "Kondisinya masih berjalan normal."

Meski sudah pasti, pihaknya belum bisa memastikan proses penggantian itu bisa dilakukan pada 2011. Dia menyatakan pengadaan alutsista tersebut selalu mempertimbangkan sejumlah faktor.

Dalam kaitan itu, TNI telah memutuskan menerima tawaran hibah dua skuadron F-16 dari AS. Sebelumnya, program pengadaan F-16 baru akan dilakukan pada 2014 sebanyak enam pesawat.

Sumber: SuaraMerdeka

Puslatpur Gelar Latnis Miles TW. II TA. 2011

BATURAJA-(IDB) : Puslatpur Kodiklat TNI AD menggelar latihan tehnis miles pada tanggal 30 Mei 2011 s.d. 1 Juni 2011 bertempat di Daerah Latihan Puslatpur Kodiklat TNI AD. Latihan tehnis miles diikuti oleh seluruh anggota Kompi Infanteri Denlatpur Puslatpur Kodiklat TNI AD.

Bertindak sebagai Komandan Latihan Mayor Arm Dedi Sunardi, Wadanlat Kapten Kav Joko Subroto, Perwira Staf sebagai perencana latihan dan Komandan Kompi Infanteri Kapten Inf Rasul Nuryadi sebagai Koordinator Materi Latihan Tehnis Miles.

MILES (Multiple Integrated Laser Engagement System adalah alat simulasi penembakan yang dipakai latihan agar didapatkan keadaan yang serealistis mungkin.

Maksud dari penggunaan miles didalam suatu latihan adalah agar para prajurit dapat menembak secara teliti dan tepat terhadap sasaran yang ditemukan atau yang dihadapi dalam suatu medan tempur.

Alat miles ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Small Arms Transmitter (SAT) dipasang pada ujung laras senjata M 16 A-1, Man-Worn Laser Detector (MWLD) terdiri dari Helmet Harnes dipasang di helm/topi dan Torso Harness dipakai di badan, Control Gun dipegang oleh pelatih/pengawas dan Small Arm Alignment alat untuk penjajaran / koreksi senjata M 16 A-1.

Latihan tehnis miles ini dikombinasikan dengan taktik regu senapan dalam serangan dengan maksud agar para prajurit mampu melaksanakan gerakan perorangan dengan baik dan mampu memanfaatkan lindung tinjau maupun lindung tembak yang ada di medan sekitarnya.

Sumber: Puslatpur

Rosvertol seeks Algeria Mi-28 export deal


MOSKOW-(IDB) : Russia's Rosvertol attack helicopter producer said on Monday it is in talks with Algeria over exports of its Mi-28NE for delivery from 2012-2017.

"A commercial proposal has already been sent [to Algiers] and discussions will begin this year," Rosvertol General Director Boris Slyusar said. "We hope to sign a contract for delivery in 2012-2017."


Rosvertol is the attack helicopter arm of the state-owned Russian Helicopters holding company.
If successful, the deal will be the second export sale of the night-capable Mi-28NE, which is currently being introduced to the Russian armed forces. Venezuela ordered ten Mi-28s in 2010, but they have not yet been delivered.

The Mi-28NE is a two-seat dedicated attack helicopter, equipped with a mast-mounted millimeter-wave fire control radar and advanced night vision optical systems.

The machine is armed with the Ataka anti-armor missile system.
Algeria already operates the Mi-25, an export derivative of the Russian forces Mi-24 attack helicopter.

Source: Rian

Pemerintah Usulkan Nama FAF Jet Tempur Kolaborasi RI-Korsel

JAKARTA-(IDB) : Setelah kerjasama pembuatan pesawat jet tempur KFX antara RI dan Korea Selatan dimulai, Pemerintah Indonesia akan mengajukan usulan perubahan nama pesawat jet tempur hasil kolaborasi dua negara itu.

"Soal nama masih akan dibahas, kita inginkan ada nama Indonesia di dalamnya," kata Direktur Teknik Industri Pertahanan, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Agus Suyarso kepada Tempo, kemarin, Senin 14 Maret 2011.


