Pages

Selasa, Juni 07, 2011

Pasukan Garuda Mendapat Medali Penghargaan Dari PBB

JAKARTA-(IDB) : Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Konga XX-H di Kongo, mendapat Medali PBB atas keberhasilannya menjalankan misi perdamaian PBB di Kongo (Monusco) selama enam bulan.

"Penyematan medali penghargaan PBB itu dilakukan Komandan Monuso Letjen Chender Prakhas di Bumi Cenderawasih Camp Dungu, Kongo"  kata perwira penerangan Konga XX-H/Monusco Letnan Satu Infantri Imam Mahmud melalui surat elektroniknya  Selasa 7 Juni 2011.
"Medali PBB diberikan kepada Komandan Satgas Letkol Czi Widiyanto".


Menurut Letjen Prakhas, selama penugasan di Kongo, Kontingen Indonesia telah menunjukkan prestasi luar biasa.  Diantaranya pembangunan jalan Dungu-Faradje sejauh 147 KM. "Kontingen Indonesia bukan hanya membangun jalan dan jembatan antara Dungu-Faradje, tetapi juga telah membangun jembatan hati antara orang Kongo dengan tentara PBB khususnya Monusco"," tutur Prakhas.

Prakhas menambahkan, Indonesian 
Engineering Company (IEC) juga dinilai telah berbuat ramah terhadap penduduk lokal dan komunitas lokal.

Prakhas menyatakan Medali PBB adalah bukti nyata kontribusi IEC selama enam bulan di Kongo, sekaligus kontribusi TNI dalam menciptakan perdamaian di wilayah Kongo.

Pada kesempatan itu kepada Kontingen negara lain, Letjen Prakhas menekankan agar dapat mengambil pelajaran dan contoh dari Kontingen Zeni Indonesia dalam kerja kerasnya kepada UN dan Monusco.

Sejak 1956 Indonesia telah mengirimkan militernya untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB di Mesir, yang dikenal dengan nama Kontingen Garuda.

Prakhas menilai, militer Indonesia mempunyai upaya tinggi sebagai pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia. Saat ini terdapat 1.795 personel TNI yang tergabung dalam berbagai misi PBB.

Sumber: Tempo

Indonesia Italia Tingkatkan Kerjasama Militer

ROMA-(IDB) : Hubungan RI–Italia, terutama kerjasama militer, diharapkan meningkat, mengingat pengalaman Italia dalam operasi-operasi darat di berbagai wilayah.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI George Toisutta mengenai tujuan kunjungan kerja ke Italia atas undangan KASAD Italia Jenderal Giuseppe Valotto.

Pertemuan kedua pejabat tinggi militer yang berlangsung di Markas Besar Angkatan Darat Italia, Roma, Senin (6/6/2011), itu diawali dengan pembicaraan tertutup, hanya antara keduanya.

Jenderal Valotto menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas pertisipasi TNI dalam jumlah cukup banyak di United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma kepada detikcom seusai pertemuan.

Jenderal Valotto juga menyampaikan harapan agar Indonesia dapat berpartisipasi pada misi-misi perdamaian lain.

Dalam tanggapannya, KASAD Jenderal Toisutta menyampaikan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia telah dan senantiasa berpartisipasi aktif dalam misi-misi perdamaian yang beroperasi dalam kerangka PBB.

Dalam kaitan dengan UNIFIL, Toisutta menyampaikan bahwa pasukan TNI yang sekarang berada di UNIFIL merupakan kontingen ke-4. Dari keikutsertaan pasukan TNI di UNIFIL, telah banyak manfaat dan pengalaman berguna yang diperoleh pasukan TNI.

Toisutta juga secara khusus menyampaikan belasungkawa atas tewasnya 6 prajurit Italia di UNIFIL dalam insiden yang terjadi pada 2/5/2011 lalu.

Dalam kunjungan kerja tersebut, kedua jenderal dan jajarannya juga saling melakukan exchange of knowledge (pertukaran pengetahuan, red).

Jajaran yang mendampingi KASAD ke Italia adalah Asrena KASAD Mayjen TNI Mulhim Asyrof, Koorsahli KASAD Mayjen TNI Hatta Syafrudin, Dapuspenerbad Brigjen TNI Mochamad Wachju Rijanto, Wadanpussenarmed Kodiklat TNI AD Kolonel Arm. Aris Setiabudi, Paban V/Hublu Spamad Kolonel Inf. Afanti Side Uloli dan Athan RI Paris Kol. Pnb. Erwin Buana Utama.

Prosesi kunjungan KASAD ke Markas Besar Angkatan Darat Italia sepenuhnya berlangsung secara kemiliteran, diawali dan diakhiri dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Italia oleh Korps Musik Angkatan Darat Italia.

Dalam prosesi kunjungan, KASAD Jenderal TNI George Toisutta juga melakukan pemeriksaan barisan kehormatan Angkatan Darat Italia.

Sumber: Detik

TNI Siasati Minimnya Alutsista

KRI Halim Perdanakusuma kapal perang yang sudah di repowering
JAKARTA-(IDB) : Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI dalam kondisi yang minimum. Namun begitu, peralatan minim tidak mengurangi kinerja TNI. "Kapal perang yang digunakan dalam operasi militer ke Somalia itu sudah pensiun di negara lain, sudah tidak ada," kata Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlabar), Laksamana Pertama TNI Achmad Taufiqoerrochman di Jakarta, Senin (6/6).

Taufiq mengatakan, agar tetap dapat melaksanakan tuntutan tugas TNI menggunakan strategi tertentu. "Yang penting strateginya. Bagaimana kami tetap bisa melaksanakan tugas dengan persenjataan yang ada," katanya.

Menurut dia, untuk mensiasati kondisi ini dilakukan repowering terhadap kapal-kapal yang ada. "Kapal-kapal itu punya bodi yang lebih bagus, kami ambil bodinya, kami ganti mesinnya," katanya.

Dengan cara seperti ini, menurut Taufiq, dapat membantu meningkatkan kualitas senjata yang kurang. "Kalau dikatakan kurang ya kurang, kami mengikuti pemerintah saja. Pemerintah sedang membangun pendidikan, kami juga mementingkan pendidikan. Jauh sekali kan kalau dibandingkan anggaran pendidikan," katanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Dirjen Perencanaan Pertahanan (Renhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsda TNI Bonggas S Silaen mengatakan, anggaran alutsista yang disediakan negara baru 0,69 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurutnya, dengan anggaran sebesar ini kekuatan pertahanan berkisar 30-40 persen. Silaen menambahkan, untuk mencapai kekuatan pertahanan 90 persen diperlukan peningkatan anggaran 15-20 tahun mendatang hingga dua persen dari PDB. "Kuantitas dan kualitas alutsista yang ada sekarang dalam kondisi yang minimum, baik secara umur maupun teknologi," kata Silaen.

Sumber: Jurnas

KSAD: Indonesia Aktif Dalam Misi Perdamaian

LONDON-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta mengatakan Indonesia senantiasa berpartisipasi aktif dalam misi-misi perdamaian yang beroperasi dalam kerangka PBB sesuai dengan amanat konstitusi.

Hal itu disampaikan Jenderal TNI George Toisutta, saat bertemu rekannya KSAD Italia Jenderal Giuseppe Valotto di Markas Besar Angkatan Darat Italia di Roma, Senin.

KSAD RI melakukan kunjungan kerja ke Italia guna memenuhi undangan mitranya di Markas Besar Angkatan Darat Italia di Roma, demikian Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa dalam keterangan yang diterima Antara London, Selasa.

Menurut Musurifun Lajawa, prosesi kunjungan KSAD ke Markas Besar Angkatan Darat Italia berlangsung secara kemiliteran diawali dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan kebangsaan Italia oleh Korps Musik Angkatan Darat Italia.

Dalam prosesi kunjungan, Jenderal TNI George Toisutta juga melakukan pemeriksaan barisan kehormatan Angkatan Darat Italia,

Rangkaian pembicaraan KSAD RI dengan Jenderal Guiseppe Valotto diawali dengan pertemuan yang bersifat terbatas hanya antara keduanya.

Jenderal Valotto menyampaikan, antara lain, terima kasih dan penghargaan kepada TNI atas pertisipasi pasukan Indonesia dalam jumlah yang cukup banyak di UNIFIL.

Jenderal Valotto juga menyampaikan harapan sekiranya Indonesia dapat berpartisipasi pada misi-misi perdamaian lain.

Pada kesempatan yang sama, KSAD RI juga menyampaikan sejumlah hal, antara lain, bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia senantiasa berpartisipasi aktif dalam misi-misi perdamaian yang beroperasi dalam kerangka PBB.

Dalam kaitannya dengan UNIFIL, KSAD menyampaikan kontingen TNI yang sekarang berada di UNIFIL merupakan kontingen ke empat.

Dikatakannya keikutsertaan pasukan TNI pada UNIFIL, telah banyak manfaat dan pengalaman berguna yang diperoleh pasukan TNI.