Awalnya, pihak Indonesia mengajukan nama pesawat tempur KFX (Korea Fighter Xperiment) itu diubah menjadi KIFX atau Korea-Indonesia Fighter Xperiment. Namun pihak Korea Selatan kurang setuju. "Akhirnya kita sepakat nama akan diubah, dan Indonesia mengusulkan pesawat tempur FFA atau Future Fighter Aircraft."


Penggabungan nama dua pihak yang berkolaborasi ini, menurut Agus,  pernah diterapkan saat Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Spanyol membuat pesawat angkut jenis CN 235 di era Presiden Soeharto.

Nama kode 'CN' dibelakang seri pesawat itu adalah inisial dua perusahaan yang berkolaborasi, yakni Casa, perusahaan pesawat terbang Spanyol dan Nurtanio atau Industri Pesawat terbang Nusantara (IPTN) yang kini menjadi PT Dirgantara Indonesia. "Saat itu Casa menyumbang 50 persen dan Nurtanio 50 persennya," kata Agus, yang juga menjabat Kepala Sekretariat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) ini. .

Kerjasama pembuatan pesawat tempur dengan Korsel kali ini juga akan melibatkan industri pesawat terbang masing-masing negara. Pemerintah Indonesia kembali akan melibatkan PT Dirgantara Indonesia.

Sumber: Tempo

Jalan Yang Dibangun TNI Di Kongo Diresmikan

KONGO-(IDB) : Pembangunan Jalan Dungu-Faradje sepanjang 147 KM selesai dikerjakan oleh Kontingen Zeni Indonesia sejak 18 Oktober 2010.  Demikian dikatakan Force Commander Monusco, Letjen Chender Prakhas  yang  secara langsung meresmikan jalan Dungu-Faradje di Dungu pada hari Sabtu, (4/6). 

Dalam acara tersebut banyak masyarakat yang antusias menyaksikan jalannya peresmian jalan yang sejak lama mereka idamkan. Dalam sambutannya Prakhas menyampaikan ucapan terimakasih mewakili Monusco dan masyarakat Dungu-Faradje kepada Indonesia yang telah mengerjakan jalan dengan luar biasa. Indonesia tidak hanya menghadapai masalah tehnis, tetapi juga keamanan, pernah diserang oleh kelompok bersenjata, tetapi tidak menyerah dan terus bekerja sehingga jalan sekarang dapat diresmikan, tandas FC Prakhas.

Kepada penduduk lokal, Prakhas mengucapkan terimakasih karena telah mendukung Indonesia dalam pembangunan jalan. Atas nama Monusco baik militer dan sipil, Letjen Prakhas menyampaikan penghargaan dan rasa bangganya kepada Letkol Czi Widiyanto (Dansatgas) serta seluruh anggota Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco di Kongo, atas pekerjaan jalan yang sangat luar biasa dan bekerja dengan penuh semangat tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Dungu Mr. Venant Nkosi Pahiamu juga menyampaikan ucapan terimakasih khususnya dalam pembangunan jalan di wilayahnya. Menurut Walikota, dengan jalan yang bagus dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan serta keamanan. Kebutuhan sehari-hari yang datang dari Ariwara menjadi lancar, pasukan dapat bergerak dengan cepat untuk menjamin keamanan. Ia menyampaikan pesan agar Indonesia jangan berhenti membantu sampai otoritas lokal mampu mengambil alih perawatan jalan ini.

Hadir pada acara tersebut Komandan Ituri Brigade Brigjen Abul Kalam Azad (Bangladesh), Komandan Batalyon Maroko Dungu Kolonel Aarabi Mohamed, Komandan Guatemala Spesial Force  Kolonel Artilleria Dem Julio Cesar Linares Mangana, Komandan FARDC Kolonel Bruno Mandefu dan Chief of Police Station Dungu Inspektur Wayiawaya Sindani.  Hadir juga dari  UN Staf yaitu : Oni Oladipo (FOM), Mafough Hydara (Log Ops), Joseph Neugwa (Engg Sec), Mr. Jocob Mogeni (HOO Dungu) dan Eris Osei (Security). 

Sumber: Seruu