Secara khusus, KSAD RI menyampaikan belasungkawa atas tewasnya enam pasukan Italia di UNIFIL dalam insiden yang terjadi pada tanggal 2 Mei lalu.

Kepada Jenderal Guiseppe Valotto, KASAD menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungannya ke Italia adalah untuk mempererat hubungan RI-Italia, khususnya di kerjasama militer, mengingat pengalaman yang dimiliki Italia dalam operasi darat diberbagai wilayah.

Dalam kunjungan tersebut, KSAD dan jajarannya juga melakukan exchange of knowledge dengan Jenderal Valotto yang juga didampingi sejumlah perwira tinggi AD Italia.

Meskipun prosesi kunjungan berlangsung secara penuh kemiliteran, pertemuan antara KSAD dan jajarannya dengan Jenderal Guiseppe dan jajarannya berlangsung dalam suasana sangat kekeluargaan.

Turut dalam kunjungan KSAD ke Italia adalah Asrena KSAD Mayjen TNI Mulhim Asyrof, Koorsahli KSAD Mayjen TNI Hatta Syafrudin, Dapuspenerbad Brigjen TNI Mochamad Wachju Rijanto, Wadanpussenarmed Kodiklat TNI AD Kolonel Arm. Aris Setiabudi, Paban V/Hublu Spamad Kolonel Inf. Afanti Side Uloli dan Athan RI Paris Kol. Pnb. Erwin Buana Utama.

Sumber: Antara

Kopassus Belum Akan Beli Persenjataan dari China

SS-2 V2 dan V4 senjata Kopassus buatan Pindad
BANDUNG-(IDB) : Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) belum akan membeli persenjataan individu dari Republik Rakyat China.

"Persenjataan mereka bagus, sesuai dengan tuntutan atau yang dibutuhkan seorang prajurit pasukan khusus. Namun, kami belum akan membelinya," kata Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus kepada ANTARA News di Bandung, Senin.

Ketika ditemui usai melihat dan menjajal beberapa persenjataan individu Angkatan Bersenjata China (People`s Liberation Army/PLA), ia mengatakan, pihaknya fokus untuk menggunakan produk dalam negeri seperti senapan serbu dari PT Pindad.

Mulai Senin hingga tiga hari ke depan Kopassus dan PLA menggelar latihan bersama untuk kali pertama di Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar, dengan fokus penanganan terorisme.

Dalam rangkaian kegiatan itu, masing-masing pihak menampilkan persenjataan individu yang kerap digunakan personelnya sebagai pasukan khusus.

Kopassus menampilkan beberapa persenjataan individu senapan serbu buatan PT Pindad yang terdiri atas beberapa varian. Ditampilkan pula persenjataan lain yang diproduksi pihak luar seperti MP5.

Militer China menampilkan beberapa persenjataan dan perlengkapan individu seperti alat tangkap, busur lintang dwi guna, senapan patah 18,4 mm, pelontar granat 35 mm, senapan serbu berperedam suara 5,8 mm, dan senapan serbu ringan 5,8 mm.

Seluruh persenjataan dan perlengkapan militer individu PLA itu merupakan produk industri pertahanan dalam negeri China.

Di sela-sela menerima penjelasan mengenai kecanggihan masing-masing senjata itu, Danjen Kopassus menjajal beberapa diantaranya.

"Bagus...cocok untuk pertempuran jarak dekat," katanya, usai menjajal salah satu senapan laras panjang.

Lodewijk juga menjajal menggunakan busur lintang, dan melihat peragaan penggunaan senjata lainnya.

"Ya kita lihat semuanya, kita sesuaikan dengan kebutuhan pasukan kita. Yang jelas, kita kan sudah komitmen untuk memprioritaskan produk nasional seperti senapan serbu dari PT Pindad," ujarnya.

Sumber: Antara

Militer China Puji Kehebatan Kopassus

BANDUNG-(IDB) : Angkatan Bersenjata China (People`s Liberation Army/PLA) memuji kehebatan Komando Pasukan Angkatan Darat atau Kopassus yang terbukti berhasil melakukan setiap misinya dengan baik.

"Termasuk misi yang dilakukan saat pembebasan kapal di Somalia," kata Kepala Staf Komando Militer Jinan China Letjen Zhao Zongqi di Bandung, Senin.

Ia mengatakan, Kopassus merupakan salah satu pasukan elit terbaik di dunia baik dalam keberhasilan dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Berbicara saat pembukaan Latihan Bersama Kopassus dengan PLA, Zongqi mengatakan, kehebatan Kopassus telah terbukti di beberapa operasi yang dijalankan termasuk dalam operasi di perairan Somalia.

"Tidak itu saja, Kopassus juga terbukti mampu menjalankan misi-misi perdamaian PBB tergabung dalam kontingen TNI," katanya, menambahkan.

Terkait itu, tambah Zongqi, dalam latihan bersama yang baru kali pertama diadakan, kedua pihak dapat saling mengisi dan memperkaya potensi, keunggulan yang dimiliki militer kedua pihak, khususnya pasukan khusus kedua negara.

"Bagaimana pun dengan latihan bersama itu, terutama dalam penanggulangan terorisme, segala macam ancaman dapat diantisipasi dan diatasi dengan lebih baik," katanya.

Latihan bersandikan "Sharp Knife 2011" dipusatkan di Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar berlangsung 6 hingga 19 Juni 201.

Materi yang dilatihkan menembak tepat, tembak reaksi 1 sampai 4, serbuan rumah ban, teknik pertempuran jarak dekat (PJD), Method of Entry (MoE), teknik dan taktik pembebasan sandera dan penerjunan statik dan free fall serta studi kasus tentang terorisme.

Tujuan latihan bersama meningkatkan kemampuan serta ketrampilan antara anggota Kopassus dan PLA China dalam bidang taktik dan teknik operasi khusus.

Selain itu, meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam mengantisipasi berkembangnya ancaman terorisme.

Sumber: Antara

Klaim Tiongkok Atas Spartly Picu Ketegangan Baru


JAKARTA-(IDB) : Pakar hubungan internasional dan pertahanan jebolan Universitas Parahiyangan (Unpar) Bandung, Dr Andreas Hugo Pareira, mengatakan bahwa sengketa Laut China Selatan kini memasuki babak baru setelah adanya tindakan hegemonik dan klaim sepihak Tiongkok atas Kepulauan Spratly serta Paracel.

"Saya punya feeling hal ini bisa menimbulkan ketegangan baru di Asia Tenggara. Reaksi dari Presiden Filipina, Aquino III, yang menuduh Tiongkok mengganggu stabilitas kawasan Asteng, merupakan salah satu reaksi yang bisa memicu ketegangan itu," katanya di Jakarta, Senin.

Andreas Pareira pun menunjuk protes massa di Vietnam yang jelas-jelas mengekspresikan sikap anti-Tiongkok dan kesemuanya bisa menjadi pertanda buruk bagi keamanan di Asia Tenggara (Asteng).

"Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diingatkan kepada Tiongkok. Pertama, pemerintahnya perlu lebih hati-hati menahan diri dari tindakan `uniltarelis` di Laut China Selatan," tegasnya.

Hal itu penting, ujar Andreas Pareira, agar tidak menyebarluas sikap anti-China yang bisa merembes ke persoalan lain, seperti sosial-politik-ekonomi dan budaya di kawasan. "Mengingat, banyak populasi keturunan etnis Tionghoa di kawasan ini," ungkapnya.

Hal kedua, usulnya, Tiongkok juga perlu menahan diri, sehngga tidak terjadi konflik terbuka yg akan membuka peluang pihak ke-3 dari luar kawasan untuk terlibat dalaam percaturan di wilayah ini.

"Ketiga, Negara-negara ASEAN perlu duduk bersama, menyamakan visi mengenai sengketa di Laut China Selatan, dan membuka forum dialog untuk mencari penyelesaian bersama dengan China," katanya.

Lalu keempat, menurut dia, idealnya penyelesaian sengketa klaim Laut China selatan menggunakan hukum internasional.

"Namun, terhadap wilayah-wilayah khusus di Laut China Selatan yang tidak menemukan penyelesaian, perlu disepakati untuk pengamanan dan `join exploration` di antara negara-negara terkait," demikian Andreas Pareira.

Sumber: Antara

Korsel Serukan Jalan Damai di Korut

Lee Myung-Bak
SEOUL-(IDB) : Presiden Korea Selatan (Korsel), Lee Myung-Bak, pada Senin menyerukan kepada Korea Utara (Korut) untuk "mengambil jalan damai" setelah serangkaian ancaman dan memuncaknya retorika keras oleh negara komunis itu.

"Korea Utara harus membuang program konfrontasi dan konflik serta mengambil jalan perdamaian dan kemakmuran," kata Lee dalam pidato Memorial Day.

Ia menimpali, "Untuk ini, kita akan melanjutkan upaya kita dengan tulus, konsisten dan penuh kesabaran," katanya dalam upacara khidmat di pemakaman nasional di Seoul setelah sirene peringatan meraung untuk para korban perang, diikuti dengan tembakan penghormatan 21 kali."

Upacara itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan-ketegangan lintas-perbatasan setelah Korea Utara membalas ancaman setelah media di Korea Selatan di Seoul mengungkapkan bahwa tentara telah menggunakan penguasa sebagai target tembakan senjata.

Beberapa pusat pelatihan marinir Korea Selatan, pasukan darat dan tentara cadangan telah menggunakan gambar-gambar. Mereka telah diperintahkan untuk menghentikan dan menggunakan target normal sebagai gantinya.

Pada Senin, media pemerintah Pyongyang melancarkan serangan verbal atas target-target senapan itu, peringatan pasukan Korea Utara dan pihaknya akan mengambil "seribu kali lipat balas dendam".

"Kami akan meningkatkan tindakan praktis dan habis-habisan militer sebagai pembalasan kami yang telah menyatakan," kata Rodong Sinmun, surat kabar partai yang berkuasa Korea Utara.

Hubungan lintas-batas antara kedua negara telah dingin selama lebih dari setahun, sejak Korea Selatan menuduh Korea Utara menenggelamkan salah satu kapal perangnya dan mengenakan sanksi-sanksi perdagangan.

Korea Utara membantah terlibat dalam tenggelamnya kapal angkatan laut Cheonan pada Maret 2010. Tapi kemudian Utara melakukan serbuan tembakan terhadap pulau perbatasan Korea Selatan, Yeonpyeong, pada November lalu, menewaskan empat orang termasuk dua sipil.

Dalam perubahan mendadak pada Januari, Korea Utara mulai menyerukan perdamaian dan dialog dengan Selatan. Tapi pekan lalu Pyongyang mengumumkan pihaknya tidak lagi sepakat dengan pemerintah konservatif Lee.

Sumber: Antara

China Ingin Damai di Laut China Selatan

China menggelar latihan militer selama enam hari di Laut China Selatan beberapa waktu lalu.
SINGAPURA-(IDB) : China bersumpah untuk bekerja demi `perdamaian dan stabilitas` di Laut China Selatan di tengah kambuhnya kembali ketegangan antar para pengklaim Kepulauan Spratly dan Paracel yang kaya sumber daya alam.

"China berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Menteri Pertahanan Liang Guanglie pada forum yang dihadiri oleh timpalannya para menteri pertahanan dari Filipina, Vietnam dan pengklaim lainnya atas kepulauan Spratly dan Paracel itu.

"Situasi di Laut China Selatan tetap stabil," kata Liang, menteri pertahanan pertama China yang menghadiri konferensi tahunan Singapura yang dikenal sebagai Dialog Shangri-La itu.

"Kebebasan navigasi di daerah ini belum pernah terhambat," katanya seperti dikutip AFP.

China, Filipina, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Vietnam saling mengklaim bagian-bagian wilayah yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas yang besar.

Filipina menuduh China merusak perdamaian dan stabilitas dengan diduga mengirimkan kapal angkatan laut untuk mengintimidasi penuntut klaim saingannya.

Sementara pada Mei, kapal-kapal China berhadapan dengan sebuah kapal eksplorasi minyak Vietnam di perairan antara Paracels dan Spratly.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, Sabtu, memperingatkan bahwa bentrokan mungkin bisa meletus di Laut China Selatan kecuali jika negara-negara yang terlibat pertikaian di wilayah itu menerapkan satu mekanisme untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai.

"Kecemasan meningkat. Saya kira kita harus tidak membuang waktu dalam usaha memperkuat mekanisme ini, yang telah saya bicarakan untuk menangani saling klaim wilayah di Laut China selatan itu," katanya.

Pada Jumat, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan pihaknya mencatat tujuh insiden kurang dari empat bulan di mana kapal-kapal China memasuki apa yang dianggap Manila sebagai wilayah perairannya.

Sumber: Antara

Korsel Terus "Waspadai" Korut

SEOUL-(IDB) : Militer Korea Selatan terus bersikap "waspada" setelah Korea Utara mengancam untuk melakukan pembalasan setelah Korea Selatan menggunakan gambar pemimpin negara komunis itu sebagai target penembakan, kata laporan berita, Sabtu.

Staf Jenderal militer Korea Utara, Jumat, menyerukan permintaan maaf dan hukuman berat bagi mereka yang terlibat, seraya mengatakan jika hal itu tidak dipenuhi akan meningkat pada "tindakan militer pembalasan".

"Kami terus mencermati militer Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Seoul seperti dikutip oleh harian Ilbo Joongang.

"Namun, kami tidak melihat adanya gerakan yang tidak biasa oleh militer Korea Utara."

Seorang pejabat yang tidak disebutkan identitasnya di kantor Kepala Staf Gabungan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara mengatakan Korea Selatan akan menyerang balik jika Korea Utara meluncurkan serangan baru menyusul dua insiden yang mematikan tahun lalu.

"Jika Korea Utara menyerang kami lagi, kami akan menyerang tidak hanya penyerang tetapi kekuatan pendukung mereka juga," kata pejabat itu seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Media Seoul telah menerbitkan foto target penembakan yang menggambarkan pemimpin Korut Kim Jong-Il, almarhum ayahnya dan pendiri Korea Utara Presiden Kim Il-Sung dan anak bungsu Jong-Il yang juga calon pewaris Jong-Un.

Beberapa pusat pelatihan marinir Korea Selatan, pasukan darat dan tentara cadangan telah menggunakan gambar-gambar itu sebagai target tembakan saat latihan.

Mereka telah diperintahkan untuk berhenti dan menggunakan target normal sebagai gantinya.

Washington lagi menyerukan kepada Korea Utara untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.

"Kami telah mengatakan berulang kali bahwa kita menanti Korea Utara untuk menempatkan hubungannya dengan Korea Selatan pada jalur yang lebih positif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS

Mark Toner dalam konferensi pers pada Jumat

Sumber: Antara

Iran Akan Gunakan Rudal Jika Diserang

TEHRAN-(IDB) : Ketua parlemen Iran Ali Larijani mengatakan, Republik Islam Iran akan melawan setiap tindakan agresi terhadap negara ini dengan rudal.
 
"Iran telah berubah menjadi sebuah negara merdeka, berpengaruh dan inspiratif di kawasan. Permusuhan musuh terhadap kita bukan karena isu-isu seperti program nuklir," kata Larijani pada hari Ahad (5/6).

Menurut Larijani, kemarahan musuh atas Iran dikarenakan pengaruh negara ini di kawasan, Fars News Agency melaporkan. "Musuh-musuh negara kita selalu berusaha untuk mencapai tujuan mereka, seperti melalui gerakan separatis dan hasutan," tambahnya.

"Tapi mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa melawan revolusi ini dengan kudeta atau tindakan serupa," tegasnya. 

Mengacu pada kejahatan AS dan rezim Zionis Israel di Palestina, Larijani menandaskan, mereka telah memantik kebencian Muslim terhadap diri mereka sendiri. Ditambahkannya, AS dan Zionis harus tahu bahwa Muslim akan bangkit menentang mereka.


Source: Irib

Perang Dingin AS di Asia

USA-(IDB) : Belum lama ini, Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates, melakukan kunjungan ke negara-negara Asia. Dalam kunjungan itu, Gates membawa misi terselubung untuk kawasan Asia. Para pejabat teras Pentagon menekankan kebijakan perang dingin dan pengokohan penempatan pasukan AS di wilayah-wilayah strategi dunia, termasuk Asia.
 
Kepada delegasi dari 27 negara dalam pertemuan Keamanan Asia, hari Sabtu (4/6/2011), Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates menjanjikan sekutu-sekutu Amerika di Asia bahwa Washington akan menjalankan komitmennya di kawasan itu tanpa menghiraukan tekanan domestik dan internasional.

Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan komitmen Amerika terhadap Asia melebihi dari apa yang disebutnya "sekedar menempatkan tentara di medan tempur". Namun, Gates menyadari banyak pihak di kawasan ini khawatir bantuan keuangan itu tidak akan cukup. 

Presiden Amerika Barack Obama telah memerintahkan Gates agar memangkas milyaran dolar pengeluaran pertahanan. Gates menjelaskan fokus pemangkasan itu pertama-tama adalah membatalkan program-program senjata yang tidak perlu dan mengesampingkan pengeluaran tambahan yang berlebihan. Ia menegaskan bahwa modernisasi militer Amerika akan diteruskan.

Ungkapan Gates itu menegaskan bahwa kekhawatiran akan kondisi ekonomi dan hutang negara tak akan mampu menghalangi rencana Pentagon untuk menggapai ambisi-ambisinya. 

Di pihak lain, petinggi-petinggi Departemen Pertahanan Amerika menegaskan pernyataan Gates itu sepenuhnya tidak ditujukan kepada Cina, kekuatan militer yang semakin berjaya di kawasan ini. Namun, Gates mengatakan Amerika tetap khawatir tentang proyek-proyek penelitian militer Cina, yang termasuk proyek rudal anti-kapal dan pesawat tempur siluman.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, meminta negara-negara dunia untuk menghadapi problema keamanan di dunia dan mengakhiri perang dingin. Najib menghendaki berakhirnya kekuatan dua kutub dan menyatakan, "Dunia saat ini membutuhkan persatuan dan manajemen multi-kutub untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia." 

Tak dapat ditutupi, penjajahan AS tak hanya berlaku di negara-negara Timur Tengah, tapi juga di negara-negara Asia, bahkan Afrika. Dengan demikian, Washington selalu berambisi menguasai dunia. Apalagi AS memposisikan diri sebagai polisi dunia. Di manapun ada kezaliman yang terorganisir, hampir dipastikan ada peran AS.

Indonesia sendiri tak luput dari arogansi dan keganasan AS. Misalnya, Freeport, perusahaan AS, berhasil mencuri hasil kekayaan masyarakat Papua dan membohongi bangsa Indonesia dan pemerintah dengan hasil tambang yang disalurkan lewat jaringan pipa-pipa bawah tanah.

Meski demikian, kerakusan AS untuk menguasai dunia telah menjadi senjata makan tuan. Hal itu dibuktikan kondisi ekonomi AS yang kian merosot bahkan hingga sampai pada titik nadir. Hal itu juga diakui oleh Presiden Barack Obama dalam pidato mingguannya, belum lama ini, di radio lokal AS. Dengan kondisi seperti ini, AS tidak mau kehilangan wilayah pendudukannya di Asia, termasuk Indonesia. Untuk itu, Gates berkunjung ke negara-negara Asia dan berkoar untuk tetap berkomitmen dengan mitra-mitranya di Asia.

Source: Irib

Amerika Ancam PBB Jika Akui Kemerdekaan Palestina

NEW YORK-(IDB) : Mantan duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, John Bolton, mengimbau Kongres agar dengan lantang menyuarakan bahwa segala bentuk resolusi di Majelis Umum PBB terkait kemerdekaan negara Palestina, akan berujung pada penghentian bantuan keuangan Amerika Serikat kepada lembaga internasional tersebut. 
 
Di masa jabatan John Bolton, rezim Zionis Israel menyebutnya sebagai diplomat kedelapannya. Pada era itu, Bolton senantiasa mengorbankan kepentingan Amerika Serikat demi tuntutan ilegal Israel. 

Foreign Policy menulis, Bolton juga mengingatkan Kongres bahwa ancaman penghentian bantuan kemanusiaan kepada PBB itu harus dikemas dalam sebuah keputusan Kongres. Bolton menekankan bahwa Amerika Serikat akan menghentikan kerjasamanya dengan PBB.

"Jika Majelis Umum PBB tidak memperhatikan peringatan tersebut, maka seluruh bantuan yang diberikan Washington kepada Sekretariat Jenderal PBB di New Yok," tegas Bolton.

Menyinggung sidang September mendatang serta kesepakatan rekonsiliasi nasional antara Hamas dan Fatah dalam membentuk pemerintahan bersatu, Foreign Policy menyebutkan, "Apakah PBB memilih mengakui kemerdekaan bangsa Palestina, atau lebih memilih menerima kelanjutan bantuan dana dan menolak kemerdekaan Palestina?"

Source: Irib

Australia Simulation Submarine Escape And Rescue Capability


AUSTRALIA-(IDB) : The Royal Australian Navy (RAN) has successfully demonstrated its submarine rescue capability as part of as part of Exercise Black Carillon 2011-1, which concluded off the West Australian coast on Friday.


The exercise, which commenced in mid-May, is designed to test and demonstrate the RAN's submarine escape and rescue capability in a realistic scenario and is a requirement of the RAN's submarine safety program.


The method of submarine escape exercised as part of Black Carillon 2011-1 involved personnel transferring from a bottomed submarine into the James Fisher Submarine Rescue Service (JFSRS) rescue vehicle, the LR5, for transportation to a vessel at the surface. At depth, the mating of the LR5 rescue vehicle to the submarine requires a high level of expertise and proven technology.


Upon being recovered to the surface, the rescued submariners were tended to onboard the rescue mothership, in this instance the Vessel of Opportunity Seahorse Standard, with specialised RAN medical teams and equipment embarked. The submarine rescue capability proven during Exercise Black Carillon 2011-1 involved simulated medical scenarios both in the 'disabled submarine' and on the surface.


Commander Submarine Force, Captain Brett Sampson, said that the completion of a complex submarine rescue scenario proves that submariners should be confident in the submarine rescue capability provided by the RAN.


'Black Carillon is an extraordinarily valuable opportunity to exercise our submarine escape and rescue capability,' said Captain Brett Sampson.


'The successful completion of the submarine escape as part of Exercise Black Carillon 2011-1 proves that the RAN is well equipped to take action to rescue submariners in the unlikely event of a submarine incident.'


Black Carillon 2011-1 is the thirteenth in a series of RAN submarine escape and rescue exercises designed to test and demonstrate RAN submarine rescue capability.

Source: AsianMilitary

Elbit Systems To Supply Latin-American Country With Hermes® 900 UAS

AMERIKA-(IDB) : Elbit Systems Ltd., announced today that it was awarded a contract to supply a Latin American country with Hermes® 900 Unmanned Aircraft Systems (UAS). The project is not in an amount that is material to Elbit Systems.


The UAS will also include complementing ground control stations, as well as Elbit Systems Electro-optics - Elop Ltd.'s highly advanced DCoMPASS™ payload systems and radar systems.


Hermes® 900 builds on the vast operational experience of the Hermes® 450, the backbone of the Israel Defense Forces' UAS fleet. Hermes® 900 offers a range of enhanced capabilities, from higher flight altitude (over 30,000 ft) to longer endurance and larger payload capacity. The system's unique multipurpose payload bay enables it to carry a wide variety of payloads in different shapes and sizes for quick "conversion" between various payload configurations.


The common unified ground control station (UGCS) and the shared software architecture and training programs, allows the Hermes® 900 to offer seamless integration for existing Hermes® 450 users, enhancing operational flexibility and cost effectiveness.


Joseph Ackerman, President and CEO of Elbit Systems, commented: "We are very proud of the Hermes® 900 selection, a major milestone in our UAS activity, following the Israeli Defense Forces' Hermes® 900 order". Ackerman added: "The selection attests to the customer's trust in our cutting edge UAS technology and further strengthens our position as a world leading UAS supplier. We hope that other international customers will follow in selecting the Hermes® 900 as their preferred solution."

Source: AsianMilitary

BAE Systems - FNSS JV Awarded Contract To PrOvide AV-8 Vehicle To Malaysia

KUALA LUMPUR-(IDB) : FNSS of Turkey, a joint venture between BAE Systems, Inc. and Nurol Holding of Turkey, has received and signed a $559 million letter of offer and acceptance (LOA) from DEFTECH of Malaysia for the design, development and manufacture of 257 DEFTECH AV-8 8x8 wheeled armored vehicles and Integrated Logistics Support for the Malaysian Armed Forces.


The vehicle, to be manufactured by DEFTECH in Malaysia, is based on the FNSS-designed PARS 8x8 multi-purpose, multi-mission, wheeled armored vehicle. The vehicle will be redesigned by FNSS and DEFTECH engineers specifically to meet the requirements of the Malaysian customer.


'This effort will not only benefit the Malaysian Army, but will also further develop the indigenous capability in Malaysia,' said John Kelly, vice president of exports and international business for BAE Systems' Land & Armaments sector. 'BAE Systems, Inc. actively looks to support FNSS in its ambition to market its land vehicle expertise globally.'


Malaysia's AV-8 8x8 armoured wheeled vehicle program involves the local design, development and manufacture of the vehicle, as well as the integrated logistic support. FNSS will provide the technical assistance and technology transfer to enable DEFTECH to produce the vehicles in Malaysia. The AV-8 will be Malaysia's first indigenous 8x8 armored wheeled vehicle family consisting of 12 variants, for use by the Malaysian Army.


'This project builds on the already successful industrial partnership with DEFTECH, our long term industrial partner in Malaysia. We look forward to supporting DEFTECH on this challenging program and making it another success story in Malaysia,' said Nail Kurt, General Manager and CEO of FNSS. 'FNSS is committed to providing the means for DEFTECH to realize the goal of developing an 8x8 Wheeled Armored Vehicle Family (AV8) to meet the Malaysia Armed Forces requirements. The project is based on putting in place the infrastructure to design, develop, produce and maintain a family of 8x8 Wheeled Armored Vehicles.'


FNSS and DEFTECH previously delivered 211 ADNAN Armored Combat Vehicles (ACV) and 8 120mm ACV Mortar Carriers to the Malaysian Army and are now about to complete the deliveries of 48 additional ADNAN ACVs under a separate contract.

Source: AsianMilitary